NovelToon NovelToon
Menjadi Selir Mantan Mertua

Menjadi Selir Mantan Mertua

Status: tamat
Genre:Tamat / Poligami / Nikah Kontrak / Cerai / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati
Popularitas:1.3M
Nilai: 5
Nama Author: sayonk

Hasna Az Zahra terpaksa harus menikahi Mantan Mertuanya setelah tunangannya meninggal dunia. Dalam pernikahan ini, dia menjadi orang ketiga, di perlakukan tidak adil, menjadi istri yang tak di anggap. Mantan Mertuanya sangat membencinya dan menyalahkan dirinya atas kecelakaan anak semata wayangnya.

Akankah Hasna bertahan menjadi madu Mantan Mertuanya atau memilih pergi?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon sayonk, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

#Apartement

Hasna turun dari mobil hitam itu, kemudian seorang pria setengah baya ikut turun. Dia mendorong sedikit kaca matanya ke atas hidungnya untuk membenarkan kaca matanya, pria yang memiliki sedikit uban itu menunduk seakan memberikan hormat.

"Anda sudah sampai Nyonya," ucapnya tersenyum. Pria yang bernama Pak Aren itu yang kini menjadi ketua pelayan di rumah Serkan dan sudah berpuluh-puluh tahun itu kenal betul dengan sifat Serkan. Didikan keras yang Serkan rasakan membuatnya berhati keras. "Saya harap Nyonya bersabar," imbuhnya lagi.

"Terima kasih," ucap Hasna. Tidak banyak barang yang ia bawa, melainkan hanya beberapa pakaian saja.

"Saya harap anda bersabar." Pak Aren kembali menunduk dan lalu masuk mobil. Serkan sengaja menyuruhnya untuk mengantar Hasna karena tidak sudi mengantarnya.

***

Hasna memandang langit malam, kerlap kerlip bintang yang begitu indah, terasa hangat untuk sang bulan. Dia duduk di teras depan sambil menekuk kedua lututnya. Kilasan saat dirinya bersama Azzam kembali melintas, rasa manis yang pernah ia rasakan kini di ganti dengan rasa pahit. Sebuah rasa yang tak mungkin ada penawarnya.

Hati yang rapuh itu semakin rapuh, kedua bahunya bergetar, menangisi seseorang yang amat ia cintai setelah kedua orang tuanya meninggal. Azzam, pria itu selalu menghiburnya dan tidak pernah mengeluh, apapun yang ia inginkan, yang ia minta selalu di penuhi.

"Aku sangat merindukan mu,"

"Apa aku bisa menjalaninya? apa kau akan marah karena yang menjadi suami ku adalah ayah mu?"

Hasna menghapus air matanya, ia tidak tahan lagi dengan kerinduan di hatinya. Dia pun bergegas masuk ke dalam rumahnya, mengambil tas selempangnya, lalu mengunci kedua pintu. Ia tidak tahan lagi dengan kerinduan di hatinya.

Dia berlari melewati beberapa gundukan tanah, hingga sampailah dirinya di depan makam tunangannya, sekalipun banyak orang yang tidak mengetahui pertunangannya dengan Azzam, tapi ia bersyukur memiliki Azzam.

Duk

Hasna menjatuhkan tubuhnya tepat di samping Azam, sebuah batu nisan yang terukir nama Azzam.

"Aku merindukan mu,"

Tangannya gemetar mengusap batu nisan itu, sebuah foto kecil yang terletak di depan batu nisan itu.

"Kau pernah mengatakan kau ingin memiliki anak dengan ku, kau pernah mengatakan kita akan menua bersama, kau mengatakan akan membahagiakan ku sampai akhir, kau mengingkarinya."

Hasna mengambil foto itu, dia memeluk foto itu dengan erat dan dada yang begetar, yang begitu sesak seakan di himpit oleh batu tajam.

"Kau mengingkari semuanya Azzam,"

Dia menjatuhkan kepalanya di gundukan itu, meremas tanah yang masih basah itu. Hatinya sekarang tak berbentuk lagi, ia kehilangan semuanya, tentangnya. "Azzam .."

***

Sedangkan seorang pria berjas hitam, dia merapikan jas hitamnya dengan sebelah tangannya, sedangkan sebelahnya memegang sebuah dokumen.

Dia pun berjalan melewati beberapa Art yang sedang memotong rumput di halaman depan dan mengepel lantai di teras depan.

"Dimana Tuan?' tanya Andres, Asisten Serkan sekaligus yang menjadi kaki tangannya.

"Tuan berada di ruang kerjanya," ucap Pak Aren. Kebetulan sekali dia berpapasan dengan Andreas saat sedang mengecek para Art yang membersihkan ruang tamu. Setiap pagi sebagai seorang ketua pelayan, dia harus mengecek para pekerja ruang utama, lantai yang harus kinclong dan tidak boleh berdebu sedikit pun.

Andres berlalu, dia pun mengetuk pintu ruang kerja Serkan.

"Masuk!" teriak Serkan.

Andres membuka pintu kaca itu, lalu berbelok kanan dan ada sebuah dinding yang menjadi pembatas pintu kaca dan dinding kaca. Serkan mendesain sendiri ruang kerjanya, separuhnya ruang untuk keluarga.

"Tuan saya membawa laporan baru," pria berhidung mancung itu melaporkan sesuatu sesuai penyelidikannya.

"Tuan muda Azzam telah membeli sebuah Apartement untuk nona Hasna dan Hasna pun sudah tahu memegang paswordnya, tapi sampai sekarang nona Hasna belum menginjakkan kakinya ke Apartement itu."

"Apartement? apa Azzam sudah gila? entah apa yang di pakai wanita miskin itu sampai Azzam segila itu padanya?"

"Awasi Hasna, laporkan setiap saat aktivitasnya pada ku."

"Baik Tuan,"

1
Aqila Humaira Abidah
Luar biasa
Maulidia Okta
ceritanya bagus
Vtree Only
pahaammm pak !!! /Pooh-pooh/
Vtree Only
selicik itu lho serkan istri kedua mu.
makanya Azzam memilih calon istrinya utk mendampingi ayahnya
Vtree Only
jangan² kecelakaan yg dialami Azzam adalah ulah dari si ular aleena
Vtree Only
Lumayan
Rika Fitria
Luar biasa
Dini Mariani s
nah loh....hanya dgn makan masakan sja bisa bikin. jatuh cinta loh
Dini Mariani s
semoga di lembutkan hati mu ,.suami yg dzolim
Etty Mutiara
Luar biasa
Rhenii RA
Memelihara berbulu domba ga tu🤣 apanya yang berbulu domba?
Rhenii RA
Jambe ngga tuh🤣
Rhenii RA
Nah lho ngapain ke kamar ngambil stop kontak?🤣🤣
Rhenii RA
Ini maksudnya apa sih? Aku baca ulang nggak nemu maksudnya. Kalimatnya tolong diperjelas kata2nya banyak yang rancu jadi mirip translate
Rhenii RA
Fungsi tanda tanya untuk apa?
Rhenii RA
“Kau akan menjadi melahirkan penerusku” kata2 yang dipakai banyak yang rancu
Rhenii RA
Membelikannya
Khoirum Madinah
Luar biasa
Dedeh Herawati
end Thor....suka cerita nya ga bertele"...othor kerennnn
Lina Katarina
,dah mulai bucin tuh om se
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!