NovelToon NovelToon
Stuck In Your Life Forever

Stuck In Your Life Forever

Status: tamat
Genre:Romantis / Komedi / Tamat
Popularitas:442.1k
Nilai: 4.8
Nama Author: eMViBi

Novel ini bercerita mengenai Bianca Sallen yang sudah menjadi yatim piatu saat usia belia. Seorang Paman kaya raya yang juga teman baik orang tuanya
berbaik hati mengangkatnya dan menggangapnya seperti anak sendiri.
Tapi Leon, sang kakak angkat tidak menyukai kehadirannya sejak awal dan memutuskan pindah ke luar negri. Sekembalinya ke rumah, Leon malah sengaja merekrut Bianca menjadi asistennya dan mempermainkan gadis baik-baik itu.

Bagaimana kelanjutannya?

Baca selengkapnya hanya di Stuck in Your Life Forever, novel karya kedua eMViBi. 💖💋

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon eMViBi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

~Chapter 29~

Jam istirahat telah tiba, Bianca sibuk berbincang dengan Lara di telfon karena kemarin seharian tidak sempat menghubungi temannya. Leon memperhatikan Bianca yang tampak sibuk sendiri dengan keseruannya bercerita.

“Aku sempat sakit kemarin, tapi syukurnya baik-baik saja. Malam itu kamu pulang dengan aman kan?” Tanya Bianca.

“Tentu saja, apa kau tahu? Alex yang mengantarku… ahhh..” Cerita Lara histeris.

“Oh ya?? Wahh, baguslah, senang mendengarnya, ada kemajuan di hubungan kalian.”

“Kamu sendiri, Leon mengantarmu sampai apartemen kan?” Lara balik bertanya.

“Hmm… Tentu saja, mau antar ke mana lagi?” Jawab Bianca canggung teringat malam itu, wajahnya seketika tersipu malu dan merona.

Tuk... Tuk... Leon berdiri dan mengetok mejanya meminta perhatian.

“Lara, nanti lanjut yah, aku ada urusan dulu. Byeee…” Ucap Bianca mengakhiri telfonnya.

“Ada apa?” Tanya Bianca menatap pria tinggi di hadapannya itu penuh tanya.

“Tidakkah lebih baik kau menggunakan waktumu untuk tidur siang daripada berbincang dengan temanmu yang bisa ditunda?” Tanya Leon sinis. Raut wajah Bianca berubah menjadi malas. Lagi, pria ini mencampuri urusannya.

“Saya rasa anda tidak perlu mencemaskan bawahan anda hingga mencampuri jam tidur siangnya Mr. Leon. Dan, saya permisi dulu, karena akan membeli makan siang.” Bianca berdiri dan mengambil dompetnya melewati Leon, tapi langkahnya terhenti karena Leon menahan tangannya.

“Makan siangmu sudah dibelikan oleh Calvin, kau tunggu dan tidur saja dulu di kamar tidur, sana.” Perintah Leon sambil mendorong Bianca ke arah kamar tidur.

“No, aku akan membeli makanan ku sendiri.” Tolak Bianca. Leon menahan kepala Bianca dan mengarahkannya ke arahnya. Ia sedikit membungkuk dan mendekatkan wajahnya ke wajah Bianca yang masih terlihat putih dan bibir pucat.

“Bisakah kau menjadi penurut sekali saja? Kenapa susah sekali untuk tidak membantah?” Tanya Leon tampak mulai kesal tapi nada suaranya masih terdengar lembut.

"Hmm... Baiklah." Jawab Bianca tidak enak hati apalagi dilihat Leon dengan jarak sedekat itu.

“Ada apa dengan dirinya berapa hari ini? Kenapa menjadi aneh?” Batin Bianca saat duduk di kamar tidur, ia akhirnya mengalah dan menurut, dipikir-pikir ada baiknya ia bisa tidur nyenyak di kamar itu. Bianca masih memikirkan perubahan sikap Leon, ia merasa Leon menjadi lebih lembut dan perhatian. Bianca membaringkan badannya dengan asal sambil menunggu makan siangnya datang.

Tok… Tok… Tok… Akhirnya pintu kamar diketuk, Bianca segera beranjak membuka pintu.

“Hai Bianca, aku dengar kau sakit, apakah sudah tidak apa-apa?” Tanya Calvin sembari masuk dengan membawa beberapa set makanan, ada bubur, lauk dan buah, bahkan ada air jahe.

“Kemarin hanya demam, tapi sekarang sudah membaik. Apa yang kau beli, ini banyak sekali?” Tanya Bianca yang kaget dengan bawaan Calvin.

