The Crazy Kultivator

Suasananya tiba tiba menjadi mencekam. Jimi tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi. Dia hanya tahu kalau Wei Shin tiba tiba ingin bertanya pada Zhen. Dan tentu saja Zhen menanggapinya. Itu hal yang wajar. Tapi, kenapa hal yang wajar itu malah menjadi suasana yang mencekam ini?

Jimi ingin bertanya pada mereka, sayangnya dia terlalu takut untuk bertanya. Namun, ada hal aneh di hatinya yang malah merasa senang dengan suasana mencekam ini. Dia merasa takut, cemas tapi juga senang dan gembira disaat bersamaan. 'Sial, sejak bersama orang itu aku jadi orang aneh.' pikirnya tanpa sadar tersenyum.

"Jadi, apa yang ingin kau tanyakan, 'Shin'?" tanya Zhen.

Shin melihat tatapan percaya diri yang menyebalkan di mata Zhen. 'Hah!? Apa dia sudah tahu? Bocah sialan. Karena inilah aku benci orang sepertinya.' tatapnya kesal menatap Zhen. "Nama aslimu, siapa nama aslimu?" tanya Shin di mulai dari pertanyaan pertama yang sama. "Sebaiknya kau jawab dengan jujur. Karena aku juga＿"

"Ming Jia Zhen." jawabnya tanpa basa basi. Ditambah lagi dengan senyum datar di wajahnya yang manis. Malah membuat Shin kesal.

Tapi tidak apa apa. Masih ada pertanyaan lain yang dapat membuat bocah itu kesal. "Nama mu bagus, sepertinya dari keluarga besar. Dari keluarga mana kau berasal?" tanya Shin selanjutnya. Masih sama dengan pertanyaan Zhen.

"Kau tidak menjawab pertanyaan yang sama dariku dengan jujur. Jadi aku tidak ingin menjawabnya!?" ujarnya.

"Hm~ baiklah. Aku akan lupakan pertanyaan yang ini." tidak Shin sangka kalau Zhen juga tahu kebohongannya yang ini. Yah, seseorang yang sama dengannya memang harus sepintar ini.

Kalau tebakan Zhen benar, pertanyaan selanjutnya pasti…

"Kau punya anak berapa?"

Serius. Apa Shin benar benar ingin balas dendam karena Zhen telah mengungkapkan rahasia kalau dia adalah perjaka? Pria itu memang pendendam. Hah, tapi sayangnya dia menanyakan itu pada Zhen. Bocah itu tersenyum licik. "Hmm~ aku tidak punya. Tapi aku pernah akan melakukannya dengan seorang wanita tua yang tidak tahu malu ingin memp*rk*sa**." jawab Zhen malah membuat dua orang itu heran dan kaget.

Shin menatap Zhen heran, 'Dia, bukannya terlalu terang terangan? Apa yang dia katakan benar?' pikirnya tidak percaya. Ini tidak dalam rencana balas dendamnya. Zhen terlalu menyambut pembalasan Shin yang ingin membuatnya malu.

"Ada juga paman paman tidak tahu diri yang ingin melakukannya dengaku. Jadi~ aku membunuh mereka dan membakar bijihnya saat mereka masih telanjang kik kik kik kik kik…" jelas Zhen sambil cekikikan. Ia bercerita tanpa henti dengan pipi berseri seri senang. Saat itu ia masih ingat jelas kalau para penjaga itu mengira ia adalah perempuan. Dan dengan kurang ajarnya malah ingin melakukan itu dengannya. Karena saat itu ia mulai stres dengan sakit kepalanya, tanpa pikir panjang ia membunuh mereka.

Namun, meskipun Zhen menceritakannya dengan senang itu tetaplah hari hari yang berat baginya. Saat siang wanita jahat akan datang melampiaskan amarahnya karena diabaikan pemimpin klan, dan saat malam sakit kepalanya akan datang karena itu adalah masa pertumbuhan pertama ras naga. Belum lagi sikap para penjaga yang suka membulinya.

Karena itu ia sedikit marah saat Qin Ruyi mengatakan kalau ia hanya bisa bersenang senang tanpa memikirkan orang lain. Padahal dia tidak tahu seberapa berat hari hari yang Zhen jalani seperti neraka.

