NovelToon NovelToon
Mencintai Adik Angkat

Mencintai Adik Angkat

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta Seiring Waktu
Popularitas:38.3k
Nilai: 5
Nama Author: tuti yuningsih

"Kita ini Kaka beradik, Boy. jadi kamu tidak boleh mencintaiku!" Aya.

"Kita Kaka adik hanya dalam kartu keluarga. tapi kenyataanya kita tidak ada hubungan darah. jadi Aku bisa menikahi kamu!" Boy.

Boy dan Aya memiliki hubungan yang rumit. papah mereka punya istri dua. Boy anak dari istri kedua sedang Aya anak dari istri pertama. tapi Aya bukan anak kandung, melainkan anak adopsi.

Boy dan Aya sedari kecil selalu bersama. sampai akhirnya Boy punya rasa nyaman dan cinta pada Aya. sayangnya cinta Boy di tolak Aya karena Aya tidak mau membuat keributan di dalam keluarganya. Bagai mana kisah cinta mereka. yuk lanjut baca aja.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon tuti yuningsih, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Oma Terus Bersedih

Siang hari sekitar jam 11 siang, Opa sudah di makamkan. Semua pelayat yang ikut di pemakaman sudah pulang semuanya. Sekarang yang tersisa hanya keluarga inti saja. Oma masih terus menangis dan tidak mau pulang.

Mamih dan Papih sudah membujuk Oma, Tapi tetap tidak mau pulang. Boy lalu ikut membujuk Oma.

"Oma. Oma jangan sedih terus. Kasihan Opa kalau kita tidak ikhlas. Opa orang baik, pasti Opa di tempatkan di tempat yang enak dan nyaman oleh Tuhan. Opa akan sedih kalau melihat Oma seperti ini. Sekarang kita pulang ya Oma. Oma juga harus istirahat biar ngga sakit," Boy bicara dengan pelan agar Oma mengerti.

"Iya Oma benar yang di katakan Boy. Kita pulang yuk, Oma harus istirahat," Aya ikut membujuk.

Oma akhirnya mau pulang. Dan semua pun pulang ke rumah. sampai di rumah, Oma masuk ke kamar Ayu.

Dan yang lain nya masuk ke kamar masing masing untuk bersih bersih. Semuanya juga sedih, tapi tidak menunjukkannya karena takut buat Oma jadi sedih.

Boy setelah bersih bersih dan ganti baju keluar dari kamarnya dan akan pergi ke dapur untuk ambil minum.

Saat ambil gelas, Aya juga masuk ke dapur. Aya dan Boy pun bertemu.

"Mau ambil apa?" tanya Boy.

"Aku mau buat ayam rebus buat Oma. Oma dari kemarin kurang istirahat. Jadi harus di buatkan makanan yang sehat agar daya tahan oma kuat."

"Kenapa ngga di kasih obat atau vitamin?"

"Oma sudah berumur, jadi jangan keseringan di kasih obat. Kalau ada yang sehat kenapa ngga di coba dulu."

Boy hanya mengangguk dan Aya langsung memasak di bantu mba.

Boy duduk sambil melihat ke Aya. Aya merebus ayam kampung lalu di kasih rempah rempah. (ini hanya cerita saja ya. Benar ngga nya aku ngga yakin😊)

Sambil menunggu ayamnya matang, Aya duduk di kursi dekat Boy.

"Boy, kamu mau lama di sini?"

"Memangnya kenapa?"

"Ya tanya aja. Kamu kan orangnya sangat sibuk. makanya aku tanya kamu mau lama apa bentar."

"Oh gitu. Kirain kamu pengin aku lama karena masih ingin lihat aku."

"Apa sih kamu Boy."

"Aku paling lama satu minggu di sini," Aya mengangguk.

Aya lalu melihat ke rebusan ayam. Mba sudah tidak ada di dapur. jadi Aya yang melihat ayamnya sudah matang apa belum.

Saat Aya mengangkat tutup panci, ternyata tutupnya panas.

"Aaaa... Panas."

Aya kepanasan dan Boy langsung bangun dari duduknya lalu mendekat ke Aya.

"Kenapa!?"

"Tanganku panas."

Boy melihat jari Aya yang merah. Boy lalu menarik tangan Aya menuju tempat cuci piring agar jari Aya di siram air dingin.

"Kamu kenapa ngga hati hati sih Ya."

"Aku ngga tau kalau tutup pancinya panas."

Setelah tangan di siram air dingin, Boy menyuruh Aya duduk.

"Kamu diam di sini. Aku mau ambil salep dulu."

