Nyari ide itu susah lho, so please jangan plagiat!
Aliyah memutuskan untuk lari dari rumah karena perjodohan yang ayahnya buat tanpa persetujuannya.
Sialnya, saat berada di bank untuk menguras tabungannya, ia terjebak dalam sebuah perampokan bersenjata.
Salah satu perampok yang bernama Alex tak sengaja menampakkan wajahnya di hadapan Aliyah dan membuat gadis itu langsung merasa jatuh cinta pada pandangan pertama.
Saat para perampok itu butuh beberapa sandera untuk terbebas dari kejaran polisi, ide gila di pikiran Aliyah pun muncul. Gadis itu ingin diculik oleh kawanan Alex, sekaligus akan membuatnya terhindar dari perjodohan.
Apa jadinya jika gadis cantik tapi sangat ceroboh seperti Aliyah menyerahkan diri pada si perampok untuk diculik, dan mampukah Aliyah mendapatkan cinta dari seorang perampok yang baru saja ia kenal?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Vie Junaeni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 20 - SW Skincare (Part 2)
"Hmmm... Aku hanya merasa pernah melihat dia sebelumnya, tapi aku lupa di mana," sahut Alex.
"Ya jelas pernah lihat, lah. Waktu kita ke sini tempo hari, kita kan lihat dia," ucap Aliya.
"Bukan itu, ini beda. Aku pernah melihatnya sebelumnya."
"Sudahlah, pokoknya ayo ikut!" Aliya langsung menarik lengan Alex menuju tempat pendaftaran model pria untuk iklan skincare terbaru dari perusahaan tersebut.
***
Setelah menunggu kurang lebih satu jam, Alex memberi selembar uang kertas pada Aliya.
"Tolong belikan aku kopi," pinta Alex.
"Hmmm... Aku tuh udah kayak asisten kamu aja ya, padahal belum jadi artis," sahut Aliya.
"Ya sudah kalau begitu aku pergi saja."
"Eh jangan dong, ganteng, cakep, monster tampannya aku. Sini uangnya aku beliin kopi, tunggu sini ya," Aliya meraih uang kertas tersebut seraya mencolek dagu Alex.
"Gadis itu..." Alex menatap punggung Aliya yang menjauh pergi.
Sesampainya di kafe, Aliya memutuskan untuk membeli satu cup kopi untuk Alex dan satu cup susu cokelat hangat untuknya.
Saat membawa kopi tersebut kembali ke tempat Alex tadi, Aliya tertabrak kerumunan gadis yang menyambut kedatangan artis idolanya.
"Hadeh... hampir saja, untung gak jatuh nih kopi," gumam Aliya.
Rasa penasaran yang begitu besar, membawa gadis itu menghampiri kerumunan para gadis. Karena takut dua gelas di tangannya itu jatuh, ia hanya berani melihat dari kejauhan.
"Rio, Rio, Rio...!"
Beberapa gadis itu meneriakkan nama artis yang baru saja sampai di lobby kantor SW Skincare.
"Aih... itu kan Rio Haryo, model nomor satu di majalah pria dan bintang iklan paling laris. Ckckkckc keren banget, gila ganteng parah."
Aliya berdecak kagum dan terpana melihat pria tampan yang lama kelamaan berjalan ke arahnya. Aliya tepat berdiri di depan pintu ruang rapat Manajemen Rio dan pihak kantor dari Nona Marie.
Rio menghentikan langkahnya tepat di hadapan Aliya. Pria itu membuka kaca mata hitamnya, lalu menyibak belahan rambutnya. Harum semerbak aroma rambut Rio sampai terhirup ke dalam rongga hidung milik Aliya.
"Wangi banget..." lirih Aliya.
Tiba-tiba Rio meraih satu gelas kopi di tangan Aliya.
"Terima kasih, ya."
Senyum manisnya membuat gadis itu terlena, apalagi ketika lesung pipi Rio terlihat menggoda Aliya.
