NovelToon NovelToon
Senja Terakhir Bersamamu

Senja Terakhir Bersamamu

Status: sedang berlangsung
Genre:Diam-Diam Cinta / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:5.1k
Nilai: 5
Nama Author: Hanaaa Agusteen

Menceritakan kisah tentang sepasang anak SMA yang dipertemukan dengan cara yang unik , dengan kepribadian , serta status sosial yang berbeda . Yang berjuang begitu keras agar bisa terus bersama namun , harus terpaksa berpisah karena takdir tuhan yang tak sesuai dengan harapan yang mereka miliki .

Hana " Sekarang , aku mengerti tentang definisi mencintai tidak harus memiliki tetapi , mengapa harus dengan kematian tuhan menunjukkannya kepadaku . " 🥀

Raga " Saat ini , mungkin hanya kata ikhlas yang bisa mendefinisikan keadaan kita . "🥀


Hana : " walaupun ragamu tak lagi tampak , namun jiwaku akan selalu terhubung denganmu ".🥀

Samudera : " Terima kasih sudah menjadi pelangi dalam hidupku . Dan maaf tak bisa menemanimu hingga akhir ".🥀

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hanaaa Agusteen, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kekonyolan Citra dan Joddy

Bab 28

Di sebuah kafe mewah , terlihat sepasang anak muda tengah duduk berdua sembari meminum kopi dingin yang sudah mereka pesan . Sedari tadi mereka hanya terdiam tanpa melakukan percakapan apapun . Kedua orang itu adalah Citra dan Joddy . Setelah beberapa saat terdiam akhirnya sesekali mereka mengobrol tentang hal hal yang tidak penting . Mereka sedikit merasa canggung saat ini , karena ini merupakan kali pertama mereka duduk berdua tanpa ada yang mengganggu. Joddy tidak tahu harus mengatakan apa lagi . Begitu pun juga dengan Citra yang hanya sibuk mengedarkan pandangannya ke sana kemari . Saat Joddy ingin memulai percakapan kembali , tiba tiba Citra juga mau mengatakan sesuatu , jadilah mereka berdua berbicara secara bersamaan , mereka pun lantas saling menatap . Saat tersadar merekapun segera mengalihkan pandangan mereka secara bersamaan juga . Melihat itu mereka pun kembali terdiam . Joddy yang sudah tidak tahan berada di situasi ini lantas dengan segera berdehem guna memberi tahu Citra kalau dia ingin mengatakan sesuatu . Citra yang mendengar Joddy berdehem lantas dengan segera menatap ke arah Joddy . Bukannya Segera berbicara , Joddy malah merasa melting di tatap seperti itu oleh Citra . Joddy pun dengan cepat mengalihkan pandanganya ke arah lain , dia juga reflek memegang dadanya ( pada bagian jantung ) sembari menenangkan detak jantungnya yang dia rasa sudah ingin berpindah dari tempatnya . Citra yang melihat sikap Joddy yang aneh lantas bertanya " Kamu kenapa kok muka kamu merah , mana keringetan lagi . Kamu sakit ? " Joddy yang mendengar itu lantas dibuat semakin memerah wajahnya . Dia terlihat tengah menahan malu sekarang . Kenapa situasi seperti ini harus terjadi saat dia sedang bersama Citra . Tetapi , saat bersama gadis lain , dia merasa biasa saja . Saat tengah sibuk berpikir , tiba tiba saja Citra berucap kembali " Kok kamu enggak jawab pertanyaan aku , kamu baik baik aja kan ? " Namun , bukannya menjawab pertanyaan Citra , Joddy malah kembali memegang dadanya ( bagian jantungnya ) . Karena takut terjadi apa apa dengan Joddy , lantas dengan segera Citra bangkit dari tempat duduknya dan kemudian berjalan ke arah Joddy . Saat sudah sampai di samping Joddy dengan segera Citra meletakkan tangannya di atas tangan Joddy yang tengah memegang bagian dadanya sendiri ( bagian jantungnya ) untuk mengecek keadaan Joddy , Citra takut jika Joddy merasa kan sakit di dadanya dan yang lebih parah lagi bagaimana kalau Joddy terkena serangan jantung . Pasti dia yang akan di salahkan , karena dia adalah orang yang tengah bersama Joddy saat ini . Karena ingin mengecek lebih detail lagi , lantas Citra segera menjauhkan tangannya dan juga tangan Joddy dari dada Joddy . Setelah itu Citra tanpa berkata apapun kepada Joddy lantas segera menarik Joddy agar bangun dari tempatnya , Joddy yang masih berusaha mengumpulkan kesadarannya , lantas menuruti saja apa yang tengah Citra lakukan dengan tubuhnya . Setelah melihat Joddy yang sudah berdiri , lantas dengan cepat Citra melangkah ke hadapan Joddy dan dengan cepat Citra meletakkan telinganya di depan dada Joddy ( tempat Joddy tadi meletakkan tangannya / bagian jantung ) sembari mendengarkan apakah jantung Joddy bermasalah atau tidak . Sesaat kemudian Citra membulatkan matanya sembari kembali menegakkan tubuhnya , dia merasa kalau Joddy memang tengah tidak sehat sekarang . Bagaimana tidak saat Citra meletakkan telinganya di dada Joddy , dia mendengar detak jantung Joddy yang tidak normal . Jantung Joddy berdetak begitu cepat . Citra pun kembali menatap Joddy . Joddy yang mendapatkan perlakuan seperti itu lantas membulatkan matanya karena merasa terkejut . Beberapa saat mereka terdiam dalam posisi seperti itu sembari saling menatap intens . Sedetik kemudian dengan cepat Citra mengambil tasnya dia atas meja sembari menarik tangan Joddy untuk keluar dari Kafe itu . Kini Joddy kembali menurut kepada Citra . Mereka tengah bersiap siap untuk menyeberang . Jika tadi Joddy yang menarik tangan Citra , kini giliran Citra yang menarik tangan Joddy . Saat merasa keadaan sudah aman , dengan cepat Citra berlari ke seberang jalan sembari menarik tangan Joddy agar mengikutinya . Setelah sampai di seberang , Citra pun masih terus memegang tangan Joddy tanpa melepaskannya sedikit pun .. Citra pun segera berjalan ke arah motornya sembari masih terus memegang tangan Joddy . Saat sampai di motornya Citra dengan segera menaikinya , kemudian Citra sedikit menengok ke belakang dan dengan nada suara yang terdengar panik dia segera menyuruh Joddy untuk segera menaiki motornya . Baru saja Joddy ingin menjawab kalau dia membawa motor sendiri , lantas Citra dengan segera menengok kembali ke arah belakang ( ke arah Joddy berada ) Sembari memelototkan matanya ke arah Joddy . Dengan sedikit bentakan , Citra memaksa Joddy untuk segera menaiki motornya dan duduk di kursi penumpang , ( di belakangnya . ) Joddy yang mendapatkan bentakan seperti itu lantas dengan cepat melakukan apa yang Citra mau . Sebelum menaiki motor Citra , Joddy sudah menawarkan kalau dia saja yang menyetir , namun bukannya setuju , Citra malah menatapnya tajam . Joddy pun segera duduk di belakang Citra sembari menghembuskan nafas pelan . Setelah memastikan Joddy sudah benar benar naik di motornya , dengan segera Citra melajukan motornya entah kemana hanya Citra dan tuhan yang tahu .

