NovelToon NovelToon
Duda Ganteng Ku

Duda Ganteng Ku

Status: tamat
Genre:Tamat / Ibu Pengganti / Pengganti / Cinta Paksa
Popularitas:771.2k
Nilai: 4.7
Nama Author: Ditaa

Delisa Pratama, menelan kehidupan pahit yang di deritanya di umur 19 tahun. Ia terpaksa bekerja keras setelah di usir Ibu tirinya dari rumah selepas Ayahnya meninggal dunia.

Kehidupannya berubah ketika Delisa bertemu dengan gadis kecil yang memiliki paras wajah cantik dan menggemaskan, membuat dirinya melupakan semua kejadian buruk di hidupnya.

Siapa sangka, Gadis kecil itu adalah seorang anak CEO ternama bernama Revano Akashy Malik, seorang duda yang memiliki wajah tampan tanpa keburukan sedikit pun, serta di gandrungi banyak para wanita.

Selamat membaca,
Jangan lupa Like, Komen & Vote nya🙏🏼

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ditaa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Eps 03

"Aduh MS Group itu dimana ya? Kalau begitu aku pun harus mencari kontrakan yang dekat dengan MS Group, supaya tidak terlalu jauh di perjalanannya." celetuk Delisa sambil melangkah kan kakinya menuju kafe yang terletak tak jauh dari terminal.

'Humm bau kentang nya harum sekali, membuat perutku keroncongan. Kira-kira mahal gak ya? Duh mana aku cuma bawa uang pas-pas an, gara-gara mak lampir itu duniaku jadi kaya gini sekarang. Sialan!' ujar Delisa mendengus kesal di dalam hatinya.

Delisa kemudian memesan steak spesial di tambah dengan kentang goreng, dan tak lupa minuman kesayangan nya yakni jus Strawberry. Ia meminta agar membawa makanannya sendiri, karena Delisa ingin memutari kafe ini.

Delisa yang sedari tadi memikirkan perasaannya yang tidak karuan kala mengingat Ibu tirinya hanya berjalan sambil terbengong, dan tiba tiba saja ...

Brughhh...

"Aduhh sakit ... Bapak kalo jalan yang bener dong!" seru Delisa dengan memegang kepalanya sambil membereskan makanannya yang sudah berserakan di bawah lantai.

"Loh kok malah ngedumel! bukannya minta maaf. Saya sedang ada kepentingan, permisi!" lacang laki laki itu sambil berjalan meninggalkan Delisa yang masih memunguti makanannya.

"Eh ... eh ... dasar ya bocah sialan! tu orang songong nya minta di pites!" seru Delisa sembari mendengus kesal.

"Huh dasar bocah caper, tau aja yang seger-seger lo. Inget ya lo, kalo lo berani lagi nyentuh-nyentuh calon suami gue, lo harus berhadapan dulu dengan gue! Paham!" bentak salah satu cewe yang ada di hadapan Delisa sekarang dengan menekankan kata-katanya.

"Heh asal lo tau ya, dia yang menabrak gue duluan! Ngerti!" ucap Delisa lantang sambil melototkan mata nya dengan sorotan yang begitu tajam.

"Mana Habis nabrak, dia tidak minta maaf, huh dasar tidak punya sopan santun sama sekali, tahu!" tambah Delisa lagi dengan napas yang tidak karuan.

"Eh nih bocah malah nantang! Tau apa lo tentang gue? Dasar bocah ingusan." ucap cewe itu melengking membuat pria yang tadi ingin pergi segera masuk lagi ke dalam kafe itu.

"Mau lo anak pejabat sekalian presiden gue mah kagak takut selagi gue bener!" jawab Delisa sambil menenteng tangannya di kedua pinggangnya, seperti sudah siap bukan untuk beradu mulut lagi melainkan beradu kekuatan tubuhnya.

"Eh berani ya lu ama gue!" lagi-lagi wanita itu menatap mimik Delisa dengan lebih tajam.

