Sistem Di Pulau Angker

  Kembali lagi di rumah Abimana, terlihat di taman Liana sedang berusaha mendekati Kevin,tapi semakin dia ingin mendekati nya semakin Kevin menjauhinya,melihat sikap Kevin yang dingin Liana sangat kecewa.

dengan tersenyum kaku,dia ingin menarik tangan Kevin tapi sebelum Liana menyentuh tangannya, Kevin sudah menatap nya dengan tajam.

" berhenti lah seperti wanita penggoda,aku sangat muak melihat tingkah mu !! jangan kira aku mau bertunangan dengan mu kamu semakin besar kepala,,aku ingatkan padamu aku bertunangan dengan mu karna atas paksaan kedua orang tua ku !! dan aku sama sekali tidak menginginkan pertunangan ini,,hanya Helena yang pantas menjadi tunangan ku ! " tekan Kevin,dia tidak akan pura-pura lagi di hadapan Liana.

degggggggg

senyuman Liana menghilang, hatinya terasa sakit,dia menatap Kevin dengan air mata menetes, sungguh hatinya sangat hati mendengar ucapan Kevin.

" bukankah kamu tidak menyukai Helena, jelas-jelas waktu itu kamu memuji ku di hadapan nya,,dan juga kamu sendiri yang memutuskan pertunangan kalian,,sekarang kamu malah mengatakan hanya Helena yang pantas menjadi tunangan mu ? lalu kamu anggap aku apa Kevin? pertunangan mu sudah berakhir dengan Helena dan sekarang aku yang menjadi tunangan mu!! dan jangan lupa sebentar lagi kita juga akan menikah!! " ucap Liana dengan suara bergetar, tangannya mengepal dia merasa marah meskipun Helena sudah mati, semua orang tetap mengingat nya dan menyayangi Helena.

tapi tiba-tiba Liana terkejut saat Kevin ingin menampar nya,dia melihat wajah Kevin dengan tersenyum miris, sedangkan Kevin yang tersadar atas apa yang telah dia lakukan, tangannya berhenti di udara,dia buru-buru mengembuskan nafasnya dan menurunkan tangan nya.

" karna kamu tidak tau apa-apa jadi aku tidak akan menyalahkan mu,Liana aku tau kamu menyukai ku tapi aku sama sekali tidak tertarik padamu,,aku hanya menginginkan Helena menjadi istriku,,aku harap kamu mengerti dengan ucapan ku,,,kalau begitu aku pulang dulu,malam semakin larut,kamu juga sebaiknya istirahat " ucap Kevin,kali ini suaranya terdengar lembut,setelah berpamitan pada Liana dia pergi meninggalkan Liana yang terpaku disana.

" kenapa...? kenapa hanya ada Helena di hatimu,,kenapa bukan aku ? kenapa selalu Helena,meski Helena mati kalian semua tetap mengingat nya ! aaahhhhhhkkkkkkkkkkkkk aku benci kamu Helena,,kamu sudah merebut semua yang seharusnya menjadi milikku!! " teriak Liana di taman,dia menjatuhkan diri nya di tanah,dan menangisi penolakan terang-terangan dari Kevin.

tiba-tiba rintik-rintik hujan turun,semakin lama hujan semakin turun deras, Sulastri yang tidak sengaja lewat melihat Liana yang sedang menangis,dia buru-buru berjalan dan membantu nya berdiri.

" ya ampun nona.... ada apa dengan nona ? ayo biar saya bantu nona masuk kedalam rumah,jangan sampai nona sakit karna terkena hujan " ucap Sulastri,Liana hanya terdiam dan dia tidak menolak Sulastri membantu nya.

gaunnya basah, makeup nya luntur tapi Liana tidak memperdulikan nya,setelah masuk kedalam rumah Liana melihat kedua orangtuanya duduk di sofa,dan dia sama sekali tidak menyadari perubahan wajah ayahnya.

" astaga..Liana sayang,kenapa kamu basah...? bibi cepat ambilkan handuk,,! sayang kemarilah"Arum berdiri dengan wajah cemas dan memeluk putrinya yang terlihat menyedihkan.

Liana membalas pelukan ibunya dan terisak kecil,dia masih merasa sakit hati karna perkataan Kevin,disaat keduanya sedang berpelukan,Abimana datang dengan ekspresi wajah datar.

melihat itu,Liana menguraikan pelukannya dan memeluk ayahnya,tapi sebelum dia memeluknya Abimana menarik tangan nya dengan kasar dan.

plakkkkkkkkkkkk

suasana di ruang tamu menjadi hening,Arum menutup mulutnya karna suaminya tiba-tiba menampar putri kesayangan nya, sedangkan Liana..? dia membeku, tangannya memegang pipinya yang terasa kebas, lalu dia mendongak menatap ayahnya yang sedang menatapnya dengan tajam.

