NovelToon NovelToon
Obsesi Cinta Tuan Gumiho

Obsesi Cinta Tuan Gumiho

Status: sedang berlangsung
Genre:Spiritual / Reinkarnasi / Beda Usia / Cinta Beda Dunia / Kehidupan di Sekolah/Kampus
Popularitas:9.9k
Nilai: 5
Nama Author: Heryy Heryy

Kim Min-seok siluman rubah tampan berekor sembilan, yang sudah hidup lebih dari 1000 tahun,Kim Min-seok hidup dengan menyembunyikan identitasnya sebagai seekor gumiho,Ia berkepribadian dingin dan juga misterius.

Dirinya menjalin hidupnya dengan kesepian menunggu reinkarnasi dari kekasihnya yang meninggal Beratus-ratus tahun yang lalu.

Kim Min-seok kemudian bertemu dengan Park sung-ah mahasiswi jurusan sejarah, saat itu dirinya menjadi dosen di universitas tersebut.

Mereka terjerat Takdir masa lalu yang mempertemukan mereka, mampukah Kim Min-seok mengubah takdir tragis di masalalu yang terulang kembali di masa depan.

apakah kejadian tragis di masalalu akan kembali terjadi kepada dirinya dan juga kepada park sung-ah.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Heryy Heryy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

༿BAB༌༚15

[ *Flash Back O*n ]

Namun yang tidak diketahui Kim Min-seok—bahkan oleh Song Hye-yoon yang mengorbankan dirinya untuk menyegelnya dengan semua hati—adalah bahwa Imugi tidak berhenti berjuang bahkan saat cahaya dari batu permata mulai menyelimuti tubuhnya yang raksasa dan mengerikan.

Pada hari yang penuh badai dan kegelapan, ketika hujan turun dengan deras dan guntur bergemuruh di atas langit, Imugi menyadari bahwa dia tidak akan bisa mengalahkan Hye-yoon dan Min-seok pada hari itu.

Tapi dia tidak bersedia untuk kalah sepenuhnya—dia telah hidup selama seribu tahun, dan dia tidak akan membiarkan hidupnya berakhir begitu saja, tanpa membalas dendam pada Kim Min-seok.

Dengan seluruh kekuatan terakhir yang tersisa di dalam tubuhnya yang besar, Imugi mengeluarkan secercah energi hitam yang gelap dan padat—energi yang terbuat dari kebencian, dendam, dan keinginan hidup yang kuat.

Energi itu menyentuh tanah lembab di depan dirinya, dan dalam sepersekian detik yang penuh keajaiban dan kegelapan, seekor ular kecil yang hitam seperti malam, licin, dan berwarna muncul dari dalamnya.

Ular itu hanya sepanjang tiga jari jempol, dengan tubuh yang ramping dan mata yang berwarna merah menyala seperti bara api—persis seperti mata Imugi yang besar yang sedang terkurung oleh cahaya batu permata.

Tanpa ragu sedikit pun, Imugi memindahkan sebagian jiwanya yang terkuat ke dalam tubuh ular kecil itu, menyembunyikannya di antara rerumputan tinggi dan semak-semak yang tumbuh di sekitar tempat perjuangan yang penuh darah.

"Saya tidak akan hilang, Kim Min-seok!" jerit jiwa Imugi yang terkurung di dalam tubuh ular itu, suaranya hanya terdengar sebagai bisikan angin yang lemah, tapi penuh dengan kebencian yang tak terlukiskan.

"Saya akan melenyapkan mu, saya akan membunuhmu, dan saya akan mengambil kembali semua yang seharusnya milik saya! Saya akan menunggu—selama berabad-abad jika perlu—sampai reinkarnasi Song Hye-yoon muncul di dunia! Karena hanya dia yang bisa melepaskan tubuh saya yang besar dari segel ini! Waktu akan menjadi sahabat saya, dan saya akan menunggu sampai saat yang tepat tiba!"

Setelah mengucapkan sumpahnya yang ganas, ular itu melarikan diri dengan kecepatan yang luar biasa—seolah-olah dia sedang dikejar oleh maut itu sendiri.

Dia menyembunyikan diri di antara pohon-pohon pinus yang tinggi, melihat dari kejauhan ketika cahaya batu permata Hye-yoon semakin terang dan mulai menyegel tubuh Imugi yang besar ke dalam lukisan yang Hye-yoon gambar sendiri.

Dia melihat ketika Hye-yoon terjatuh ke tanah dengan tubuh yang lemah, darah menyembur dari mulutnya, dan ketika Min-seok menangis dengan bebas memegang tubuh Hye-yoon yang dingin.

Dia melihat ketika Min-seok membawa lukisan yang menyegel tubuh Imugi ke dalam kuil yang angker dan menutup pintu dengan hati-hati, menempatkan pelindung magis di sekitarnya untuk mencegah siapa pun memasuki nya.

kemudian, ular itu keluar dari penyembunyiannya dan bersembunyi di dalam gua yang gelap dan lebat di dekat kuil—gua yang akan menjadi rumahnya selama berabad-abad yang akan datang.