Boy pergi untuk mengambil kotak P3k. Aya duduk sambil mengeringkan jarinya dengan tisu. Jari Aya masih merah dan terasa panas.

Boy berjalan cepat ke dapur setelah mendapatkan kotak obat. Boy duduk di dekat Aya dan langsung mengambil salep untuk mengobati jari Aya yang merah.

"Aaa... Perih Boy...."

Boy lalu sambil meniup jari Aya biar ngga terasa perih.

Aya melihat wajah Boy yang sangat dekat dengannya. Wajah yang sekarang banyak berubah. Boy sekarang terlihat tirus tapi justru jadi tambah tampan. kulit wajahnya yang halus juga putih terjaga. Aya terus menatapnya sampai tidak berkedip.

Boy sudah selesai memberi salep lalu mengangkat wajahnya. Ternyata Aya masih menatapnya. Aya buru buru membuang wajahnya ke samping. Boy tersenyum melihat Aya yang ketahuan sedang menatapnya.

"Sudah selesai. Jangan kena air dulu ya."

"Iya. Makasih ya Boy."

"Iya sama sama."

Aya melihat ke ayam lagi. Lalu Boy melarang Aya memegang tutup pancinya.

"Biar aku aja. Kamu yang arah kan aja harus gimana," Aya jawab iya.

Boy mengambil lap untuk mengambil tutup panci agar tidak panas.

"Ini gimana selanjutnya?" tanya Boy.

"Cicipi dulu kurang apa."

Aya mengambil sendok dengan tangan kiri. Lalu mengambil airnya sedikit dari dalam panci.

Aya mencicipinya dan menurut Aya pas. Aya lalu mengambil air lagi untuk di kasih ke Boy.

"Kamu coba cicipi. Ini kurang apa."

Aya mengarahkan sendok ke mulut Boy. Boy sedikit kaget dengan Aya yang mau menyuapinya.

"Ayo aaa... Buka mulut kamu."

Boy lalu membuka mulutnya.

"Gimana? Kurang apa menurut kamu?"

"Kataku kurang asin dikit."

"Masa sih."

Aya mencicipi lagi. lalu mengambil garam sedikit. Setelah di masukan ke panci, keduanya mencicipi lagi.

Keduanya terlihat sangat akrab dan seperti ngga ada rasa gimana.

"Sudah pas. aku mau taro mangkuk dulu biar Oma bisa langsung cicipi."

"Biar aku aja. Tangan kamu kan lagi sakit."

Boy mengambil mangkuk lalu mengisinya dengan sup ayam.

"Segini cukup?"

"Iya sudah cukup. kamu antar ya ke Oma."

"Kenapa ngga kamu aja yang antar ke Oma?'

"Oma lebih menurut sama kamu. Kamu saja yang kasih ya."

"Kita bareng aja ya," Aya lalu mengangguk.

" Tunggu dulu," Boy mengambil tisu. Lalu Boy mengusap kening Aya yang berkeringat.

Aya tadinya memundurkan kepalanya. tapi Boy bilang kening Aya keringatan. Jadi Aya diam.

Boy mengusap keringat di kening Aya. Aya terus menatap Boy yang sedang membersihkan keningnya dari keringat. Boy melihat Aya yang sedang menatapnya, lalu tersenyum. Aya tetap diam karena melihat senyum Boy terasa terhipnotis.

"Sudah. Yuk kita ke kamar Oma," Aya mengangguk.

Boy dan Aya berjalan ke arah kamar Ayu. Boy sambil bawa mangkuk isi ayam rebus dengan nampan.

"Boy, Aya. Kalian mau kemana? Itu bawa apa?"

"Boy sama Aya mau ke kamar Ayu Mih. Boy bawa ayam rebus buatan Aya buat Oma."

"Iya Mih. Aya buatkan sup ayam buat Oma biar daya tahan tubuh Oma stabil. Oma dari kemarin kan kurang istirahat. Takutnya Oma sakit."

"Oh gitu. Ya sudah sana antar ke Oma."

Keduanya lalu Pergi ke kamar Ayu. Aya membukakan pintu, dan Boy masuk ke dalam. Oma terlihat diam saja, sedang Ayu menemaninya.

"Oma," Boy memanggil Oma. Dan Oma menengok lalu tersenyum tipis. Lalu Boy meletakan mangkuknya di meja.

Boy duduk di pinggir kasur dan memegang tangan Oma.

"Oma jangan terus sedih. Nanti Oma sakit."

"Tapi Oma sedih. Opa sudah ngga ada."