Shin agak tidak percaya mendengar cerita Zhen. Namun setiap orang pasti memiliki masa kelamnya masing masing. Dan dirinya juga memilikinya. Tiba tiba dia malah tersenyum tertarik dengan cerita itu, "Kau benar benar pernah mengalami itu? Sungguh? itu hebat sekali. Jadi, apa mereka langsung mati?" tanyanya.

"Tentu saja!? Aku langsung memotong leher mereka!? dan membakarnya hidup hidup. Lalu setelahnya…"

"Yang benar? Terus…"

Dua orang ini langsung nyambung satu sama lain. Tapi ada satu yang planga plongo di sini. Jimi tidak mengerti pembicaraan antar psikopat. Ini terlalu rumit untuknya mengerti.

Mana debat nya? Jimi pikir akan ada debat panas karena itu dia bersemangat. Tapi yang ada malah pembicaraan antar orang gila yang menceritakan bagaimana cara mereka membunuh.

...***...

Sekelompok orang berjubah hitam dalam perjalanan menuju Shenjiang. Mereka melompati pohon pohon dengan teknik qinggong yang tinggi.

"Tuan muda, aku melihat desa dekat sini." ujar seseorang berada paling depan.

"Bagus, kita akan istirahat disana!?"

"Baik!?"

Mereka sampai didesa yang mereka lihat. Namun yang menjadi masalah adalah sepertinya desa ini telah diserang. Banyak rumah rumah yang habis terbakar. Dari ekspresi penduduk juga terlihat suram.

"Apa mereka diserang beast?" tanya salah satu anggota.

"Tidak, pasti perampok!? hutan cukup jauh dari sini."

"Bagaimana kau tahu?"

"Ini serangan ras iblis." jawab Tuan muda, Ming Jia Jun.

Sontak pernyataannya membuat semua anggota terkejut. Sudah lama mereka tidak mendengar kata ras iblis. Itu karena ras iblis tidak pernah menyerang lagi sejak beberapa ratus tahun yang lalu. Tapi anehnya sekarang mereka tiba tiba kembali berulah.

"Dasar kultus si*lan!? Mereka benar benar keterlaluan."

"Kalau aku bertemu mereka aku pasti akan membunuhnya!?"

Seperti biasa anggota kelompoknya memang penuh semangat. "Kalian cari penginapan!?" ujar Ming Jia Jun.

"Baik!?"

Ming Jia Jun memiliki firasat buruk soal ini. Dia sadar kalau serangan ini di mulai sejak Tuan muda kedua Ming Jia Zhen keluar dari Black Forest. Dan Zhen pasti berada di desa ini sebelumnya lalu mefeka menyerangnya. 'Apa aku terlalu banyak berpikir? Tidak mungkin kan mereka mengincar anak itu? Tapi jika mereka benar benar mengincarnya untuk membuatnya bergabung ke ras iblis, itu benar benar akan menjadi bencana besar. Dan aku mungkin akan benar benar membunuhnya.' Ming Jia Jun berjalan menuju penginapan yang ditemukan bawahannya.

...***...

Slash

Zhen berhasil membunuh beberapa beast ras iblis. Dua orang bersamanya juga berhasil membunuh yang lainnya. Berbeda dengan beast yang di lawan Wei Shin sebelumnya, beast iblis kali ini lebih lemah. Mereka hanya ada sepuluh beast serigala hitam.

"Aneh, kenapa ada beast iblis disini?" ujar Jimi heran.

Aneh? Apanya yang aneh dari beast beast itu? Zhen heran kenapa mereka begitu merasa aneh. "Kenapa? Bukannya disini tempat beast muncul?" tanyanya.

"Ja jangan bilang kau juga tidak tahu tentang ini?" tanya Jimi shok. Ini pengetahuan dasar. Bahkan bocah kecil saja tahu tentang hal mendasar seperti ini. Yah, kalau orangnya adalah Zhen dia harus berhenti kaget. Pemuda itu bahkan tidak tahu musim gugur.

"Iya." jawabnya singkat.

"Kau benar benar tidak tahu?" tanya Shin kali ini.

Diliriknya Shin yang sepertinya Shin yang normal. "Kenapa kalau aku tidak tahu? Katakan saja kenapa beast tidak boleh ada disini?" tanyanya.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...