NovelToon NovelToon
Pria Dingin & Angsa

Pria Dingin & Angsa

Status: tamat
Genre:Tamat / CEO / Cinta Seiring Waktu / Romansa
Popularitas:28.2k
Nilai: 5
Nama Author: linda huang

Kitty adalah gadis sederhana yang bekerja di toko keluarganya, menjual angsa bakar. Hidupnya berubah saat Calvin Hernandez, pria kaya dan dingin, mengajukan permintaan mengejutkan, "Jadi pacarku!" Meski hatinya sudah terpaut pada pria lain, Kitty menolak tanpa ragu.

Namun, Calvin tidak menyerah. Dengan segala pesona dan kekayaannya, ia mencoba memasuki dunia Kitty, menunjukkan sisi lembut yang tak terduga. Kitty berada di persimpangan sulit: setia pada cinta lamanya atau membuka hati untuk Calvin yang ternyata memiliki perasaan mendalam padanya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon linda huang, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Perdebatan Calvin dan Ayahnya

Kitty penasaran dan berdiri sambil bertanya, "Kenapa bertemu dengan ayahmu?"

Calvin, yang berdiri dengan tenang dan penuh keyakinan, tersenyum sambil menyubit pipi gadis itu. "Aku ingin dia tahu kalau kamu adalah calon istriku," jawabnya dengan nada lembut tapi tegas.

Kitty terkejut mendengar jawaban Calvin. "Sejak kapan aku setuju menjadi istrimu? Kenapa kamu buat keputusan sendiri?" tanyanya, matanya membulat penuh rasa ingin tahu dan kebingungan.

Calvin menatapnya dengan tatapan yang dalam dan serius. "Tentu aku berhak! Karena sesuatu yang aku suka, tidak akan aku lepaskan. Terutama dirimu!" jawabnya dengan senyum tipis yang penuh makna.

Kitty merasakan getaran di hatinya mendengar kata-kata Calvin. "Kenapa setiap ucapan pria ini membuatku merinding?" batinnya sambil mencoba menenangkan diri.

"Bagaimana kalau keluargamu merendahkan aku?" tanyanya lagi, kali ini suaranya terdengar lebih lirih dan ragu.

Calvin mendekatkan dirinya pada Kitty, menatapnya dengan keyakinan yang tak tergoyahkan. "Kita akan pergi dari sana, dan biarkan saja. Tidak usah diambil hati dengan ucapannya!" jawab Calvin dengan tegas, menunjukkan bahwa dia tidak akan membiarkan siapa pun menyakiti perasaannya.

Maggie, yang sedari tadi mendengarkan percakapan mereka dengan hati-hati, merasa khawatir. "Calvin, ayah dan ibumu pasti keberatan dengan latar belakang putriku," katanya dengan nada cemas.

Calvin menghela napas dan menatap Maggie dengan penuh keyakinan. "Ibuku sudah meninggal, dan hanya ayahku dan istri keduanya yang ada. Jadi aku tidak peduli dengan pandangan mereka sama sekali. Urusan pribadiku tidak ada yang berhak ikut campur. Apalagi sampai melarangku bersama gadis pilihanku," jawab Calvin dengan tegas, menunjukkan bahwa dia siap menghadapi segala rintangan demi cinta yang dia yakini.

Mendengar jawabanmu ini, aku menjadi yakin dan tenang," ujar Maggie dengan suara lembut namun penuh keyakinan. Ia menatap Kitty dengan mata yang menunjukkan kepercayaan.

"Setidaknya kamu lebih pengertian dari pacarnya," kata Maggie yang merujuk pada Samuel, sambil menghela napas panjang.

"Mama, kenapa mengungkit tentang dia? Dia adalah masa belakangku," ujar Kitty dengan nada suara tegas, berusaha menahan emosi.

"Bukan masa belakangmu, tapi masa lalumu," ujar Maggie, menekankan kata-kata terakhirnya dengan lembut namun tegas.

Malam hari tiba, dan di restoran mewah yang megah, suasana hangat terasa. Lampu-lampu kristal berkilauan, menciptakan atmosfer yang elegan. Rusli duduk bersama istrinya, Anita, serta Celia, mantan pacar Calvin. Mereka menunggu dengan tenang di meja yang dihiasi lilin dan bunga segar.

"Paman, Bibi, terima kasih karena telah mengundangku kemari!" ucap Celia dengan senyum yang ramah, mencoba menyembunyikan kegugupannya.

