NovelToon NovelToon
TRUE LOVE For MAYA

TRUE LOVE For MAYA

Status: tamat
Genre:Teen / Romantis / Fantasi / Tamat
Popularitas:1.9M
Nilai: 4.9
Nama Author: non esee

Mohon bijak dalam membaca.

Maya Mawanda harus menerima kenyataan bahwa suaminya tak mampu lagi menafkahinya lahir dan batin. Menjadi menantu yang pertama dengan ekonomi terendah di banding menantu yang lainnya.

Kesetiaan, di remehkan, perselingkuhan, dan hubungan terlarang akan mewarnai perjalanannya hidupnya.

Pertemuannya dengan seorang pria. Membuatnya sadar akan cinta yang sesungguhnya. Akankah berahir bahagia??

Ikuti kisahnya yaaa..

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon non esee, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

JANGAN KHAWATIR BANG

Haris menarik tubuh Maya dan menyeretnya masuk ke dalam kamar

Bruggg..

Pria itu mendorong tubuh Maya hingga terjerambab di atas tempat tidur, dengan kepala membentur sandaran yang terbuat dari kayu, seperti hilang akal sehat, Haris menarik kemeja dress yang di kenakan Maya dengan kasar, hingga beberapa kancingnya terlepas. Emosinya semakin bertambah saat melihat tanda merah, kepemilikan Lingga masih jelas terlihat dan berwarna di leher juga dada Maya.

Plak!!

Dengan keras, satu tamparan Haris layangkan lagi kepada Maya, ia dapat menebak, kalau tanda itu belum lama di buat.

"Kamu pikir aku sudah tidak bisa melakukannya Hah?!!" Haris menurunkan resleting celananya dan menarik paksa kain segi tiga Maya agar terlepas.

"Mas, lepas Mas!! Maya mohon jangan seperti ini." Maya berusaha berontak dengan menangis. Sungguh hatinya begitu sakit di perlakukan Haris seperti itu. Ia akan mengakui kesalahannya kalau Haris bertanya dengan baik. Ia akan bicara kalau Haris tidak bertindak kasar.

"Kenapa? Kenapa kamu tidak mau melayaniku?!! Kamu istriku, May.. Dan aku yang berhak atas tubuhmu bukan pria lain!!"

"Hentikan Mas!!" Maya terus berontak dan melepaskan diri saat Haris menciumnya dengan kasar. Ia seakan tidak rela tubuhnya di jamah oleh Haris, walaupun pada kenyataannya, ia sadar Haris memang berhak akan dirinya. Karena statusnya masih menjadi suaminya.

Yang ada di bayangan Maya saat ini adalah wajah Lingga. Wajah pria yang memperlakukannya dengan manis bak bidadari. Pria yang memberikan kasih sayang dan perhatian yang selama ini tidak ia dapatkan.

Dirasa milik Haris akan memasukinya, Maya berteriak, memangil dengan berurai air mata

"Abaaaanggggg......."

Bersamaan dengan suara decitan ban mobil Linggga yang berhenti mendadak

Ciiiitttttt...

Hampir saja Lingga menabrak penyebrang jalan kalau tidak segera menginjak rem mobilnya.

Saat melajukan Audinya meninggalkan gang mawar. Pikirannya sudah kacau, perasaannya gelisah tidak tenang, konsentrasinya hilang. Wajah Maya selalu membayang di ingatan dan matanya.

Seakan hilang kesadaran, Lingga masih terbengong saat sang pejalan kaki mengumpatnya dengan makian. Tidak ada yang lecet dan juga tidak mengenai badannya, tetapi pejalan kaki itu terkejut bukan kepalang, hampir saja nyawanya melayang.

Suara klakson dari kendaraan di belakang membuat si pejalan kaki menghentikan ocehannya dan berlalu melanjutkan langkahnya menyebrang jalan.

Lingga melajukan kendaraan dan mencari tempat agar bisa menepikan mobilnya di sisi jalan. Menarik nafas panjang lalu menghembuskan perlahan, dengan memanggil nama Maya.

Lingga menenangkan pikirannya, menyandarkan kepala di sandaran kursi, memejamkan matanya seraya berucap.

"Semoga Tuhan selalu melindungimu May.."

Memastikan keadaan Maya baik-baik saja, Lingga mencoba menghubungi nomor kontak Maya.

