Deskripsi Novel: Batu Rang Bunian
"Batu Rang Bunian" adalah sebuah petualangan seru yang membongkar batas antara dunia kita yang penuh cicilan dan deadline dengan alam Bunian yang misterius, katanya penuh keindahan, tapi faktanya penuh drama.
Sinopsis Singkat:
Ketika seorang pemuda bernama Sutan secara tidak sengaja menemukan sebongkah batu aneh di dekat pohon beringin keramat—yang seharusnya ia hindari, tapi namanya juga anak muda, rasa penasaran lebih tinggi dari harga diri—ia pun terperosok ke dunia Bunian. Bukan, ini bukan Bunian yang cuma bisa menyanyi merdu dan menari indah. Ini adalah Bunian modern yang juga punya masalah birokrasi, tetangga cerewet, dan tuntutan untuk menjaga agar permata mereka tidak dicuri.
Sutan, yang di dunia asalnya hanya jago scroll media sosial, kini harus beradaptasi. Ia harus belajar etika Bunian (ternyata dilarang keras mengomentari jubah mereka yang berkilauan) sambil berusaha mencari jalan pulang. Belum lagi ia terlibat misi mustahil.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon HARJUANTO, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 14: Cermin Chaos dan Titik Keseimbangan Sutan
BAB 14: Cermin Chaos dan Titik Keseimbangan Sutan
Bagian I: Duel Bayangan dan Manipulasi Niat
Kehadiran sosok Tetua Kelam (Pangeran Senja versi jahat) di tengah Markas OPD di Aether Kaca menghantam Pangeran Senja yang asli. Sosok itu bukan sekadar ilusi, melainkan manifestasi fisik dari niat buruk Pangeran Senja yang lama, ditarik dan diperkuat oleh energi pantulan Cermin Keseimbangan Multidimensi.
Tetua Kelam (Bayangan) itu menyeringai. "Kau tidak akan bisa lari dari ambisimu, Kakak! Kau selalu ingin Kekuatan! Kau ingin memimpin! Mari kita rebut Dimensi ini bersama-sama!"
Pangeran Senja (Asli) tersentak, jatuh di atas lantai cermin. "Diam! Aku telah menebusnya! Aku memilih Keseimbangan!"
"Penebusan? Itu hanya kebohongan naif!" balas Tetua Kelam Bayangan, yang kini mengayunkan tongkat kayu merahnya. Energi Chaos yang kacau menyerang Pangeran Senja.
Putri Malam Sunyi, Sang Pendiri Strategis OPD, tertawa puas. "Lihat, Pualam. Inilah kekuatan Aether Kaca. Dia melawan dirinya sendiri. Sekarang, serahkan Batu Rang Bunian, Sutan!"
Putri Malam Sunyi mengarahkan jarinya. Pantulan cermin di sekitar Sutan bergetar. Tiba-tiba, dari cermin itu, muncul bayangan Sutan Raja Nata Sastra yang Gagal: Sutan yang hanya berutang, tidak punya pekerjaan, dan menghabiskan hidupnya hanya untuk game dan kopi.
Sutan Gagal (Bayangan) melangkah keluar. Ia menatap Sutan Asli dengan tatapan sinis. "Kau pikir kau Pahlawan? Kau cuma beruntung. Kau hanya melarikan diri dari kenyataan. Kembali ke warung, bayar utang kopimu, dan biarkan Bunian menyelesaikan masalah mereka sendiri!"
Sutan Asli merasakan jantungnya sakit. Itu adalah ketakutan terbesarnya: menjadi pria yang tidak berguna.
Raja Pualam melangkah maju, menghunuskan pedang patahnya. "Aku akan menghadapi bayangan ini!"
"Tidak, Pualam!" teriak Sutan. "Ini pertarungan niat! Kau harus melindungi Cermin Keseimbangan Multidimensi itu! Jangan biarkan mereka memproyeksikan Chaos!"
Pualam mengangguk, berbalik, dan berlari menuju perangkat raksasa itu, melawan Bunian Pengkhianat yang mencoba mengaktifkannya.
Perang Psikologis dan Titik Balik Sutan
Sutan Asli dan Pangeran Senja Asli kini bertarung melawan bayangan mereka sendiri.
Pangeran Senja menghadapi bayangan yang mencoba memanipulasi ambisinya. Ia berjuang keras, mengeluarkan seluruh niat murni penebusannya. "Aku menolak Kekuatan! Keseimbangan adalah pengorbanan!"
Sementara itu, Sutan menghadapi bayangan kegagalan.
"Kau hanyalah pembuat onar, Sutan. Kau seharusnya tidak berada di sini," desis Sutan Gagal Bayangan.
Sutan Asli mencengkeram Batu Putih cenderamatanya. Ia memfokuskan niatnya pada satu hal yang kini ia yakini: Tanggung Jawab.
"Aku mungkin gagal, aku mungkin berutang," kata Sutan Asli, menatap tajam Bayangan itu. "Tapi aku di sini karena aku bertanggung jawab atas tindakanku. Aku tidak lari. Aku menjadi Duta Keseimbangan bukan karena sihir, tapi karena aku memilih untuk membayar utangku. Bukan hanya utang kopi, tapi utang janji pada diriku sendiri!"
Batu Putih di tangan Sutan memancarkan cahaya yang jauh lebih kuat dari sebelumnya. Cahaya itu bukan sihir, melainkan manifestasi kehendak bebas yang murni.
Bayangan Sutan Gagal menjerit. Ilusi itu tidak sanggup menghadapi niat yang telah menemukan tujuannya. Bayangan itu hancur, kembali menjadi pantulan di cermin.
