NovelToon NovelToon
Jerat Cinta Jomblo Karatan

Jerat Cinta Jomblo Karatan

Status: tamat
Genre:Romantis / Komedi / Tamat / Cintapertama / Nikahmuda / Balas Dendam
Popularitas:1M
Nilai: 5
Nama Author: Realrf

Eldric Hugo
Seorang pria penderita myshopobia. Dalam ketakutan akan hidup sebatang kara sebagai jomblo karatan.

Tanpa sengaja ia meniduri seorang pria yang berkerja di club, dan tubuhnya tidak menunjukkan reaksi alergi.

Karina seorang gadis yang memilih untuk menyamar menjadi laki-laki, setelah dia kabur dari orang yang hendak membelinya. Karina di jual oleh ibu yang mengasuhnya selama ini.

Akankan El mengetahui siapa sebenarnya sosok yang bersamanya. Keppoin yuk

Ada dua kisah di sini semua punya porsinya masing-masing.

Happy reading 🥰🥰

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Realrf, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Fitnah

Setelah beberapa lama menaiki ojek online yang di ordernya. Akhirnya Karina sampai di tempat kerjanya. Suasana tampak begitu sepi, terang saja siapa yang mau berkunjung ke club di pagi seperti ini. Karina yang sekarang sudah berganti rupa menjadi Rizky itu pun melangkah dengan pasti, melangkah masuk ke dalam, langkah Rizky terhenti saat melihat seorang pria paruh baya yang sedang berkerja.

"Pak Somad, Bisa ada di dalam ya?" tanya Karina alias Rizky pada seorang cleaning servis yang sedang membersihkan lantai.

"Iya tuh, kayaknya lagi marah. Kamu kenapa ke sini pagi-pagi?"

"Di panggil sama Boss, Pak," jawab Rizky dengan raut wajah yang ketakutan.

Pasti bukan sesuatu yang baik ia di panggil sepagi ini ke club. Apalagi nada bicara Bos-nya yang terdengar marah. Rizky meremas tas selempang kulit yang ada di depan dadanya.

"Kamu juga di panggil, si Eka juga lagi di dalam sama Bos. Cepat masuk sebelum Boss tambah ngamuk ntar!"

"Iya, pak," jawab Rizky.

Laki-laki palsu itupun mulai melangkahkan kakinya dengan gugup. Setelah melewati bar dan lantai dansa yang biasa ramai dengan lautan manusia, akhirnya ia sampai di depan sebuah pintu kayu jati besar, Rizky mengambil nafas dalam-dalam sebelum mengetuknya.

Tok...tok....

"Masuk!" sahut suara tegas dari dalam.

Rizky meneguk ludahnya sendiri, lalu perlahan memutar knop pintu. Dalam ruangan luas yang di dominasi warna maroon itu, duduk seorang laki-laki dengan tubuh besar dan perut buncitnya di balik meja. Sementara di salah satu bangku yang ada di hadapannya ada seorang wanita yang duduk dengan tersenyum sinis menatap Karina.

"Permisi Boss," ucap Karina sembari melangkah mendekat kearah meja.

"Hem, duduk," ucap Jimmy.

Karina pun mengangguk lalu menarik satu kursi yang bersebelahan dengan seniornya. Beberapa kali Karina membasahi kerongkongannya yang kering dengan salivanya sendiri. Suasana ruangan itu cukup tegang dan menakutkan bagi Karina. Jimmy, pria dengan perut buncit itu menatapnya dengan amarah, sementara Eka melirik ke arahnya dengan senyum sinisnya.

Ya Tuhan, apa sebenarnya yang terjadi.

Karina menundukkan kepalanya, tangannya mengepal erat, menggenggam keringat dingin yang terus mengalir dari pori pori tangannya.

"Kamu tau kenapa kamu di panggi?" tanya Jimmy dengan nada datar, suaranya terdengar bergetar. Pria itu sedang menahan emosinya.

"Ti- tidak Boss," jawab Karina terbata.

"Kamu benar tidak tahu atau pura-pura bodoh, hah!"

"Saya benar tidak tahu Boss, sumpah," Karina mengacungkan dua jarinya di udara seraya memberanikan diri untuk mengangkat wajahnya.

"Halah nggak usah sumpah sumpah, karena kecerobohan kamu. Aku dalam masalah besar. Apa yang kamu lakukan di kamar 13?!" Sentak Jimmy. Karina pun menurunkan tangannya, sambil mengatupkan bibirnya.

"Saya mengantarkan handuk hangat Boss."

