NovelToon NovelToon
Nikah Paksa Tapi Mau

Nikah Paksa Tapi Mau

Status: sedang berlangsung
Genre:Reinkarnasi
Popularitas:5.2k
Nilai: 5
Nama Author: inda

Alda Putri Anggara kehilangan kedua orang tuanya sejak kecil dan tumbuh di bawah asuhan paman dan bibi yang serakah, menguasai seluruh harta warisan orang tuanya. Di rumah sendiri, Alda diperlakukan seperti pembantu, ditindas oleh sepupunya, Sinta, yang selalu iri karena kecantikan dan kepintaran Alda. Hidupnya hanya dipenuhi hinaan, kerja keras, dan kesepian hingga suatu hari kecelakaan tragis merenggut nyawanya untuk beberapa menit. Alda mati suri, namun jiwa seorang konglomerat wanita cerdas dan tangguh bernama Aurora masuk ke tubuhnya. Sejak saat itu, Alda bukan lagi gadis lemah. Ia menjadi berani, tajam, dan tak mudah diinjak.

Ketika pamannya menjodohkannya dengan Arsen pewaris perusahaan besar yang lumpuh dan berhati dingin hidup Alda berubah drastis. Bukannya tunduk, ia justru menaklukkan hati sang suami, membongkar kebusukan keluarganya, dan membalas semua ketidakadilan dengan cerdas, lucu, dan penuh kejutan

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon inda, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 20

Beberapa Bulan Kemudian

Musim semi datang membawa udara baru ke kediaman Varmond. Bunga-bunga di taman bermekaran, dan cahaya pagi menembus jendela kamar besar yang kini tak lagi hanya milik satu orang.

Aurora atau Alda, begitu Arsen selalu memanggilnya dengan nada lembut—bangun lebih pagi dari biasanya. Di sampingnya, Arsen masih tertidur dengan napas teratur, wajahnya tenang tanpa bayangan masa lalu.

Ia menatap pria itu lama. Begitu banyak hal telah mereka lewati, dendam, kehilangan, luka, dan ketakutan. Namun kini… yang tersisa hanyalah kedamaian.

Arsen menggeliat pelan, membuka mata, lalu tersenyum saat melihatnya.

“Sudah bangun, istri pemberani?” bisiknya dengan suara serak pagi.

Alda tersenyum kecil. “Kalau aku gak bangun duluan, kamu gak bakal pernah bisa sarapan tepat waktu.”

Arsen tertawa pelan dan menariknya dalam pelukan. “Sarapan bisa menunggu.”

Hari-hari mereka kini berjalan dengan ritme yang berbeda.

Mereka bekerja bersama, pulang bersama, dan malam-malam panjang yang dulu dipenuhi strategi kini berubah jadi percakapan ringan tentang masa depan, tentang rumah kecil di pinggiran kota yang ingin mereka bangun, tentang anak-anak yang mungkin suatu hari akan berlari di taman itu.

Kadang mereka berbagi canda hingga larut malam. Kadang cukup diam, saling bersandar tanpa kata.

Dan tanpa sadar, kebersamaan itu menjembatani jarak yang dulu mereka bangun sendiri.

Malam-malam di mana Arsen menunggu Alda yang terlalu larut bekerja, berubah jadi malam di mana keduanya berbagi ruang, satu selimut, dan satu ketenangan.

Tak ada momen besar, hanya kebiasaan kecil, Alda mulai terbiasa tertidur di sisi kirinya, di mana Arsen bisa merengkuhnya tanpa menyakiti punggung.

Arsen mulai terbiasa menenangkan Alda yang gelisah dengan membelai rambutnya.

Malam demi malam, keakraban itu tumbuh alami hangat dan penuh kasih, bukan nafsu.

Dan pada suatu pagi, beberapa bulan kemudian, dunia mereka berubah lagi.

Alda berdiri di depan cermin kamar mandi, menatap dua garis merah muda di alat uji kehamilan di tangannya.

Tangannya bergetar. Air matanya menetes tanpa sadar.

“Arsen…” suaranya bergetar pelan.

Arsen yang baru keluar dari kamar menatap bingung, lalu melihat benda kecil itu di tangannya. Ia terdiam sesaat sebelum tersenyum lebar senyum yang jarang sekali ia tunjukkan begitu lepas.

