Kehidupan mewah serba berkecukupan tidak menjanjikan sebuah kebahagiaan. Contohnya saja Evelina, memiliki segalanya. Apapun yang dia inginkan bisa ia dapatkan. Namun, Eve selalu merasa kesepian, hatinya terlalu gunda mengharapkan perhatian kedua orang tuanya yang terlalu sibuk dengan dunia mereka.
Suatu hari, karena selalu meninggalkan putri mereka sendirian. Kedua orang tua Eve memutuskan untuk menjodohkan putri mereka dengan salah satu anak dari sahabatnya.
Pertanyaan nya, akankah Eve bisa bahagia? menikah muda dan bergabung dengan keluarga baru apa bisa membuat kesepian itu hilang?
Mau tahu jawabannya? yuk ikutin kisah perjalanan cinta Eve dan Joenathan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ceritaku, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 33
Leo menoleh, ia melihat Joe berjalan cepat ke arahnya. Dengan malas Leo terpaksa berpura pura biasa saja. Sebenarnya Leo sangat malas berurusan dengan Joe saat ini. Hatinya terlalu hancur mengetahui Joe dekat dengan gadis pujaannya.
"Ada apa?" Tanya Leo dengan nada dan raut wajah datar.
Joe berdiri di hadapan Leo, menatap ekspresi sahabatnya yang tidak sama seperti biasanya.
"Gue mau nanya sama Lo, kenapa Lo sekarang berubah?" tanya Joe to the poin.
"Berubah gimana maksudnya?" jawab Leo dengan pertanyaan, dia berpura pura tidak mengerti dengan apa yang Joe bicarakan.
"Lo berubah, Lo kaya menghindari gue Leo. Sebenarnya ada apa?" Joe terus mendesak agar Leo mengatakan yang sebenarnya.
"Cih"
Bukannya Leo menjawab, pria itu malah berdecih dan tersenyum miring.
"Lo mau gue jujur?" tanya Leo. Joe pun mengangguk pelan, karena memang itu yang dia inginkan.
"Gue gak bisa melihat Lo dan Eve Deket!"
Deg.
Seketika jantung Joe terasa berhenti berdetak. Dia sangat terkejut mendengar pengakuan Leo.
"Lo suka sama Eve?" tanya Joe seakan tidak yakin.
"Gue yakin Lo udah tahu ini sejak lama" balas Leo. Mata mereka saling menatap dengan ekspresi berbeda. Leo menatap Joe sinis sedangkan Joe menatap Leo dengan tatapan tak percaya.
"Leo, Lo bercanda kan?" tanya Joe berharap ini hanya omong kosong.
Leo pun menggelengkan kepalanya pertanda dirinya serius.
"Gak, gue gak bercanda Joe." jawab leo serius.
"Jika Lo juga menyukai Eve, maka gue gak bisa berteman dengan saingan gue!" Sambung Leo lagi. Kemudian Leo pun pergi begitu saja dari hadapan Joe yang hanya diam menatap kepergiannya.
Bagaimana ini, mengetahui kedekatan dirinya dengan Eve saja Leo sudah semarah itu. Apalagi jika pria itu mengetahui kalau dirinya dan Eve akan menikah.
"Oh my God" Joe meremas rambutnya kuat, memikirkan apa yang harus ia lakukan sekarang.
"Leo,kenapa Lo malah menyukai cewe itu!" gumam Joe frustasi.
Bel masuk pun berbunyi, SMA taruna Jaya seketika mendadak sepi. Tidak ada yang berani keluyuran di luar kelas.
( tolong bagi yang ingat nama SMA Joe dan Eve komen di bawah yah. aku lupa ngasih nama SMA mereka apa🙏)
Eve duduk manis di meja nya, Tiara, Nadia dan Hana juga duduk manis bersiap menyambut guru yang akan mengajar mereka di pagi hari ini.
Di saat fokus dalam belajar, tiba-tiba Eve teringat dengan kejadian tadi.
"Oh astaga, kenapa gue malah keinget itu!!" desis Eve gelisah. Ia kesulitan menghapus ingatan kejadian pagi ini.
Eve mencoba terus fokus melihat ke depan. Memperhatikan guru yang sedang menjelaskan materi.
Tiba tiba di samping guru terlihat Joe yang tengah mengenakan handuk.
"Oh astaga, kenapa dia ada di situ" pikir Eve kaget. Tidak mungkin rasanya Joe ada di kelasnya tanpa mengenakan seragam.
Eve mengucek matanya, ia sangat yakin jika ini adalah halusinasi nya saja.
Beberapa kedipan mata barulah bayangan itu menghilang.
"Ya Tuhan, apa gue udah semakin gila? cowo itu benar benar membuat hidup gue sengsara" lirih Eve dalam hati.
