Angelo, yang selalu menyangkal kehamilannya, melarikan diri setelah mengetahui bahwa ia mengandung anak Maximilliam, hasil hubungan semalam mereka. Ia mencari tempat persembunyian terpencil, berharap dapat menghilang dan menghindari konsekuensi dari tindakannya. Kehamilan yang tak diinginkan ini menjadi titik balik dalam hidupnya, memaksanya untuk menghadapi kenyataan pahit dan melarikan diri dari masa lalunya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fitri Novianti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Don't want any competition.
"Sialan, apa aku mabuk? Bisa-bisanya aku tidur lagi dengannya," gumam Angelo kesal, jari-jarinya masih terasa berat menekan setir mobil mewahnya. Aroma parfum Maximillian masih samar tercium di dalam mobil, membuatnya semakin frustasi. Tujuannya satu: kediaman Cyne. Pelarian, iya, tapi rasa malu yang membakar pipinya karena godaan genit Jacob dan Janet terkait 'tidurnya' bersama Maximillian masih terasa menyengat.
Sesampainya di rumah besar bergaya kolonial milik keluarga Cyne, suasana tampak ramai. Keluarga Cyne bersiap bepergian. Kakek Xavier, dengan jas rapi dan senyum ramahnya, sudah siap di depan pintu utama.
"Kau datang, Angelo?" sapa Kakek Xavier, matanya yang ramah mengamati Angelo dari atas ke bawah.
Angelo mengangguk, memeluk hangat Kakek Xavier sejenak. Aroma wewangian khas Kakek Xavier, campuran parfum kayu manis dan tembakau, menenangkannya sedikit. "Ke mana kalian akan pergi, Kek?" tanyanya.
"Kakek akan mengunjungi yayasan amal di pinggiran kota," jawab Kakek Xavier. "Apakah kau mau ikut, Angelo?" tawarnya.
"Kau harus ikut, Angelo! Di sana banyak anak-anak kecil yang lucu dan menggemaskan. Kau pasti menyukainya," sela Cyne, merangkul lengan Angelo dengan penuh semangat. Senyumnya yang hangat berhasil mencairkan sedikit ketegangan Angelo.
"Baiklah, kalau begitu, ayo kita pergi," ajak Kakek Xavier.
Namun, ternyata kunjungan tersebut bukan hanya sekedar kunjungan biasa. Kakek Xavier telah mengatur pertemuan dengan keluarga McKlaine, yang berarti Janet dan Maximillian juga akan ikut serta. Bayangan wajah Maximillian kembali muncul di benak Angel, membuatnya sedikit gelisah.
Angelo memilih ikut mobil Cyne dan George, malas menyetir sendiri dalam keadaan pikirannya yang masih kacau. Mobil mewah berwarna hitam mengkilat melaju meninggalkan kediaman Cyne. "Kau membatalkan perjalanan bisnismu, Geo?" ejek Angelo, nada suaranya sedikit mengejek, mengingat kejadian kemarin.
"Cih, kalau aku bertemu wanita itu lagi, aku akan langsung mematahkan lehernya!" seru Cyne, suaranya dipenuhi amarah yang terpendam.
Ya, George nyaris menjadi korban jebakan licik mantan kekasihnya. Entah apa yang diberikan wanita itu pada Jacob, tetapi yang pasti, ada sesuatu dalam makanan atau minuman yang diberikan, semacam obat perangsang. Untungnya, Jacob belum sempat terbang sehingga ia bisa kembali dan menghabiskan waktu bersama istrinya. Kejadian itu masih terasa menegangkan bagi mereka semua.
"Lalu, apa tindakan yang sudah suamimu lakukan? Apakah dia masih mempertahankan sekretarisnya itu? Karena kasihan?" tanya Angelo, sengaja menusuk Cyne. Ia mengamati wajah Cyne yang tampak tegang, menyadari bahwa George sama sekali belum mengambil tindakan tegas terhadap wanita itu. Mata Angelo tajam, mengamati setiap reaksi yang ditunjukkan Cyne.
"Aku akan segera memecatnya," jawab George, suaranya terdengar sedikit ragu. Bahkan ia sendiri merasa sekretarisnya itu berpotensi menghancurkan rumah tangganya. Ketegangan terlihat jelas di wajahnya.
"Heh? Segera? Kenapa kau tak lakukan sekarang juga? Apa lagi yang kau tunggu? Ingin meminta penjelasan darinya tentang obat perangsang itu dulu?" Angelo mendesah kesal, nada suaranya meninggi. Ia tak habis pikir dengan lambannya George. Gerakan tangannya menekankan rasa frustasinya.
"Kau tahu Sam, George? Pria itu bahkan rela menolak perjodohan dengan anak pejabat, demi Cyne. Jangan sampai aku harus meminta Sam untuk mengejar Cyne. Karena jika aku yang turun tangan, bukan hanya Cyne yang akan menerima kehendakku, tapi juga Kakek Xavier," lanjut Angelo, suaranya tegas, penuh ancaman. Ancamannya bukan sekadar kata-kata, melainkan janji yang akan ia tepati jika George tetap lamban dan tidak tegas. Ia menatap George dengan tatapan yang tak bisa diabaikan.