“Serius?” bisiknya.

Alda mengangguk, matanya basah. “Kita… akan jadi orang tua.”

Arsen menutup jarak di antara mereka dan memeluknya erat. Lama.

Dalam pelukan itu, mereka tak bicara apa pun.

Yang ada hanya rasa syukur karena setelah semua kehilangan dan luka, hidup memberi mereka hadiah baru.

Sebuah awal baru yang benar-benar bersih.

Bukan dari dendam, tapi dari cinta yang tumbuh perlahan… dan akhirnya menetap selamanya.

---

Sudah enam bulan sejak kabar itu datang, namun Arsen masih sering tampak tak percaya.

Setiap kali menatap perut Alda yang kian membulat, ia akan tersenyum seperti anak kecil yang baru menemukan keajaiban dunia.

Pagi itu, di halaman belakang rumah, Arsen duduk di bangku kayu sambil menatap Alda yang sedang menyiram bunga.

Rambutnya dikuncir rendah, gaun longgar berwarna lembut membingkai tubuhnya dengan anggun.

Cahaya matahari menyentuh wajahnya, dan bagi Arsen, tak ada pemandangan yang lebih indah.

“Kamu tahu nggak,” katanya tiba-tiba, “setiap kali kamu ngomong sama bayi itu, aku jadi iri.”

Alda menoleh, tertawa kecil. “Iri sama siapa? Sama bayi ini?” Tangannya menepuk lembut perutnya yang mulai besar.

Arsen mengangguk pura-pura serius. “Iya. Dia yang paling sering kamu peluk sekarang.”

Alda mendekat, lalu menunduk ke arah Arsen dan berkata lembut, “Kamu lupa? Aku peluk dia karena dia separuh dari kamu.”

Arsen terdiam sejenak, matanya melembut. Ia menggenggam tangan Alda dan menatapnya lama. “Dulu aku pikir aku gak akan punya kesempatan buat lihat masa depan,” katanya lirih. “Tapi sekarang… aku malah nunggu-nunggu setiap pagi, cuma buat denger kamu tertawa.”

Alda tersenyum, air matanya nyaris jatuh. “Kamu terlalu manis hari ini.”

“Enggak,” sahut Arsen, mencium punggung tangannya. “Aku cuma bersyukur.”

Mereka duduk berdua, membiarkan waktu berjalan lambat. Angin bertiup lembut, membawa aroma melati dan suara burung dari kejauhan.

Kedamaian itu sederhana, tapi nyata sesuatu yang dulu bahkan tak pernah mereka bayangkan.

bersambung

1
Ilfa Yarni
satu persatu kebahagiaan mereka kembali
Lydia
Lanjut Author. Terima Kasih.
Cindy
lanjut kak
Ilfa Yarni
past ayah arsen mengannggsp kematian istrinya krn salah arsen mknya dia pergi dan skr setelah sadar dia kembali
Lydia
Lanjut Author. Terima Kasih.
Ilfa Yarni
cinta dan kebersamaan yg dtg dr luka itu akan kuat dan tak tergoyahkan senang ya klo suami istri saling mencintai dan saling setia rmh tangga rasanya bahagia banget
Cindy
lanjut
Cindy
lanjut kak
Lydia
Lanjut Author. Terima Kasih.
Ilfa Yarni
aaaa romantis skali
Ilfa Yarni
Thor dendam pd bibi jg pamannya Alda dan jg mantan suaminya aurora kok ga diceritain thor
Lydia
Lanjut Author. Terima Kasih
Lydia
Lanjut Author. Terima Kasih.
Ilfa Yarni
masalah arsen udah selsai dan besoknya maslah Alda yg akan mereka selesaokan
Ilfa Yarni
akhirnya hati mereka berdua udah terpaut semoga kedepannya kalian berdua bisa bahagia
Lydia
Lanjut Author. Terima Kasih
Lydia
Lanjut Author. Terima Kasih.
Ilfa Yarni
wah arsen byk kemajuan dan udah nembak aurora jwb dong aurora klo km jg cinta
-Thiea-
jahatnya tuh mulut..😑
Lydia
Lanjut Author. Terima Kasih.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!