NovelToon NovelToon
HEL

HEL

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Fantasi / Mafia / Sistem / Hari Kiamat
Popularitas:4.6k
Nilai: 5
Nama Author: orpmy

Game online yang hampir aku tamatkan, kini menjadi kenyataan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon orpmy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

20. Dungeon Conqueror

Seluruh lantai bergetar saat pintu besar itu mulai terbuka. Satu persatu obor menyala secara misterius saat aku dan para budak melewati pintunya. Seakan-akan penghuni ruangan ini sedang menyambut kedatangan kami.

Semuanya berhenti saat melihat sesuatu di tengah ruangan. Itu adalah sesosok tengkorak dengan baju zirah berwarna hitam, sorot mata yang hanya berupa nyala api kemerahan terlihat begitu mengintimidasi. Dengan satu hentakan pedang ditangannya, pintu di belakang kami segera tertutup.

“Biar aku tebak, kita tidak bisa meninggalkan tempat ini sebelum menang melawannya bukan?.” ucap Jo Wira. Tinju Wira mulai menanas karena merasa tertantang melawan pemilik Dungeon.

“Bukankah itu sudah sangat jelas.” Samdo maju dengan katana yang siap digunakan. Samdo merasa tidak sabar karena sebelumnya dia melawan adalah goblin lemah yang menurutnya tidak cukup kuat untuk menguji kekuatannya.

“Jadi kita bisa keluar dari goa ini setelah melawan tengkorak itu?.” tanya Olivia. Sepertinya dia sudah bosan tinggal terlalu lama di dalam Dungeon.

“Bos monster tidak terlihat begitu kuat, ayo cepat selesaikan.” dan seperti biasa Fatpork akan memandang rendah semua monster yang dia temui. Dia berpikir tidak peduli sekuat apapun monsternya, dia yakin bisa memakan semuanya.

Semua budak menjadi sangat berbeda dari pertama kali aku melakukan kontrak dengan mereka. Mereka sudah mengerti tentang sistem dan mulai mempelajarinya, perjalanan singkat di dalam Dungeon membuat mereka belajar banyak hal dariku.

Meskipun tidak ada yang saling mempercayai satu sama lainnya, namun setidaknya mereka tahu tidak akan ada yang berani menikam dari belakang selama kutukan kontrak masih mengikat mereka.

“Oke, ayo lakukan.”

Semuanya bergerak bersama-sama bersiap melawan bos Dungeon.

***

Death Knight sebagai tuan dari Dungeon, menyambut para tamunya. Dia menusukkan pedang ke dalam tanah yang seketika merubah area di sekitarnya menjadi penuh dengan aura kegelapan.

Monster jenis Undead seperti Skeleton, zombie, Spectre mulai bermunculan di dalam area yang dilapisi aura kegelapan. Bagaikan seorang jenderal perang, Death Knight memimpin puluhan hingga ratusan pasukan Undead mulai melakukan penyerangan.

Adelia segera melantunkan lagu yang memiliki efek peningkatan kekuatan untuk semua pasukannya. Semua orang meraung seperti kerasukan setelah mendengarkan lagi Adelia, dengan penuh semangat mereka segera berlari meyambut pasukan Undead yang menyerang.

Bentrokan antar kedua kubu terjadi dengan sangat sengit. Seakan telah menjadi kebiasaan, Bongsor melempar Fatpork dengan sangat kuat sehingga menyebabkan kehancuran pada barisan pasukan Undead.

Jo Wira menghancurkan puluhan skeleton dengan tinjunya yang berkobar, dia tertawa terbahak-bahak saat tulang-tulang skeleton remuk akibat pukulannya. Sedangkan Samdo menebas para zombie menggunakan Karana miliknya dengan sangat mudah, yang justru membuat pria militer itu merasa tidak senang karena lawannya sangat lemah.

Samdo yang tidak puas melawan keroco kini menargetkan pemimpinnya, Death Knight. Pria itu melesat cepat, melompat-lompat ditengah lautan pasukan Undead. Samdo menggunakan kepala zombie dan skeleton sebagai pijakannya.

Akan tetapi Death Knight tidak akan membiarkan Samdo semudah itu mendekatinya. Sadar jika pasukan skeleton dan zombie tidak akan menghentikan Samdo, Death Knight memutuskan mengirim pasukan yang tidak akan bisa pria itu lawan.

Arwah-arwah jahat menyerang Samdo, tebasan pedang Samdo tidak berpengaruh pada makhluk astral yang membuatnya sangat kesulitan melawan para Spectre. Serangan arwah jahat yang mampu memberikan gangguan mental membuat Samdo merasa tubuhnya semakin melemah.