"Iya..." lirih Aliya seraya tersenyum gemas menatap punggung Rio yang perlahan pergi. Para gadis masih berkerumun mengejar bintang iklan terkenal itu. Namun, dua orang bodyguard sudah menahan para gadis itu untuk mendekati Rio.
"Ih sumpah ganteng banget, sih!" Aliya masih saja mengagumi ketampanan Rio yang yak dipungkiri lagi mampu membuat para gadis menjerit.
"Eh bentar, perasaan ada yang aneh."
Aliya menatap dirinya di pintu lift. Gadis itu harus menyadari kalau kopi pesanan Alex tadi diambil oleh Rio.
"Aduh, celaka aku! tadi kan kopi buat Alex, kenapa aku malah ngebiarin Rio ambil tuh kopi."
Aliya melangkah kembali ke arah kafe. Namun, langkahnya terhenti karena teringat sesuatu.
"Aduh uang dari Alex pas lagi gak ada lagi kembalinya."
Aliya masih saja berjalan mondar-mandir, sampai akhirnya ia nekat saja kembali pada Alex dengan segelas susu coklatnya.
***
"Ini," Aliya menyerahkan susu coklat itu pada Alex.
"Ffuuaahh... apa ini?"
Semburan susu cokelat itu tepat mendarat di wajah Aliya.
"Astaga, bisa sopan, kan?" Aliya masih mencoba menahan emosinya.
"Ini apa? aku kan minta kopi, bukan susu, hah?" tanya Alex dengan suara mulai meninggi.
"Iya, maaf. Aku salah beli."
"Ya udah sana beli lagi!"
"Uangnya pas, mahal banget itu harga susu coklatnya," ucap Aliya mencoba berbohong.
"Ya ampun, benar-benar gadis idiot," keluh Alex.
"Ya sudah kalau kamu gak mau, sini aku yang minum," Aliya meraih segelas susu cokkat tersebut dari tangan Alex lalu meminumnya sampai habis.
"Enak ya?" tanya Alex dengan wajah kesal.
"Enak banget, hehehe." Aliya menyeka bibirnya dengan punggung tangannya.
"Bagus!" Alex menoyor dahi Aliya dengan kesal.
Sebenarnya pria itu mulai merasa gugup, karena ini pertama kalinya ia ikut audisi untuk menjadi model iklan.
Rasanya saat aku merampok kemarin atau berkelahi dengan para geng penjahat tidak pernah segugup ini.
Alex masih saja menggerak-gerakkan kakinya tanpa sadar menghentak ujung sepatunya ke lantai.
"Aku gugup, ya?" tanya Aliya.
"Tidak, biasa saja."
"Iya aku gugup, tuh jantungmu saja berdetak lebih kencang."
Aliya menyandarkan kepalanya di dada Alex untuk mendengar detak jantungnya.
"Kau ini ya, benar-benar membuatku malu saja."
Pria itu menarik kuncir rambut Aliya agar menjauh darinya.
"Aww... sakit!"
Rombongan Nona Marie berjalan mendekat ke arah ruang audisi. Di belakang wanita tersebut, terlihat Rio dan manajernya juga menuju ruang audisi.
"Whoaaa... keren, kamu bakalan di audisi sama Rio, ih keren banget sih."
Aliya memegang kedua pipinya dengan gemas saat memandang Rio.
Langkah Rio lagi-lagi terhenti di hadapan Aliya.
"Hei, kau si gadis kopi tadi, terima kasih ya kopinya," ucap Rio menyentuh tangan Aliya dan memberi kecupan di punggung tangan gadis itu. Lalu pergi menuju ruang audisi menyusul Nona Marie.
"Ganteng banget ya..." puji Aliya seraya menoleh ke arah Alex.
Pria itu sudah menatapnya dengan tajam, lalu membuka suaranya dan berkata, "Jadi, kopi untukku, kau berikan padanya?"
Duh, mati aku...
******
To be continue...
See you next chapter.
Jangan lupa vote, like, komen dan rate bintang lima.
Bantu promote ke semua teman-teman kalian semua ya ajak mampir...
Thank you sayang-sayangnya Vie...
Love you all 😘😘😘