[ Flash Back Off ]

Waktu demi waktu, hari demi hari, bulan demi bulan, tahun demi tahun, abad demi abad berlalu seperti aliran sungai yang tidak pernah berhenti.

Dunia berubah dengan cepat—dinasti Joseon yang kuat lenyap dari muka bumi, kota Seoul yang dulunya hanya sebuah desa kecil tumbuh menjadi kota besar yang sibuk dengan gedung-gedung tinggi, jalan raya yang ramai, dan orang-orang yang sibuk dengan kehidupannya sehari-hari.

Teknologi berkembang dengan pesat, dunia menjadi lebih terhubung, tapi hutan bukit Bukhan tetap sama—lebat, sunyi, dan penuh dengan rahasia yang tersembunyi.

Dan di dalam gua yang gelap di dekat kuil, ular itu tetap ada—menunggu, menanti, dan memelihara jiwa Imugi yang terkurung di dalam tubuhnya yang kecil.

Setiap hari, ular itu keluar dari gua untuk mencari makanan—mencari serangga, tikus, dan hewan kecil lainnya yang hidup di hutan.

Dan setiap hari, dia menggunakan sedikit kekuatan yang tersisa untuk memelihara jiwa Imugi di dalam dirinya, memastikan bahwa dendam dan keinginan balasnya tidak pernah memudar. Dia menunggu—selalu menunggu—ketika tanda-tanda reinkarnasi Song Hye-yoon akan muncul.

Dia merasakan energi di sekitarnya setiap hari, mencari sentuhan energi yang khas dari Hye-yoon—energi yang lembut tapi kuat, energi yang penuh dengan kasih dan keberanian.

Tapi tahun demi tahun berlalu, dan dia tidak menemukan apa-apa. Kekuatan Imugi di dalam tubuhnya mulai perlahan-lahan melemah—mata yang merah menyala seperti bara api mulai mereda menjadi warna merah tua yang kusam, kecepatannya menurun, dan kemampuannya untuk merasakan energi di sekitarnya menjadi semakin lemah.

Dia mulai merasa takut—takut bahwa dia akan mati sebelum reinkarnasi Hye-yoon muncul, takut bahwa sumpahnya untuk melenyapkan Kim Min-seok akan tetap menjadi mimpi yang tidak terwujud.

Namun, keberanian dan kesabarannya tidak sia-sia. Setelah berabad-abad menunggu, pada malam yang bulan penuh menyinari hutan dengan cahaya yang terang dan lembut, ular itu merasakan sesuatu yang aneh—suatu getaran energi yang lembut tapi kuat, sesuatu yang membuat bulu rambutnya (yang tidak terlihat) berdiri tegak.

Dia merasakan energi itu dari kejauhan—dari arah kota Seoul yang menyala terang. Energi itu—dia tahu dengan pasti—adalah energi dari Song Hye-yoon. Reinkarnasi Hye-yoon telah muncul di dunia.

Dengan kekuatan yang tersisa di dalam tubuhnya, ular itu melarikan diri ke arah kuil dengan kecepatan yang sebaik mungkin.

Dia merasakan bahwa pelindung magis yang Kim Min-seok pasang di sekitar kuil ada sedikit retakan—retakan yang dibuat oleh energi reinkarnasi Hye-yoon yang baru muncul, karena hanya energi dari Hye-yoon yang bisa melunakkan pelindung yang Min-seok buat.

Dengan keberanian yang besar, ular itu melewati pelindung dan memasuki kuil yang angker, langkahnya lembut dan tidak terdengar di atas lantai yang dipenuhi debu.

Di dalam kuil, di bagian paling dalam, ular itu berdiri di depan lukisan yang telah menyegel tubuh Imugi yang besar selama berabad-abad.

Dia melihat gambar Song Hye-yoon yang cantik mengenakan hanbok merah, memegang batu permata yang bersinar lemah, dan tubuh Imugi yang raksasa yang terkurung di dalamnya—matanya tertutup, seolah-olah sedang tidur.

Dengan suara yang kecil dan menyakitkan, ular itu mengeluarkan bunyi merdu yang hanya bisa didengar oleh jiwa Imugi di dalam lukisan.

"Tuanku, saya ada di sini! Reinkarnasi Song Hye-yoon telah muncul! Segel akan terlepas, dan kita akan bersama lagi! Kita akan melenyapkan Kim Min-seok dan mengambil kembali kekuatan kita!"

Pada saat itu, segel di dalam lukisan mulai bergetar. Cahaya dari batu permata yang dulu menyegel Imugi mulai mereda sedikit, dan permukaan lukisan menjadi kusam.

Ular itu merasa harapan yang besar muncul di hatinya—akhirnya, setelah berabad-abad menunggu, Imugi akan keluar dari segel. Tapi kemudian, semuanya berhenti.

Segel berhenti bergetar, cahaya batu permata kembali menyala dengan lembut, dan tubuh Imugi yang besar tetap terkurung di dalam lukisan.