"Bodoh!"

Karina terjingkat dengan sentak Jimmy, tangannya semakin meremas kuat karena takut, kukunya mungkin sudah meninggalkan jejak merah di telapak tangannya. Sementara wanita yang duduk di sampingnya terlihat santai saja menghadapi amarah Bos-nya itu.

"Apa kamu tidak pernah dengar dari senior kamu. Kamar itu tidak boleh di masukin siapapun kecuali pemilik club ini, lalu kau!" Jimi mengacungkan jari telunjuknya kearah Karina.

"Baru tiga bulan di sini sudah bikin ulah, kau tau sekarang Tuan besar marah. Sekarang lebih baik kau pergi, aku tidak butuh orang ceroboh sepertimu berkerja disini!"

"Tapi ... Bos, saya di suruh sama Kak -

"Tidak usah pake tapi, cepat keluar sekarang. Kau di pecat!" usir Jimmy.

"Tapi saya benar benar tidak tahu, Boss. Lagi pula saya hanya di suruh Kaka Eka untuk mengantarnya, saya tidak tahu kalau kamar itu khusus untuk tuan besar," ucap Karina ia mencoba membela dirinya. Ia merasa sebagai korban di sini.

Ia memberanikan dirinya untuk menatap Jimmy yang juga sedang menatapnya dengan geram

"Kau menyalahkan aku, dasar tukang fitnah!" sentak Eka.

Seketika Karina menoleh kearah seniornya, dengan keningnya yang berkerut.

"Aku tidak menyalahkan kakak, tapi bukankah Kak Eka yang menyuruh aku untuk mengantarkan handuk hangat itu. Aku hanya mengantarkan sesuai nomer yang tertera di box," tukas Karina.

"Matamu katarak ya, bisa lihat dengan jelas nggak. Tidak pernah ada box yang dengan angka itu di sini, semua juga tahu kalau kamar itu terlarang bagi siapapun. Kamu tuh kalau salah, salah aja. Enggak usah ngeles. Tukang fitnah lempar batu sembunyi tangan aja bisanya!" ujar Eka di akhiri dengan mulutnya yang di cebikan.

"Aku nggak pernah fitnah Kak, memang kenyataannya seperti itu. Aku jelas jelas liat angka 13 box itu. Mataku masih cukup waras untuk melihat di kegelapan sekalipun!" tukas Karina kesal.

Ia tidak ingin mengalah begitu saja. Jika memang dia bersalah Karina akan meminta maaf. Namun, tidak kali ini. Karina merasa dia sudah melakukan tugasnya dengan benar. Ia tidak terima jika di pecat begitu saja seperti ini.

"Heh, sudah salah ngeyel. Kau pikir aku berbohong, aku sudah bilang tidak ada. Kamu tuh cowok tapi mulut kayak cewek lamis banget."

Aku cewek, cangkang aku aja yang cowok, gerutu Karina dalam hatinya.

"Ada kak, pasti ada," kekeh Karina.

"Diam!" teriak Jimmy.

"Rizky kalau kamu memang merasa kamu tidak salah mengantarkan, kami cari sekarang dimana box yang kamu maksud," titah Jimmy.

"Baik, Boss. Saya yakin, mata saya masih sangat sehat," ucap Karina sembari bangkit dari duduknya, ia pun mulai melangkah menjauh. Keluar dari ruangan itu.

Eka menatap tidak suka pada Jimmy sambil memanyunkan bibirnya. Jimmy yang tahu gadisnya sedang merajuk pun segera meraih tangannya lalu menciumnya berkali kali.

"Tenang saja, semua akan seperti yang kau pinta," bujuk Jimmy.

"Yakin nih," rengek Eka.

"Tentu, asal nanti malam kau bisa memuaskanku."

"Tenang saja, akan ku buat Om, melayang," ucap Eka dengan senyum nakalnya.

Sementara itu di bagian penyimpanan. Karina tanpa mengobrak-abrik box box berukuran sedang yang selesai di cuci dan tertata tapi di rak besi. Dengan panik ia mencarinya. Namun, nihil tak ada satupun diantara box itu yang berangka 13. Angka yang ada di box plastik itu di ukir sehingga tidak mungkin untuk menghilangkannya.

Karina merasa frustasi, ia mengacak rambut palsu yang ia kenakan.

"Argh .... kemana sih? seharusnya ada, kemarin jelas jelas aku liat nomer 13 kan," gumamnya sambil mengigit ujung kukunya.