"Ya berani lah, lagian kita juga sama-sama manusia, sama-sama makan nasi!" jawab Delisa dan mulai jengah dengan sikap wanita yang membuatnya jengkel tak karuan.

"Sini lu sini, nih rasain!" ucap wanita itu sambil menarik kerah baju Delisa yang di kenakan.

"Nih rasain juga." Delisa berucap sambil menarik rambut wanita itu dan mendorong tangannya yang sedang bertengger di kerah baju miliknya. Sekarang sudah bertukar posisi, Delisa sudah mencengkram kerah baju wanita itu karena wanita itu memiliki postur tubuh yang lebih pendek di bandingkan tubuh Delisa, membuat Delisa lebih mudah untuk mencabik-cabik lawannya.

"Kalian sedang apa hm? Ckckck sudah seperti anak kecil saja, sudahlah lepaskan! Apa kalian tidak malu di lihat banyak orang, hah? Lihatlah." ucap pria dengan datar dan cuek seraya menatap tajam.

"Eh Pak ... Aduh maaf ini lagian dia yang buat masalah, Pak." jawab wanita itu cengengesan sambil merapihkan kembali kemeja yang ia kenakan.

"Enak aja lo nuduh-nuduh gue, lagian gue orang asing juga di ajak berantem, seperti tidak ada kerjaan yang lain saja." jawab Delisa tak kalah tinggi, baju yang ia kenakan sudah robek hingga sampai terlihat tali kejayaannya selepas berantem dengan wanita yang sama sekali Delisa tidak mengenalinya.

Satu persatu penonton itu mulai meninggalkan pertunjukkan yang mereka tonton tadi. Karena melihat sudah damai, jadi mereka semua melenggang pergi meninggalkan mereka bertiga karena melihat sudah ada satu laki laki yang cukup meredamkan emosi dari kedua belah pihak wanita itu masing- masing. Pikir mereka, mereka adalah sepasang suami istri yang suaminya telah selingkuh lalu kepergok oleh istri sah nya.

"Meli lagi Meli lagi, sampai kapan sih Mel, kau itu selalu saja merecoki dan mengganggu saya. Oh ya, satu lagi ya Meli, stop buat memanggil saya dengan sebutan calon suami Anda, karena memang saya bukan calon suami Anda, mengerti?!!" ucap pria itu penuh emosi.

"I-iya pak sa-saya mengerti, maaf dengan kelancangan saya barusan." jawab Meli sambil menundukkan pandangannya kebawah karena melihat pria di hadapannya itu sudah emosi pada titik tertinggi.

"Bagus! Kalau pun saya mendengar satu lagi kata itu dari mulut mu, jangan harap Anda bisa lulus tahun ini." tambah laki laki itu dengan menghela nafasnya berat.

Glekkk...

"I-iya pak Me-Meli janji, Meli tidak akan menyebut seperti itu kembali." sahut Meli dengan nada gemetar.

"Stop! Sudah sana pergi, awas saja kau Mel berani macam-macam dan menuduh saya yang tidak-tidak." ucap pria itu sambil mengibas tangannya ke kanan dan ke kiri.

Delisa sedari tadi hanya terdiam sambil mendengarkan percakapan dua orang di depannya tersebut. Dilihatnya pria itu melepas jas dan berjalan mendekatinya.

"Nih pakai jas milikku, tidak enak dilihat jika seperti itu. Banyak pria diluaran sana, apa tidak malu jika kau harus memakai pakaian yang sudah robek dan tidak layak seperti ini, seperti gembel." ucap pria itu sambil memberikan jas nya kepada Delisa. Dengan senang hati Delisa mengambilnya karena memang bajunya sudah tak layak pakai dan itu harus di jahit.

'Enak saja di katain gembel orang aku cantik begini!' ucap Delisa dalam hati.

"Iya Pak, Terimakasih. Nanti besok saya cuci lalu saya akan kembalikan kepada Anda." ucap Delisa sambil menggaruk tengkuk nya yang tidak gatal.

