Kisah perjalanan pernikahan Kaluna dan Nathan yang harus kandas karena sebuah kesalahpahaman yang di sebabkan oleh adik Nathan yang tidak menyukai Kaluna menjadi bagian keluarga mereka.
Tiga tahun kemudian saat Kaluna mendapat pekerjaan saat itu ia harus berurusan kembali dengan keluarga mantan suaminya.
Bagaimana lanjutan kisah Kaluna dan Nathan apakah mereka akan rujuk kembali ataukah mereka menemukan tambatan hati yang lain. Jangan lupa ikuti kisahnya....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Itz_zara, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Dua Puluh
"Pokoknya mama gak setuju kalau Athan di rawat sama Kaluna, kalau dia jadi pembantu gak masalah tapi kalau ngerawat Athan mama gak setuju," ucap mama mengungkapkan isi hatinya.
"Emangnya kenapa mah, Kaluna hanya sementara kok sampai baby sitter nya Athan balik lagi ke sini," jawab Nathan keberatan dengan perkataan ibunya.
"Mama gak mau kalau Athan deket sama Kaluna dan buat Athan tau kalau Kaluna mama kandungnya," kekeh mama Saras.
"Enggak bakalan tau mah, Kaluna udah janji sama Nathan," kata Nathan mengungkapkkan janji Kaluna.
"Bisa aja janji nya gak bisa dibuktikan bang," sambar Alea.
Nathan memandang Alea dengan nada yang tegas.
"Alea, abang sudah percaya pada Kaluna. Ia tidak akan membocorkan rahasia tentang dirinya kepada Athan." kata Nathan pada Alea.
"Apa iya bisa di percaya, buktinya dulu Kaluna di mengkhianati abang," ucap Alea yang tetap tidak percaya.
"Mama juga tidak yakin, Nathan. Mama tidak ingin Athan tahu tentang Kaluna sekarang. Ia masih terlalu kecil untuk memahami semuanya." mama Saras terus mengungkapkan kekhawatirannya pada Nathan.
Kaluna yang sedang mendengarkan percakapan mereka dari dapur merasa sedih dan kecewa. Ia merasa bahwa mama Saras dan Alea tidak percaya padanya dan tidak ingin ia dekat dengan Athan.
Nathan memandang Alea dengan nada yang tegas.
"Alea, aku sudah percaya pada Kaluna. Ia tidak akan membocorkan rahasia tentang dirinya kepada Athan."
"Apa iya bisa di percaya, buktinya dulu Kaluna di mengkhianati abang," ucap Alea.
"Mama juga tidak yakin, Nathan. Mama tidak ingin Athan tahu tentang Kaluna sekarang. Ia masih terlalu kecil untuk memahami semuanya."
Kaluna yang sedang mendengarkan percakapan mereka dari dapur merasa sedih dan kecewa. Ia merasa bahwa mama Saras dan Alea tidak percaya padanya dan tidak ingin ia dekat dengan Athan.
"Dengar Alea, abang sama Kaluna udah gak ada hubungan apapun jadi jangan hubungkan kami dengan yang dulu lagi," kata Nathan berbohong pada adik dan mamanya.
"Dan untuk mama Nathan yakin seratus persen Athan gak bakalan tau masalah yang menimpa Nathan dan Kaluna dulu,"
"Tapi...," sebelum mama Saras melanjutkan kata-katanya sudah dulu di potong oleh Nathan.
"Pokoknya Nathan gak mau kalau mama dan Alea ikut campur dalam hidup Nathan dan juga Athan. Masalah perawatan Athan udah Nathan atur jadi kalian tenang saja," kata Nathan tidak terbantahkan.
Mama Saras dan Alea hanya diam mendengarkan ucapan tegas Nathan. Mereka tidak berani jika Nathan sudah maras.
"Ya sudah Nathan mau istirahat dulu, tolong jagain Athan," kata Nathan sambil berlalu meninggalkan ruang tengah.
Keadaan ruang tengah hanya terdengar suara anak sedang bermain saja. Mama dan Alea hanya diam saling tatap.
Mama Saras dan Alea saling menatap dengan ekspresi yang tidak puas. Mereka merasa bahwa Nathan tidak mendengarkan pendapat mereka dan tidak memperhatikan kekhawatiran mereka tentang Kaluna.
"Alea, mama khawatir tentang abang kamu. Ia tidak mendengarkan kita dan tidak memperhatikan kekhawatiran kita." kata mama Saras dengan nada penuh kekhawatiran.