" masssss....kamu gila...!! kenapa kamu menampar Liana ? " bentak Arum yang baru tersadar,dia menarik putrinya dan menyembunyikan Liana di belakang nya.

" apa yang kamu lakukan mas..,? ada apa dengan mu,kenapa kamu menampar putri kita, ? " tanya Arum dengan marah.

Liana hanya terdiam,meski dia merasa penasaran kenapa ayahnya tiba-tiba menamparnya dia tidak bertanya,hanya saja hatinya semakin sakit disatu sisi Kevin menolak perasaan nya,dan di sisi lain ayahnya justru menampar nya itu membuat air mata Liana semakin mengalir deras.

" putrimu sama sekali tidak becus, dia telah menghancurkan semua rencana kita,,jika saja dia tidak memanggil peramal dan mengusir Helena dari rumah ini,setengah harta kekayaan keluarga Kusuma akan menjadi milikku!! tapi sekarang semua telah berakhir,,Helena sudah pergi aku bahkan tidak tau dimana dia sekarang,entah masih hidup atau anak itu sudah mati,,," ungkap Abimana,dia kembali duduk dan memijit pelipisnya karna merasa kepalanya pusing.

Arum terdiam kaku,kenapa bisa dia melupakan hal sepenting itu,dia sampai rela membawa Helena pulang dan menitipkan putri kandungnya sendiri pada kerabat nya hanya karna ingin mendapatkan keuntungan besar,tapi sekarang,,semua pengorbanan nya sia-sia, jantung Arum berdebar kencang dia sadar telah melakukan kesalahan.

" kenapa aku..aku..baru mengingat hal sepenting ini,,lalu apa yang harus kita lakukan mas..? tidak mungkinkan usaha kita selama ini sia-sia?? " tanya Arum sembari berjalan mendekati suaminya.

" saat aku berbicara dengan Kusuma di ruang kerja ku,dia memberitahu ku semua rahasia keluarga nya,dia memberitahu seluruh harta kekayaan keluarga Kusuma telah sah menjadi milik Helena dan harta itu tidak bisa di sentuh oleh Kevin meskipun dia satu-satunya penerus keluarga Kusuma " ungkap Abimana dengan jujur.

duarrrrrrrrrrrrrr

Arum terkejut, begitu juga dengan Liana ? dia sangat shock mendengar itu,dia baru mengetahui semuanya, ternyata Helena mewarisi seluruh harta kekayaan keluarga Kusuma?? rasa iri dan marah menguasai dirinya, tubuhnya bergetar hebat karna marah,dia tidak terima kenapa Helena harus seberuntung itu,kenapa bukan aku...??

" ini tidak mungkin..." gumam Liana,dia menggeleng brutal dan menatap ayah dan ibunya yang terlihat gelisah.

" apaa....? jadi nyonya tua Kusuma benar-benar mewariskan seluruh harta nya pada Helena...? aku..aku tidak menyangka Helena bisa mendapatkan harta itu dengan mudah,,lalu bagaimana dengan kita mas,,,apa yang harus kita lakukan? kita malah tidak mendapatkan apa-apa,,," arum berjalan mondar-mandir,dia merutuki kebodohan nya karna telah mengusir Helena, padahal Helena adalah ladang uang yang sebenarnya.

" Kusuma ada di pihak kita,,dan sebenarnya ada satu cara agar kita mendapatkan setengah harta kekayaan keluarga Kusuma" beritahu Abimana dengan serius.

Arum menatap suaminya,terlihat dimatanya ada sebuah harapan terpancar, buru-buru dia berjalan dan duduk di samping Abimana.

" bagaimana caranya suamiku ?? cepat katakan jika kamu membutuhkan bantuan ku ,aku dengan senang hati membantu mu. " ucap Arum,dia merasa senang karna sebentar lagi keluarga mereka akan menjadi kaya raya.

Abimana menatap kearah Liana dengan tajam,Liana yang merasakan itu mendongak dia ketakutan saat ayahnya menatap nya seperti predator.

" ayah..kenapa..kenapa ayah menatap ku ? " tanya Liana dengan terbata-bata,dia merasakan firasat buruk.

