NovelToon NovelToon
Lewat Jalur Cinta

Lewat Jalur Cinta

Status: sedang berlangsung
Genre:Balas Dendam / Cinta Seiring Waktu / Romansa / Menikah dengan Musuhku
Popularitas:4.9k
Nilai: 5
Nama Author: Fajar Riyanti

Niatnya untuk membalas dendam membuatnya rela menikah dengan pria yang baru dia kenal. Zevana berniat untuk membalaskan dendam terhadap pria bernama Aksa atas kematian sahabatnya. Agar Aksa bisa merasakan sakit hati yang sama, Zevana memilih jalan lewat jalur cinta. Membuat Aksa jatuh cinta, setelah itu mencampakkannya.

Aksa adalah seorang playboy yang sering bergonta-ganti pasangan. Dia tidak percaya dengan cinta, karena baginya cinta hanyalah hal konyol. Dibalik sikap dinginnya, ternyata Aksa menyimpan luka di hati yang membuatnya tidak percaya akan adanya cinta sejati.

Berhasilkah Zevana meluluhkan hati Aksa demi misi balas dendamnya?

🩸
🩸
🩸

"Aku tidak biasa menjalin hubungan hanya dengan satu wanita saja. Jika kamu menginginkan pernikahan ini tetap terjadi, maka bersiap-siaplah untuk sakit hati."_ Aksa.

Yang penasaran dengan ceritanya, kepoin yuk...

Salam dunia perhaluan 🙏

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fajar Riyanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 20 : Lewat Jalur Cinta.

Lucas memperhatikan Zevana, gadis itu tengah berdiri termenung di jendela kamar. Sudah sejak satu jam yang lalu Zevana berada di rumah Lucas untuk menjenguk sahabatnya itu. Namun sejak menginjakkan kaki di dalam disana. Zevana tidak banyak bicara dan lebih banyak termenung.

"Ada apa, Beb?" Tanya Lucas. Saat ini dia sedang duduk di atas ranjang dengan selimut yang menutupi tubuh bagian bawahnya.

Zevana membalikkan badannya, dia berjalan ke arah ranjang dan duduk di tepi ranjang dengan menghadap ke arah Lucas dan menatapnya cukup lama. Dia bersyukur karena Lucas hanya sakit demam biasa.

"Aku kangen sama Nadia. Biasanya kita selalu bertiga, tapi sekarang..." Zevana tidak sanggup melanjutkan kata-katanya, matanya kembali berkaca-kaca.

Lucas mengusap-usap lengan Zevana, "Sudahlah, Beb, kamu jangan sedih terus. Nanti aku jadi ikut sedih."

Bagi Lucas, Zevana dan Nadia adalah sahabat terbaiknya. Dua gadis itu mau menjadi temannya saat semua anak-anak sering mengejeknya saat mereka duduk di bangku SMA dulu. Dari sanalah awal pertemuan dan kedekatan mereka bertiga.

Zevana menatap ke arah nakas, ada foto Lucas sedang merangkul seorang pria.

"Itu siapa?" Tanya Zevana menunjuk ke arah foto yang terbingkai.

Lucas menatap foto itu sebentar, "Itu foto abang aku, Beb. Namanya bang Rangga."

Zevana ingat jika dulu Lucas memang pernah bercerita tentang keluarganya yang tinggal dikampung.

"Oh, abang kamu yang dikampung itu?" Tanya Zevana yang dijawab anggukan oleh Lucas.

"Ya, Beb. Empat bulan lalu dia sempat main kesini dan tinggal disini selama sebulan lebih. Terus dia pulang kampung lagi karena tidak betah dengan kehidupan di kota," ucap Lucas dengan diakhiri dengan tawa ringan.

Setelah lulus dari bangku SMP, Lucas memutuskan untuk ikut tinggal dengan tantenya di Jakarta. Ayah Lucas sering marah dan memukuli Lucas karena kepribadian Lucas yang lebih mirip dengan seorang wanita. Membuat ayah Lucas merasa malu karena sering menjadi gunjingan tetangga.

