Anna tanpa sengaja menghabiskan malam panas dengan mantan suaminya, Liam. Akibat pil pe-rang-sang membuatnya menghabiskan malam bersama dengan Liam setelah satu tahun mereka bercerai. Anna menganggap jika semua hanya kecelakaan saja begitu pula Liam mencoba menganggap hal yang sama.
Tapi, semua itu hilang disaat mendapati fakta jika Anna hamil setelah satu bulan berlalu. Liam sangat yakin jika anak yang dikandung oleh Anna adalah darah dagingnya. Hingga memaksa untuk menanggung jawabi benih tersebut meskipun Anna sendiri enggan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Haasaanaa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 20
~Flashback Pernikahan Anna dan Liam, satu tahun yang lalu..~
Anna dan Liam masih berada di Villa, melakukan honeymoon yang selalu didambakan Anna dulu. Dimana hanya ada mereka ditempat yang indah tanpa gangguan siapapun. Dan yang paling penting bagi Anna adalah tidak ada hinaan dari keluarga mertua yang membuatnya tertekan.
Hanya bersama dengan Liam maka Anna bisa merasakan ketenangan dan kenyamanan, tidak ada makian atau hinaan dari sang suami. Tapi, terkadang Anna berpikir.. apakah dia telah salah mengambil keputusan untuk menikah dengan pria kaya itu?
Waktu sudah menunjukkan malam hari, Liam terbangun dari tidurnya sedikit terkejut karena mendapati Anna tidak berada di sampingnya. Dengan mata yang masih sangat berat untuk terbuka, Liam mencari Anna disekitar area kamar.
"Sayang.." Panggilnya dengan suara khas bangun tidur, selayaknya anak bayi yang kehilangan Mamanya itulah Liam sekarang.
Dengan penampilan yang acak-acakan Liam bangkit dari tempat tidur untuk mencari keberadaan Anna. Ia sedikit yakin jika mungkin saja Anna tengah sibuk memasak di lantai bawah atau melakukan hal lain.
"Anna, kau dimana?" Liam panik, ia takut jika mungkin saja Anna diculik.
Tepat disaat Liam berada dianak tangga terakhir, ia melihat Anna yang sibuk memasak. Memakai kemeja putih milik Liam, memang kebesaran untuk tubuh mungil Anna tapi tetap menampilkan kesan sexy. Rambut panjang Anna yang tergerai indah dan juga cahaya matahari pagi yang menyorot tubuh cantik itu semakin membuat Liam terpesona.
"Cantik sekali, ya.. dia wanita tercantik, aku sangat beruntung memiliki Anna." Gumam Liam sepanjang perjalanannya menuju sang istri tercinta.
Anna sudah selesai memasak, ia meletakan nasi goreng tersebut di meja makan. Barulah Anna menyadari jika Liam berjalan menuju kearahnya, padahal baru saja Anna ingin membangunkan sang suami dari tidur nyenyak itu.
"Loh, udah bangun.." Anna menarik tangan Liam untuk duduk di bangku meja makan.
Tapi, Liam menolak. Malah mengangkat tubuh mungil Anna untuk duduk di meja makan, sedikit menggeser hal-hal yang menganggu seperti keranjang buah-buahan yang tersedia disana. Anna tertawa kecil, ia tahu pastinya apa yang terjadi pada suaminya.
"Kau sangat sexy, sayang.." Puji Liam, ia tiada henti menatap kagum kecantikan Anna.
Anna tersipu malu akan pujian sang suami, ia memegang rahang tegas Liam yang menjadi poin penambah ketampanan pria itu. Keduanya saling tatap satu sama lain, perasaan cinta diantara mereka seolah menjadi percikan sesuatu hal yang berada didalam diri.
"Aku membuatkan sarapan untuk kita, Mas. Makan dulu setelah itu_"
"Aku hanya ingin memakan dirimu saja, An.." Ucap Liam dengan suara sensual dan tatapan mata penuh hasrat.
"Malam tadi bukannya udah yaa, masa iya pagi ini lagi.." Anna sudah cukup lelah karena memang sepanjang malam mereka terus memadu kasih. Tangan Anna memegang junior sang suami dibawah sana, ia memberikan tatapan bingung karena ternyata milik Liam sudah menegang sempurna.
"Heran, kok nggak capek capek yaaa tu junior.. padahal sepanjang malam udah aku buat loyo, kok masih aja gampang baper.." Celetuk Anna asal, keduanya tertawa renyah satu sama lain.
Dengan sangat mudahnya Liam menarik tubuh Anna sehingga kedua kaki Anna terbuka sempurna dengan Liam diantara kedua kaki tersebut. Salah satu tangan Liam melingkar diarea pinggang ramping Anna dan satunya terus merapikan rambut Anna yang cukup berantakan.
