NovelToon NovelToon
Istri Rahasia Sang Aktor

Istri Rahasia Sang Aktor

Status: tamat
Genre:Tamat / Nikahmuda / Berbaikan / Hamil di luar nikah / Penyesalan Suami / Menikah Karena Anak
Popularitas:673.8k
Nilai: 4.7
Nama Author: moon

Mengalami pelecehan bukan hal yang mudah untuk diterima, dunia Aya yang penuh semangat, seakan tiba tiba berhenti berputar.

"Aku akan memberi kompensasi untuk kejadian malam itu, berapa harga keperawanan mu, akan ku berikan berapapun yang kamu inginkan." Darren Alexander Geraldy.

"Jika aku menerima uangmu, sama halnya dengan aku menjual kehangatan tubuhku." Cahaya Dihyani.

Musibah datang silih berganti, menempa semangat hidup seorang Aya, yang akhirnya bersedia menerima takdir buruknya menjadi istri rahasia dari teman sekelas nya semasa SMU, demi menyelamatkan sang kakak dari jerat hutang rentenir.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon moon, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

#3

#3

Ponselnya berdering, karena tak ada siapapun di dalam ruangannya, Darren berjalan mondar mandiri tanpa sehelai kain pun yang menutupi tubuh polosnya, rupanya Baldi yang menghubunginya. 

"Yo…  mamen… gimana semalam? Apa kamu menikmati hadiah dariku?" Sang pelaku tiba tiba unjuk gigi. 

Rahang Darren mengeras ia sungguh marah, "apa maksudmu?" Tanya Darren berpura pura tak tahu situasi sebenarnya. 

"Oh come on it's just having fun… sekali kali tak masalah, jangan terlalu dipikirkan, kami semua bahkan pernah mencobanya, bukan hanya sekali, beberapa kali dengan gadis yang berbeda beda pula, dan sungguh aneh, karena pria setampan dirimu tak pernah mau mencobanya." 

'Dasar tuyul…' maki Darren dalam hati, bukan hanya itu, serentetan isi kebun binatang pun ia absen satu persatu, bagaimana mungkin S3 xs dijadikan bahan candaan, apa dia tak tahu efek sampingnya jika sudah kecanduan, hingga berganti ganti pasangan? 

"Jadi dengan siapa kamu melakukannya semalam?" Tanya Baldi lagi. 

Darren masih diam, mencoba mencerna apa yang baru saja ia dengar, "jangan bilang kamu melakukannya dengan ART yang ada di apartemenmu, hahahaha apa kata dunia, Darren sang aktor tenar, having S3 xs dengan ART di apartemennya, pasti akan jadi berita luar biasa hahahaha." 

Suara tawa yang jelas sangat bernada ejekan tersebut menggema bagai suara petir di telinga Darren, ingin marah rasanya, "sebaiknya bungkam mulutmu dengan baik, atau aku akan menghajarmu."

"Huuuu ada yang marah rupanya, tenang saja… aku akan merahasiakannya dari Clara." Bisik Baldi dari ujung sana, "sebaiknya kamu pikirkan saja reputasimu di dunia hiburan, jika sampai berita tak senonoh ini tersebar."

Dan kemudian panggilan pun berakhir begitu saja. 

Pagi itu ketika cairan bening membasahi tubuhnya, banyak sekali yang berkecamuk dalam pikiran Darren, dirinya sangat tahu apa resiko utama dari hasil perbuatannya semalam, tapi di zaman modern seperti saat ini hal itu lumrah terjadi, anggap saja semalam adalah latihan untuknya, bukan tidak mungkin jika Aya pun pernah melakukannya sebelum kejadian semalam, padahal semalam ia sudah mati matian menolak minum, tapi Baldi memaksa, dan akhirnya harus berakhir dengan tragedi mengerikan. 

Usai mengeringkan rambut, Darren melempar handuknya nya begitu saja ke atas kasur yang masih tak karuan bentuknya, wujud betapa perkasa perbuatannya semalam, namun betapa terkejutnya ia ketika menemukan bekas noda darah yang cukup mencolok, seketika pemikiran buruknya tentang Aya luntur begitu saja, dengan frustasi Darren menggulung sprei beserta selimutnya, ia akan membawanya ke basement nanti untuk dibuang, agar ia tak lagi terbayang bayang perbuatannya semalam. 

