Menikah politik dengan seorang Kaisar yang sangat bejat, membuat sosok Mattias Glory Lattish memutuskan untuk mengkudeta suaminya sendiri dan membebaskan rakyat dari kemiskinan yang mengakibatkan mereka putus asa di setiap hembusan nafas mereka.
Namun semuanya tak seperti yang dibayangkan Glory, tak semudah kata yang diucapkan. Semuanya sungguh sulit, karena kuasa Kaisar yang bersifat mutlak, membuat Glory harus melihat bagaimana darah mengalir tanpa henti dari orang-orang yang membelanya.
Berbagai percobaan pembunuhan dan siksaan berat terus dilalui Glory, membuat semangatnya terkadang luntur dan ingin menyerah. Bahkan membuat tekadnya yang berkobar melemah, dan menjadikannya sebagai sosok Permaisuri yang hancur.
Namun sebuah kabar menggetarkan Kekaisaran, saat sang Kakak Kaisar yang merupakan 'takdir Riyue' kembali dari wilayah Utara Kekaisaran. Akankah rencana Glory berhasil?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rzone, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 20 Bertemu Kaelus
Hal yang harus dilakukan Kaelus adalah kembali terlebih dahulu ke pasar gelap dan mencari kebenaran mengenai rumor tersebut, dengan sangat hati-hati Kaelus meminta orang-orang dari Utara untuk menunggunya saja di dalam penginapan.
Sedangkan saat malam tiba, Kaelus diam-diam memasuki pasar gelap. Tempat dimana dulu menjadi bagian dari hidup Kaelus, dia berjalan dan ternyata lingkaran sihir di tempat itu masihlah cukup aman.
“Anda mencari apa?” Tanya seorang pelayan pada Kaelus, pelayan itu tampak berotot besar dengan tato di lengannya.
“Merah putih,” Ucap Kaelus, sontak pria yang mengetahui kode itu mempersilahkan Kaelus untuk masuk ke sebuah ruangan private yang sangat tersembunyi.
Tak perlu menunggu waktu yang lama, Seorang pria menerobos masuk ke dalam ruangan Kaelus, wajahnya tampak sumringah dengan senyum mengembang di bibirnya.
“Tuan!” Pekiknya dan langsung memberikan sujud Ksatria dengan begitu hormat pada Kaelus.
“Latvan, apa kabar?” Sapa Kaelus dengan senyumannya, dia memeluk Latvan dan mereka pun akhirnya tersenyum senang.
“Saya baik-baik saja Tuan, meski kenyataannya banyak orang yang tidak baik-baik saja seperti saya.” Ucap Latvan dengan suara rendahnya yang terdengar sedih.
“Aku tak tahu banyak hal yang terjadi di sini Latvan, namun ada satu hal yang ingin saya pastikan terlebih dahulu.” Ucap Kaelus sedikit menahan suaranya. Latvan faham, dia memberi sihir pelindung agar tak ada yang mendengar percakapan mereka.
“Katakanlah Tuan,” Latvan mempersilahkan Kaelus untuk melanjutkan ucapannya, Kaelus mengangguk.
“Ada sebuah rumor yang mengatakan bila Permaisuri meninggal dunia?” Ucap Kaelus, Latvan yang mengetahui bagaimana perasaan Kaelus pada Glory terkekeh hambar.
“Beliau baik-baik saja Tuan, saya juga sudah mempersiapkan bantuan untuk Permaisuri disaat-saat genting. Namun ternyata, beliau hanya sedang bergurau dan justru memainkan orang-orang Istana semudah menjentikkan jari telunjuknya.” Ucap Latvan meyakinkan, Kaelus menghela nafas lega mendengarnya.
“Selain itu, malam ini beliau juga berada di tempat ini Tuan.” Tambah lagi Latvan, sontak kedua bola mata merah milik Kalus terbelalak dan menatap Latvan seolah bertanya, benarkah?
“Beliau datang bersama Pangeran Mythic dari Lattish, keduanya saat ini tengah menempati ruangan lelang VIP.” Tambah lagi Latvan, Kaelus yang memang pada dasarnya sudah rindu berat pada Glory mengangguk faham.
“Saya ingin melihatnya terlebih dahulu,” Ucap Kaelus, Latvan mengangguk dan mempersilahkan Kaelus mengikuti dirinya.
Namun mata Kaelus seketika membulat, saat melihat ada dua orang pria yang seolah tengah memperhatikan Glory dari jarak aman. Dia juga melihat bagaimana Glory dan Mythic tengah saling bertukar kode dengan tangan mereka.
Sebagai seseorang yang sangat mengenal Glory, Kaelus sangat tahu dengan kode tersebut. Dia terkekeh melihat percakapan tangan keduanya dan membuat Latvan yang ada di sampingnya merasa heran.
“Ada dua orang pria yang tengah mengikuti Permaisuri sejak beliau keluar dari dalam Istana, apa saya perlu membereskannya Tuan?” Tanya Latvan ragu, Kaelus menggelengkan kepalanya.
“Glory akan membereskannya dengan mudah,” Kekeh Kaelus dan dari sana dia memperhatikan Glory dengan seksama. Memperhatikan sosok wanita yang begitu dicintainya, sosok yang paling ingin dia lindungi saat ini.
