Hot Affair With Ipar

Aluna benar-benar begitu sangat menghindarinya. Bahkan ketika mereka bertemu di acara pesta kemarin pun dia tidak menatap ke arahnya sama sekali walau mereka berpapasan. Yang lebih membuat anda tidak habis pikir adalah dia yang tidak melihat ke arahnya dan berpura-pura tidak mengenal dirinya. Itu membuat Andra merasa kesal. Dia ingin marah tapi dia tidak bisa melakukan hal itu karena ada Deswita sampingnya. Belum lagi banyak laki-laki yang menatap ke arah Aluna. Hal itu semakin membuatnya marah.

Dia ingin bicara dengan wanita itu tidak bisa, karena hari ini pun mereka memiliki begitu banyak pekerjaan yang harus diselesaikan. Mereka meeting keluar dan bertemu klien.

"Aluna!" Andra menarik tangan wanita itu dan ingin meminta penjelasan darinya.

Mendengar namanya dipanggil oleh Andra membuat Aluna terdiam. Dia tidak tahu apa yang harus dilakukan ya dan dia juga tidak tahu harus bersikap seperti apa dengan Anda saat ini. Jujur bisa jadi yang masih merasa aneh dengan ciuman mereka kemarin. Apa yang Andra lakukan benar-benar sangat membekas di hatinya. Aluna takut jika dia jatuh hati pada laki-laki itu hingga menyebabkan ajang balas dendamnya gagal.

Tidak! kehancuran Deswita sudah berada di depan mata jadi dia tidak akan menyia-nyiakan kesempatan yang begitu saja. Dia harus melihat wanita itu hancur lebih dulu, hancur sehancur hancur sehingga dia tidak bisa bangkit lagi. Aluna akan membalaskan apa yang pernah Deswita lakukan terhadapnya.

"Ya, pak?" jawab Aluna yang mencoba terlihat biasa saja.

Melihat reaksi Aluna yang seperti itu membuat anda menghampirinya. Dia berdiri tepat di hadapan wanita itu.

"Kenapa kau menjauhiku?" tanya Andra pada Aluna karena dia merasa bahwa wanita itu benar-benar menjauhinya.

Bukan hanya itu saja, tapi dia menjaga jarak darinya. Itu semakin membuat Andra merasa bahwa Aluna memang benar-benar menjauhinya.

"Kenapa saya menjauhi anda?" tanya Luna kara Dia merasa bahwa dia tidak pernah menjauhi Andra.

Dia hanya ingin menjaga jarak dan memastikan bahwa hatinya tidak terpikat dengan laki-laki itu. Aluna sudah berjanji pada Maharani dan dia tidak akan memakai perasaan di sini. Maka ini yang akan dilakukannya sekarang.

"Katakan padaku apa yang membuatmu menjauhiku? kau bahkan tidak berani menatap ke arahku ketika kita bicara. Bukan hanya itu saja Aluna, tapi kamu juga terlihat seperti mengabaikanku. Apa ini semua berhubungan dengan kejadian kemarin? jika memang ini aku minta maaf. Aku-"

"Lupakan saja pak! Saya tahu bahwa bapak tidak sengaja melakukan hal itu. Mungkin saya mirip dengan istri bapak hingga membuat bapak melakukannya." jawab Aluna yang sengaja memantau perkataan Andra.

Dia tidak ingin mendengar apapun lagi penjelasan dari laki-laki itu. Dia dia nggak mau semua ini sudah selesai dan tidak ada yang harus dibahas lagi. Jadi memang lebih baik seperti ini.

"Kenapa kamu bisa berpikir bahwa kamu dan Deswita itu mirip? tidak sama sekali Aluna. Kamu tidak mirip dengannya dan kalian tidak mirip. Lalu bagaimana bisa kamu mengatakan bahwa kalian berdua mirip? tidak ada kemiripan sama sekali di antara kalian berdua. Kamu adalah kamu dan Deswita adalah Deswita. Kalian itu benar-benar sangat berbeda Aluna!" Andra memberi penjelasan pada Aluna bahwa mereka sama sekali tidak mirip.

Tidak ada kemiripan apapun di antara mereka berdua. Baik itu Deswita ataupun Aluna sendiri. Semuanya berbeda, sangat-sangat berbeda.