"Eve!"
"Yah hadir Bu!" Jawab Eve terkejut, dirinya juga langsung berdiri.
Sontak semua teman temannya langsung menoleh padanya.
"Eve, Lo ngapain berdiri sih?" bisik Hana.
"Huh?" Eve malah jadi bingung, dia kembali duduk dengan ekspresi malu.
"Eve, kamu harus fokus yah. Sebentar lagi kita akan ujian. Jangan kebanyakan melamun." Tegur Bu guru.
"Iya Bu" jawab Eve lirih, ia sangat malu pada guru dan semua teman sekelasnya.
"Semua ini gara gara tu cowo!" Maki Eve di dalam hati. Rasa benci kini kembali menggebu pada Joe.
Di tempat lain, seorang gadis tengah menghitung waktu di kalendernya.
"Sebentar lagi Kors gue selesai, tunggu aja pembalasan gue Eve!" Gumam seorang gadis cantik. Siapa lagi kalau bukan Jia.
Waktu hukumannya sudah selesai, dirinya sudah bisa masuk sekolah mulai besok.
"Lo tunggu aja yah Eve, gue akan membalas semua perlakuan ini. Lo akan menanggung akibatnya!" gumam Jia tersenyum miring. Wajah cantiknya terlihat begitu menakutkan.
Kembali ke sekolah Taruna jaya.
Di dalam kelas, Joe melirik Leo yang duduk tenang di sudut kelas. Guru menjelaskan materi, tapi pria ini malah sibuk memikirkan bagaimana membuat Leo kembali seperti dulu.
Apa betul, karena seorang gadis dia akan bersikap egois seperti ini?
Drrtt..
Joe merasakan ponselnya bergetar, dengan segera ia mengeluarkan ponselnya dan melihat siapa yang mengirimkan pesan kepada dirinya.
Raut wajah Joe mengerut, ia tidak tahu mengapa gadis yang ia tolong makin ke sini makin menjadi.
Risna meminta Joe untuk mengajaknya bermain ke taman. Wajar karena Joe penyebab gadis itu kesulitan untuk berjalan, sehingga dirinya tidak bis melakukan banyak hal.
Tapi, apa dia tidak merasa segan sudah menyusahkan Joe seperti menyusahkan kekasihnya. Bukan Joe tidak mau, tapi ia merasa sedikit aneh pada sikap Risna.
"Ada apa?" tanya Brain.
"Tidak ada " jawab Joe singkat, kemudian menyimpan ponselnya kembali setelah membalas ok pada Risna.
Tanpa terasa 2 jam pelajaran pun berakhir. Pergantian pelajaran pun terjadi.
Di karenakan kelas Eve gurunya ada kendala dan tidak bisa masuk kelas hari ini. Jadi mereka di jam ke dua free.
"Yeee.." Semua siswa siswi bersorak girang mendengar kabar dari ketua kelas mereka.
Hana Nadia dan Tiara juga ikut senang. Mereka menggandeng tangan Eve menuju ke perpustakaan.
"Loh, kok kalian senang banget sih?" tanya Eve heran.
"Aduh Eve, gimana kita gak senang coba? setiap hari belajar belajar dan belajar. Sekarang kita free dan bisa bersantai di perpustakaan!" jawab Tiara senang. Hana dan Nadia pun ikut menganggukkan kepala. Mereka setuju dengan Ucapannya Hana.
"Udah ah yuk cabut!" Seru Hana.
Mereka berempat pun pergi ke perpustakaan. Letak perpustakaan ada di lantai 2. Otomatis mereka harus melewati kelas 3 A yang terletak di samping tangga.
Eve terlihat biasa saja saat melewati kelas kakak senior.
sedangkan ketiga temannya malah senyum senyum sendiri dan mencuri pandang ke dalam kelas kakak senior itu.
Dimana Tiara melihat Brain, sedangkan Nadia melihat pada Ilham. Mereka tampak tampan ketika serius belajar seperti itu.
Hana juga melakukan hal yang sama. Ia yang beriringan dengan Eve tampak bahagia. Hana tersenyum lebar saat dirinya melihat Leo menatap kearahnya sambil tersenyum. Gadis itu berpikir Leo tersenyum pada dirinya.
Sedangkan Eve, ia tak sengaja melihat ke dalam dan tanpa sengaja tatapan matanya tertuju pada pria yang membuat dirinya kacau hari ini. Bayangan itu selalu muncul ketika dirinya mencoba untuk fokus ke materi.
"Dasar pria gila!" maki Eve dengan gerakan mulut saja ketika Joe membalas tatapannya.
Joe ,looo 11 12 kya orang tuanya Eve ,sering ninggalin ggt ajj 😏😏😏
Kecewa 🔥🔥🔥