Walau Darren mencoba mengelak dari semua fakta, ia tetap tak bisa membohongi nuraninya, ia begitu penasaran tentang keadaan Aya sekarang, tapi dimana gadis itu tinggal ia sama sekali tak tahu. 

Kembali ponsel Darren berdering, "iya mas?" 

Sekali lagi Darren memastikan penampilannya, "oke mas, aku turun sekarang." Darren meninggalkan apartemennya, yang mungkin tak akan ia sambangi beberapa pekan ke depan, karena ia tak ingin mengingat kejadian semalam bersama Aya. 

Begitupun apa yang akan terjadi kedepan, tak lagi Darren pikirkan.

Sementara Aya menyambut pagi dengan pikiran kacau tak karuan, tubuhnya masih ngilu sisa kejadian semalam, tangisnya pun masih pilu namun tak punya lebih tepatnya tak berani mengadu, salah salah justru dirinya yang akan menerima hujatan, mengingat siapa pelaku yang dengan kejam merenggut mahkotanya. 

Dengan langkah berat serta nyeri sangat di bagian intinya, Aya membawa tubuh mungilnya ke kamar mandi guna membersihkan diri, ini kali pertama ia tak bersemangat menjemput pagi, padahal ia sangat antusias dengan pendidikan yang kini susah payah ia jalani, harapan dan bayangan masa depan cera adalah penyemangat utama, belum lagi sebaris untaian doa dari sang ibu yang membuat Aya tak pantang menyerah menghadapi kerasnya hidup di ibu kota. 

Suara vibrasi ponsel dari dalam tasnya, sejak pulang kerja Aya melempar begitu saja barang barangnya, bahkan benda kesayangan sejuta umat pun ia abaikan, dan kini benda itu menuntut perhatian darinya. 

Hatinya semakin teriris perih ketika melihat siapa yang menghubunginya, satu satunya orang yang mencintainya tanpa syarat, "halo bu…"

"Assalamualaikum nak? Kok suaramu lain dari biasanya?" 

"Eh… waalaikumsalam buk…" Jawab Aya ketika menyadari kekeliruannya. "Nggak kok bu… ini baru bangun tidur." Bohongnya. 

"Jam segini baru bangun? Gak kayak biasanya?" Tanya nyak Leha dengan nada penuh khawatir, karena Aya termasuk anak yang rajin bangun pagi. "Kamu sakit?"

"Oh… eh… iya bu… sepertinya hari ini mau izin gak masuk kuliah dan kerja dulu." 

Di ujung sana tanpa bisa Aya lihat, sang ibu tengah mengusap air mata nya, "maaf kan ibu yah, karena ibu tak bisa menghasilkan banyak uang, kamu harus bekerja keras demi menutupi kekurangan biaya yang ibu berikan." Ungkap nyak Leha penuh sesal, sekuat apapun nyak Leha bekerja, tentu tak akan sanggup membuat Aya hidup mewah layaknya seorang putri, mengingat profesinya yang hanya seorang penjaga kantin sekolah, itu pun Aya sudah mendapatkan beasiswa karena prestasinya. 

"Ibu gak salah apa apa, kenapa harus minta maaf?" Tanya Aya sambil sekuat tenaga menahan air mata, rasanya ingin sekali ia berkeluh kesah, tapi tak sanggup berkata, takut hanya akan menambah beban duka di pundak nyak Leha. "Belakangan anginnya dingin, jadi sekarang aku sedikit pilek dan gak enak tenggorokan, nanti Aku beli obat bu, ibu jangan khawatir." Walau Aya tengah merasa hancur, ia tak ingin ibunya ikut hancur, karena seorang ibu akan lebih merasa kesakitan, ketika melihat anaknya sakit. 

"Nanti malam, ibu ke kost an kamu yah?" Tawar Nyak Leha. 

"Eh nggak usah bu, nanti ibu malah cape, janji habis ini aku ke apotik beli obat, ibu jangan khawatir, besok juga sudah bisa kuliah lagi," 

Tanpa Aya sadari semakin panjang ia beralasan Nyak Leha semakin merasa ada yang ditutupi oleh Aya, tapi apakah itu entahlah. 