Zevana melihat jam di dinding kamar Lucas yang sudah menunjukkan pukul 11 siang. Dia teringat dengan Aksa yang mengajaknya makan siang. Lebih baik sekarang dia datang ke kantor suaminya itu.

"Aku balik dulu ya? Aku ada janji sama Aksa soalnya," ucap Zevana.

"Iihh kok buru-buru banget sih, Beb. Kan aku masih kangen sama kamu," ucap Lucas dengan nada manja.

"Nanti kapan-kapan aku main ke salon. Sekarang aku harus pergi dulu." Zevana bergegas bangun, lalu dia mengusap-usap bahu Lucas dengan lembut. "Sehat-sehat ya Luci. Jangan lupa minum obatnya biar cepat sembuh. Ya udah aku balik dulu ya?"

"Ya, Beb. Kamu hati-hati ya di jalan."

Setelah berpamitan, Zevana pergi meninggalkan kamar Lucas. Lucas hanya bisa menatap kepergian Zevana dengan sedih. Tak lama terdengar suara mobil Zevana meninggalkan halaman rumah Lucas.

🍁

🍁

🍁

Zevana melajukan mobilnya menuju ke tempat kerja Aksa. Seharian ini dia disibukkan dengan banyak kegiatan sampai tidak sempat mengabari Aksa seperti biasanya. Mungkin saja sekarang Aksa sedang menunggu telefon darinya.

Tiba-tiba Zevana menghentikan mobilnya saat merasa ban mobilnya seperti melindas sesuatu yang membuat ban mobilnya kempes. Dia bergegas turun dari dalam mobil untuk mengecek. Banyak paku yang sudah menancap di ban mobil depannya.

"Ya ampun, siapa sih yang nyebar paku di jalan," gumam Zevana. Dia kembali berdiri dengan tegak dan melihat ke sekelilingnya. Tempat itu nampak sangat sepi.

Zevana berfikir untuk menelfon Aksa, dia meraih tasnya di jok depan dan mengeluarkan ponselnya dari dalam tasnya. Belum sempat dia melakukan panggilan, sebuah mobil berwarna hitam datang melaju dan berhenti di depan mobilnya. Nampak Arvan turun dari mobil itu bersama dengan supirnya.

"Zev, mobil kamu kenapa?" Tanya Arvan memasang wajah khawatir.

Zevana menunjuk ban mobilnya, "Ban mobil aku kena paku kak. Kayaknya ada yang sengaja deh nyebar paku di jalan."

"Ya sudah, mending kamu balik sama aku aja ya? Mobil kamu biar supir aku yang urus," ajak Arvan.

Zevana nampak berfikir sejenak, sebelum akhirnya dia menganggukkan kepalanya dan ikut naik ke dalam mobil Arvan. Hari ini sudah dua kali dia bertemu dengan Arvan secara kebetulan. Mungkinkah pria itu memang sengaja mengikutinya? Namun Zevana segera menepis pikiran-pikiran seperti itu. Mungkin saja ini hanya sebuah kebetulan.

Arvan menghentikan mobilnya di depan sebuah cafe. Dia mengajak Zevana untuk turun dan masuk ke dalam cafe. Mereka duduk didekat jendela kaca.

"Gak apa-apa kan kita nongkrong di sini sebentar? Soalnya aku haus," ucap Arvan beralasan. Dia memang sengaja membawa Zevana kesana karena ingin lebih dekat dengan Zevana.

Zevana merasa tidak enak untuk menolak karena Arvan sudah menolongnya. Jadi dia terpaksa mengikuti kemauan pria itu, "Tapi sebentar saja ya, Kak. Soalnya aku ada janji makan siang dengan Aksa."

Arvan mengangguk. Kemudian seorang waiters datang menghampiri meja mereka.

"Kamu mau pesan apa?" Tanya Arvan pada Zevana.

"Terserah kakak saja. Aku permisi ke toilet sebentar ya kak?" Zevana bergegas bangun dan meninggalkan meja. Dia berjalan menuju arah toilet.

