Josceline And Hot Mafia

Josceline And Hot Mafia

Bab 1. Awalan

Josceline masih memasang wajah kesal. Dia bahkan tak mau mendaftarkan dirinya ke Universitas mana pun, karena keinginannya tidak dituruti oleh kedua orang tuanya.

"Mommy bukannya tidak suka kamu berpergian, tapi ke negeri orang sendian bukanlah ide yang bagus Celine. Apa lagi kamu itu seorang perempuan?"

"Apa masalahnya kalau aku perempuan, Mom?"

"Aku bisa jaga diri. Aku bisa menembak, aku bisa berkelahi, aku bisa melindungi diriku sendiri, apa lagi yang kurang?"

"Oh, mommy benci harus berdebat denganmu, Celine. Pokoknya sekali tidak tetap tidak."

"Mommy menyebalkan."

Celine mengambil tas ranselnya dan lalu pergi ke luar.

"Mau kemana kau Celine?"

"Berbelanja," jawab gadis itu tanpa menoleh ke arah ibunya. Sebenarnya gadis itu sedang menyusun misi untuk bisa pergi berkeliling dunia.

"Ya Tuhan, anak ini benar-benar sulit diatur.

Celine pergi diikuti oleh 3 orang pengawal. Dia tak peduli dengan hal itu. Memang kedua orangtuanya selalu berlebihan dan jujur Celine merasa jenuh dengan kehidupannya saat ini.

Lama pergi, tiba-tiba pengawal yang mengikuti Celine datang dengan wajah pucat pasi. Giani, ibu Celine merasa sesuatu hal yang buruk terjadi pada putrinya.

"Ada apa?"

"Ma_maafkan kami, Nyonya. Nona muda kabur saat ada di mall.

"APA  ...? Celine kabur?"

"Iya, Nyonya. Kami sudah mengikuti nona Celine hingga memasuki sebuah toko baju. Kami tidak tahu jika nona menyamar saat keluar dari toko itu."

Giani langsung mengambil ponselnya dan menghubungi nomor suaminya.

"Ben, putrimu kabur."

"Sudahlah, Honey. Kau tidak perlu cemas. Aku tahu kemana dia pergi. Aku akan terus mengawasinya."

Giani pun hanya bisa diam, saat suaminya berkata demikian. Dia hanya bisa pasrah saja. Dari keempat anaknya, hanya Celine yang sulit diatur. Padahal Celine adalah anak perempuan satu-satunya di keluarganya.

Celine tersenyum senang saat berhasil mengelabuhi anak buah ayahnya. Dia sudah merencanakan misi kaburnya ini jauh-jauh hari.

Celine memilih kabur karena ibunya tidak setuju dia pergi liburan seorang diri. Padahal dia sudah besar dan sudah punya SIM, tapi ibunya selalu memperlakukan dirinya seperti anak kecil.

Celine kini sedang duduk di ruang tunggu bandara. Dia sudah memesan tiket ke Los Angeles, Amerika seminggu yang lalu. Kali ini dia akan melakukan petualangan yang dia impikan.

"I'm sorry mom. Aku akan segera pulang jika aku sudah puas bermain."

Celine mengambil tas ranselnya ketika panggilan dari pengeras suara terdengar menggema bahwa pesawat yang akan menuju Los Angeles akan berangkat.

Senyum Celine mengembang, "Good bye Melbourne, see you again."

Ini akan menjadi penerbangan pertama Celine seorang diri. Biasanya dia ke mana-mana akan ditemani kakak laki-laki nya, tapi kini untuk pertama kalinya Celine akan melakukan solo travel.

Celine berangkat ke Los Angeles dengan penuh persiapan. Jika ditanya apa semua dilakukan olehnya sendiri? Jawabannya adalah tidak. Sebenarnya, semua usahanya bisa terlaksana karena ada campur tangan ayahnya.

Ayahnya sudah menyiapkan semua akomodasi untuk dirinya, itu juga karena Celine mengancam akan kabur dari rumah dan tak akan kembali lagi.

Dia kini duduk di pesawat komersil kelas bisnis. Celine meletakkan tas ranselnya di samping tempat duduknya karena kebetulan Celine mendapat tempat duduk di dekat jendela.

Dalam pikirannya Celine sedang menyusun rencananya. Dia akan berkunjung ke beberapa tempat termasuk Disney Land.

Tanpa Celine sadari sejak tadi ada seorang pria yang menatapnya dengan sangat dalam. Dia seperti sangat memuja gadis itu.