Ya sudah kalo itu maunya kamu, Janji yah, kalo ada masalah, cerita sama ibu." Pinta Nyak Leha, apapun itu mungkin belum saatnya Aya cerita, hibur nyak Leha dalam hatinya. 

"Iya bu… ibu juga harus sehat biar bisa dengar ceritaku." Sekuat tenaga Aya menahan agar tangisannya tak sampai terdengar ke telinga Nyak Leha. 

"Ya sudah ibu, mau lanjut siap siap buka kantin, istirahat, dan makan yang banyak, biar badanmu nggak kurus kurus amat." 

"Beres… ibu tenang aja." 

Aya kembali meringkuk memeluk selimut nya, harusnya sekarang ia bangkit dan melakukan visum, agar punya cukup bukti jika ingin mengajukan tuntutan ke kantor polisi, demi melaporkan perbuatan bejat sang aktor, tapi lagi lagi ia merasa tak punya cukup keberanian. 

Kembali ia menangis, memukuli bantal berkali kali, bahkan mulai jijik pada tubuhnya sendiri, tadi ketika mandi ia melihat betapa mengerikan penampakan dirinya yang kacau, bahkan banyak bekas tanda merah di sepanjang leher, pundak serta wilayah d a d a nya. 

Kini ia tak akan bisa berdiri tegak dan dengan bangga menatap dunia, ia bagai kerdil di tengah raksasa, bernoda diantara hamparan putih nan indah, "Brengsek kamu Darren, aku tak menyangka sebegini bejat perlakuanmu padaku, lihat saja aku akan membalasmu, HARUS!!!" 

Yang belum like? Plis tolong di like 😊

Komen? Bebas asal sopan, othor terbuka untuk kritik dan saran juga kok 🥰

Vote? Seikhlas dan ridho nya kalian 🤗

Mohon maaf jika seandainya di nupel ini nanti, retensinya tak sesuai standar editor, mungkin novel ini bakalan HIATUS 🤓

Terima kasih 🙏

💙

1
ArlettaByanca
Cyrus kah ?
ArlettaByanca
yg hrs disesali knp biaa ketemu org2 modelan Darren dan Clara. Lahir di kel yg sederhana bukan sebuah dosa. Banyak kok org yg kt org dianggap hidup di level sederhana lebih bermartabat dan bisa happy.
Yuni Susanti
Kecewa
Yuni Susanti
Buruk
Melati Melati
trima kasih resepnya ka
Rayna_dewi
q yg deg"an lho,,q baru baca karyamu kak tp lngsung suka
moon: terima kasih kak
total 1 replies
Hasanah Purwokerto
huuffff..knp aku yg deg degan yaaa

digantung ma othor...😜
moon: dah tamat kak, gazzz poolll... sampek ujung /Joyful//Joyful//Joyful/
total 1 replies
febriane
Luar biasa
Hasanah Purwokerto
tlg...buat daren lbh sengsara lg...
anak buah opa alex kemana,,ktnya mau jagsin aya...?
Hasanah Purwokerto
Luar biasa
Nasikhah Sikhah
karya yg bagus
Nasikhah Sikhah
Kecewa
Hatiyatul Aini
Luar biasa
Bunda Aish
yaaaa..... penonton kecewa 😕
moon: lanjut ke >>> Dia, Istriku /Grin/
total 1 replies
Bunda Aish
kembar 3 yang saling menjaga dan menyayangi
Bunda Aish
gpp Niel pukul aja si Darren, biar kita juga ikut puas /Chuckle/
Bunda Aish
🙄 🤷 tak tau lah harus bilang apa....apa kepala Darren diginiin ya/Hammer/, soalnya belum puas pengen balas semua perlakuan Darren ke Aya
Bunda Aish
ooh berani' godain...kita lihat aja setelah acara selesai 😒
Bunda Aish
Ooo.....dug...dig...dag...dig...dug /Slight//Casual//CoolGuy/
Bunda Aish
uluh...uluh...uluh kasihan /Chuckle/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!