Anna pasrah saja disaat bibir Liam mulai mau meraih bibirnya, mulai melakukan lumatan bibir secara perlahan tapi semakin lama berubah semakin penuh menuntut. Liam sangat lihai menghisap dan terkadang mengigit kecil bibir Anna, tidak hanya itu tapi juga mulai mengecup area leher dan bagian dada yang sedikit terbuka.
Suara erangan Anna mulai terdengar semakin membuat Liam bersemangat, ia mulai meremas dua bongkahan favoritnya. Sembari melakukan lumatan bibir Liam juga terus mengaduk milik Anna dibawah sana dengan satu jarinya. Kedua tangan Anna mundur untuk menopang tubuhnya, hingga dadanya membusung pasrah untuk dihisap atau diapakan saja oleh sang suami.
Lama-lama Anna bergetar karena mendapatkan pelepasannya, ia ngos-ngosan di hadapan Liam yang tersenyum puas padanya. Mulai memasang ancang-ancang memasuki Anna, sekali hentakkan langsung masuk sempurna. Sampai Anna melenguh dengan mulut yang terbuka, ia menikmati setiap pergerakan yang dilakukan oleh Liam.
Tubuh Liam terus berpacu mengejar kenikmatannya sampai Anna terus saja merintih kencang. Keduanya semakin liar, dan Liam juga yang tidak terkendali. Hingga dalam waktu 20 menit Liam mendapatkan pelepasannya. Membuat tubuh Anna lemas tapi puas, Anna terus mengucapkan kata cinta begitu pula Liam.
Dengan posisi yang masih menyatu pandangan mereka kearah nasi goreng yang sudah dingin. Liam tertawa karena Anna cemberut memakan nasi goreng hangat gagal sudah karena Liam yang tiba-tiba saja muncul meminta jatah.
"Maafkan aku, sayang.." Ucap Liam, ia melepaskan penyatuan mereka hingga Anna merasa sangat lega sekali.
"Kalau begini aku kelaparan, Liam. Aku mau makan nasi goreng yang hangat, aku menginginkannya!" Anna murka, ia terus memukul dada bidang sang suami yang telah mengacaukan semuanya.
"Hahaha, iyaa, sayang.. Maafkan aku, kau sangat menggoda tadi sampai tidak bisa menahan lagi." Alasan yang Liam katakan malah semakin membuat Anna kesal. "Baiklah, aku akan membuatkan nasi goreng spesial untukmu!" Liam membantu Anna untuk menaikkan pakaian dalam dulu, baru menuju lemari pendingin untuk mencari bahan-bahan yang diperlukan.
Anna turun dari meja makan, ia terus memperhatikan Liam yang sangat cekatan. Nasi gorengnya bahkan memiliki aroma yang sangat enak, tidak seperti yang Anna masak tadi. Disaat Liam tengah sibuk mengaduk nasi goreng tersebut di teflon, maka Anna langsung mendekati sang suami untuk menggoda.
"Aku boleh cicipi, sayang?" Anna sudah siap memegang sendok, lebih menggemaskan lagi Anna sampai memeluk Liam dari belakang. Tubuh Liam yang tegap sangat membuat Anna terlihat kecil, selayaknya koala yang menempel pada pohon.
"Silahkan, Tuan Putri.."
Anna tersenyum senang, ia mengambil satu sendok untuk mencicipi. Siapa sangka rasanya sangat enak, sampai Anna sangat senang terus mencicipi lagi dan lagi. Liam tertawa saja karna ulah Anna, mereka saling tertawa satu sama lain sungguh kebahagiaan yang sangat mengagumkan.
~Flashback off~
"Anna.." Suara panggilan dari Liam itu membuat Anna terkejut, apa lagi disaat Liam memegang pundaknya. "Apa yang kau lihat, kenapa melamun panjang seperti itu?" Liam bertanya karena Anna sudah lama diam berdiri menatapnya yang tengah memasak.
Anna baru sadar, ia terbawa mengingat kenangan masa lalu bersama Liam dulu. Rasanya sangat Anna rindukan, tapi ia sadar semua itu tidak akan pernah ia alami lagi bersama dengan Liam.
"Ayo, Makan.." Liam menarik tangan Anna untuk duduk di meja makan, sementara pandangan Anna masih tertuju pada Liam yang sibuk menyajikan makanan untuknya.
"Bisa-bisanya aku terbayang berhubungan dengannya dulu dan apa.. sekarang aku_" Anna terdiam disaat piring berisi telur dadar spesial telah tersaji didepan matanya.