Kurang lebih 14 jam, Celine kini tiba di bandara Internasional Los Angeles. Dia merenggangkan otot tubuhnya sesaat sebelum menuruni pesawat.

"Los Angeles, i'm coming." Celine benar-benar hanya pergi membawa ransel dan tas kecil yang selalu dia sembunyikan di balik mantelnya. Suhu di Los Angeles hari ini mencapai 10° celcius. Namun, hal itu tak menyurutkan semangat Celine untuk berkunjung ke negara itu.

"Nona Celine."

"Anda paman Stuart?" Tanya Celine. Sebelummya dia sudah diberitahu oleh ayahnya jika nanti akan ada yang menjemput dirinya di sana.

"Anda benar, Nona. Mari ikut saya."

"Ya terima kasih, Paman dan maaf jika aku merepotkan."

"Tidak perlu sungkan. Sudah menjadi tanggung jawab saya secara langsung pada tuan Benjamin."

"Baiklah, jika begitu aku tidak akan  sungkan lagi."

Mereka akhirnya pergi dari bandara itu, Pria yang tadi menatap Celine di dalam pesawat akhirnya memilih mengikuti mobil yang membawa Celine.

"Kau melihat gadis tadi?"

"Ya tuan muda."

"Bukankah dia cantik sekali?" kata pria itu.

"Apa tuan Marrick menginginkannya?"

"Ya, tentu saja. Siapa yang tidak mau memiliki kekasih secantik gadis tadi. Kita ikuti terus mobil itu. Supaya aku tahu di mana dia tinggal.

"Baik, Tuan."

Di dalam mobil Stuart, Celine merasa mobilnya terus diikuti. Dia sesaat menoleh ke belakang. Lalu tak lama Celine berdecak.

"Kita diikuti, paman."

"A_apa?"

"Paman tenang saja. Arahkan mobilnya ke hotel saja. Biar aku yang urus sisanya."

"Tapi, Nona."

"Turuti saja mauku, Paman. Daddy tidak akan memarahimu. Aku hanya ingin tahu apa maunya orang-orang di dalam mobil itu."

"Baik, Nona."

"Besok paman tidak usah menjemputku ke apartemen. Minta tolong orang lain saja untuk menyewakan mobil untukku."

"Baik, Nona."

Stuart benar-benar berbelok di hotel. Setelah Celice memberitahukan nomor ponsel pada Stuart, dia masuk ke dalam hotel. Matanya sempat melirik mobil yang mengikutinya. Mobil itu juga berhenti di hotel itu untuk beberapa saat.

Celine tak memperhatikan  langkahnya saat memasuki hotel hingga tanpa sadar dia menabrak tubuh seseorang hingga membuatnya terhuyung. Namun, beruntung seseorang menahan tubuhnya.

Celine langsung membungkukkan badannya. "Maafkan aku, Tuan. Aku benar-benar tidak sengaja."

"Apa kau buta?" tanya pria itu dengan nada sinis dan datar. Mendengar ucapan yang cukup mengesalkan itu, Celine mengangkat wajahnya dan menatap pria di depannya dengan tajam.

Saat kedua tatapan mata mereka bersirobok, Celine justru terpaku dengan  wajah tampan pria itu.

"Selain buta, ternyata kau juga tuli?"

"Ah, sial. Kenapa hari pertama di negara ini aku harus bertemu orang-orang menyebalkan seperti mereka," gumam Celine. Namun, pria di depannya masih bisa mendengar dengan jelas ucapan gadis itu.

"Apa katamu?"

Celine tersenyum miring. "Oh, ternyata kau juga tuli rupanya."

Orang-orang yang berdiri di belakang pria itu tampak terbelalak kaget mendengar ucapan gadis yang sangat berani itu.

Pria tadi tersenyum, rupanya gadis ini belum tahu siapa dirinya.

"Kau salah mencari musuh gadis kecil," ujar pria itu.

"Ada apa Damian?" Seorang wanita cantik menghampiri pria itu, pakaiannya sungguh kekurangan bahan menurut Celine.

"Hanya gadis ingusan yang sedang mencari masalah."

"Dengar Paman! Pertama aku tidak suka membuat masalah. Aku menabrakmu dan aku sudah mengatakan maaf tadi, tapi karena kau sudah tua, mungkin pendengaranmu mulai menurun, tapi kemudian kau mengataiku buta dan tuli. Kau itu benar-benar orang yang sangat menyebalkan."

"Sudahlah, Damian. Jangan didengarkan omongannya."

"Ya, sebaiknya jangan dengarkan aku dan pergilah, paman. Ku harap aku tidak bertemu denganmu lagi."

