Brian Kurnia adalah laki laki dari keluarga miskin yang sedang mengambil kuliah disalah satu universitas kedokteran di kota jasin. Karena kebutuhan mendesak untuk membayar pengobatan ibunya, dia nekat melakukan rekaya kecelakaan dijalan raya. Namun naasnya dia bertemu pengendara yang salah, alih alih menginjak rem pengendara itu malah menginjak gas dalam dalam sambil menutup mata dengan kedua tangannya. dengan perasaan menyesal Brian tertabrak mobil tersebut dengan kencang. Setelah Brian ditabrak, dia tidak sadarkan diri dan dalam alam bawah sadarnya dia mendapatkan sebuah warisan jurus medis kuno. Setelah mendapatkan warisan itu dia mengetahui segala hal mengenai semua jenis ilmu pengobatan dan jurus bela diri yang luar biasa dan berhasil membuat banyak wanita suka kepada nya. Dalam perjalanannya Brian berhasil membuat namanya menjadi dikenal diseluruh dunia dengan kemampuan pengobatan dan ilmu beladirinya yang hebat. sampai suatu ketika terjadi invasi dari alam lain
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon RivaniRian21, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kepala Rumah Sakit Kehormatan
Mendengar kata kata Xandro, semua orang membelalak, tidak ada yang menyangka pemuda ini ternyata adalah kakak seperguruannya Pak Xandro.
Dalam kesan semua orang, Xandro adalah seorang veteran dalam industri pengobatan Tiongkok yang sangat dihormati, kakak seperguruannya juga seharusnya berjanggut panjang, bagaimana bisa menjadi seorang pemuda berusia 20-an?
Wilson kembali sadar dan bertanya tidak percaya, "Pak Xandro, Anda tidak melakukan kesalahan? Ini benar benar Kakak Seperguruan Anda?"
Xandro mengabaikannya: sama sekali, dia melangkah maju dan membungkuk kepada Brian, "Xandro memberi salam pada Kakak Seperguruan!"
Hati semua orang hancur pada saat ini, tetapi tidak bisa menyalahkan mereka juga, adegan di depan mereka terlalu bertentangan dengan kodrat.
Dengan kualifikasi dan usia Pak Xandro, seharusnya dia menjadi guru atau kakek guru bagi orang di depannya, tetapi sekarang dia terus memanggilnya kakak seperguruan, benar benar tidak dapat diterima.
Xandro tidak memerdulikan tatapan orang lain, dia memuja dan menghormati kakak seperguruannya dari lubuk hatinya.
Brian mengangguk dan bertanya, "Kamu sudah mendiagnosis kondisi orang orang ini?"
"Kakak Seperguruan, aku baru saja diagnosis. Orang orang ini pingsan karena aura jahat masuk ke dalam tubuh. Sangat disayangkan pengetahuanku sangat terbatas, jadi tidak bisa menyembuhkan mereka, terpaksa merepotkan Kakak Seperguruan untuk mengambil tindakan."
Xandro berkata dengan hormat sembari mengundang Brian ke samping ranjang pasien. Brian melirik ketiga orang itu dengan kesadaran spiritualnya, dia menemukan bahwa tubuh mereka ditutupi dengan aura abu-abu, yang memang merupakan gejala khas dari aura jahat merasuki tubuh.
"Diagnosismu benar, orang orang ini memang terinfeksi aura jahat."
Roshi bereaksi dan berkata, "Ka ... Kakak ... Kakak Seperguruan ini, bagaimana kondisi saudara saudaraku? Bisakah mereka disembuhkan?"
"Bukan masalah besar, hanya perlu tusuk beberapa jarum saja."
Setelah Brian selesai berbicara, dia mengeluarkan jarum perak dan mulai memberikan terapi akupunktur pada polisi yang pingsan duluan.
Vero sedikit gelisalh, dia menarik lengan baju Xandro dan berbisik, "Palk Xandro, dia benar benar bisa diandalkan?"
Melihat Brian yang kebangetan mudanya, dia diam diam bertanya tanya apakah Pak Xandro ini terlalu tua sehingga ditipu oleh pihak lain.
Pada usia 20-an sepertinya bahkan belum menghafal syair resep herbal, bagaimana mungkin bisa menyembuhkan orang?
Xandro berkata dengan tidak puas, "Apa yang kamu bicarakan? Begitu kakak seperguruanku turun tangan, maka senmua penyakit akan sembuh, bagaimana mungkin tidak bisa diandalkan!"
Vero awalnya ingin mengatakan lebih banyak, tetapi dia tiba tiba melihat teknik akupunktur Brian dan langsung berseru dengan tercengang, "Ini ... ini ... ini sembilan jarum penyelamat? Apa benar? Aku salah
lihat?"
Xandro berkata dengan bangga, "Tentu saja benar, sembilan jarum penyelamat adalah keahlian kakak seperguruanku."
Sebagai seorang sinse, Wilson secara alami mengetahui tentang nilai dari sembilan jarum penyelamat, matanya dipenuhi dengan rasa iri dan cemburu.
Brian sedang menggunakan metode akupunktur keenam dari sembilan jarum penyelamat yaitu eksorsis.
Reiki universalnya bisa menjadi energi negatif dan positif dan pada saat ini telah berubah menjadi energi positif yang kuat, ditambah dengan sembilan jarum penyelamat, aura jahat dalam tubuh orang di depannya dikeluarkan hingga bersih dengan cepat.
Lima menit kemudian, dia mencabut jarum perak, polisi yang mengalami koma segera membuka matanya dan duduk di ranjang.
