Ini karya othor yang ke 20 ye?
Mana yang belum tahu tentang Mak Tania, boleh mampir di Annisa Istri Kecilku.
Tania.
Putri sulung keluarga Pratama terpaksa menikah dengan seorang lelaki gila yang ia temui saat bekerja dirumah sakit milik Uwaknya, Ummi Ira.
Cinta masa kecil hingga menjelang dewasa. kehidupannya tidaklah semulus jalan tol. Baru satu hari menikah, tapi dirinya sudah dihadapkan pada pengakuan sang suami yang akan menikah lagi. Yang lebih parahnya, sang suami menikah dengan adik sepupunya sendiri.
Tania yang tidak sanggup, mengalah. Hal yang tidak diduga olehnya, malah sang suami mengalami depresi berat hingga berujung gila. Karena kehilangannya.
Akankah Tania sanggup menjadi istri dari seorang pria gila? Sanggupkah Tania dimadu dengan adik sepupunya sendiri?
Apakah ia memilih bertahan atau memilih mundur?
Inilah kisahnya.
Note : Kisah ini othor angkat dari kisah nyata. Semoga kalian suka ya?
Dukungan dari kalian, penyemangat untuk othor!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Melisa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pasien pertama
"Em.. Kamu kenapa? Kenapa berlari seperti tadi? Kalau jatuh bagaimana??"
Deg!
Deg!
Lelaki muda itu terkejut dengan suara lembut dan halus Tania masuk kedalam telinganya hingga ke dalam hatinya.
Deg, deg, deg..
Pemuda itu mengurai pelukannya dan menatap Tania dengan lekat.
Deg, deg, deg..
Tania tersenyum lembut padanya. Mata lelaki itu mengembun melihat Tania. Tetapi ia menahannya.
Tania tersenyum lagi padanya. Tangan lelaki muda itu memegang erat tangan Tania yang kini tersenyum lembut padanya.
Tania membalas pegangan tangan lelaki muda itu dengan lembut.
"Bangun ya? Kita di lantai loh.. Lihat tuh semua orang sedang melihat kita. Bangun ya? Ruangan kamu dimana?" tanya Tania pada lelaki muda itu yang menatap Tania dengan wajah datarnya.
Tetapi Tania tahu jika lelaki itu menatapnya penuh permohonan dan sangat sendu. Terhipnotis dengan manik mata tajam dan sipit milik lelaki itu, Tania bangkit dna berdiri.
Pemuda tampan bertubuh kurus itu bangkit juga mengikuti Tania.
Tap.
Tap.
Tap.
Terdengar derap langkah kaki berlari dari arah belakang Papi Tama dan Danis menuju ke arahnya.
Tania melihat itu dan mengeangguk kecil kepada mereka berlima.
"Maaf, Dokter! Tuan muda Kendra! Ayo kita kembali ke ruangan Anda!" ucapnya tegas yang dibalas pelukan erat lagi di tubuh Tania.
Membuat Tania lagi dan lagi terpaku di tempat dengan aksi spontan miliknya itu. Belum lagi Papi Tama dan Danis.
Keduanya kembali melototkan matanya saat melihat keduanya saling berpelukan lagi.
"Astaghfirullah ya Allah!" seru Zee begitu kesal melihat pemuda jangkung bertubuh kurus itu. "Ini kenapa berkeliaran begini?? Bawa lagi ke ruangannya! Cepat!" tegas Zee yang tidak bisa di tolak oleh ke lima perawat yang ditugaskan untuk menjaga pemuda itu.
Ke lima perawat itu mengangguk. Mereka menarik paksa tubuh lelaki itu. Tetap saja ia semakin mengeratkan pelukannya di tubuh Tania.
Tania yang tersadar dari lamunan nya segera menghentikan aksi mereka berlima yang membuat semua orang terkejut bukan main.
"Hentikan! Jangan memaksa nya! Kalian pikir dia binatang yang bisa kalian seret dan tarik begitu saja? Huh?! Kalian itu manusia bukan sih?!" seru tania dengan suara naik satu oktaf.
Semuanya terpaku di tempat. Pemuda itu semakin mengeratkan pelukannya di tubuh Tania.
Tania mengelus lembut tubuh jangkung pemuda itu. "Ayo, kita keruangan mu. Ya?"
Pemuda itu tidak menjawab. Ia segera menuntun Tania menuju ke kamarnya masih dengan memeluk erat tubuh Tania.
Tania tertawa saat pemuda itu menyeretnya dengan tubuh masih di peluk erat olehnya. Papi Tama dan Danis tertegun melihat itu.
Tania seperti menemukan sesuatu yang baru yang membuatnya tertawa lepas seperti itu. Begitu pun dengan Zee.
Ia terkejut melihat reaksi Tania yang menurutnya berlebihan itu. "Ck. Bisa-bisanya ia tertawa di saat dirinya di peluk erat oleh lelaki yang bukan mahram nya?!" ketus Zee kesal melihat sepupunya seperti itu.
Sementara dua pengawal Tania itu terpaku melihat kepergian Tania dengan lelaki jangkung yang mereka tahu jika namanya itu Kendra.
Sedangkan kedua orang yang terus berjalan sambil berpelukan itu kini sudah tiba diruangan Kendra.
Tania tersenyum saat memasuki ruangan itu. Ini kali pertamanya mendapatkan pasien yang pas dengan jurusan nya.
Namun, senyum itu surut seketika saat melihat dua orang lelaki bertubuh tegap melihat lelaki yang bersamanya itu begitu tajam dan sinis.
"Wah, wah, wah.. Hebat kamu Ken! Hebat! Baru sebentar kamu dirumah sakit ini, kamu sudah mendapatkan mainan baru ya? Ingin kamu apa kan? Ingin kamu jadikan boneka kamu? Atau pemuas naf su mu?"
Deg!
Deg!
...****************...
Othor ingatkan ya?
Dukung karya baru othor ini dari pertama sampai akhir. Karena disini akan adakan give away lagi nanti.
kan udah tahu suami orang itu egois namanya