Damian mengepalkan tangannya, sudah 2x gadis di depannya itu memanggil dirinya paman. Apa wajahnya setua itu?

"Kau tunggu saja, aku akan membuatmu menyesal telah berurusan  denganku."

"Let's see aku tunggu tantangan darimu." Celine tersenyum manis dan lalu pergi meninggalkan Damian dan rombongannya.

Mereka semua tidak menyangka ada orang yang berani pada tuan mereka. Terlebih lagi itu adalah seorang gadis cantik. Sungguh sangat menarik.

"Sudah lah honey, kenapa kau tampak begitu kesal."

"Chester antar Zenya pulang ke apartemennya."

"Tapi, honey  .... "

"Aku lelah Zen, aku mau istirahat."

Damian memutar langkahnya kembali ke lobi hotel. Teriakan panggilan Zenya kekasihnya sama sekali tak dia pedulikan. Entah kenapa Damian merasa terganggu dengan panggilan yang Celine sematkan pada dirinya.

Celine memesan kamar hotel dengan santai. Dia menyerahkan kartu debit nya untuk pembayaran kamar itu. Setelah mendapat key card nya Celine segera berjalan menuju lift. Dia menekan tombol lift, sembari menunggu pintu lift terbuka, Celine menyalakan  ponselnya yang sejak kemarin sore dia matikan.

Saat pintu lift terbuka, Celine terkejut saat sebuah tangan kekar menariknya masuk ke dalam lift itu.

"Hei, kenapa kau lancang menyentuhku!" Pekik Celine kesal. Dia  menatap tajam pemilik tangan lancang itu. Namun, mata Celine langsung terbelalak kaget.

"Kau  .... "