"Ada bubur dan air jahe madu juga."

“Bagaimana aku menghabiskannya. Apa kamu mau makan bersama?” Ajak Bianca.

“Tidak, ini khusus dipesan Mr. Leon untukmu, kamu makan pelan-pelan saja. Aku keluar dulu, kamu istirahatlah.” Pamit Calvin dengan sopan.

“Baiklah, terima kasih banyak Calvin.” Ucap Bianca yang dibalas dengan senyuman oleh pria muda nan tampan itu.

“Oh ya, sebelum aku lupa, Rabu ini, kita akan pergi berdua dengan tim Peter untuk mengecek ke lokasi pabrik, pakailah pakaian yang nyaman.” Ucap Calvin sebelum menutup pintu. Mendengar nama Peter disebut Bianca baru teringat jika ia masih berhutang makan malam dengan pria itu.

Bianca tertidur setelah memakan makan siang dan obatnya. Tidurnya begitu lelap bahkan ia tidak menyadari kehadiran Leon yang ikut menyusup berbaring di sebelahnya.

Leon menyelipkan tangannya ke bawah bantal dan menarik dengan pelan tubuh Bianca ke dalam pelukannya. Mengelus dan mengecup pelan rambut Bianca. Aroma tubuh gadis itu, kini sudah menjadi candu untuknya, terasa begitu menenangkan dan nyaman.

Satu kaki Bianca tanpa sadar terangkat memeluk Leon, serasa memeluk guling. Leon tersenyum geli, rasa bahagia berdesir di hatinya. Perlahan tapi pasti, tanpa ia sadari, dia semakin ingin memiliki Bianca.

Bianca terbangun saat sinar matahari sudah turun menuju terbenam. Matanya melotot kaget saat melihat jam tangannya sudah menunjukkan pukul 4 sore.

"Yang benar saja, kenapa tidak ada yang membangunkanku?" Panik Bianca bergegas merapikan wajah dan pakaiannya dan keluar menuju meja kerjanya.

Ia terhenti saat melihat meja Leon yang kosong, entah ke mana dan kapan pria itu pergi, tapi baguslah semoga ia tidak ketahuan telat bangun.

Hari Rabu tiba, Bianca dan Peter sedang berada di lokasi pabrik salah satu perusahaan milik Peter di mana Leon ikut berinvestasi. Hari itu mereka akan meninjau proses pembuatan sparepart mobil. Sesuai intruksi Calvin, hari itu ia menggunakan celana panjang dan sepatu.

Calvin dan Peter membicarakan bahan dan proses pembuatan dengan istilah bahasa yang Bianca sama sekali tidak mengerti, tapi ia berusaha tetap fokus menyimak.

Survey lapangan itu akhirnya selesai setelah 2 jam berkeliling. Bianca dan Calvin sudah berada di parkiran akan bersiap untuk pulang.

Langit sedikit mendung dan angin bertiup kencang. Bianca tidak sengaja melonggarkan pegangan dokumen di tangannya, membuat beberapa lembar kertas terbang beberapa meter di depannya.

Tanpa pikir panjang, Bianca berlari berniat menanggapi kertas yang terbang agar tidak tertiup semakin jauh.

"BIANCA AWASSSSS!!!"

"ARGHHHHH...."

TIN TINNNNNNNNN........!!! Sreeeetttt....

Bianca terserempet sebuah truk kontainer yang melintas dan juga terkejut dengan kemunculan Bianca yang secara tiba-tiba berlari ke tengah jalan. Gadis itu terguling ke samping dan terbaring lemah.

"Astagaaa...Biancaa...!!!" Teriak Peter, berlari dari dalam pabrik yang mendengar bunyi teriakan.

Calvin segera menghampiri dan mengecek kondisi Bianca. Sopir dan kenet sopir truk juga segera turun. Calvin dengan sigap mengecek kesadaran Bianca, dia menghela nafas lega saat Bianca bergerak dan bersuara.

"Ahh... Aku tidak apa-apa." Jawab Bianca meringis kesakitan. Beberapa orang di situ berniat mengangkat Bianca dan memindahkannya.

"Tunggu, jangan ada yang menyentuh dan memindahkannya. Kau juga jangan bergerak dulu. Kita tunggu medis yang tangani." Peringat Calvin dengan tegas dan tenang. Ia segera menghubungi ambulans.

Syukurnya tidak jauh dari sana ada rumah sakit terdekat dan Bianca bisa segera mendapat perawatan.

"Apa? Pindahkan dia ke rumah sakit utama segera, pastikan dia mendapat pengecekan menyeluruh." Perintah Leon saat mendapat kabar dari Calvin mengenai kecelakaan Bianca.

