NovelToon NovelToon
Floating Destiny

Floating Destiny

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Fantasi / Reinkarnasi / Dunia Lain / Masuk ke dalam novel / Penyelamat
Popularitas:3.8k
Nilai: 5
Nama Author: Aegis aetna

Astin. Seorang siswa academy pahlawan peringkat bawah dengan reputasi buruk.

Menyadari dirinya pernah memiliki kehidupan lain. Ia mulai mengetahui tentang kebenaran dunia ini. Dari awal sampai menuju akhir.

Ia yang mengetahui masa depan mencoba merubah garis takdir yang akan menimpa diri beserta orang di sekitar.

Mencoba menyelamatkan. Menghindari tragedi. Dan mencegah akhir dari dunia.

Semoga saja. Dia dapat memanfaatkan semua pengetahuan itu. Jika tidak? Semua hanya akan binasa.

1000 kata per bab. Update? Kalau mood saja.

Lagu : Floating Star. (Kirara).

Lirik : Nemuri no... awa yuki... owari no yume wo miyou wo...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aegis aetna, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Menunggu.

...Cerita berlanjut....

Episode tiga.

Lorong academy semakin ramai, dipenuhi murid-murid yang berlalu-lalang sembari mengobrolkan berbagai hal.

Tetapi kebanyakan dari mereka mulai berbondong-bondong menuju satu tempat.

Papan pengumuman. Ya, hari ini merupakan hari di mana hasil ujian semester pertama di umumkan. Dan juga hari di mana turnamen academy yang menjadi acara hiburan akan diselenggarakan.

Para murid tentu saja merasa antusias ingin melihat. Apakah peringkat mereka meningkat atau tidak?

Jika peringkat mereka memburuk, mereka bisa mengikuti turnamen untuk menaikkan peringkat, dengan cara bertaruh poin antar murid satu angkatan.

Tetapi Astin yang sudah mengetahui semua itu, tidak terlalu tertarik untuk bergabung dengan kerumunan...

.

"Astiin..."

"Ugh..."

Astin agak tersentak. Seorang gadis. Dengan rambut hitam keunguan tergerai sangat panjang, tiba-tiba mendekap erat pinggang Astin dari belakang, setelah dia keluar dari tengah kerumunan.

"Restia...?"

Astin berbalik. Gadis mungil dengan paras sangat cantik, layaknya boneka yang dipoles dengan sempurna, tersenyum begitu manis.

Namun senyuman indahnya segera berubah menjadi ekspresi kesal.

"Astin, apa maksudnya kamu akan melakukan duel dengan Edwin? Apa kamu telah membuat masalah dengannya?"

Ya, selain informasi mengenai nilai serta peringkat. Nama-nama murid yang mengikuti turnamen academy juga terpampang pada papan pengumuman. Dan nama Astin berada di daftar paling atas.

-

Setelah menerima tantangan duel tanpa pikir panjang, Astin dengan penuh percaya diri mengajukan sebuah taruhan pada Edwin.

Edwin menyetujui. Dan mereka sepakat untuk mendaftarkan diri sebagai lawan di turnamen academy. Tanpa menghiraukan Alisha yang mencoba mencegah mereka.

Kalau dipikirkan lagi, Astin merasa begitu pusing. Apalagi mengenai taruhan yang ia ajukan. Kalau dia menang, itu akan sangat menguntungkan. Kalau kalah? Habislah sudah.

Untuk mendapat keuntungan setara, Edwin meminta Astin mengakui, bahwasanya dia memang berniat memaksa Alisha,

Dan bersedia untuk diadili sesuai peraturan kerajaan suci di mana tempat Alisha dan Edwin berasal. Juga bersedia dikeluarkan dari academy pahlawan Hygea dengan suka rela.

Sedangkan permintaan Astin? Itu cukup memalukan untuk diungkapkan. Tetapi yang jelas dia tidak boleh kalah jika tidak ingin tamat.

-

Restia yang tidak mendapat jawaban dengan segera, lantas kembali berkata. Sembari mendekap erat lengan Astin yang mulai beranjak menjauhi kerumunan.

"Jadi kamu benar-benar membuat masalah dengannya? Apa yang sudah kamu pikirkan?"

"Tidak seharusnya kamu membuat masalah dengannya. Bukankah kamu tahu sendiri, kalau dia selalu menduduki peringkat teratas sejak awal penerimaan murid baru academy?"

"Bagaimana jika kamu sampai terluka nanti? Apa kamu tidak memikirkan perasaanku bila sampai itu terjadi? Dan lagi..."

Biasanya Astin akan segera menyingkirkan gadis cerewet yang selalu menempeli nya ini.

Tetapi setelah ia mengetahui masa depan? Ada satu hal yang tidak dapat terbantahkan dari diri Restia. Dia adalah seseorang yang selalu berada di pihak Astin sampai akhir, walau bagaimanapun keadaannya.