Raga kini baru saja bangun dari tidur siangnya . Yah setelah tadi Hana mengantarnya pulang , dia langsung saja membersihkan tubuhnya , setelahnya dia malah mengantuk . Jadilah Raga memilih untuk memejamkan matanya terlebih dulu . Kalau soal perut nanti dia akan bangun sendiri kalau dirinya sudah merasa lapar . Dan benar saja saat ini Raga sudah terbangun , karena sudah merasa lapar . Dia pun dengan segera berjalan menuruni tangga menuju meja makan . Saat sudah sampai di meja makan dengan segera Raga memanggil Mbok Ina untuk menyiapkan makanannya . Mbok Ina pun dengan segera melakukan apa yang di perintahkan oleh tuan mudanya itu . Setelah selesai menata semua makanan di atas meja Mbok ina pun lantas segera mengatakan kepada tuan mudanya kalau makanannya sudah siap semua . Sebelumnya , Raga mengucapkan terimakasih kepada mbok Ina . Setelah itu , Raga dengan segera memulai acara makan nya . Mbok Ina pun senantiasa berdiri di samping Raga , siapa tahu nanti Raga membutuhkan bantuan nya . Raga yang kasihan melihat mbok Ina terus berdiri di sampingnya , lantas menyuruh mbok Ina untuk duduk di salah satu kursi yang berada di meja makan itu . Namun , Mbok Ina menolak dan mengatakan kalau dia ingin berdiri saja . Mbok Ina bukannya tidak mau menuruti tuan mudanya untuk duduk di kursi itu , hanya saja dia merasa sangat tidak pantas jika harus duduk bersama majikannya , lagi pula dia juga harus tahu batasan . Raga yang mendengar itu lantas dengan segera menggeser agak kebelakang kursi yang berada di samping kirinya , dan dengan segera menarik pelan tangan mbok Ina , untuk duduk di kursi itu . Mbok Ina yang sudah tidak tahu harus menolak dengan cara seperti apa lagi lantas menurut saja . Dia sangat tahu bagaimana watak pria muda yang berada di sampingnya ini . Mbok Ina tahu semua hal tentang Raga , karena dia adalah orang yang sudah merawat Raga sedari kecil . Bahkan sebelum ayahnya menikah , mbok Ina sudah bekerja di rumah ayahnya , saat ayahnya masih tinggal bersama kedua orang tuanya . Dan ketika ayahnya menikah , ayahnya malah tetap menjadikan mbok Ina sebagai pembantu di rumahnya yang baru bersama istrinya . Mungkin karena sudah sangat mempercayai mbok Ina , makanya ayahnya memanggil mbok Ina kembali .

...****************...

...----------------...

1
Mama Khalisah
kurang ajar bnget itu si Raga.
Mama Khalisah
wah, pantesan saja nakal nya ngak ketulung di Raga itu.
Mama Khalisah
knpa yoo dgn gadis cupu itu? 🤔🤔
Nur Asti034
semangat kaka🙉
Reva Chavan
Tidak sabar untuk sekuelnya!
Ichigo Kurosaki
Terima kasih untuk cerita yang menyenangkan! Jangan berhenti menulis ya thor 🌟
Hanaaa Agusteen: iya makasih dukungannya kak🙏
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!