Gloomy Wedding

Barra duduk di sebuah kursi taman, pria itu sudah mencari hingga malam namun tak menemukan hasil.

"Tuan, Minum dulu. Apa anda juga mau mampir ke restoran? Sedari siang Anda belum makan apapun. " Tawar Theo.

Barra mengambil sebotol air mineral di tangan Theo dan meminumnya. "Aku tidak lapar. Kau dan anak buah mu kembali saja, aku akan melanjutkan pencarian ku. " Balasnya.

"Tapi Tuan, ini sudah larut. Saya yakin orang - orang sudah tak fokus. Sebaiknya Tuan menginap dulu di salah satu hotel dan beristirahat. Saya Tau ini sangat penting, Tapi anda juga harus bisa menjaga kesehatan anda sendiri. Anda tak akan bisa mencari keberadaan Nyonya dengan Ekstra jika anda sakit, bukan? "

Ucapan panjang Lebar Theo membuat Barra menghela nafas. Pria itu kembali menghela nafas lalu bangkit dari duduknya.

"Baiklah, kita cari Restoran dan hotel untuk menginap. "

Barra dan Theo mencari Restoran untuk makan malam lalu mencari Hotel untuk bermalam. Biasanya, jika dia pergi ke Negara lain dia akan Menginap di Mansion Pribadinya. Namun karena dia jarang pergi ke Yunani, jadi dia tak terpikir untuk membuat Mansion atau Villa di negara itu.

Setelah menemukan Tempat untuk menginap, Barra dan Theo langsung melakukan Check In. Pria itu memesan dua kamar yang berbeda dan mulai pergi untuk menuju kamar mereka setelah mendapatkan Kartu Hotel.

Di tempat yang sama, Pas sekali. Bella dan juga Mama Rea Menginap di Hotel yang sama. Dan parahnya lagi, Kamar mereka berada di lantai yang sama.

Apalagi sekarang Bella tengah berjalan - jalan di lorong hotel karena tak bisa tidur dan memilih untuk berjalan - jalan.

"Hotel ini sangat mengagumkan. Benar - benar Luas dan megah! " Bella berucap kagum menatap seberapa mewah dan luasnya Hotel yang dia tempati. Dia tak percaya bisa menempati Hotel berkelas di negara Yang di penuhi banyak Mitologi itu.

Saat akan berbelok di sebuah lorong yang memiliki tikungan, Bella mengerutkan keningnya setelah melihat ada seorang pria yang tengah berusaha membuka kunci pintu. Kedua matanya membulat sempurna karena kaget setelah mengetahui siapa pria tersebut.

Tubuhnya langsung bergetar ketakutan apalagi saat melihat tanda - tanda pria itu akan berbalik menatap ke arahnya.

Wanita itu langsung buru - buru menyembunyikan dirinya sebelum pria itu melihat nya. Walaupun sudah lama sekali mereka tak bertemu, tapi Bella sangat yakin jika pria itu adalah Barra.

Benar, pria itu adalah Barra. Pria itu sadar seperti ada yang baru saja berdiri di sebelah sana dan menatapnya. Namun saat dia menoleh dan menatapnya, tak ada siapapun di sana.

Karena penasaran, dia pun berjalan mendekati tempat di mana dia merasa seseorang itu berdiri di sana dengan perlahan.

Sedangkan Bella masih berdiri di sana dengan gemetar sembari menutup mulutnya. Karena takut pria itu menemukannya, Bella langsung berusaha berlari dengan kencang meninggalkan lorong tersebut dan masuk ke dalam kamar nya.

Tuk..

Tuk..

Tuk..

Barra menajamkan pendengarannya dan langsung berjalan dengan cepat ke arah tikungan lorong. Karena suasana di sana sangat sunyi dan sepi, dia bisa dengan jelas mendengar suara hentakkan sepatu Hells yang beradu dengan lantai.

Brak!

Setelah mendengar suara pintu yang di tutup dengan cukup kencang Barra semakin mengerutkan keningnya.

"Itu, apa itu suara Sepatu Hells? " Gumam pria itu menatap lorong yang sudah kosong.

"Siapa tadi? " Pria itu menatap satu persatu Pintu kamar yang ada di lorong itu dengan curiga.

Namun karena tak mau memikirkannya, akhirnya pria itu berusaha acuh dan kembali menuju ke arah kamarnya untuk beristirahat. Dia masih memiliki hal penting yang harus dia kerjakan besok.

***

Sedangkan di dalam kamarnya, Bella terlihat menahan tangis dan terduduk di depan pintu. Mama Rea yang melihat Putrinya Baru datang dan tiba - tiba seperti itu tentu kaget dan langsung menghampiri nya.

"Ada apa dengan mu? Kenapa kau tiba - tiba seperti ini?! " Tanyanya dengan panik.

Tangis Bella langsung pecah begitu saja yang semakin membuat Mama Rea kebingungan.

"Ada apa?! Kenapa kau tiba - tiba menangis seperti ini?! "

"Ma, dia ada disini.. Dia ada disini.. " Lirih Bella dengan tersedat.

"Dia? Dia siapa? Siapa yang ada disini? " Mama Rea mengerutkan keningnya tak mengerti.

"Dia ada disini Ma.. Pria itu.. Pria itu ada disini.. "

JEDAR!!!

"Apa?! Maksud mu..? Bajingan itu?! Dia ada disini?! " Tanya Mama Rea dengan sangat kaget.

Bella mengangguk cepat dan langsung memeluk tubuh Mama Rea.

"Bella Takut Ma. Dia tadi hampir saja menemukan Bella! Jika saja.. Jika saja tadi aku tak langsung pergi. "

"Bagaimana bisa pria itu ada disini? Dan kenapa dia ada disini?! Benar - benar, sial! Kita kan kemari untuk berlibur bukan malah ingin pria itu temukan! Sudah, sudah. Jangan menangis. Besok kita akan langsung kembali Ke dubai, sudah jangan menangis. Lagi pula dia tak menemukan mu, kan? "

"Tapi, Ma. Bella Takut dia menemukan Bella dan.. " Bella menatap dua Box bayi di samping ranjang dengan cemas.

"Dia tak akan bisa melakukan apapun pada kedua Cucuku! Jadi kau jangan terlalu khawatir. Sudah sekarang kau tidur saja. "

Bella menggeleng dengan cepat. "Bella ingin pulang sekarang saja, Ma! Bella takut dia menemukan Bella dan membawa kedua B dariku! "

Mama Rea memeluk tubuh putrinya lalu mengelus kepalanya lembut.

Putriku, kasihan sekali kau Nak. "

***