Restia tidak menghiraukan rumor buruk mengenai, bahwasanya Astin suka bermain wanita. Meskipun dia merasa sangat cemburu mengetahui Astin menyukai gadis lain, Restia tidak pernah menyerah pada perasaannya.

Bahkan sampai akhir... Dada Astin terasa begitu sesak, ketika mengingat informasi mengerikan yang terlintas dalam benaknya.

Sembari terus beranjak, ia memandangi lembut gadis di sebelahnya. Berbeda dengan tatapan dingin yang biasa ia tunjukkan pada Restia.

Dan juga rasa ketidaknyamanan yang melanda diri, ketika Restia begitu lekat dengannya.

Sekarang Astin merasakan suatu kelegaan, ketika gadis ini bersamanya. Tanpa sadar, Astin mengulurkan tangan kiri untuk mengelus lembut kepala Restia. Akan tetapi...

Restia yang melihat sesuatu berkilau platinum menggantikan cincin emas putih yang biasa Astin gunakan, lantas merasa syok!

"Astin! Di mana cincin pertunangan kita?! Apa kamu melepasnya?! Kenapa ini terlihat berbeda?! Dari mana kamu mend... hmmph..."

Astin lantas segera membekap mulut Restia yang terus bicara dengan suara nyaring. Sesaat perhatian semua murid beralih pada mereka berdua.

Tetapi melihat pemandangan biasa, di mana Astin berseteru dengan tunangannya,

Membuat para murid segera kehilangan minat. Dan tidak lupa membicarakan rumor buruk tentang Astin, sembari mengasihani nasib Restia.

*

Di ruang tunggu. Udara pengap begitu terasa menyesakkan. Semua siswa yang mengikuti turnamen academy tengah bersitegang.

Mereka menatap satu sama lain dengan penuh persaingan. Ya, walau sejak awal mereka sudah memilih lawan masing-masing,

Tetapi setelah mereka mengalahkan lawan, bisa jadi salah satu di antara siswa yang berada di ruang ini akan menjadi lawan mereka selanjutnya.

Astin yang juga berada di ruang itu menghela napas panjang.

Setelah menjelaskan situasi dengan susah payah terhadap Restia, akhirnya dia dapat meloloskan diri dari dekapan gadis itu.

Dan ia segera bergegas menuju ruang tunggu, yang sudah dipenuhi oleh tatapan tajam yang mengarah padanya. Untungnya ruang tunggu lawan berada di sisi lain lapangan arena. Jadi dia tidak harus bertemu dengan Edwin yang menjadi lawan tandingnya.

.

Beberapa waktu berlalu. Brak! pintu ruang tunggu dibuka dengan begitu kencang. Semua siswa di ruang itu lantas tersentak.

Seorang wanita dengan rambut platinum, yang mengenakan setelan berwarna putih, terlihat dari baliknya.

"Siswa Astin Van' Augustine, segera bersiap dalam lima belas menit!"

Astin lantas berdiri. Sembari memeriksa senjata, item, serta artefak, ia menjawab.

"Siswa Astin Van' Augustine bersedia."

Wanita yang masih berada di ambang pintu itu sedikit mengernyitkan alis, melihat anak laki-laki dengan penampilan serba putih di hadapannya nampak begitu santai.

Ia lantas mendekati Astin. Menepuk pundaknya. Kemudian berbisik.

"Bodoh, apa yang sudah kamu lakukan? Bisa-bisanya kamu melakukan duel dengan murid kelas A, seperti Edwin Win'ster."

"Apa kamu ingin terluka dengan serius? Aku tahu kamu selalu membuat ulah, tapi kali ini? Kamu benar-benar membuatku pusing."

Ya, wanita cantik ini merupakan instruktur yang menjadi pembimbing di kelas Astin. Dia selalu membantu murid badungnya ini setiap kali mendapat masalah.

Dan sekarang? Dia benar-benar dibuat terkejut. Tanpa sepengetahuan, muridnya yang merupakan peringkat terbawah dari kelas 'E ini,

Tiba-tiba nekat melakukan pertandingan dengan murid peringkat teratas dari kelas A, yang merupakan kelas unggulan dari semua angkatan tahun pertama.

Astin terdiam sejenak, menanggapi kekhawatiran dari Instrukturnya ini.

Kemudian ia menjawabnya dengan tenang.

"Instruktur Sillvestia. Anda tidak perlu khawatir, aku sudah memiliki persiapan untuk memenangkan pertarungan ini."

Sillvestia sedikit memundurkan langkah, untuk melihat wajah tak berdosa muridnya ini.

"Apa kamu akan melakukan sesuatu lagi?"

Ya, tidak heran jika dia mengetahui. Beberapa kali dia memergoki Astin melakukan sesuatu dengan artefak yang ia selundupkan.