"Iya, mama. Alea juga khawatir. Abang terlalu percaya pada Kaluna dan tidak memperhatikan kekhawatiran kita. Alea juga takut jika abang akan kembali bersama Kaluna," Kata Alea menyatakan kekhawatirannya, padahal rencananya ia akan menjodohkan Nathan dengan sahabat baiknya.
Keduanya terus berbicara dengan nada yang pelan, tidak ingin mengganggu Nathan yang sedang beristirahat. Sementara itu, Kaluna yang masih berada di dapur merasa lega karena Nathan telah membela dirinya. Ia merasa bahwa Nathan masih percaya padanya dan tidak memperhatikan kekhawatiran mama Saras dan Alea.
*****
Tring bunyi pesan milik Kaluna, segera Kaluna membuka isi pesan itu, ternyata pesan dari suaminya.
"Tolong kamu ke kamar saya," isi pesan tersebut.
"Baik tuan," balas Kaluna singkat.
Kaluna segera pergi menuju ke kamar Nathan yang ada di atas, entah apa yang akan dibicarakan oleh Nathan kepadanya.
Kaluna berjalan menuju kamar Nathan dengan hati yang berdebar. Ia tidak tahu apa yang ingin dibicarakan oleh Nathan, tapi ia merasa bahwa itu pasti sesuatu yang penting. Saat ia mencapai kamar Nathan, ia mengetuk pintu dan menunggu izin untuk masuk.
"Masuk," kata Nathan dari dalam kamar.
Kaluna membuka pintu dan masuk ke dalam kamar. Ia melihat Nathan duduk di atas tempat tidur, dengan ekspresi yang serius.
"Tutup pintu," kata Nathan. Kaluna menutup pintu dan menunggu Nathan untuk berbicara.
Nathan memandang Kaluna dengan mata yang serius, lalu ia berbicara dengan nada yang pelan.
"Kaluna, aku ingin berbicara dengan kamu tentang sesuatu yang penting." Kaluna mengangguk, menunggu Nathan untuk melanjutkan.
"Aku tahu bahwa mama dan Alea tidak percaya pada kamu, tapi aku ingin kamu tahu bahwa aku percaya pada kamu." kata Nathan dengan tegas agar tau kalau Nathan kali ini percaya pada dirinya.
Kaluna merasa hatinya bergetar dengan kata-kata Nathan, ia merasa bahwa Nathan masih memiliki perasaan baik terhadapnya.
"Terima kasih, tuan," kata Kaluna dengan suara yang lembut.
"Aku ingin kamu tahu bahwa aku akan selalu melindungi kamu, tidak peduli apa yang terjadi."
Kaluna merasa hatinya menjadi lebih tenang dengan kata-kata Nathan, ia merasa bahwa ia tidak sendirian lagi.
"Dan semua yang di ucapkan mama atau Alea tak usah di dengarkan, semua kendali di rumah ini itu aku, mengerti," ucap Nathan tegas.
"Baik tuan, saya mengerti," patuh Kaluna
"Bagus, boleh kamu keluar. Untuk sekarang biarkan Athan di urus sama mama dan Alea kamu istirahat saja," kata Nathan menjelaskan pada Kaluna.
"Baik tuan," jawab Kaluna dengan lembut.
Kaluna mengangguk dan berpaling untuk keluar dari kamar Nathan. Ia merasa lega dan tenang setelah mendengar kata-kata Nathan. Ia merasa bahwa Nathan masih memiliki perasaan baik terhadapnya dan akan selalu melindunginya. Saat ia keluar dari kamar, ia melihat mama Saras dan Alea sedang berbicara dengan nada yang pelan. Mereka memandang Kaluna dengan ekspresi yang tidak puas, tapi Kaluna tidak peduli. Ia tahu bahwa Nathan telah memberinya kekuatan untuk menghadapi mereka. Kaluna berjalan menuju kamar nya, merasa bahwa ia dapat beristirahat dengan tenang sekarang.
Kaluna memasuki kamar nya dan menutup pintu di belakangnya. Ia merasa lega dan tenang setelah mendengar kata-kata Nathan. Ia tahu bahwa Nathan masih memiliki perasaan baik terhadapnya dan akan selalu melindunginya. Kaluna berjalan menuju tempat tidur dan duduk di atasnya. Ia merasa bahwa ia dapat beristirahat dengan tenang sekarang, karena Nathan telah memberinya kekuatan untuk menghadapi mama Saras dan Alea. Kaluna menutup matanya dan merasa bahwa ia dapat tidur dengan nyenyak sekarang.