"Celia, kamu adalah pacar Calvin dan tentu saja sudah lama tidak bertemu. Calvin mengajak bertemu dengan kami. Oleh karena itu aku sengaja mengundangmu agar kalian bisa bertemu," jawab Anita dengan nada hangat.

"Sebelumnya kami sudah bertemu, tapi Calvin sudah punya pacar. Dia mengabaikan aku!" ujar Celia dengan raut wajah kecewa, suaranya serak menahan emosi.

"Celia, tenang saja! Calvin mungkin hanya main-main dengan gadis itu. Yang dia cintai pasti kamu," jawab Anita dengan senyum tipis, mencoba menenangkan Celia.

Tak lama kemudian, Calvin dan Kitty tiba dan menemui Rusli. Calvin mengenakan setelan jas rapi, sedangkan Kitty tampil sederhana.

Tatapan Calvin berubah seketika saat melihat mantannya di sana. Ketidaknyamanan tampak jelas di wajahnya. "Kenapa kamu ada di sini?" tanya Calvin dengan nada terkejut dan sedikit marah, matanya terfokus pada Celia.

"Calvin, aku...," jawab Celia yang terhenti, suaranya gemetar.

"Aku yang mengundangnya, duduklah!" kata Rusli dengan nada tegas, tidak memberi ruang untuk penolakan.

"Aku hanya mengundangmu, kenapa sampai mengundang orang luar?" tanya Calvin dengan suara yang semakin keras, menatap tajam ayahnya.

"Kenapa aku tidak bisa mengundang Celia? Kalian sudah lama kenal. Celia bukan orang luar lagi!" jawab Rusli dengan tenang, meskipun ada nada otoritas dalam suaranya.

Calvin menarik napas dalam-dalam untuk menenangkan dirinya. "Aku perkenalkan, ini adalah Kitty. Pacarku dan gadis satu-satunya yang akan menjadi istriku!" kata Calvin sambil merangkul pinggang Kitty dengan erat, menegaskan posisinya.

"Paman, Bibi, apa kabar, saya adalah Kitty," sapa Kitty dengan sopan, suaranya lembut namun penuh percaya diri.

Rusli mengabaikan sapaan gadis itu dan berkata dengan nada datar, "Makanan sudah dipesan, cepat duduk!" ujar Rusli tanpa memandang ke arah Kitty.

Calvin dan Kitty duduk bersama di meja, suasana menjadi tegang. Calvin mengenggam tangan Kitty dengan erat, menyadari bahwa gadis itu merasa tidak nyaman dalam situasi ini. Kitty mencoba tersenyum, tetapi kegugupan tampak jelas di wajahnya.

Anita melirik Kitty dengan senyum tipis yang tampak sedikit mengejek. "Namamu Kitty?" tanyanya, nada suaranya terdengar ramah namun ada nada sinis yang tersembunyi.

"Iya," jawab Kitty singkat, berusaha tetap tenang di bawah pandangan tajam Anita.

"Apa bisnis keluargamu?" tanya Anita lagi, kini dengan ketertarikan yang pura-pura.

Kitty menghela napas pelan sebelum menjawab, "Kami menjual angsa bakar."

Anita tertawa kecil, suara tawanya menggema di ruangan itu. "Menjual angsa bakar? Mungkin menguntungkan, tapi tidak seberapa besar, kan?" katanya dengan nada yang jelas-jelas meremehkan.

Calvin, yang sedari tadi memperhatikan percakapan itu, merasa darahnya mulai mendidih. Ia menatap Anita dengan mata tajam. "Setidaknya orang tua mereka memiliki harga diri dan mampu membesarkan anak mereka sendiri," katanya, suaranya penuh dengan ketegasan. Ia berhenti sejenak, memberikan waktu bagi Anita untuk mencerna kata-katanya. "Tidak seperti sebagian orang yang bahkan membawa anak mereka ke keluarga orang lain," tambahnya, menyisipkan sindiran yang jelas ditujukan untuk Anita.

Anita terpaku, wajahnya memerah karena malu dan marah. Karena ia juga memiliki seorang anak dari hasil hubungan lain.

"Jaga mulutmu! Tolong bersikap sopan di saat bicara dengan bibimu!" ujar Rusli dengan tegas. Matanya menatap tajam ke arah Calvin.

"Kalau begitu tolong ajarkan dia agar menjaga mulutnya juga. Jangan suka meremehkan orang lain ketika dia sendiri tidak memiliki kemampuan!" jawab Calvin tanpa mengalah, wajahnya memerah dengan kemarahan yang sulit ditahan.