Dan beberapa kali juga dia terkena masalah sebab kelakuan muridnya ini. Sillvestia merasa lega, sebab akhir-akhir ini Astin tidak berbuat ulah,

Kecuali keluhan dari beberapa siswa, yang tunangan atau kekasihnya tertarik dengan Astin. Tetapi sekarang? Dia malah ingin melakukan sesuatu yang lebih bermasalah.

"Aku akan mengatakan hal ini hanya untuk peringatan. Berbeda dengan pertandingan biasa. Turnamen academy akan dihadiri oleh tokoh-tokoh ternama dari berbagai kerajaan serta guild besar."

"Jadi aku harap kamu tidak melakukan sesuatu yang membuat masa depanmu hancur."

Astin tahu betul akan hal itu. Academy pahlawan Hygea merupakan sekolah yang berskala internasional. Sudah jelas semua perhatian dunia akan tertuju pada turnamen ini untuk mencari generasi-generasi berbakat.

Mereka akan menilai dan mengawasi murid yang dirasa memiliki cukup kemampuan, untuk mereka rekrut saat lulus nanti.

Tetapi Astin yang memiliki pengetahuan jauh di masa depan, memilih untuk bergerak di jalannya sendiri, tanpa harus terikat oleh sistem pemerintahan maupun organisasi manapun.

"Aku akan mengingat perkataan instruktur."

"Haah... Baiklah. Dan satu hal lagi, jangan terlalu memaksakan diri. Jika dirasa sudah tidak mampu, lebih baik segera mundur."

"Dan jangan lupa pakai artefak perlindungan dengan benar. Aku tidak mau sampai melihat kamu terluka parah."

Astin hanya mengangguk. Kemudian membungkuk, saat instrukturnya beranjak dari ruang tunggu. Dan sekali lagi tatapan tidak menyenangkan begitu menusuk diri.

Sepertinya beberapa siswa di ruang ini ada yang menyukai instruktur Sillvestia.

...Bersambung....

...Restia Lynn Florencia. Pinterest....

1
Mizuki
shota🗿
Aegis Aetna: mau bikin cerita dark fantashy MC nya dia, soalnya latar belakang dia sangat gelap...
total 1 replies
Mizuki
onotope swiish-nya agak ganggu deh perasaan
Aegis Aetna: gak papa...
total 1 replies
Amelia
ayo semangat terus untuk up nya ❤️👍
Aegis Aetna: siap kakak.
total 1 replies
👁Zigur👁
sampe sini dulu. nice pict🙏🙏
Aegis Aetna: oke bang.
total 1 replies
Bilqies
🙈🙈🙈🙈
Aegis Aetna: tenang masih aman.
total 1 replies
Bilqies
janji yaa, awas sampai kamu ingkar, gue bejek loe
Aegis Aetna: iya tenang Astin gak akan ingkar, dia gak bakal mengabaikan Restia lagi, dan lebih perhatian...
total 1 replies
Bilqies
tapi setidaknya kamu tidak perlu menyakiti restia seperti itu 😤😤
Bilqies
kok aku jadi mewek gini ya Thor, jadi ikutan sedih huhuhuhu
Aegis Aetna: iya jahat banget Astin.
total 1 replies
Bilqies
bagaimana kamu gak terluka Astin, sudah jelas jelas kau seperti itu tapi tetap saja menyangkalnya
Bilqies
waduh segitunya ya sampai melepuh tuh kulit
Aegis Aetna: kalo gak pakek item perlindungan auto meleleh...
total 1 replies
Bilqies
jadi ngeri pas bayangin adegan kelahinya
Bilqies
woow keren
Bilqies
balas aja Astin jangan diam aja
Aegis Aetna: gak boleh gitu.
total 1 replies
Bilqies
setuju 👍
Aegis Aetna: setuju untuk gebkin Astin.
total 1 replies
Mizuki
btw, cuma perasaanku atau emang sifat cweknya pada anoo semua
Mizuki: 😂😂😂😂😂
Aegis Aetna: anoo gimana nih bang coba jelaskan.
total 2 replies
Amelia
siapa kah itu?...
Aegis Aetna: sudah bisa ditebak.
total 1 replies
Bilqies
3 bab dulu ya Thor, nanti lanjut lagi 🥰🥰
Aegis Aetna: oke, slowww...
total 1 replies
Bilqies
apa Astin berusaha menyembunyikan statusnya dari orang orang thor
Aegis Aetna: okee...
Bilqies: bakalan ap Thor....
aaah jadi penasaran niih,
oh ya Thor mampir ya di karya baruku...
total 3 replies
Bilqies
yakin itu benar ? jangan asal tuduh sebelum tau kebenarannya
Aegis Aetna: susah ngadepin orang emosian, apalagi kalo mereka udah ngecap jelek kita. mau benerpun pasti disalahin.
total 1 replies
Bilqies
waaah Astin keren kali dirimu 🥰🥰
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!