"apa yang kau lakukan Alexander!! kau.. kau tidak akan membunuh ku kan. ingat lah Alex, aku ini istri mu. istri sah mu! dan bahkan aku sedang mengandung anak mu!"
"itu bukan anak ku Clarisse! aku tidak menginginkan mu sejak awal. dan anak itu hadir juga karena rencana busuk mu! kau adalah wanita murahan rendah! wanita kejam seperti mu memang pantas mati. kau sudah beberapa kali mencelakai Odelia dan kali ini aku tidak akan mengampuni mu!"
" Odelia sialan itu pantas mendapatkan hal-hal yang buruk! dan kau tau jika Odelia tidak pernah mencintai mu seperti aku mencintaimu!"
"aku tidak memerlukan cinta mu Clarisse. mati lah!!"
*****
selamat menikmati perjalanan Lady Clarisse yang berusaha mengubah masa depan nya agar hidup lebih lama dan bahagia.
SELAMAT MEMBACA
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rahma rain, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
kawanan serigala
Clarisse kembali menatap sekeliling hutan ini. Berjalan perlahan ke arah jurang yang berisik dengan suara air yang mengalir sangat deras. Wanita itu berdiri di ujung jurang tersebut dan melihat ke bawah. Benar saja sungai yang lebar dengan air mengalir sangat deras.
Clarisse ingin sekali melihat ke bawah sana, dia harus benar benar memastikan sungai itu aman dan aliran nya menuju ke luar kekaisaran. di tempat ini Clarisse bisa merasakan sinar matahari dengan baik. Karena hanya ada beberapa pohon saja yang tumbuh di bibir jurang.
Clarisse mendengakkan kepala nya ke arah langit dan membuat wanita itu seketika sadar.
"SIAL. Aku tidak boleh berlama-lama di sini. Aku harus segera kembali ke kediaman Maximilians. Jika mereka menyadari aku menghilang bisa-bisa pria itu menambahkan pengamanan dan pintu masuk ke hutan ini pun akan di perketat. Dan hal itu akan menyusahkan ku". gumam Clarisse yang langsung berjalan menuju ke arah kuda nya yang terikat di pohon.
Sekelebat bayangan seperti sedang memperhatikan Clarisse dari balik pohon-pohon besar. Dan wanita itu menyadari nya. Clarisse menolehkan kepalanya ke arah di mana bayangan tersebut berada. Namun Clarisse tak menemukan apapun di tempat itu. Lagi Clarisse mendengar seperti seseorang melangkah dan menginjak sebuah ranting.
Dengan sigap Clarisse menggenggam pedang yang dari tadi dia bawa. Clarisse tau hutan ini penuh dengan hewan buas. Setelah suara ranting tersebut kini Clarisse mendengar lolongan serigala yang sangat kuat. "yang benar saja serigala. Aku harus segera pergi dari sini. Jika aku mencari tau hal itu cepat atau lambat sekumpulan serigala tersebut akan sampai di tempat ku sekarang. Dan itu akan sangat merepotkan. Apa lagi hari sudah hampir sore. Aku tidak boleh terlambat kembali ke rumah Alexander". Gumam Clarisse sambil membuka ikatan tali kuda yang dia ikat di salah satu pohon dekat jurang
Tanpa menunggu lama segera Clarisse naik ke atas kuda nya dan memicunya dengan kencang menuju arah pulang. Dan sial nya sekumpulan serigala tersebut mengejar nya. Kuda yang di tunggangi Clarisse melaju dengan sangat cepat bahkan dua kali lebih cepat. Demi menghindari kumpulan serigala yang lapar tersebut.
Clarisse bisa saja berhenti dan membunuh satu persatu dari serigala tersebut namun hal itu akan memakan waktu. Clarisse tidak ingin kembali ke kediaman Maximilians terlambat. Penghuni yang berada di tempat itu akan menyadari jika Clarisse pergi dari halaman belakang.
Tanpa melihat kebelakang Clarisse terus memacu kuda nya. Dan entah kenapa kawanan serigala itu semakin dekat dan hampir menggapai kuda milik Clarisse. kawanan serigala lapar terlalu cepat. Sehingga mau tak mau memaksa kuda tersebut untuk terus berlari. Kuda yang di tunggangi Clarisse berhasil meninggalkan kawanan serigala yang mengejar mereka. Namun Clarisse tau serigala-serigala tersebut tidak akan menyerah untuk mengejar diri nya. dan Clarisse cukup kagum dengan kuda hitam yang di pilih nya tadi untuk menemani dirinya ke hutan ini. Kuda ini kuat dan tangguh. Kuda ini pasti kuda kebanggaan Alexander. Dan Clarisse semakin yakin ketika mengingat pria itu datang ke istana menggunakan kereta kuda tadi pagi.
