Istrinya dalam keadaan mati suri setelah melahirkan. Untuk membangunkannya, Zhou Fan harus mencari sepuluh kristal beast. Namun tidak semua kristal beast dapat ia gunakan, minimal harus tingkat ke delapan, dan itu semua berbasis es.
Selain itu, Zhou Fan akan mencari gurunya yang tiba tiba hilang tanpa kabar.
Dari sini petualang Zhou Fan di negeri seberang dimulai. Akankah dia berhasil menuntaskan tujuannya?
Cover by Google
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sayap perak, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter... 19 : Xilou Sha
Setelah memberikan resep guna mengobati pengaruh racun pemakan paru, Zhou Fan melesat pergi ke arah utara. Tujuannya tidak lain merupakan tempat yang dicurigai menjadi persinggahan gurunya, Kota Lanqiao.
Kota Lanqiao merupakan kota paling utara dalam wilayah Kekaisaran Shao, meski begitu tidak membuat kota ini menjadi terpencil, malah kota ini masuk ke dalam lima besar kota yang memiliki pendapatan tertinggi.
Tak butuh waktu berhari hari, Zhou Fan tiba saat matahari masih bersinar. Mungkin perjalanan hanya memakan waktu beberapa jam.
Zhou Fan tidak sendiri, dia bersama dengan rekan setianya, serigala perkasa-Zhou Jim.
Mereka berdua bagai pedang dan juga sarungnya, seolah tak terpisahkan.
Memasuki Kota Lanqiao tidak begitu sulit, bahkan dia tak perlu membayar karena dia mempunyai plakat pangeran ketiga.
Selain Kota Bei Xian, Kota Lanqiao merupakan kekuasaan Shao Mingrui. Hal ini terjadi karena beberapa pangeran tidak lagi mempunyai kesempatan untuk mengurus kota kota ini.
Sebelumnya, Kota Lanqiao merupakan kota kekuasaan pangeran keempat. Namun kematiannya di tangan pangeran pertama membuat kota ini jatuh ke tangan Shao Mingrui.
Tanpa disadari, kematian lima pangeran juga mendatangkan keuntungan bagi Shao Mingrui. Selain mendapatkan kota Lanqiao sebagai daerah kekuasaan, dia juga memperoleh beberapa pemasukan dari kota lain yang sebelumnya dikuasai para pangeran yang meninggal.
"Pengemis tua, beraninya kau mengelak! Aku tak akan mengampuni mu!"
Zhou Fan yang tengah berjalan menghentikan langkahnya ketika melihat seorang pria tua dikepung beberapa orang bersenjata.
Pemuda itu tanpa pikir panjang langsung masuk ke dalam keramaian.
"Anak muda, siapa kau? Sebaiknya kau menepi, atau wajah tampanmu itu berubah seperti kepala babi." Seorang pria paruh baya berkacak pinggang dengan wajah garang.
"Paman, kalian menindas pria tua tak berdaya. Apakah pantas kalian disebut sebagai seorang petarung?" Zhou Fan tanpa kenal takut berdiri di depan pria tua yang meringkuk dengan pakaian lusuh.
"Kau tahu siapa aku?" Pria paruh baya itu menenteng sebuah golok, dia memperlihatkan goloknya yang terukir sebuah logo aneh.
Zhou agan menggeleng, membuat pria paruh baya itu menggeram marah. "Akan aku bunuh kau sialan!"
Prang...
Sebelum golok menebas kepala Zhou Fan, sebuah tongkat kayu menahan dengan mudahnya.
"Kalian para begundal tidak tahu diri, jangan buat ribut lagi."
Zhou Fan mengikuti dari mana tongkat kayu itu terjulur. Ketika melihat tangan kurus kering seolah hanya tulang terbalut kulit, memegang ujung tongkat lainnya, mata Zhou Fan terbelalak.
Pria tua ini tidak selemah yang dia kira, bahkan dengan mudahnya mengatasi serangan golok pria paruh baya.
"Anak muda, kau sangat ceroboh." Pria tua berkata dengan wajah acuh tak acuh.
Sementara pria paruh baya menahan geram dengan menggigit bibir bawahnya.
"Sialan, aku ini adalah -- "
Bang!
Tubuh pria paruh baya itu terpental kala tongkat kayu di tangan pria tua melambai.
Semua mata memandang dengan tak percaya, bahkan Zhou Fan sendiri tak menyangka akan ada kekuatan mengerikan di balik tubuh tuanya itu.
Zhou Fan merasa ini sangat konyol, dia berniat menolong, tapi yang ditolong jauh lebih kuat darinya.
Semua yang berkerumun sontak membubarkan diri, bagaimanapun mereka masih menginginkan nyawa semata wayangnya.
"Anak muda, kau sungguh ceroboh." Pria tua itu menggelengkan kepala, dia kemudian meraih sandalnya yang tergelatak di tanah.