Rusli mencoba menahan napasnya, merasa situasi semakin memanas.

"Celia, maaf, abaikan saja pembicaraan kami. Aku dan pamanmu telah menganggapmu sebagai anggota keluarga sendiri," ujar Anita dengan nada menenangkan, meski sindiran itu jelas ditujukan kepada Kitty.

Celia menundukkan kepala, berusaha menghindari tatapan penuh emosi dari kedua belah pihak.

"Sama-sama orang luar yang tidak dianggap," sindir Calvin tanpa ragu, memperparah suasana tegang di ruangan itu.

Anita dan Celia hanya bisa menahan emosi. Hati mereka bergejolak, tetapi mereka tahu tak ada gunanya berdebat dengan Calvin dalam kondisi seperti itu.

"Jual angsa bakar...Calvin, apakah tidak ada pilihan lain selain angsa bakar? Masih banyak pilihan yang terbaik. Kenapa harus dia?" tanya Rusli sambil menatap tajam pada Kitty, mencoba mengalihkan pembicaraan ke hal yang lebih konkret.

"Apa salahnya? Pilihanku tidak sembarang, setidaknya Kitty memiliki kepribadian yang bagus dan kedua orang tuanya juga baik. Aku tidak akan mengikuti jejakmu yang sembarangan memilih pasangan yang tidak jelas asal usulnya," balas Calvin dengan tegas. Ucapannya tajam, seperti pisau yang menancap di hati Rusli.

"Brak!" hentakan meja yang dilakukan Rusli mengejutkan Kitty dan Celia. Seluruh ruangan seketika sunyi, hanya terdengar napas berat mereka yang terlibat dalam perdebatan.

"Apakah kau harus bicara seperti itu? Siapa yang mengajarimu?" tanya Rusli dengan suara bergetar, campuran antara kemarahan dan rasa kecewa.

"Latar belakang ibuku jauh lebih berlevel daripada istrimu yang sekarang. Kalian dulu adalah pasangan serasi. Siapa sangka, setelah ibuku meninggal, kamu malah lupa diri dan menikahi wanita malam. Dan juga harus membesarkan anaknya," jawab Calvin sambil menghina, matanya berkilat dengan kebencian yang dalam.

"Calvin...," teriak Anita dengan kesal, mencoba menghentikan hinaan tersebut. Wajahnya memucat, menahan tangis yang nyaris pecah.

"Kenapa? Tidak suka? Sakit hati? Kau harus sadar diri karena tidak punya hak untuk bersuara," ujar Calvin pada Anita. "Wanita malam, tapi masih berani menghina pilihanku. Tidak tahu malu!" ucap Calvin terus terang, meninggalkan keheningan yang mencekam di ruang makan itu.

1
🤩😘wiexelsvan😘🤩
kisah yg menarik antara bang calvin yg super dingin yg berjodoh ma kitty yg polos,lucu,imut,ceria dan pemberani😍😍😍
ngehaluin mereka berdua bikin guemesss plus ngakak dengan kekonyolannya 😅😅😅
ArlettaByanca
klo ternyata ga cocok tinggal cerai. Pacaran ga boleh tp kawin cerai gpp.
Pacaran ada batasan. Setelah menikah ya menikah bukan pacaran setelah menikah. Pacaran kan bisa putus kapan aja...beda dg menikah.... hmm.ya gitulah
Retno Palupi
wah cerita yang bagus kak, semangat berkarya
Pikachu: Terima kasih, kak ☺️☺️
total 1 replies
Retno Palupi
begitu lebih baik Rusli
Akai Kakazain
kngen kisah2 mu thor...dgn gaya cwe greget yg aq suka kwkwkw....
wiemay
wah cepat sekali cerita Calvin and angsa tamat
yuning
udah tamat saja y, gak kerasa, love you Calvin
Astuti Setiorini
bagus
wiemay
begitu besar pengorbanan mu bang...
Retno Palupi
lah kok bisa gitu ceritanya gimana Vin?
yuning
love you Calvin
bastiana
what 😲😲😲
Elizabeth Zulfa
mc ceweknya zg terlalu bdoh dan mc cowok zg entahlah...
Jumena 31: Mereka berdua sama-sama bodoh
total 1 replies
sinta untari
luar biasa suka Thor... bikin emosi naik turun hihi
yuning
😁
yuning
misteri
Nanda
lanjuttt
Retno Palupi
hmmm
Retno Palupi
yg kuat Kitty
Retno Palupi
siapayg g sedih kl lihat orang yang dicintai jln dg wanita lain?
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!