"Baik, saya akan mengurus semuanya Mr." Jawab Calvin sambil menyetir mobilnya mengikuti mobile ambulans di depannya.

Sesuai perintah Leon, Bianca dirujukkan ke RS utama. Di sana ia mendapat pelayanan yang baik, cepat dan lengkap.

"Calvin, aku tidak apa-apa. Tidak usah X-ray segala." Pinta Bianca saat dirinya sedang menunggu proses X-ray.

"Apanya yang tidak apa-apa? Sudah tertabrak begitu masih bilang tidak apa-apa!" Suara Leon bergema menghampiri Bianca dan Calvin yang masih berada di IGD.

"Mr. Leon, anda sudah datang." Sapa Calvin sopan.

"Apa kata dokter?" Tanya Leon cemas.

"Sejauh ini pemeriksaan umum baik-baik saja, hanya terdapat luka ringan di wajah, tangan, lutut dan pergelangan kaki yang terkilir." Lapor Calvin dengan detail.

Leon menyentuh wajah Bianca, memperhatikan beberapa luka goresan di sisi kanan wajahnya. Penelitiannya berlanjut ke tangan dan kaki Bianca, luka di tangan dan kakinya yang lebih besar membuatnya meringis kesal.

"Saya ingin sopirnya ditangkap." Ucap Leon tiba-tiba. Calvin dan Bianca melotot kaget mendengarnya.

"Leon, ini murni kesalahanku, sopir itu tidak bersalah."

"Sudah membuat tubuhmu babak belur begini, masih bilang tidak bersalah?" Tanya Leon marah.

"Aku yang ceroboh, aku yang berlari ke tengah jalanan tanpa hati-hati melihat ada mobil yang lewat."

"Benar Mr. Leon. Melihat Bianca mengalami luka ringan dan sopirnya sudah meminta maaf bahkan berniat mengganti kerugian, saya rasa, agak berlebihan jika kita melaporkan beliau." Bela Calvin.

"Tidak bisa. Saya ingin dia diproses secara hukum!" Teriak Leon murka. Bianca menyentuh tangan Leon dan menggengamnya.

"Leon, ini salah ku. Bapak itu orang baik, dia benar-benar tidak sengaja dan punya itikad baik masih ingin menolongku. Please... Kamu maafkan dia ya.. Kita selesaikan secara damai. Toh, aku tidak apa-apa, hanya butuh pemulihan paling lama satu minggu." Bujuk Bianca lembut, Leon menggelengkan kepalanya menolak. Bianca dengan cepat melanjutkan rayuannya.

"Hmm, bagaimana jika aku akan tinggal di tempatmu selama seminggu dan sebagai gantinya kau lepaskan bapak itu?" Tanya Bianca tanpa basa basi. Calvin yang mendengarnya mengernyit heran dengan bujukkan Bianca. Ia makin dibuat heran saat Leon dengan mudahnya menyetujui Bianca.

"Oke, deal!" Jawab Leon singkat dan tersenyum senang. Bianca tersenyum nyengir, padahal ia hanya asal merayu dan melontarkan ide agar Leon melepaskan bapak sopir itu.

.

.

.

.

.

To be Continue~

1
Anonymous
keren
Happy Family
Thor ini laki² apa perempuan? rendah sekali nasib perempuan yang Thor bikin.... huhuhu
Beauty JK
😍
Whyro Sablenk
karya baru thorr
Whyro Sablenk
mkch Thor... crtnya bagus, g blibet...
mang g pnh koment, tp aq suka bgt ma crtnya... thanks bgt pake banyak Thor...
Nur Sakinah
Kecewa
Nur Sakinah
Buruk
Jumaria Ani
buat bianca bagia dulu thor sama suaminya baru tamat,krn sllu saja bertengkar jarang romantis
🌺Ulie
keren😍
🌺Ulie
keren ceritanya singkat dan tidak bertele-tele
Jumaria Ani
semangat thor ceritanya bagus kok
Jumaria Ani
kok g' hamil jdi bigung
Jumaria Ani
aduh bianca knp masih tdk mau menikah
🌺Ulie
🥰
🌺Ulie
😍
🌺Ulie
Luar biasa
Rina Zulkifli
telat tau cerita ini, sdh end,, tapi itu bikin ak marathon baca ny,, n g da satupun part yg ak lewatin, sungguh karya mu seru bgt kk othor.. semangat terus berkarya ❤️
hersita maharani
makasih author ❤️❤️❤️❤️
Jumaria Ani
kasihan bianca
hersita maharani
Luar biasa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!