"Tapi pak-"

"Cukup Aluna! Aku tidak ingin kamu yang seperti ini. Aku ingin Aluna yang seperti biasa. Aluna yang penuh perhatian dan selalu memastikan bahwa aku tampil dengan sempurna. Aku tidak ingin melihat mu yang seperti ini." jelas Andra.

Dia sangat tidak menyukai sikap Aluna yang seperti ini terhadapnya. Dia menyukai sikap Aluna yang lama. Bukan yang seperti ini.

"Kenapa pak? jika bapaknya menginginkan hal seperti itu kakak bisa memintanya pada istri bapak. Maaf, saya tidak bisa melakukan hal itu lagi. Saya merasa berdosa, saya bukan istri bapak!"

"Jika begitu jadilah istri ku agar kamu bisa melakukannya lagi!"

Deg!

Jantung Aluna seperti berhenti berdetak ketika mendengar apa yang Andra katakan. Dia benar-benar tidak percaya jika laki-laki itu bisa mengatakan hal itu padanya. Bukan ini yang diinginkannya. Dia hanya ingin membalaskan dendamnya terhadap Deswita. Bukan malah mendapatkan suami dan menjadi istri kedua ataupun istri simpanannya.

Aluna tidak pernah berpikir bahwa dia akan menjadi istri kedua seperti ini. Bukan ini yang dia inginkan. Bukan ini.

"Maaf pak, kita harus berangkat sekarang!" jawab Aluna yang sengaja mengalihkan pembicaraan mereka karena dia tidak ingin terus membahas tentang hal ini.

Dia bahkan berjalan lebih dulu meninggalkan Andra yang masih berada di belakangnya. Dari pada harus terus membahasnya lebih baik dia pergi lebih dulu. Mungkin itu jauh lebih baik saat ini.

Sedangkan Andra sendiri hanya bisa mendesah pasrah dengan semua ini. Bagaimana bisa dia mengatakan hal semua itu padahal dulu dia begitu sangat menjaga hubungannya dengan Deswita. Tapi apa yang terjadi padanya sekarang?

Dia bisa mengatakan dengan begitu mudahnya, meminta Aluna untuk menjadi istri keduanya.

"Apa yang kamu lakukan Andra?" tanya Andra dengan penuh frustrasi.

Dia benar-benar tidak menyangka bahwa dia bisa mengatakan hal seperti itu terhadap Aluna.

"Astaga! jika seperti ini terus aku bisa gila. Aku tidak bisa melihatnya bersama orang lain, tapi aku juga tidak mungkin mengkhianati pernikahanku dengan Deswita. Aku mencintai Deswita, tapi aku juga tidak ingin kehilangan Aluna. Dia memberi warna tersendiri dalam hidupku. Apa yang harus aku lakukan saat ini Tuhan?"

Andra benar-benar terlihat frustrasi saat ini. Bukan hanya Andra tadi merasakannya, karena Aluna juga merasakan hal yang sama. Dia masih tidak percaya bahwa laki-laki itu bisa mengatakan hal berbahaya itu dengan begitu mudahnya. Memintanya untuk menjadi istrinya yang kedua.

Ini benar-benar sangat konyol! ini konyol hingga membuatnya tidak bisa mengatakan apa-apa lagi.

"Astaga Aluna! jangan goyah. Kamu tidak boleh goyah dan kamu harus tetap ada pendirianmu. Kamu harus bisa membalaskan tentangmu terhadap istrinya. Target mu Deswita, bukan Andra. Setelah melihatnya hancur tugasku selesai. Kamu bisa pergi setelah melihatnya hancur dan tidak bisa bangkit lagi. Pertahankan semua ini Aluna. Jangan gunakan hati ku di sini! Jangan gunakan Aluna. Kau harus kuat!" Aluna berusaha menguatkan dirinya sendiri untuk tidak tergoyahkan.

Dia benar-benar berusaha agar hubungannya dengan anda tidak semakin mengerikan. Keputusannya saat ini sudah benar untuk menjaga jarak dari laki-laki itu. Jadi dia hanya harus bertahan agar tidak semakin dekat dengan anda. Apalagi saat ini laki-laki itu menggunakan perasaannya, jadi dia harus bisa berdiri di posisinya.

***