Arvan memesan dua vanilla latte untuknya dan Zevana. Sembari menunggu Zevana, dia memainkan ponselnya dan mengirimkan pesan pada Robby.

[ Kerja bagus. Aku akan memberikan bonus tambahan untuk kamu. ]

Ya, Arvan memang sengaja menyuruh Robby untuk menyebar paku-paku di jalan supaya dia bisa memiliki waktu berdua bersama dengan Zevana. Jika tidak dengan cara seperti ini, Zevana pasti akan menolak untuk diajak pergi berdua.

🎶Du... Du... Du...🎶

Terdengar suara ponsel Zevana berdering di atas meja. Arvan melirik dan melihat ada panggilan masuk dari Aksa disana. Melihat belum ada tanda-tanda Zevana kembali, Arvan meraih ponsel itu dan mengangkatnya saat Aksa kembali menelfon.

"Ini aku, Arvan. Sekarang Zevana sedang bersamaku." Arvan sengaja langsung berbicara seperti itu supaya Aksa tau jika saat ini Zevana sedang bersamanya.

"Berikan telefonnya pada Zevana," perintah Aksa dengan nada penuh penekanan.

Arvan tersenyum sinis, "Tidak akan dan jangan harap. Zevana lebih pantas berada di sisiku daripada dengan pria breng-sek seperti kamu!"

Setelah mengatakan itu, Arvan memutus sambungan telefonnya dan meletakkannya kembali di tempat semula. Tidak lama kemudian Zevana kembali. Gadis itu langsung meraih tas dan ponselnya dari atas meja.

"Maaf, Kak. Aku tidak bisa lama-lama disini, takutnya Aksa nungguin aku. Aku naik taksi aja." Zevana hendak melangkah pergi, namun langkahnya tertahan saat Arvan memanggilnya.

"Zevana, biar aku antar kamu." Arvan bergegas bangun dan menghampiri Zevana. "Kebetulan aku juga mau ke kantor, jadi sekalian saja kita bareng kesana."

Lagi-lagi Zevana tidak bisa menolak. Dia terpaksa ikut dengan Arvan karena takut Aksa sudah menunggunya. Kebetulan jarak dari cafe menuju ke gedung Libra Group tidak terlalu jauh. Sepuluh menit perjalanan mereka sudah sampai di depan gedung yang menjulang tinggi itu.

Bersamaan dengan berhentinya mobil Arvan di depan gedung, nampak Aksa keluar dari pintu utama dengan terburu-buru. Tadinya dia berniat untuk mencari keberadaan Zevana dan Arvan. Namun yang ingin dicari malah sudah muncul di hadapannya.

Zevana turun bersama dengan Arvan. Melihat sorot mata tajam Aksa membuat Zevana merasa sedikit gugup. Mereka berdua berjalan menghampiri Aksa yang masih berdiri didepan pintu utama.

"Apa kamu tau tadi aku menelfon kamu?" Tanya Aksa sambil melirik tajam ke arah Arvan.

"Ma-maaf, aku tidak tau. Tadi aku..."

Belum sempat Zevana menyelesaikan kalimatnya, Aksa sudah lebih dulu menarik tangannya dan membawanya masuk ke dalam gedung. Mereka menaiki lift menuju ke lantai 30. Diam-diam Arvan tersenyum puas melihat kekesalan diwajah adiknya.

Sesampainya di lantai 30, Aksa membuka pintu ruangannya dan menutupnya kembali dengan rapat. Dia menghempaskan tubuh Zevana kebelakang pintu dan menguncinya dengan satu tangannya, sementara satu tangannya lagi memegang kuat lengan Zevana.

"Jika kamu butuh bantuan, kenapa kamu tidak menelfon aku?" Tanya Aksa dengan suara pelan tapi terdengar tegas.

"Tadi aku sudah mau menelfon kamu. Tapi tiba-tiba kak Arvan datang dan menawarkan bantuan." Zevana merasa seperti istri yang baru saja ketahuan berselingkuh. Hingga dia harus menjelaskan pada suaminya agar suaminya tidak salah paham.