Ia berdecak kesal, dengan langkahnya yang di hentak Karina kembali ke ruangan Bos-nya. Dalam ruangan itu Eka sudah duduk menantinya, dengan kakinya yang di silangkan, menatap Karina dengan pongah.

"Bagaimana? kau menemukan sesuatu yang kau inginkan?"

Karina mengeratkan rahangnya. Tangannya mengepal menatap tajam pada seniornya. Eka menatapnya dengan tak kalah tajam, dengan senyum mengejek tersungging di bibirnya.

Aku yakin semua ini pasti rencananya, gumam Karina dalam hatinya. Dengan menatap sinis pada Eka.

"Kenapa kau memandangku seperti itu, Heh?"

"Tidak, ada," kilah Karina sambil memalingkan wajahnya. Sungguh enggan rasanya menatap seorang juru busuk seperti dia.

"Sudah kemari dan ambil gaji terakhirmu," titah Jimmy.

Karina pun berjalan mendekat ke arah meja, lalu menyambar amplop coklat buang di sodorkan oleh atasan, oh ralat mantan atasannya.

"Terima kasih," ketus Karina.

"Gunakan baik-baik uang itu, ga mudah lho cari uang sekarang. Apalagi buat cowok kerempeng kayak kamu, pasti yang mau Nerima kerja kamu mikir dua kali," sindir Eka.

"Lebih baik kerempeng, dari pada berisi tapi di jual murah," sindir Karina balik, sambil melangkah meninggalkan ruangan itu.

"Yak! laki-laki kurang. Beraninya kau menghinaku!" teriaknya pada udara karena Karina sudah berlalu di balik pintu.

"Sudah, jangan emosi. Kemari dan puaskan aku!" titah Jimmy. Eka pun dengan segara naik ke pangkuannya

1
Andriyani “Ijjet famous” Nisa
Luar biasa
Pa Muhsid
wakwaw cucu toooor cucuuuuu
solehatin binti rail
aku pernah baca ,tapi sdah lupa 😀😀😀😀💪😘
Sulis Tiyeas
yah karina... merasa pd nggak ada bahaya. pdhl dari kecil sdh biasa menghadapi bahaya kok nggak peka ya.
Win wina
Karina mengalami baby blues,biasa terjadi pada wanita yg baru melahirkan aku dulu jga begitu sensitif emosi tak terkendali, dukungan orang terdekat sangatlah penting....😔 Sabar ya, Ayah Hugo
Win wina
Huuuuuf bang Hugo mamang kereeeeen suami idaman melele aku Thor,,,,,☺️ berdebatlh kau dengan mertua mu tapi tetap akan menang dirimu karena hak istri memang pada suaminya,love love bang Hugo😘
Win wina
Oh manis sekali Mereka ☺️
Win wina
Sangat tidak masuk akal,anak yg berpisah dengan orang tuanya dalam waktu yang sangat lama setelah dewasa' baru bertemu bisa punya keberanian memberikan aturan untuk berpisah dengan suaminya ya walaupun dengan alasan yg terbaik demi kehamilannya,tpi namanya jga novel hahaha..
Win wina
lha serem amat Thor belut listrik nya
Win wina
Wah sensitif sekali jangan jangan lagi hamidun ci Karina
Win wina
maklumi aja lah pak Joe, namanya jga pengantin baru lagi anget angetnya Thu hahaha😀
Win wina
wohoooo kirain njebol gawang Thor 🤭
Win wina
hahaha tenang saja om kau masih normal nyatanya alam bawah sadar mu masih menyukai wanita, meskipun wanita tersebut menyamar sebagai laki-laki 😀
kieky
suami yg pandai ngemong istrinya..sabar y el bentar lagi 3 orang yg kau hadapi 😁
SR.Yuni
Thor , kenapa sahabat dan mang Toyib tidak diangkat di akhir cerita bahagia Karin ya karena menurutku mereka punya andil besar pada kehidupan Karin drpd si emak angkat, dalam keadaan susahnya karin mrk sll ada dan kasih makan.
SR.Yuni
keren banget ceritanya....badai pasti berlalu berganti kebahagiaan
SR.Yuni
Thor maaf ya lidah orang kita ini gak bisa membedakan J dan Z... kenapa namanya mirip dengan assisten nya. Jadi cara bacaku pun sama...
SR.Yuni
gak usah nyesel....kan elu gak peka jadi laki....
SR.Yuni
anak bodoh ya gini
SR.Yuni
itulah akibatnya ngikutin egomu ...
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!