"Kau tahu siapa mereka? Mereka adalah murid Sekte Biara, pakaian laksana biksu menjadi ciri khas mereka. Kau mencari masalah tanpa tahu siapa lawan yang kau hadapi, sungguh ceroboh."
Zhou Fan hanya menggaruk dahi sambil tersenyum canggung.
"Sudahlah, aku pergi dulu. Kau pemuda yang baik, jika ada kesempatan lain, aku akan memberikan beberapa saran kepadamu."
Setelah berkata pria tua berpakaian lusuh itu pergi dan menghilang dari pandangan, gerakannya sangat cepat, seolah dia bisa menghilang.
Haih...
Zhou Fan membuang nafas dengan kasar, dia pun melanjutkan perjalanan mencari sebuah rumah makan. Beberapa hari ini dia tidak makan dengan tenang, sekarang dia punya kesempatan, kenapa harus disia-siakan?
Pemuda itu tidak mau memilih rumah makan yang kecil, dia ingin yang besar. Karena rumah makan yang besar biasanya menyediakan ruangan khusus dengan arak berkualitas.
Dia sudah lama tidak meminum arak, dia ingin menuntaskan hasratnya yang terpendam.
Rumah makan Xilou Sha, itu adalah rumah makan yang Zhou Fan masuki. Melihat bangunan yang besar serta pengunjung yang banyak, membuat pemuda itu tertarik untuk datang.
Begitu masuk dia memesan sebuah ruangan istimewa, dengan arak yang juga istimewa. Tak ketinggalan dia memesan makanan yang menjadi menu utama.
Karena memesan ruangan istimewa, Zhou Fan dapat mengajak Zhou Jim. Karena jika di ruangan biasa, serigala atau beast lain sejenisnya tidak diperbolehkan untuk ikut ke dalam.
Tak butuh waktu lama, makanan serta arak yang dipesan datang, dengan itu Zhou Fan meraih nampan yang berisikan banyak hidangan.
"Tuan, apakah anda membutuhkan sesuatu?" Wanita muda yang cantik datang dan bertanya kepada Zhou Fan. Dia tidak terlihat seperti pelayan, tapi entahlah karena Zhou Fan tidak terlalu mempedulikan.
Karena tak dipedulikan, wanita muda itu berdiri dan hendak pergi, tapi sebelum itu seorang pelayan wanita datang. "Nona Xi, Tuan mencari anda."
Mendengar nama 'Xi', mata Zhou Fan berkedut. "Tunggu nona."
Wanita muda yang dipanggil Nona Xi itupun berbalik. "Maaf tuan, saya tidak lagi bisa membantu."
Wanita muda itupun pergi meninggalkan ruangan bersama dengan pelayan yang memanggilnya. Sementara Zhou Fan masih memikirkan masalah nama 'Xi'.
"Apakah dia dari keluarga Kekaisaran Xi, Xi ... Xilou Sha, benar juga. Hahahaha... Bodohnya aku tak menyadari hal ini. Pasti begitu, rumah makan ini dikelola oleh keluarga Kekaisaran Xi." Zhou Fan tertawa sambil menggelengkan kepala, dia merasa keberuntungannya boleh juga.
"Jim, kau tunggu di sini, aku akan kembali." Zhou Fan melemparkan daging ke arah serigalanya, kemudian berdiri sambil menghabiskan segelas arak yang sudah dia sambar sebelumnya.
Zhou Fan keluar ruangan, dia menelusuri lantai kedua tanpa menyisakan satupun ruangan di sana. Namun dia tidak juga menemukan apa yang dia cari.
"Kemana 'Nona Xi' itu, aku harus memastikan dengan berbicara langsung kepadanya, jika memang benar ini keluarga Kekaisaran Xi, pasti guru juga berada di sini."
Saat akan menuju lantai tiga, Zhou Fan melihat pelayan wanita yang sebelumnya memanggil Nona Xi dari ruangannya.
"Apakah aku bisa bertemu dengan Nona Xi?" Saat Zhou Fan berkata, pelayan itu menelisik wajahnya. Terlibat kerutan yang tidak dapat dijelaskan terukir di atas kedua alisnya.
"Maaf, Nona Xi tidak menemui orang. Jika dia ingin, dia akan menemui orang itu." Pelayan itu hendak pergi, tapi Zhou Fan kembali berkata.
"Ini sangat penting, mungkin Nona Xi juga berpikir ini sangat penting. Jadi bisakah kau menyampaikannya, setelah itu terserah dia."
Pelayan itu sejenak berpikir, dia kemudian seperti menilai apakah pemuda di depannya ini memiliki niat lain terhadap Nona Xi atau tidak. Setelah memastikan, dia pun mengangguk.
"Baiklah, tapi jika Nona Xi tidak berkenan, harap anda jangan memaksa." Pelayan itu perlu kembali ke lantai tiga, sementara Zhou Fan kembali ke ruangannya setelah memberikan nomor ruangan kepada pelayan wanita.