Mengingat hal itu Clarisse jadi semakin khawatir jika dia tak sampai tepat waktu. "SIAL!! Aku tidak mempunyai banyak waktu. Jika mereka tau aku keluar dari halaman belakang. Penjagaan akan semakin di perketat. Ini akan membuat rencana ku gagal! Dan argh!!" tiba-tiba sesuatu menghantam tubuh Clarisse dari arah depan dan membuat wanita itu terjatuh dari kuda ke tanah yang lembab. Sementara kuda nya tiba-tiba ikut berhenti bertepatan Clarisse jatuh.
"sial!!" Clarisse bangkit dari jatuh nya dan mengambil pedang yang ikut terjatuh tepat di samping nya. Tubuh nya saat ini sedikit sakit apalagi di bagian kak. Clarisse sadar Luka akibat racun Snakeroots pun baru mengerin. Apalagi Kini penampilan Clarisse sudah sangat kacau. Wajah yang di tutupi lumpur gaun yang berlumpur dan sedikit terkoyak di bagian bawah nya.
Mau tidak mau Clarisse akan menghadapi kawan serigala itu dengan cepat. Clarisse sudah bersiap menyambut kedatangan serigala tersebut dengan pedang yang sejak tadi dia bawa. Pedang yang sangat tajam dan mengkilap di bagian mata nya. "setidaknya nya pedang ini sangat tajam dan semoga pedang ini mampu menebas para serigala itu dengan sekali ayun".
"Clarisse.. Clarisse.. Clarisse.." Sayup-sayup terdengar suara memanggil nama nya. Tapi Clarisse mengabaikan suara-suara tersebut untuk saat ini wanita itu tidak boleh mengalihkan perhatian nya dia harus tetap waspada jika sekali saja dia lengah kawanan serigala tersebut akan menjadi kan nya santapan makan malam.
Lolong serigala semakin dekat dan langkah kaki hewan-hewan tersebut semakin dekat namun sesuatu terjadi. kawanan serigala itu seperti di serang sesuatu dan membuat mereka meraung kesakitan. Clarisse yang menunggu kawanan yang akan menyerang nya tidak kunjung menampakkan diri. Kawanan serigala itu seperti di hadang sesuatu atau seseorang.
Setelah suara-suara serigala yang meraung keras seketika hutan tersebut menjadi sunyi bahkan suara burung pun tak ada. Hanya ada angin yang lembut menerpa wajah Clarisse yang sudah di penuhi lumpur.
"apa yang terjadi? Siapa yang menghadang mereka?" seketika hutan ini di penuhi kabut yang tipis. Sehingga Clarisse tak mampu melihat ke arah di mana suara kawan serigala tadi yang seperti sudah menghilang.
Tak mau membuang waktu lagi Clarisse memasukkan kembali pedang tersebut dan kembali menaiki kuda nya. Yang ada dipikiran nya saat ini harus sampai sebelum matahari terbenam. Clarisse bahkan mengabaikan suara-suara yang memanggil nama nya tadi. Entah apa yang terjadi pada Clarisse, wanita itu terlalu tidak peduli dengan hal-hal yang tidak terlihat itu. Selama itu tidak menggangu jalan nya Clarisse akan membiarkan hal itu. Bahkan tanpa di sadari wanita itu sesuatu sedang memperhatikan nya dari balik pohon.
"aku tidak tau siapa dan apa itu. Setidaknya aku tidak perlu melawan kawanan serigala itu dan membuang waktu ku di sini". Clarisse kembali memacu kuda nya membelah jalanan setapak yang becek dan sedikit berlumpur.
Sementara itu Clarisse tidak mengetahui apa yang telah terjadi. Tempat di mana pembantaian kawanan serigala tersebut kini pohon dan semak belukar yang ada di tempat itu mengering dan bekas mayat serigala tersebut berubah menjadi pasir hitam yang sedikit demi sedikit tertiup angin. Seseorang yang memakai jubah hitam dengan tudung kepala yang hampir menutupi seluruh wajah nya dan menyunggingkan senyuman.
"tidak ku sangka aku bertemu dengan anak yang coba disembunyikan oleh Alura si penghianat. Sungguh menarik, perputaran waktu yang terganggu ternyata ulah nya!"
lanjut
bravo!!
lanjut kk /Good/