Imugi belum keluar.

"Kenapa... kenapa ini terjadi?" bisik jiwa Imugi di dalam lukisan, suaranya penuh dengan kekecewaan dan kemarahan.

"Kekuatanmu melemah karena waktu yang terlalu lama terkurung, Tuanku," katanya ular itu dengan suara yang kecil, mendekati lukisan. "Jiwa yang saya bawa hanya sebagian dari jiwa mu—kekuatan saya tidak cukup untuk membuka segel sepenuhnya.

Kita butuh waktu lebih banyak—waktu untuk mengumpulkan energi, waktu untuk menunggu reinkarnasi Hye-yoon datang ke kuil ini, waktu untuk membuat dia melepaskan mu dengan kekuatan tubuhnya sendiri.

Meskipun saya berhasil membuat segel sedikit lemah, saya tidak memiliki kekuatan untuk membukanya sepenuhnya.

Kita butuh waktu untuk mengembalikan kekuatanmu—waktu untuk memulihkan jiwa mu yang terpecah dan mengumpulkan energi dari alam sekitar. Tapi jangan khawatir—reinkarnasi Hye-yoon ada di sini, dan dia akan datang ke kuil ini suatu hari nanti.

Saat itu, kita akan bisa membuka segel sepenuhnya, dan kamu akan keluar dari sana. Kemudian, kita akan melenyapkan Kim Min-seok dan mengambil kembali semua yang seharusnya milik kita!"

Imugi mengangguk perlahan di dalam lukisan, matanya yang tertutup terasa penuh dengan kemarahan dan kesabaran baru. Dia tahu bahwa dia harus menunggu lagi—tapi kali ini, menunggunya tidak akan terlalu lama.

Reinkarnasi Hye-yoon ada di dunia, dan energi dia telah membuat segel sedikit lemah. Cukup dengan waktu dan kesabaran, segel akan terlepas sepenuhnya, dan dia akan keluar dari lukisan untuk melaksanakan sumpahnya.

Di malam yang sama, jauh dari kuil, Kim Min-seok berdiri di teras apartemennya yang tinggi, memandang kota Seoul yang menyala terang dengan lampu-lampu yang indah.

Dia merasakan bahwa energi jahat yang muncul di kampus beberapa hari yang lalu telah mereda, tapi dia masih merasa waspada—ada sesuatu yang tidak beres, sesuatu yang membuat dia merasa tidak nyaman.

Dia memikirkan Park Sung-ah—wajahnya yang ceria ketika dia pergi dari ruang kantornya dengan rasa lega, senyumnya yang lemah tapi tulus, dan perasaan yang dia rasakan ketika dia melihatnya.

Dia berjanji pada dirinya sendiri bahwa dia akan melindunginya, menjaganya dari semua bahaya yang ada di dunia. Tapi dia tidak tahu bahwa bahaya yang terbesar—jiwa Imugi yang penuh kebencian yang masih terkurung di dalam lukisan, dan ular kecil yang menyembunyikan sebagian jiwanya yang sedang menunggu—sudah sangat dekat.

Dia tidak tahu bahwa segel telah sedikit lemah, dan bahwa Imugi hampir keluar. Dan dia tidak tahu bahwa reinkarnasi Song Hye-yoon yang dia jaga dengan baik adalah kunci untuk membuka segel sepenuhnya—dan untuk memulai perjuangan yang sesungguhnya yang akan menentukan nasib mereka semua.

Waktu terus berjalan, malam semakin larut, dan bulan semakin tinggi di langit. Ular itu keluar dari kuil dan kembali ke gua nya, menunggu dan menanti. Imugi tetap terkurung di dalam lukisan, menunggu saat yang tepat untuk keluar.

Reinkarnasi Song Hye-yoon hidup di kota Seoul, tidak tahu tentang masa lalunya dan peran penting yang dia akan mainkan. Dan Kim Min-seok berdiri di terasnya, tidak tahu bahwa rahasia yang tersembunyi selama berabad-abad hampir terungkap, dan bahwa perjuangan yang paling sulit dalam hidupnya yang panjang baru saja akan mulai.

1
𝓪𝓻𝓽𝓾𝓻 𝚝𝚎𝚖
crezy up thr
Almahira
🤭🤭🤭 kisss lagi🤭
𝓪𝓻𝓽𝓾𝓻 𝚝𝚎𝚖: ko kamu gak ada novel?
total 1 replies
Almahira
gue juga pengen 😭
Almahira
wah nafsunya memuncak, nih dosen 🤭
Almahira
wah udah Kiss kissan aja
Almahira
kaya adegan sinetron aja🤣
Almahira
pasti nangis lah jadi cewek kalo di kasih harapan palsu 😭😭
Almahira
wah di kasih harapan palsu,😭😭😭
Almahira
seneng banget tuh 🤭🤭
Almahira
kalau kaya gitu visualnya saya juga mau
Han Sejin: haaa🤣
total 1 replies
🐌KANG MAGERAN🐌
semangat
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!