Di saat yang sama, Pangeran Senja Asli berhasil mengalahkan Bayangan Tetua Kelam. Dengan niat yang sepenuhnya murni, ia memproyeksikan cahaya Penebusan ke Tetua Kelam Bayangan, yang juga hancur.
"Kita bebas dari diri kita sendiri, Sutan!" teriak Pangeran Senja, yang kini memancarkan aura Bunian yang kuat.
Klimaks: Menggenggam Chaos
Kini, hanya tersisa Putri Malam Sunyi dan Direktur OPD yang tersisa.
Putri Malam Sunyi melihat kegagalan rencana ilusi mereka dan menjadi marah. "Dasar makhluk rendahan! Kau menghancurkan rencanaku!"
Ia mengangkat kedua tangannya. Cermin di seluruh Aether Kaca bergetar hebat. Kali ini, ia tidak memantulkan kelemahan batin, melainkan kekuatan fisik yang kacau. Duri-duri kristal mulai tumbuh dari lantai cermin, menyerang Sutan dan Pangeran Senja.
Pualam, yang melindungi Cermin Keseimbangan Multidimensi, berteriak. "Aku tidak bisa menahannya lama! Duri-duri ini menyerang dari mana-mana!"
"Pangeran Senja! Lindungi Pualam dengan Ilusi Keseimbanganmu! Aku akan menghadapi Putri Malam Sunyi!" perintah Sutan.
Sutan berlari ke arah Putri Malam Sunyi, menghindari duri-duri cermin.
"Serahkan Batu Rang Bunian itu, Sutan!" teriak Putri Malam Sunyi. "Aku akan membunuhmu dan mengambilnya!"
Sutan berhenti di hadapan Putri Malam Sunyi. Ia mengeluarkan Batu Rang Bunian Asli dari ranselnya dan mengangkatnya tinggi-tinggi.
"Kau mau ini, Putri? Ambillah!"
Tepat saat Putri Malam Sunyi maju untuk merebut Permata itu, Sutan melakukan tindakan yang paling Chaos yang pernah ia lakukan.
Ia tidak menggunakan Permata itu untuk sihir. Ia menggunakan Permata itu untuk merekam!
Sutan mengaktifkan fungsi Rekam Dimensi Darurat di Batu Putih cenderamatanya, lalu mengarahkannya ke Batu Rang Bunian Asli, yang berfungsi sebagai media yang sangat sensitif.
Sutan menjerit, memfokuskan seluruh niat Chaos digital yang ia kuasai: bug, error, virus, dan kegagalan sistem. Ia memompakan niat Chaos itu ke Permata.
KRINGGGGG!!!
Batu Rang Bunian Asli bergetar hebat. Ia tidak lagi memancarkan Keseimbangan. Ia memancarkan gelombang Chaos Digital Murni yang sangat kuat!
Putri Malam Sunyi terpental ke belakang. Matanya membesar melihat permata itu memancarkan kekuatan yang berlawanan dari fungsinya.
"Tidak! Kau menodai Jantung Kedaulatan dengan Chaos! Itu akan meledak!" teriak Putri Malam Sunyi.
"Itu namanya Menggenggam Chaos, Putri!" balas Sutan. "Kau ingin dunia tanpa Keseimbangan? Aku akan memberimu Chaos yang tidak bisa kau ukur!"
Sutan melempar Batu Rang Bunian Asli yang kini penuh Chaos itu ke udara. Permata itu meledak dalam sebuah kilatan cahaya biru yang dikelilingi oleh pola biner acak.
Ledakan itu tidak merusak materi, tetapi menghancurkan semua koneksi dimensi dalam Markas OPD.
Cermin Keseimbangan Multidimensi meledak. Duri-duri kristal menghilang. Bunian Pengkhianat yang mencoba mengaktifkan perangkat pingsan.
Direktur OPD menjerit ketakutan saat layar touch-screennya menampilkan error total. "Semua server kami... semua data... terhapus!"
Putri Malam Sunyi, yang terlempar ke dinding, menatap Sutan dengan kebencian yang mendalam. Ia menyadari: Sutan telah memenangkan pertarungan ini bukan dengan kekuatan, tetapi dengan pemahaman absolut bahwa Chaos dan Keseimbangan saling membutuhkan.
Resolusi dan Akhir Permintaan
Raja Pualam berlari ke arah Sutan. "Kau... kau menghancurkan Jantung Kedaulatan, Sutan?"
Sutan terengah-engah, Batu Putihnya meredup. "Tidak, Pualam. Aku hanya mengatur ulang data inti Keseimbangan. Dia akan kembali ke Ratu. Tapi dia butuh waktu untuk booting ulang."
Sutan menatap Putri Malam Sunyi yang lemah. "Putri, kau akan dikembalikan ke Ratu Puspa Sari. Dan kau, Direktur OPD. Bisnis Anda ditutup. Selamanya."
Direktur OPD merangkak, mengeluarkan kartu nama kristalnya. "Tolong! Aku akan memberikan diskon utang kopi seumur hidup! Berikan aku kesempatan lagi!"
Sutan menggeleng. Ia menggunakan Batu Putihnya untuk membuka portal kembali ke markas Beringin Larangan.
"Waktunya pulang, Tim. Kita sudah selesai di Jilid ini."
Tamat Jilid 4 (Jalur Utama)
Lanjutan cerita (Jilid 5) akan berfokus pada kehidupan Sutan setelah menjadi pahlawan sejati, dan bagaimana OPD akan kembali dalam bentuk yang lebih pribadi dan berbahaya!