Flora, seorang gadis cantik yang mengalami kejadian di luar nalar. Ia kembali ke masa lalu! Flora yakin kalau sebelumnya dia benar-benar sudah mati, bahkan ia sendiri masih merasakan sakit di sekujur tubuhnya akibat terbakar api yang melahap dirinya di malam itu.
Meskipun berat dan sulit untuk di percaya akan situasi tersebut, Flora menganggap kalau tuhan telah memberikan kesempatan kedua padanya, semata-mata untuk membuat Flora memperbaiki semua kesalahan yang telah dia perbuat di kehidupan sebelumnya.
Dan yang paling penting adalah, ia kembali bertemu Daniel, laki-laki yang sangat dia benci di kehidupan sebelumnya, Daniel adalah sosok pria tampan namun lumpuh yang di jodohkan oleh sang papa dengan Flora.
"Terlahir Kembali! Kali ini aku tidak akan salah pilih lagi!" ucap Flora penuh tekad.
Kesalahan apa yang telah di lakukan Flora di kehidupan sebelumnya? Dan apa penyebab kematiannya? Penasaran bukan? Ayo ikuti kisahnya di sini bersama author.
"Terlahir Kembali, Menikahi CEO Lump
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nadia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 20
"Wenda aku benar-benar merindukan mu, tolong biarkan aku memelukmu sperti ini beberapa menit, jangan dorong aku," bisik Flora ke telinga Wenda.
Wenda sendiri masih berada dalam keadaan sedikit syhok karena setelah begitu lama mereka bertengkar, baru kali ini seorang Flora yang terkenal angkuh dan keras kepala itu datang menghampirinya bahkan memeluk serta meminta untuk tidak mendorong nya dari pelukan tersebut.
"Ada apa dengan mu? Apa kau sedang sakit atau kau jatuh miskin atau kau didiagnosis hilang ingatan?" ucap Wenda setelah melepaskan pelukan tersebut dan menatap Flora dengan tatapan tidak percaya.
"Kau berharap aku sakit?" ucap Flora kesal.
"Tidak, bukan sperti itu, kau tidak salah orang kan? Coba lihat baik-baik, aku ini siapa? Aku bukan Tara," ucap Wenda lagi.
"Jadi selain kau menganggap ku hilang ingatan, kau juga menganggap ku buta?" Flora kembali emosi di buat sahabat nya.
"Oh astaga anak ini benar-benar tidak berubah, ayo ikut aku," Wenda memegang pergelangan tangan Flora dan kemudian membawa nya meninggalkan keramaian tersebut, dia tidak ingin menyita perhatian banyak orang.
"Kau mau bawa aku ke mana?" tanya Flora sambil mengikuti langkah Wenda.
"Diamlah," ucap Wenda singkat.
"Sepertinya dia masih sangat marah padaku, bagaimana caranya agar aku bisa membujuk nya kembali ke sperti semula?" batin Flora berkata.
"Mimpi apa aku semalam, mereka berpelukan?"
"Aku juga tidak menyangka, aku pikir mereka akan bertengkar sperti sebelumnya,"
"Mungkin sebelumnya hanya sebuah kesalahpahaman,"
"Salah paham apanya sampai satu tahun?"
"Sudah-sudah, kembali bekerja, apa kalian tidak malu ikut campur urusan boss? Benar-benar,"
Karyawan yang kepo itu pun segera di bubarkan oleh asisten Wenda, mereka patuh dan akhirnya kembali bekerja.
"Tuan muda, kenapa mereka tiba-tiba jadi berbaikan?" tanya Hans kepada Daniel.
"Kau bertanya padaku, apa yang aku tau tentang itu? Aku juga baru melihat Flora memeluk Wenda hari ini," jawab Daniel.
"Sekarang apa yang harus kita lakukan?" ucap Hans.
"Antarkan aku kembali ke mobil, setelah itu awasi Flora, jangan biarkan dia ada dalam masalah kecil maupun besar, aku akan menunggu di mobil saja," jelas Daniel.
Hans yang paham segera menganggukkan kepalanya, dia mengantar Daniel ke mobil dan kemudian kembali menjadi penguntit.
Sementara itu di ruangan Wenda ...
"Aku tidak tau apa yang membuatmu datang ke restoran ku dan memelukku secara tiba-tiba," ucap Wenda kepada Flora.
Flora kini duduk di sofa sementara Wenda berdiri di hadapannya sambil menyilangkan kedua tangannya ke bawah dada.
"Aku tau apa salah ku, aku tau kalau selama ini aku sudah menjadi orang yang sangat bodoh, tidak mendengar nasehat dan ucapan mu, aku benar-benar minta maaf, bisakah kita kembali sperti dulu? Aku belum terlambat kan untuk menyesali semua ini?" tanya Flora dengan mata berkaca-kaca.
Melihat itu Wenda sedikit panik, dia tidak pernah melihat sahabat nya itu menangis di hadapannya dan meminta maaf, dia seolah-olah melihat orang yang berbeda sekali dari Flora yang dia kenal sebelumnya.