Aksa menatap Zevana dengan lekat. Dia tau gadis itu sedang berbicara jujur. Tapi tetap saja dia tidak bisa menahan kekesalannya saat melihat Zevana pergi bersama dengan Arvan.

"Zevana, aku memang seorang baji-ngan. Tapi aku tidak pernah sampai benar-benar meniduri wanita-wanita itu. Aku masih tau dimana batasanku. Seseorang yang ingin aku sentuh adalah seseorang yang aku cintai." Aksa tidak ingin Zevana salah paham dengan mengira dirinya sudah sering tidur dengan banyak wanita. Tiba-tiba saja Aksa jadi memikirkan perasaan istrinya itu.

"Ma-maksud kamu?"

Aksa tidak menjawab, dia mendekatkan wajahnya dan menempelkan bibirnya dibibir Zevana. Membuat kedua mata Zevana membulat saat merasakan sesuatu yang kenyal kini sedang menyentuh bibirnya.

...🌼🌼🌼...

1
Aras Diana
thor lanjut up nya
Eka Bundanedinar
sepertinya kamu memang trjebak sama prmainanmu sendiri zevana
Eka Bundanedinar
mngkin kah aksa kenal naadiaa tp kn dias g prnah nggeh samawanita yg dikencani
F.T Zira
1vote buat Zevana
F.T Zira
terungkaplah wahai rahasiaaaa.... sim salabim.. buhhh...🤣🤣🤣🤣
F.T Zira
sudah janji tanppa sadar kok oma🤭🤭🤭
F.T Zira
yeee mulai dari larangan kecil ntar mrembet ke yg lainnn💃💃💃💃
F.T Zira
cinta oh cinta..
datangnya tanpa permisi dan pamit....💃💃💃💃💃💃
Laskar Pelangi
baru baca,semoga jadi buku favorit
Aras Diana
lanjut up nya thor
NaDira
Nadia mungkin terobsesi sama Aksa.. Semoga Zevana bisa berpikir jernih sebelum dimanfaatkan sama Arvan..
Mrs.Riozelino Fernandez
naaah kan....Aksa aja gak kenal dengan Nadia... gimana mereka bisa disebut pacaran...
F.T Zira
aahhh sebel... gal bisa komen di paragraf...😭😭 muncul kalimat Aithor sedang merevisi terusss...

3🌹🌹🌹 buat ka aithor biar semangat up
Zhu Yun💫: Emberan Cin 🤭🤣✌️
F.T Zira: alaaa.... sistem nt kkurangan aqua🤭
total 3 replies
F.T Zira
ledekin terus aja... gengsinya masih tebel
Zhu Yun💫: Lama-lama juga mepet terus 🤣🤣🤣
total 1 replies
F.T Zira
sini sini... aku bisikinn/Bye-Bye//Bye-Bye//Bye-Bye/
Zhu Yun💫: 🤣🤣🤣🤣🤣🤣
total 1 replies
F.T Zira
Arvan mau nyelidiki Zevana ya🤔🤔
F.T Zira
gak yakin aku🙈
Zhu Yun💫: Aku lebih gak yakin lagi 😆😆😆😆
total 1 replies
Aras Diana
lanjut thor upnya
Zhu Yun💫: Siap kakak 🙏🥰
total 1 replies
Eka Bundanedinar
terimmakasih ya kak arvan berkatmu aksa jd berani cium zevana mngkin lbh krenas cemburu aksa
Zhu Yun💫: hehehehe iya kakak 🤭🤣🤣
total 1 replies
Mrs.Riozelino Fernandez
di jawab dulu donk Aksa,jangan langsung nyosor...
auto syok deh Zevana bibir nya di perawani Aksa...
tapi gpp sih,kan suami sendiri...
kapan ini kebongkar nya tentang kematian Nadia...
Zhu Yun💫: Oke siap kakak,,, 🙏🥰
Mrs.Riozelino Fernandez: wajar,istri sendiri...
o'ow gak sabar nunggu next up nya kk Thor...
total 3 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!