Terpopuler

Comments

Rose 19

Rose 19

aku mampir thor

2024-09-17

0

martina melati

martina melati

kirain pengawal ayahny

2024-09-16

0

Anonymous

Anonymous

m

2024-09-14

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Awalan
2 Bab 2. Apa Maumu?
3 Bab 3. Jalan-jalan
4 Bab 4. Kau Bukan Tipeku
5 Bab 5. Villa Damian
6 Bab 6. Beri Aku Makan
7 Bab 7. Sikap Lain Damian
8 Bab 8. Asal Dia Perempuan
9 Bab 9. I Hate You
10 Bab 10. Permintaan Maaf
11 Bab 11. Kau Itu Sangat Menyebalkan!
12 Bab 12. Kedatangan Keluarga
13 Bab 13. Semakin Kesal
14 Bab 14. Menghadiri Gala dinner
15 Bab 15. Gala Dinner 2
16 Bab 16. Tidak Akan Membiarkan
17 Bab 17. Sedikit Cerita
18 Bab 18. Apa Dia Sudah Gila?
19 Bab 19. Serangan Musuh
20 Bab 20. Di Mana Aku?
21 Bab 21. Dua Kepribadian
22 Bab 22. Sambutan Jack
23 Bab 23. Ketenangan Damian
24 Bab 24. Syok
25 Bab 25. Racun Pengadilan
26 Bab 26. Menjadi Pasangan Hidup
27 Bab 27. Nyaman
28 Bab 28. Sekutu
29 Bab 29. Rasa Penasaran Damian
30 Bab 30. Menghadiri Pesta
31 Bab 31. Kedatangan Pengacau
32 Bab 32. Kau Lagi!
33 Bab 33. Rasa Penasaran Juan dan Kawan-kawan
34 Bab 34. Sisi Liar
35 Bab 35. Mengikuti Celine
36 Bab 36. Kejutan
37 Bab 37. Diikuti
38 Bab 38. Ada Apa Dengan Celine?
39 Bab 39. Mencaritahu
40 Bab 40. Pertentangan Batin
41 Bab 41. Ungkapan Celine
42 Bab 42. Canggung
43 Bab 43. Bicara Masa Depan
44 Bab 44. Yang Sebenarnya
45 Bab 45. Kedatangan Keluarga dan Rain
46 Bab 46. Kabar Dari Melbourne
47 Bab 47. Takut Kehilangan
48 Bab 48. Kekhawatiran Damian
49 Bab 49. Kondisi Celine
50 Bab 50. Permintaan Ben
51 Bab 51. Curahan Hati Celine
52 Bab 52. Diikuti Lagi
53 Bab 53. Di Kamar Mandi
54 Bab 54. Yang Terbaik
55 Bab 55. Ketakutan Yang Nyata
56 Bab 56. Kemarahan Ben
57 Bab 57. Ketahuan
58 Bab 58. Syarat Calon Kakak Ipar
59 Bab 59. Mission Complete
60 Bab 60. Harus Pergi
61 Bab 61. Menegang
62 Bab 62. Serum Terakhir
63 Bab 63. Menuju Bahagia
64 Bab 64. Finally Wedding Day
65 S2. Bersatu
66 S2. Kekesalannya Celine
67 S2. Istri Bocah
68 S2. Kenakalan Celine Lainnya
69 S2. Si Pembuat Onar
70 Bab 70. Permintaan Celine
71 S2. Damian Pusing
72 S2. Beda Kelas
73 S2. Celine Merajuk
74 Bab 74. Bujukan Damian
75 S2. Kemarahan keluarga Wright
76 S2. Penjagaan Semakin Ketat
77 S2. Kau Salah Orang
78 S2. Kemarahan Eduardo
79 S2. Dari Mana Kau Tahu?
80 S2. Karena Aku Josceline
81 S2. Ancaman Damian
82 S2. Akhirnya Rosalie
83 S2. Masa Tenang
84 S2. Kedatangan Keluarga Alexander
85 S2. Perhatian Damian
86 S2. Belalang Tempur
87 S2. Permintaan Aneh Celine
88 S2. Rasa Iri & Kasihan
89 S2. Pijatan Sebelum Tidur
90 Mavra & Marvel
91 Tawaran Anne
92 Suasana Tenang
93 After 4 Years
94 Dua Pengacau Kecil
95 Iblis Kecil
96 Kami Memang Hebat
97 Kabar Bahagia
98 Kekhawatiran Damian
99 Kedatangan Jordan & Felly
100 Berkumpul
101 Kesuksesan Mavra
102 Laki-laki Atau Perempuan?
103 Di Kebun Binatang
104 Selalu Ada Orang Jahat
105 Kakak Tampan
106 Saling Mengagumi
107 Undangan Makan Malam
108 Dua Keluarga Mafia
109 Pusing
110 Mengalah
111 Bertemu Enrique Lagi
112 Perdebatan Kecil
113 Bertemu Tristiana
114 Judes dan Baik Hati
115 Keluarga Mafia yang Baik
116 Pil Apa?
117 Terkejut
118 Mengguncang Keluarga Stanley
119 Aksi Dua Bapak-Bapak
120 Hari Pertama Sekolah
121 Perhatian
122 Itu Asli
123 Ancaman Mavra Pada Paul
124 Keputusan Paul
125 Kerjasama
126 Aku Bukan Ayahmu
127 Pingsan Di Sekolah
128 Karma Untuk Marsha
129 Karma Untuk Marsha (2)
130 Kejujuran Mavra
131 Perdebatan
132 Psikopat Cilik
133 Mencari Winy
134 Siapa Pria Tampan Itu?
135 Mengantarkan Winy
136 Kami Lebih Takut Pada Nona
137 Celine, Zafia dan Mavra in Action
138 Akhir Marsha
139 Tak Berkutik
140 Menginap
141 Kesempatan
142 Salah Paham
143 Menghilang
144 Selamat Tinggal (End)
145 Perangkap Cinta Putri Mafia
146 Karya Baru Sudah Hadir
147 Karya Baru Telah Terbit
Episodes