"Eh, eh, jangan menangis, aku jadi curiga kalau kau bukan Flora, seorang Flora minta maaf padaku? Katakan siapa kau sebenarnya? Apakah kau ini hantu yang menjelma?" Wenda segera duduk di samping sahabat nya itu.
"Ayolah aku ini manusia, jangan bercanda," ungkap Flora yang sedang dalam kondisi sedih-sedihnya malah di kira hantu.
"Baiklah, sebelum aku memaafkan mu, sebaik-baik kau bicara jujur padaku, apa yang sebenarnya terjadi padamu sehingga kau seperti ini?" Wenda kini bicara serius.
Flora yang mendengar itu memegang tangan Wenda, dia tidak berani menatap mata sahabat nya dan hanya bisa menundukkan kepala.
"Aku sudah tau semuanya tentang Tara dan Liam, mereka berdua penghianat yang selama ini bersembunyi di balik perbuatan baik yang ternyata semua nya palsu," ucap Flora sambil menangis.
"Kau sudah tau semuanya tentang mereka berdua? Apakah kau melihat sendiri secara langsung?" tanya Wenda sambil memegang kedua pundak Flora.
"Ya, aku melihat nya, dan aku bertekad untuk tidak akan pernah memaafkan apa yang sudah mereka lakukan padaku, aku akan membalas semuanya termasuk perbuatan mereka yang sudah membuat hubungan kita jadi sehancur ini," kata Flora dengan hati yang penuh dendam.
Mendengar itu, Wenda segera memeluk Flora, dia tau bagaimana sakitnya perasaan dan hati sahabat nya itu saat ini, meskipun kenyataannya dia sendiri tidak tau kalau sebenarnya sang sahabat telah terlahir kembali.
"Aku senang kau akhirnya melihat kebusukan mereka, kau tidak terlambat mengetahui hal ini, pada dasarnya Tara dan Liam itu adalah kekasih yang saling mencintai satu sama lain, mereka memanfaatkan mu selama ini sebagai sumber uang mereka," ucap Wenda sambil mengelus rambut Flora.
"Aku benar-benar menyesal sudah bermusuhan dengan mu dan aku menyesal lebih mempercayai mereka di bandingkan dengan mu," ungkap Flora lagi.
"Sudah, sudah, jangan menangis, semuanya masih belum terlambat untuk di sesali, sebenarnya aku juga sempat kecewa karena kau lebih memilih mereka di bandingkan dengan ku, namun sepertinya tuhan berpihak padaku dia membuat kau mengetahui semuanya sekarang persahabatan kita tidak pernah bubar, aku selalu masih menyimpan mu di dalam hatiku," bujuk Wenda mereka kini kembali berpelukan dan rasanya sangat bahagia bagi Flora karena mendapatkan sahabat nya kembali.
Beberapa menit kemudian ...
Setelah selesai masa haru itu, Flora dan Wenda kini mulai bicara serius.
"Jadi sekarang bagaimana? Apa rencana mu selanjutnya?" tanya Wenda.
"Aku akan membalas mereka satu persatu, apa yang sudah mereka lakukan padaku selama ini akan ku buat mereka menebus nya dengan nyawa," ucap Flora sambil membayangkan kenangan masa lalunya.
Ia kehilangan keluarga, orang yang mencintainya, dan juga sahabat terbaiknya.
"Bicara mu ini seolah-olah mereka pernah menusuk mu dengan pisau, tapi aku cukup senang karena kau sadar, Liam itu adalah mokondo, dia tidak layak untuk mu, kau seorang nona besar dari keluarga terpandang," ucap Wenda lagi.
"Andai saja kau tau, kalau aku pernah mati karena tusukan pisau dari mereka, mungkin kau tidak akan bisa memaklumi perkataan ku tadi," batin Flora.
"Aku benar kan? Kenapa kau bengong," ucap Wenda sambil menatap Flora.
"Iya kau benar, mulai sekarang aku akan lebih mendengarkan apa yang kau katakan, oh ya aku sebenarnya ingin kau menyiapkan satu ruangan VIP khusus di restoran mu ini untuk merayakan ulang tahun seseorang," ucap Flora, ia kini tersenyum manja kepada Wenda.
"Bicara mu itu benar-benar membuat ku terpesona ya, oh ya ulang tahun siapa? Tunggu-tunggu aku ingat, lusa kan ulang tahun si Liam! Apa!? Kau mau merayakan ulang tahunnya? Kau baru saja minta maaf dan menyesal padaku sekarang malah ingin membuat ku terkena serangan jantung lagi karena marah!?"
Baru saja senang sebentar, Wenda kini malah sperti kambing kebakaran jenggot lagi karena salah paham.
****
Maaf ya teman-teman, author jarang up novel yang ini, soalnya lagi fokus ke Valeria dan Aksa 🙏🥹
prcpt pst ultah ny kk... gk sbr aq.