"Iya Oma. Kita ngerti perasaan Oma. Kita semuanya juga sedih."

Boy memeluk Oma. Aya dan Ayu hanya bisa diam karena keduanya juga sebenarnya sedih.

"Oh iya Oma. Ini Aya buatkan Oma ayam rebus. Oma makan ya."

"Tapi mulut Oma ngga enak. Oma ngga mau."

"Oma harus paksa makan. Biar Oma tidak sakit. Boy suapi ya."

Boy mengambil mangkuknya. lalu dengan pelan Boy menyuapi Oma.

Aya duduk di pinggir kasur juga dekat Boy. Aya memijit kaki Oma dengan pelan.

Boy terus menyuapi Oma. Tapi baru 5 siap, Oma sudah tidak mau lagi.

"Sudah Boy ngga papa. Yang penting Oma sudah makan. Nanti lagi aja."

Boy, Aya dan Ayu menemani Oma agar tidak sedih.

Malam harinya di adakan pengajian untuk mengirim doa untuk Opa. Papih akan mengadakan pengajian selama 7 hari di rumahnya.

Jam 9 acara sudah selesai. Boy dan Aya membantu mba merapikan ruang depan.

"Sudah biar aku saja bereskan. Kamu sana istirahat aja."

"Ngga papa. Aku mau bantu."

Aya dan Boy lalu membantu sampai semuanya beres. Aya pergi ke dapur untuk ambil minum.

Aya juga mengambil kan minum untuk Boy.

"Ini minum dulu," Aya memberikan gelas berisi air minum.

"Iya makasih."

Boy meminum nya sampai habis. Jam sudah pukul 10 malam. Semuanya sudah istirahat dan rumah sudah terlihat sepi.

"Mau kemana?" tanya Boy sambil memegang tangan Aya.

"Mau ke kamar."

"Sini dulu. Temani aku. Aku belum bisa tidur."

Boy menarik tangan Aya, membuat Aya menabrak dada Boy.

Jangan lupa like komentar dan vote terimakasih..

1
🍁𝐀𝐋𝐈❣️💋🅰️🅸🅳🅴🅽👻ᴸᴷ
Akhirnya terbongkar, Boy pasti merasa di hianati ini
🍁𝐀𝐋𝐈❣️💋🅰️🅸🅳🅴🅽👻ᴸᴷ
kok Suprais Boy kah yang datang ini
🍁𝐀𝐋𝐈❣️💋🅰️🅸🅳🅴🅽👻ᴸᴷ
Ternyata Boy tidak datang ini
Daroah339
sabar boy seblm jamur kuning melengkung masih ada kesempatan
Rina
Boy jangan marah dulu ya , tapi tanyakan dulu kebenarannya ke Aya , tahan emosinya ya Boy coba dibicarakan dulu dengan baik” 🙏🏻🙏🏻🙏🏻
Apriyanti
lanjut thor
Sumi afiz
makin seru kak Tuti ditunggu update selanjutnya
Sumi afiz
Aya senang boy dtng tapi Aya juga takut boy pasti marah besar sama Aya karna tidak bilang kalau dia dijodohkan sama ayahnya
🍌 ᷢ ͩ༄༅⃟𝐐 ᵗⓂ🍁Henny❣️𝐀⃝🥀
lanjut thor
milah fahri81
hahaha dasar ayu si anak kecil bisa ja,moga masalah ini bisa terselesaikan dg baik oleh boy dan Arif .lanjut thor tmbh seru semangat ya
19senja Kimpluk87
Semoga Boy jujur dg Arif,sehingga arif mundur dg gentle..
Fitria Syafei
wow aku deg deg kan KK nanti apa yg di katakan oleh Boy dapat di terima oleh orang tuanya 😚 KK kereeen 😘😘
Daroah339
boy km ingin kasih kejutan buat aya tapi nanti km yang akan terkejut kalu km tau aya d jodohin
Djuniati 123
jeng jeng jeng
🍌 ᷢ ͩ༄༅⃟𝐐 ᵗⓂ🍁Henny❣️𝐀⃝🥀
Boy yg bikin pzt deh
🍌 ᷢ ͩ༄༅⃟𝐐 ᵗⓂ🍁Henny❣️𝐀⃝🥀
belom apa" dah bohong Rif
Apriyanti
wkwk pasti boy yg bikin kejutan tp malah boy di bikin terkejut
lanjut thor
Sri Hendrayani
itu pasti boy
milah fahri81
lanjut thor
milah fahri81
boy ya yg bt surprise,moga ja benar.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!