Updated 147 Episodes

1
Bab 1. Awalan
2
Bab 2. Apa Maumu?
3
Bab 3. Jalan-jalan
4
Bab 4. Kau Bukan Tipeku
5
Bab 5. Villa Damian
6
Bab 6. Beri Aku Makan
7
Bab 7. Sikap Lain Damian
8
Bab 8. Asal Dia Perempuan
9
Bab 9. I Hate You
10
Bab 10. Permintaan Maaf
11
Bab 11. Kau Itu Sangat Menyebalkan!
12
Bab 12. Kedatangan Keluarga
13
Bab 13. Semakin Kesal
14
Bab 14. Menghadiri Gala dinner
15
Bab 15. Gala Dinner 2
16
Bab 16. Tidak Akan Membiarkan
17
Bab 17. Sedikit Cerita
18
Bab 18. Apa Dia Sudah Gila?
19
Bab 19. Serangan Musuh
20
Bab 20. Di Mana Aku?
21
Bab 21. Dua Kepribadian
22
Bab 22. Sambutan Jack
23
Bab 23. Ketenangan Damian
24
Bab 24. Syok
25
Bab 25. Racun Pengadilan
26
Bab 26. Menjadi Pasangan Hidup
27
Bab 27. Nyaman
28
Bab 28. Sekutu
29
Bab 29. Rasa Penasaran Damian
30
Bab 30. Menghadiri Pesta
31
Bab 31. Kedatangan Pengacau
32
Bab 32. Kau Lagi!
33
Bab 33. Rasa Penasaran Juan dan Kawan-kawan
34
Bab 34. Sisi Liar
35
Bab 35. Mengikuti Celine
36
Bab 36. Kejutan
37
Bab 37. Diikuti
38
Bab 38. Ada Apa Dengan Celine?
39
Bab 39. Mencaritahu
40
Bab 40. Pertentangan Batin
41
Bab 41. Ungkapan Celine
42
Bab 42. Canggung
43
Bab 43. Bicara Masa Depan
44
Bab 44. Yang Sebenarnya
45
Bab 45. Kedatangan Keluarga dan Rain
46
Bab 46. Kabar Dari Melbourne
47
Bab 47. Takut Kehilangan
48
Bab 48. Kekhawatiran Damian
49
Bab 49. Kondisi Celine
50
Bab 50. Permintaan Ben
51
Bab 51. Curahan Hati Celine
52
Bab 52. Diikuti Lagi
53
Bab 53. Di Kamar Mandi
54
Bab 54. Yang Terbaik
55
Bab 55. Ketakutan Yang Nyata
56
Bab 56. Kemarahan Ben
57
Bab 57. Ketahuan
58
Bab 58. Syarat Calon Kakak Ipar
59
Bab 59. Mission Complete
60
Bab 60. Harus Pergi
61
Bab 61. Menegang
62
Bab 62. Serum Terakhir
63
Bab 63. Menuju Bahagia
64
Bab 64. Finally Wedding Day
65
S2. Bersatu
66
S2. Kekesalannya Celine
67
S2. Istri Bocah
68
S2. Kenakalan Celine Lainnya
69
S2. Si Pembuat Onar
70
Bab 70. Permintaan Celine
71
S2. Damian Pusing
72
S2. Beda Kelas
73
S2. Celine Merajuk
74
Bab 74. Bujukan Damian
75
S2. Kemarahan keluarga Wright
76
S2. Penjagaan Semakin Ketat
77
S2. Kau Salah Orang
78
S2. Kemarahan Eduardo
79
S2. Dari Mana Kau Tahu?
80
S2. Karena Aku Josceline
81
S2. Ancaman Damian
82
S2. Akhirnya Rosalie
83
S2. Masa Tenang
84
S2. Kedatangan Keluarga Alexander
85
S2. Perhatian Damian
86
S2. Belalang Tempur
87
S2. Permintaan Aneh Celine
88
S2. Rasa Iri & Kasihan
89
S2. Pijatan Sebelum Tidur
90
Mavra & Marvel
91
Tawaran Anne
92
Suasana Tenang
93
After 4 Years
94
Dua Pengacau Kecil
95
Iblis Kecil
96
Kami Memang Hebat
97
Kabar Bahagia
98
Kekhawatiran Damian
99
Kedatangan Jordan & Felly
100
Berkumpul
101
Kesuksesan Mavra
102
Laki-laki Atau Perempuan?
103
Di Kebun Binatang
104
Selalu Ada Orang Jahat
105
Kakak Tampan
106
Saling Mengagumi
107
Undangan Makan Malam
108
Dua Keluarga Mafia
109
Pusing
110
Mengalah
111
Bertemu Enrique Lagi
112
Perdebatan Kecil
113
Bertemu Tristiana
114
Judes dan Baik Hati
115
Keluarga Mafia yang Baik
116
Pil Apa?
117
Terkejut
118
Mengguncang Keluarga Stanley
119
Aksi Dua Bapak-Bapak
120
Hari Pertama Sekolah
121
Perhatian
122
Itu Asli
123
Ancaman Mavra Pada Paul
124
Keputusan Paul
125
Kerjasama
126
Aku Bukan Ayahmu
127
Pingsan Di Sekolah
128
Karma Untuk Marsha
129
Karma Untuk Marsha (2)
130
Kejujuran Mavra
131
Perdebatan
132
Psikopat Cilik
133
Mencari Winy
134
Siapa Pria Tampan Itu?
135
Mengantarkan Winy
136
Kami Lebih Takut Pada Nona
137
Celine, Zafia dan Mavra in Action
138
Akhir Marsha
139
Tak Berkutik
140
Menginap
141
Kesempatan
142
Salah Paham
143
Menghilang
144
Selamat Tinggal (End)
145
Perangkap Cinta Putri Mafia
146
Karya Baru Sudah Hadir
147
Karya Baru Telah Terbit

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!