George menelan ludah dengan kasar. Ia menyadari posisinya. Di atas Cyne dan Kakek Xavier, masih ada Angelo. Jika ia tidak bisa memenuhi keinginan Angelo, ia bukan hanya kehilangan Cyne, tapi juga calon anaknya. Bayangan itu membuatnya semakin cemas.
"Semua usahamu tidak akan mengkhianati hasil, terutama jika kau memang ingin membuat istrimu bahagia. Hah… kau beruntung, Kakek Xavier belum mengetahuinya… mungkin," ucap Angelo lagi, nadanya sedikit melunak, namun tatapan matanya tetap tajam. Ia meninggalkan George dengan pikiran yang berputar-putar, dihantui bayangan ancaman dan konsekuensi yang akan dihadapinya.
Keheningan menyelimuti mobil sesaat setelah Angelo berbicara. Tidak ada yang berani menyahut. Mereka berdua tahu, Angelo bukanlah tipe wanita yang akan berpanjang lebar jika masalahnya tidak serius. Cyne, dengan sikapnya yang cuek dan enggan mengurusi hal-hal yang hanya akan membuatnya sakit hati, memilih diam. Untunglah selalu ada Angelo, yang memahaminya dan mewakili dirinya, selain Kakek Xavier.
Tak lama, mobil mewah itu tiba di yayasan amal. Angelo, Cyne, dan George keluar dari mobil, disambut oleh hiruk pikuk suara anak-anak. Sebelum bergabung dengan rombongan lainnya, Angelo berbisik kepada George, suaranya berat namun lembut, "Aku mengatakan semua itu demi kebaikanmu. Kau belum lama putus dari mantan kekasihmu, dan aku tahu kau mungkin masih mencintainya. Tapi sekarang kau sudah memiliki Cyne dan calon anakmu. Jika kau masih menginginkan wanita itu, berikan Cyne padaku. Aku akan menjaga dia dan anaknya, lebih baik darimu."
George hanya bisa menghela napas panjang, dada terasa sesak. Ucapan Angelo menusuk tepat di jantungnya. Namun, ia tahu ucapan Angelo benar. Jika ia tak bisa melupakan masa lalunya, ia tak akan bisa membahagiakan Cyne dan anak mereka kelak. Bayangan kehilangan Cyne menjadi mimpi buruk yang tak ingin ia alami.
Di dalam yayasan, suasana riuh rendah. Anak-anak berlarian, berteriak, bernyanyi, dan bermain dengan gembira. Cyne tampak bahagia melihat keceriaan mereka, meskipun tahu sebagian besar anak-anak itu ditinggalkan orang tua mereka. Senyum tulus terukir di wajahnya.
Angelo, di sisi lain, merasa kesal karena Maximillian terus mengikutinya. Andai tahu akan begini, ia akan menolak ajakan Kakek Xavier. Kehadiran Maximillian membuatnya tidak nyaman.
"Ini ruangan bayi. Bayi-bayi di sini sengaja dititipkan oleh orang tua yang tidak bertanggung jawab," jelas seorang perawat muda dengan seragam rapi, suaranya lembut namun tegas. Ia menunjuk ke sebuah ruangan kecil yang pintunya terbuka sedikit.
Angelo, Maximillian, Jacob, Janet, Cyne, dan George memasuki ruangan itu. Puluhan bayi mungil, beberapa masih merah, tertidur pulas di dalam boks-boks bayi yang tertata rapi. Suasana ruangan hangat dan harum susu bayi. Maximillian, tanpa diduga, menarik tangan Angelo ke arah salah satu bayi yang sangat menggemaskan. Bayi itu menggeliat sedikit karena suara langkah kaki mereka.
"Lihatlah, dia sangat menggemaskan," ucap Maximillian, wajahnya datar, namun sorot matanya menunjukkan ketulusan.
"Hm…" Angelo hanya bergumam singkat, tatapannya acuh tak acuh.
Berbeda dengan Angelo, Cyne dan Janet terlihat sangat gembira melihat bayi-bayi mungil itu. Mereka bahkan berbisik-bisik tentang keinginan untuk mengadopsi salah satu di antara mereka.
"Bagaimana kalau kita mengadopsi bayi ini?" tanya Maximillian, harapan terpancar jelas di matanya.
tmbh lg trauma msa lalu,pst bkin dia mkin down....mga aja max bsa bkin dia lbh smngt.....
lgian,udh ada ank sndri knp mlah adopsi????sukur2 kl ga iri pas udh dwsa,kl iri kn mlah bhya....
jgn blng kl goerge d jbak skretarisnya pke ssuatu,trs dia tau dn nyri istrinya????
tp mmdingn gt sih,drpd jd skandal....
kl angelo nkah sm max,brrti janet jd adik ipar....tp kn janet bkln nkah sm jacob,pdhl jacob pmannya angelo....
🤔🤔🤔
ppet trs smp angelo brsdia buat nkah sm max.....
janet bbo bareng sm jacob...enth bgaimna smp mreka bs brsma,mngkn krna trbwa suasana....
jgn2 janet bno bareng sm jacob?????