" katakan dimana Helena kamu sembunyikan?? ayah tau kamu telah memerintahkan beberapa pengawal membawa Helena,jika kamu bisa menemukan keberadaan nya ayah berjanji akan menuruti semua keinginan mu,, tapi kamu juga harus rela helena kembali ke rumah ini lagi,dan itu adalah satu-satunya cara agar harta kekayaan keluarga Kusuma menjadi milik kita " ucap Abimana,dia berharap Liana tidak mengecewakan nya kali ini,tapi harapan untuk menjadi orang kaya pupus setelah mendengar ucapan putrinya.

" ayah...aku...aku " jantung Liana berdebar kencang,keringat dingin membasahi wajahnya, tubuhnya bergetar hebat bagaimana mungkin dia mengatakan jika dia telah membuang Helena di pulau angker?? ayahnya pasti akan memarahi nya bahkan memukul nya.

" Liana sayang jangan takut, beritahu pada ayahmu dimana kamu membuang kakak mu Helena..? kita akan kesana menjemput nya dan setelah kita mendapatkan harta itu,kita akan membuang Helena lagi " Arum tau putrinya pasti trauma saat suaminya menampar nya,,dia merasa kesal karna Abimana terlalu kasar pada Liana.

" maa.... hikkkkssss,,aku....aku.... sebenarnya aku membuang Helena di pulau angker yang tidak pernah di masuki oleh manusia,, mungkin,,, mungkin,, hikkssssss mungkin saja Kak Helena telah mati dimakan binatang buas,,,maafkan aku..aku..aku tidak tau jika kak Helena berguna bagi keluarga kita,,, aku..aku.." Liana belum selesai berbicara tiba-tiba Abimana menendangnya.

bugggggggggg

aaaahhhhhhkkkkkkkkkkkkkk

Liana berteriak kesakitan,dia terjatuh di lantai dan menatap ayahnya dengan bergetar hebat,Liana merangkak mundur dan menggeleng dengan wajah bersalah.

" ayah...aku...aku minta maaf...maafkan aku..aku tidak tau.. hikkkkssss...mama...tolong aku... " isaknya.dia tidak menyangka ayahnya akan memperlakukan nya seperti ini,,

Arum yang sejak tadi terdiam karna terkejut mendengar pernyataan putrinya segera berdiri,dia membantu Liana dan memanggil Sulastri.

" cepat bawa Liana masuk kedalam kamarnya ! " " Sulastri mengangguk dia buru-buru membawa Liana takut Abimana mengentikan nya.

setelah liana pergi, Arum memeluk lengan suaminya lalu dia membawa Abimana duduk di sofa.

" suamiku tenanglah bagaimana pun juga Liana adalah putri kita,,jangan terlalu kasar padanya,, aku tau kamu sangat kecewa pada Liana, tapi semua sudah terjadi lebih baik kita fikirkan solusi nya lagi,," Arum berusaha menenangkan hati suaminya dia takut Abimana memukul putri kesayangan lagi.

" haaaa...aku tidak menyangka anak itu berbuat sejauh itu,,dia anak pembawa sial...!! kali ini semuanya telah berakhir,,kita tidak memiliki kesempatan lagi Arum...apa yang harus kita lakukan?? sebaiknya aku menemui Kusuma ini masalah yang sangat penting, sebelum semuanya terlambat aku akan menemui nya " tanpa memperdulikan istrinya memanggil nya,Abimana memutuskan pergi kerumah Kusuma dia akan bekerja sama dengan Kusuma menyelesaikan masalah yang telah di perbuat oleh Liana.

melihat itu Arum menghela nafas,dia berjalan melenggang masuk kedalam kamarnya,di balik dinding helena yang sejak tadi berada disana menatap kepergian mereka dengan tatapan tajam.

dia begitu terkejut saat mengetahui rahasia keluarga nya,dan dia sekarang mengerti kenapa Abimana dan Arum membawanya dari panti dan menelantarkan putri kandung mereka sendiri.

" aku tidak menyangka masih ada manusia hina yang hidup seperti kalian,,dan Liana bagaimana rasanya tidak di perduli kan oleh ayah tersayang mu ? hahhaha...aku merasa sangat puas saat Abimana menendang mu,, seharusnya Arum tidak menghentikan nya,,aku sangat kecewa padamu ibu " suara Helena seperti terdengar bisikan.

merasa ini adalah waktunya dia memberikan pelajaran pada ibunya,Helena dengan semangat nya berjalan memasuki kamar Arum.