Dia bahkan merasa kesulitan untuk mengangkat pedangnya.

Samdo hanya bisa menatap pasrah saat beberapa Spectre mengelilingi, mereka mulai membuka mulut lebar-lebar untuk menggunakan keahlian paling berbahaya dari para arwah jahat.

[Spectral Drain] kemampuan yang memungkinkan para arwah jahat menghisap kesehatan dan energi sihir targetnya. Selain itu selama terkena kemampuan ini target akan mengalami efek psikologis, membuatnya merasakan ketakutan dan rasa tidak percaya diri yang berakibat menurunkan kekuatan dan perahannya.

Samdo yang semua percaya diri secara perlahan merasakan ketakutan saat arwah-arwah itu menghisap jiwanya. Dia perlahan terjatuh dan berpikir jika kali ini dirinya benar-benar akan mati.

{Sialan, aku pikir kau benar-benar bisa melakukannya seorang diri}

Suara Adelia terdengar penuh kekecewaan. Samdo tidak mampu bereaksi karena seluruh kekuatannya telah meninggalkan tubuhnya. Tidak ingin budak potensial terbunuh begitu saja, Adelia segera memerintahkan Bongsor untuk melempar Fatpork kearah di mana Samdo berada.

Bam! Tubuh Fatpork menghantam keras di dekat Samdo yang meringkuk ketakutan, membuat semua arwah jahat yang hampir saja membunuhnya menyebar ke segala arah.

“Ahahaha, lihat siapa yang menjadi pecundang sekarang!.” Fatpork menertawakan keadaan Samdo.

Mendengar suara tawa Fatpork untuk menertawakannya membuat Samdo merasa begitu kesal. “Sepertinya kau merasa sudah menjadi kuat hingga membuat nyalimu cukup besar untuk menertawakanku.”

Samdo perlahan bangkit, merasakan aura mengerikan dari pria itu membuat Fatpork merasa terancam. Tapi mengingat peraturan kontrak Kutukan yang membuat setiap budak tidak bisa menyakiti satu sama lain, membuat Fatpork merasa aman.

Fatpork hendak memanas-manasi Samdo lebih jauh hanya untuk kesenangannya sendiri, tapi saat dia membuka mulutnya yang keluar justru suara Adelia.

“Jangan banyak bicara, segera selesaikan” Adelia menggunakan otoritas pemilik kontrak untuk mengendalikan tubuh Fatpork.

Samdo yang menyadari itu hanya bisa menahan kemarahannya, dia tahu jika menghadapi Adelia hanya akan membuatnya mengalami kekalahan yang berulang. Selama Samdo masih terikat dengan kontrak Kutukan maka tidak ada kesempatan untuk menang.

Dan Samdo sangat membenci kekalahan.

‘Untuk sekarang...’

Samdo menenangkan dirinya dan mulai menghadapi pasukan Undead. Di belakangnya Fatpork menghadapi lawan yang Samdo tidak bisa lukai. Dengan kekuatan rakusnya, Fatpork menghisap arwah jahat dan memakannya.

***

Melihat pasukan Adelia yang semakin mendekat, pemimpin pasukan Undead, Death Knight segera menghentikan penggunaan kemampuan memanggil pasukan Undead miliknya. Keadaan ini tentu membuat Adelia dan yang lainnya kecewa.

Death Knight tahu jika terus dilanjutkan hanya akan membuatnya kehilangan lebih banyak energi sihir sementara pihak musuh akan diuntungkan karena mendapatkan banyak poin pengalaman.

Death Knight memutuskan untuk melakukan serangan secara langsung bersama pasukannya yang tersisa. Adelia senang saat melihat komandan pasukan musuh yang akhirnya masuk dalam medan perang. Dia meminta Bongsor mengarahkan serangan langsung pada Death Knight yang sedang melaju dengan kudanya.

Fatpork tidak lagi merasa keberatan saat tubuhnya dijadikan bola lempar oleh Bongsor. Sepertinya pria gemuk itu sudah membangkitkan sifat masokisme dalam dirinya. Death Knight sadar jika sedang ditargetkan sehingga segera menggunakan kemampuan pertahanan, namun kekuatan Bongsor yang sangat kuat membuat lemparannya melesat sangat cepat membuat pertahanan terbaik Death Knight hancur.

Death Knight terjatuh dari kudanya akibat serangan itu. Bos Dungeon itu melihat bola yang Bongsor lempar kini sedang melahap kuda zombie miliknya. “Peh, daging busuk.” Fatpork merasa marah karena daging dari zombie kuda meninggalkan rasa tidak enak di lidahnya.