Dia melihat sekeliling dan berkata kepada Roshi, "Pak, kenapa aku di sini? Ada apa dengan aku? Bukankah aku seharusnya sedang menyelidiki tempat kejadian?"
Roshi berkata, "Kamu akhirnya sadar. Kamu tiba tiba pingsan selama penyelidikan di tempat kejadian, jadi dikirim ke rumah sakit."
Sekarang semua orang diyakinkan oleh keterampilan medis Brian. Penyakit yang tidak mampu ditangani oleh mereka yang begitu banyak jumlahnya, yang bahkan telah mengganti dokter dari dua rumah sakit, hanya ditangani Brian dengan beberapa tusukan dan dapat disembuhkan dalam beberapa menit.
Xandro berkata dengan bangga, "Bagaimana? Aku sudah bilang tidak ada penyakit yang tidak dapat disembuhkan oleh kakak seperguruanku."
Tak lama kemudian, Brian menyelamatkan dua polisi lainnya yang koma, ketiganya dalam keadaan sehat, seolah olah tidak pernah pingsan sama sekali.
Pada saat ini, Sherlene datang dari luar dan terkejut melihat tiga rekannya yang telah sembuh, dia hanya parkir mobil sebentar dan mereka semua sudah sembuh.
Melihat semua orang mengelilingi Brian, dia maju dan bertanva, "Bagaimana kondisi mereka? Rekan rekanku tidak akan mengalami gejala sisa, 'kan?"
"Tentu saja tidak, mereka sudah pulih," kata Brian. "Hanya saja jangan pergi ke tempat itu pada malam hari. Kalau ada pekerjaan, selesaikan pada siang hari."
Meskipun dia belum pernah ke Kompleks Xanadu itu, dia menebak bahwa tempat itu pasti penuh dengan energi negatif.
Orang orang ini adalah yang duluan pingsan karena energi positif di tubuh mereka lemah. Jika tunggu sebentar lagi, seperginya beberapa orang yang tersisa juga akan dirasuki oleh aura jahat.
Roshi sekarang percaya sepenuhnya pada Brian, dia melihat jam, sudah hampir tengah hari. Dia berkata, "Dokter Brian, terima kasih atas bantuannya. Waktunya agak terbatas, kami pergi dul kami harus menyelesaikan penyelidikan tempat kejadian sesegera mungkin."
Setelah itu, orang orang meninggalkan bangsal dengan tergesa gesa, Sherlene juga tidak mengganggu Brian, dia pergi bersama Roshi dan yang lainnya.
Setelah mereka pergi, Vero berkata kepada Brian dengan sungguh sungguh, "Dokter Brian, kamu tertarik untuk bekerja di rumah sakit kami? Selama kamu bersedia menjadi dokter praktik kami, kamu bisa meminta persyaratan apa saja."
Dia memang sangat bersemangat, kondisi pengobatan Tiongkok saat ini lemah, jika dokter genius sehebat ini diundang untuk bekerja di sana, maka Rumah Sakit TCM pasti akan jaya di masa depan.
Mendengar apa yang dikatakan Dokter Vero, Wilson sontak panik. Dia sekarang adalah dokter terbaik di rumah sakit mereka. Jika pemuda di depannya datang ke rumah sakit mereka, sepertinya statusnya akan hilang.
Brian menggelengkan kepalanya dan berkata, "Terima kasih atas kebaikan Dokter Vero, tapi alku terbiasa dengan kebebasan dan tidak ingin dibatasi."
Dia sangat ingin mengembangkan pengobatan Tiongkok, tetapi dia tidak ingin terlalu dibatasi, apalagi memasuki rumah sakit yang terorganisir.
Intrik di dalamnya terlalu rumit, tidak cocok baginya untuk hanya ingin menjadi sinse yang baik.
Ekspresi kekecewaan melintas di wajah Vero, kemudian dia berkata lagi dengan pantang menyerah, "Dokter Brian, bagaimana kalau begini saja?"
"Saya dengan sungguh sungguh mengundang Anda untuk menjadi kepala rumah sakit kehormatan di Rumah Sakit TCM kami, Anda hanya akan diundang ketika menghadapi penyakit yang tidak dapat disembuhkan. Bagaimana pendapat Anda mengenai gaji 100 juta per bulan?"
Kecemburuan tersirat di mata Wilson. Sebagai dokter terbaik di rumah sakit, dia tidak bisa mendapatkan 100 juta per bulan sedangkan Brian yang masih muda diperlakukan seperti ini.
Brian memikirkannya sebentar, berdasarkan kepribadiannya sendiri, bahkan jika pihak lain tidak membayar pun dia tetap akan mnembantu Ketika menghadapi penyakit yang tidak dapat disembuhkan, apalagi kalau digaji.
Dia mengangguk dan berkata, "Baiklah kalau begitu, aku bersedia nmenjadi Kepala Rumah Sakit Kehormatan."
"Syukurlah, Dokter Brian, saya akan meminta seseorang untuk membuat surat penunjukan nanti, saya akan mengirimkannya kepada Anda dalam beberapa hari."
Vero berkata, "Dokter Brian, ada satu hal lagi, kami akan segera mengevaluasi beberapa siswa yang datang ke rumah sakit untuk magang, saya ingin meminta Anda dan Pak Xandro untuk mengevaluasi anak anak muda ini bersama sama."
Xandro berkata, "Kalau Kakak Seperguruan mau, aku tidak masalah."
Teringat Wendy dan Lancy yang ditemuinya di lantai bawah, Brian tersenyum dan berkata, "Boleh, sekarang aku kebetulan punya waktu."