"Emang Anda tahu rumah saya, hm?" tanyanya.

"Ah iya juga. Maaf, Pak saya kurang tahu jika itu." jawab Delisa dengan tersenyum kikuk.

'Aduh kok saya jadi gerogi begini' ucap Delisa dalam hati.

"Ya sudah nanti Anda kembalikan jika bertemu dengan saya lagi, saya sudah memesan makanan yang tadi saya jatuhkan. Maaf saya tidak sengaja karena tadi saya buru-buru, ibu saya menelpon jika anak saya sedang tantrum, saya permisi." ucap pria itu sambil melenggang pergi begitu saja tanpa berkenalan terlebih dahulu.

" 'Jika bertemu dengan saya lagi?' ckckck emang manusia aneh, kapan coba ketemunya. Kalau ketemu terus aku lagi gak bawa jaketnya gimana coba?" Delisa berbicara dengan dirinya sendiri sambil menikmati makanan yang sudah di pesankan kembali oleh pria tadi sebagai ganti makanan yang telah di jatuhkannya.

Tidak hanya steak, kentang dan es teh manis disana, tetapi banyak juga tambahan lainnya seperti jus strawberry, puding mangga, pancake durian, sate, dan eskrim.

Delisa mulai membuka internet di handpone miliknya dan mulai mencari MS Group, ternyata perusahaan itu perusahaan yang terikat dengan beberapa manca negara, ia baru tahu setelah membuka internet ternyata kepanjangan MS Group yakni Malik Sanjaya Group , perusahaan sukses di tangan orang yang sukses seperti yang pernah di ceritakan oleh Ayah nya dulu.

"Wow, gila sih. Pantas saja tadi mobilnya saja mahal dan mewah, tetapi istrinya pak Malik sederhana ya ... tidak seperti ibu-ibu sosialita yang lainnya. Sudah sederhana, baik pula." ujar Delisa sambil menyantap hidangan yang ada di depannya, ia sangat lahap sampai habis tak tersisa, karena memang saat ini ia sudah sangat lapar. Walaupun tadi ia sudah memakan nasi uduk, tetapi porsi nya sangat sedikit sekali dan tidak masuk ke dalam perutnya, hanya menyapa lidah saja.

1
Meda
Opanya selingkuh sama Rosa kayanya😂😂😂
Cut Risnawati
Luar biasa
Jamilatul Fauziah
jadi vano nikah muda dong
usia 27 th udah punya anak umur -+ 6 th🤔
Azzahra Azka Lestari
kok punya motor?
Azzahra Azka Lestari
kepo habis berapa duit delisa????
Azzahra Azka Lestari
kirain mainan abang2 yg di taman????
Azzahra Azka Lestari
duda muda dong 27 thn
Azzahra Azka Lestari
perjuangan hidup
Yuli Ana
Luar biasa, ceritanya bagus...
Susi Momnya Anas
jomblo meureun...
Susi Momnya Anas
ada rahasia apa ya..
Nur Soleh
Gusti Aa ..Roy ..acak adul kena gempa 🤣🤣😅
Thor bisa aja' bkn mules perut...👍👍👍
Moertini
Revano seorang suami setia dan ayah yang bertanggung jawab penyayang dan baik hati Delisa seorang isteri setia ibu lemah lembut dan penyayang menggambarkan keluarga harmonis dan bahagia bagus mantap ceritanya thor ada drama sedikit terus berkarya thor semangat
Hera
👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻
Rhenii RA
Ceritanya bagus, cuma saran aja ya thor kalau bisa bahasanya pakai yang baku semuanya. Biar ngga kadang baku kadang ngga jadinya pas baca kurang nyaman
Ditaa: iya, terimakasih kak sarannya🙏🏻
total 1 replies
Rhenii RA
Daddy
Nurjani Lambu
saya mampir thor
Supri Yanti
ok
Titik Sofiah
awal yg menarik ya Thor
Siti Aminah
🎉
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!