Death Knight menghunuskan pedangnya hendak menyerang Fatpork, namun dia segera mengambil posisi bertahan saat merasakan ancaman. Suara benturan logam terdengar keras ketika perisa Death Knight menahan serangan belati dari Asih yang muncul secara tiba-tiba dari kerumunan pasukan Undead.

Setelah gagal melakukan serangan kejutan Asih segera melompat mundur menghindari serangan balasan Death Knight. Wanita Assassin itu melemparkan beberapa belati goblin namun dengan mudah ditangkis Death Knight dengan perisainya. Saat Death Knight berniat melakukan serangan lainnya, Asih sudah meng hilang ditengah kerumunan pasukan Undead.

Seorang dari pihak lawan masih terus menggempur pasukan Undead, mereka membasmi seluruh monster untuk mendapatkan poin pengalaman lalu naik level. Secara sistematis Death mulai terdesak.

“Apa kau butuh layanan kremasi!.”

Api membumbung tinggi di udara, seorang pemuda yang seluruh tubuhnya berkobar meluncur turun mengatakan tinjunya ke arah Death Knight. Dengan perisainya Death Knight menahan serangan itu, ledakan api terjadi begitu tinju Jo Wira menghantam perisa Death Knight.

Death knight berseru keras ketika mendorong perisainya sekuat tenaga sehingga membuat Jo Wira terpental mundur. Death Knight yang berhasil memukul mundur Jo Wira, bersiap melakukan konfigurasi dengan pemuda itu.

Akan tetapi Death Knight terdiam saat melihat di depannya semua budak Adelia telah selesai memusnahkan pasukannya.

Semua pasukannya telah dimusnahkan, dan kini hanya tersisa dirinya seorang diri.

‘Ini terlalu berlebihan...’ mungkin itulah yang dipikirkan oleh Death Knight.

Jika dia adalah manusia mungkin saat ini Death Knight akan memohon untuk diampuni. Namun dua hanyalah sebuah entitas yang diciptakan oleh Dungeon untuk mempertahankan diri.

Meskipun tahu jika tidak ada kemenangan yang akan dia raih, tapi Death Knight akan tetap menjalankan tugasnya hingga akhir. Death Knight mengangkat senjatanya, lalu berseru keras untuk memulai pertempuran terakhir.

“Oraaaaa....”

Jras!

Kepala Death Knight terbang melayang setelah terkena tebasan pedang cepat dari Samdo.

Ding!

[Selamat kalian berhasil mengalahkan bos Dungeon]

[Gelar Dungeon Conqueror diberikan untuk semua peserta]

[Hadiah kotak rank Gold akan diberikan karena menjadi tim pertama yang menyelesaikan Dungeon]

Suara notifikasi menjadi tanda jika petualang di dalam Dungeon telah berakhir. Namun tidak demikian dengan Adelia, ada sesuatu yang harus dia dapatkan sebelum meninggal Dungeon.

1
Adrian Syifa
lanjutkan thor semangat
Adrian Syifa
halo thor
gw kangen
Fiorentina' EVRENZAN
◡̈⋆🄷🄴🅈(*´∇`)ノ thor
Fiorentina' EVRENZAN: /Sweat//Sweat/
Orpmy: luar biasa /Facepalm/
total 4 replies
Fiorentina' EVRENZAN
semangat kk
Adrian Syifa
hai thor

sebuah pupuk, aku suka novel genre gini
Fiorentina' EVRENZAN
Hai kak
Adrian Syifa
selalu menunggu karyamu thor
Orpmy
bang tadi saya sudah konfirmasi masuk group, tapi kok nggak ada grupnya?
Fiorentina' EVRENZAN: ya kah
total 1 replies
Fiorentina' EVRENZAN
wow penamaan yang keren /Grin//Grin//Grin/
Fiorentina' EVRENZAN
nama yang aneh sekali
Fiorentina' EVRENZAN
(ノ◕ヮ◕)ノ* heh kamu 👉👤
Adrian Syifa
ketar ketir dia
Adrian Syifa
tinggalkan komen
Fiorentina' EVRENZAN
nice to be the best way
Fiorentina' EVRENZAN
first Communion
Adrian Syifa
bukan yang pertama baca tapi pertama komen

keluarlah tubuh sejati
Orpmy: terimakasih
total 1 replies
Adrian Syifa
sebenernya bentuk peri itu kek apa ya banyak banget ilustrasinya

btw nia pake karakter cwo di dalam game ternyata
Fiorentina' EVRENZAN
wow
Adrian Syifa
petualangan baru dimulai
Excellent_098™
halooo thoorrrr
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!