‘Melihatmu baik-baik saja, sudah cukup bagiku Glory.’ Ucap Kaelus dalam hati, dia menekan dadanya yang bergetar hebat dan menatap langit-langit ruangan itu yang tampak menawan.
“Latvan, terima kasih untuk segalanya. Aku akan membereskan segalanya, dan kembali secepatnya.” Tambah lagi Kaelus, Latvan mengangguk faham dan membiarkan Tuannya untuk menikmati momennya.
Sedangkan itu, lelang malam itu akhirnya dilakukan dengan sangat baik dan Glory tampak bersamaan Mythic keluar dari ruangan itu. Beberapa barang mampu membuat Glory merasa tertarik.
“Apa saja barang yang dipilih Glory?” Tanya Kaelus, Latvan yang masih berada di belakang Kaelus akhirnya bersuara.
“Beliau hanya membeli teratai mimpi Tuan,” Jawab Latvan, Kaelus menganggukkan kepalanya dan tak mengatakan apapun lagi.
Glory juga keluar dari ruangan lelang itu ditemani oleh Mythic, hingga akhirnya mereka sampai di persimpangan jalan dimana Glory dan Mythic seharusnya berpisah. Mythic tampak berbasa-basi yg terlebih dahulu sebelum akhirnya berpisah.
Kaelus masih memperhatikan mereka dari jarak aman, dan dua orang bayangan hitam berkelebat mengikuti Glory. Mereka semakin mendekat dan hampir mengenai tubuh Glory, Kalus yang tak ingin menghancurkan rencana Glory akhirnya membiarkan begitu saja.
Glory yang sadar akan kedatangan dua orang berjubah hitam itu mengangkat sudut bibirnya dia memang sudah menanti mereka untuk menyergap Glory.
Hingga saat mereka akan menangkap Glory dan tangan mereka akan sampai di tubuh Glory dan hanya tinggal beberapa centi lagi, tubuh Glory tiba-tiba saja menghilang.
Alhasil para penguntit itu kini kebingungan dan mencari kesana kemari, sedangkan Glory kini menghilang dan tersenyum menatap mereka semua yang kebingungan.
“Aku merindukanmu.” Bisik Glory pada akhirnya setelah menahan sesak sejak berada di aula lelang karena merasakan kehadiran Kalus, kini Kaelus justru terkejut saat dia tangan kecil itu melingkari perutnya.
“Glory?” Bisik Kaelus memegang tangan itu dan menariknya, hingga akhirnya di bawah cahaya rembulan yang terang kini Glory dan Kaelus dapat melihat diri mereka satu sama lain.
“Anda sudah menyadari kehadiran saya rupanya,” Bisik Kaelus memeluk balik Glory yang kini seluruh tubuhnya terasa dingin.
“Tentu saja, aku bahkan bisa mengenali aura Kak Mythic meski tak memiliki sumpah darah. Apalagi denganmu!” Gertak Glory sedikit kesal, namun itu bukan kesal dalam artian sesungguhnya.
“Benarkah? Saya pun demikian.” Bisik Kaelus mengecup sedikit kening Glory.
“Anda sudah melakukan sumpah cinta dengan siapa!” Gertak lagi Glory masih dengan mode kesalnya.
“Sumpah cinta?” Kalus terkekeh melihat sikap Glory tersebut, bahkan kedua pipi Glory yang menggelembung sanggup membuat dada Kaelus berdetak dengan amat kencang.
“Dengan Cai’er,” Ucap Kaelus, Glory membelalakkan matanya dan tersenyum kemudian.
“Terimakasih Kael,” Bisik lagi Glory dan kembali memeluk Kaelus, Kaelus mengangguk.
Sedangkan dua manusia itu mem-bucin, ada orang lain yang saat ini tengah kesulitan. Tentu saja dia adalah Mythic, setelah Glory menghilang tanpa jejak kini Mythic yang harus mengurus mereka sampai rampung.
Memang hal itu sudah menjadi kesepakatan antara Mythic dan Glory, namun Glory justru benar-benar menyerahkan mereka semua pada Mythic yang seorang diri.
Pertarungan sengit terjadi malam itu, meski bagi Mythic mengalahkan berandalan penyihir tingkah menengah seperti mereka cukuplah mudah. Namun dia juga kerepotan, karena bukan hanya dua orang yang mengikuti Glory saja yang kini dia hadapi, melainkan komplotan mereka yang memang sudah siap menyergap Glory sebelumnya.
“Adik dur*jana! Berani sekali dia meninggalkan ku dan mem-bucin!” Kesal Mythic sembari terus menghajar para berandalan itu dengan sihirnya.
Maaf update nya telat ya, Bang Zo lagi menggarap komik pemirsah. Alhasil Bang Zo jadi rada sibuk, insyaallah komiknya juga akan di update di sini. Hari ini udah di kirimkan dan sedang di review. Semoga lulus ya, dan kalian bisa baca komik pertama karya Bang Zo.
kami masih menunggu kelanjutan ceritanya. semangat ya 💪💪🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰
kami tunggu updatenya
semangat