Sebuah kisah asmara dia orang anak remaja yang sudah berjalan hingga 2 tahun lamanya. Perjalanan cinta yang indah tapi retak di tengah perjalanan.
Dihadapkan dengan cinta baru oleh kehadiran orang yang baru. Perasaan yang dulu membara kini terasa hampa dan dingin.
Mampukah mereka mempertahankan kisah cinta mereka yang retak menjadi utuh. Atau melepaskan demi cinta baru yang membuat mereka bahagia. Mari kita ikuti kisah cinta mereka. Selamat membaca
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Marya Juliani Jawak, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Nisa dan Teman temannya
Rania yang baru selesai makan malam, kembali ke asramanya. Pintu dibuka dan menampakkan wajah temannya yang berbinar melihat banyak makanan yang dibawa oleh Rania.
"Borong ni?" Ucap Nita menggoda Rania. Semua mata langsung tertuju pada Rania.
Rania yang ditatap semakin yakin untuk menggoda teman sekamarnya. "Ia donk" Balas Rania dengan PD
"Borong atau dikasih sama mas pacar?" Tanya Hesti penasaran. Gak mungkin Rania memborong makanan sebanyak itu
Rania hanya tersenyum, Ia menyusun peralatan makannya lalu berjalan menuju tempat tidurnya. Ia meletakkan cake dan lolipop miliknya. Ia berjalan mendekat ke arah Nisa.
"Ni punya kamu" Senyum Rania memberikan titipan Permata.
"Ah? Untuk aku?" Heran Nisa enggan menerima pemberian Rania.
Rania mengambil tangan Nisa dan menyerahkan titipan Permata. "Dari Kak Permata, katanya salam sayang buat adikku tersayang." Senyum Rania menambahi kata - kata manisnya. Lalu ia kembali ke tempat tidurnya untuk mengambil kotak cake.
"Serius dari Kak Permata?" Kaget Nisa tidak percaya. Baru aja tadi mereka membicarakan kakaknya, langsung dapat salam sayang sebanyak itu.
"Ia serius. Kak Permata nitip itu. Sekalian ini untuk aku" Ucap Rania kembali dan membuka cake nya.
"Ayo kita coba" Ajak Rania pada temannya. Semuanya langsung mendekat
"Enak ni." Ucap Monalisa yang menyukai cake nya
"Ia Enak banget. Aku suka" Lanjut Ida
"Kak Permata beli nya dimana ya? Soalnya gak ada mereknya" Penasaran Rania yang mengecek kotak cake nya.
"Ia enak. Besok lah aku tanya. Sekalian mau bilang makasih sama kakak ku." Ujar Nisa yang menyukai cake Permata
"Ia besok kita tanya. Biar kita nitip atau beli sama kakak tu." Ucap Hesti
Selagi mereka berkumpul, Nisa membuka titipan dari Permata. Ada makanan ringan, cake seperti punya Rania, buah, susu, dan dua bungkus mie goreng.
"Banyaknya" Binar Permata melihat banyaknya makanan yang diberikan Permata
"Ehem.... " Dehem Hesti seakan ada yang mengganggu tenggorokannya.
"Padahal tadi ada yang bilang kalian tau lah kakak ku gimana, pendiam beda seperti kakak kalian" Sedih Hesti memperagakan mimik wajah sedih menggoda Nisa
"Ia tu bener banget. Padahal ma kak Permata sayang sama dia." Lanjut Monalisa mengejek Nisa
"Kalau kayak gitu mending kak Permata jadi kakak kita aja gak sih? Soalnya adiknya gak mau sama Kak Permata." Ucap Rania yang ikut menggoda Nisa
"Eh.... gak ada ya. Aku tarik kata - kata aku tadi. Kak Permata yang terbaik." Elak Nisa yang membuat temannya tertawa
"Giliran mau direbut ketar - ketir lo kan" Tawa Ida melihat kelakuan temannya. Nisa hanya bisa cengir menanggapi temannya.
"Tapi mie nya kok ada 2 bungkus ya? Kak Permata gak salah kan? Takutnya satu sama ku, satu lagi sama kak Herlina."
"Sepertinya gak sih. Soalnya Kak Permata tadi langsung kasih semuanya sama ku. Punya ku aja diambil dari tas kakak itu. Menurutku sih, ini pure untuk kamu semua." Ucap Rania mengingat pertemuannya tadi dengan Permata.
"Ya udah lah, kalau untuk kak Herlina pun mohon maaf ya kak. Pasti kakak juga udah makan sama bang James. Jadi mie ini kami makan aja ya kak. Makasih." Ucap Nisa seolah - olah Herlina ada di depannya saat ini.
"Ia kak. Makasih ya kak." Ucap yang lainnya mengikuti
"Ayo kita makan mie nya. Besok baru kita makan yang lain" Ajak Nisa membuka bungkus mie. Mereka pun memakannya dengan lahap. Rania hanya mencicipi sedikit karena dia baru makan malam.
...****************...