Tut.. Tut... Tut...

Haris kembali menampar Maya, saat wanita yang menjadi istrinya berteriak memanggil pria lain. Pria itu tidak jadi menggauli Maya dan melepasnya. Ia meremas rambutnya duduk di pinggiran tempat tidur setelah memukul kaca lemari sehingga pecah berceceran.

Sedangkan Maya, meringkuk di pojok tempat tidur, ia belum bisa menghentikan tangisnya. Rasa sakit di kedua pipinya tidak ia pedulikan, ia cukup lega karena Haris tak jadi menyentuhnya.

"Katakan, May.. Katakan siapa pria itu? Sejak kapan kalian menjalin hubungan? Sejak kapan kalian.."

Pertanyaannya terhenti saat mendengar ponsel Maya berbunyi tak berhenti. Haris bangun dari duduknya dengan tangan yang terluka akibat terkena pecahan kaca. Ia keluar kamar mengambil tas yang tergeletak, tas kecil dengan tali panjang itu terputus saat ia menyeret Maya.

Di bukanya ponsel milik Maya dan di lihatnya nama Abang tertera di layar panggilan. Haris masih belum mengetahui siapa laki-laki dengan panggilan Abang. Karena foto yang terpajang di aplikasi hanya sebuah simbol perusahaan Kabar Grup.

"Simbol ini sepertinya aku kenal." Haris bergumam pelan, pria itu mengingat untuk beberapa saat dan kembali ke dalam kamar, menghidupkan loudspeaker, ia menyerahkan ponsel agar Maya menjawabnya.

"Jawab!!"

Dengan tubuh lemas dan tangan gemetar Maya berusaha menetralkan suaranya.

"Halo.."

Maya menahan tangis, merapatkan bibirnya saat mendengarkan suara lembut Lingga yang menanyakan keadaannya. Begitupun dengan Haris, dengan wajah yang menegang, ia bisa mendengar dengan jelas ucapan pria yang bicara penuh dengan kelembutan kepada Maya.

"Jangan khawatir Bang.. Maya baik-baik saja. Sebentar lagi mau mandi, makan lagi, sudah itu tidur.."

Maya tak sanggup membalas ucapan Lingga yang menyatakan cinta dengan tatapan Haris yang menusuk tajam. Maya memilih memutuskan panggilan. Dan

Haris merebut kembali ponsel milik Maya.

Saat akan melemparkan tas ke hadapan Maya, kartu pemberian Lingga terjatuh ke lantai. Pria itu memungutnya dan memperhatikan kartu yang ia ketahui bukan kartu biasa, gold card yang setara dengan black card.

"Hebat sekali kamu May?" Haris terkekeh mencela. "Dengan menjual tubuhmu, kamu berhasil mendapatkan kartu ini. sungguh luar biasa May. Pantas saja, kamu berpaling dariku. Kamu ternyata mendapatkan tangkapan besar. Tidak berhasil mendekati Herman, kamu mencari pria lain yang bisa kamu rayu."

"Aku tidak butuh jawabanmu May, aku akan mencari tau sendiri siapa laki-laki itu. Dan aku tidak mengijinkanmu keluar dari dalam rumah ini." Haris keluar kamar dengan membawa ponsel an kartu milik Lingga.

Maya meremat dadanya yang terasa perih, saat mendengar semua ucapan haris yang di tujukan kepadanya.

Flashback..

Baru beberapa hari di negara china, Haris memutuskan kembali ke indonesia saat mengetahui kalau biaya pengobatannya selama di Guangzhou bukanlah dari pinjaman salah satu bank seperti apa yang di sampaikan Mama Hani.

Tapi uang itu di dapatkan dari meminjam kepada Herman. Adik perempuannya yang bernama Tika, istri dari Herman menyampaikan. Tidak mau membebani suami dari adiknya, Herman memilih datang satu bulan sekali dengan mengonsumsi herbal sebagai alat pengobatan.

Sudah satu hari Haris berada di indonesia, ia pulang ke rumah besar atas permintaan Mama Hani. Wanita itu tidak mengijinkan Haris kembali ke rumah kontrakannya untuk menemui Maya sampai kondisinya benar-benar pulih.

Dengan alasan, bersama Maya kesehatan Haris semakin memburuk. Haris memang tidak kuasa menolaknya karena segala biaya pengobatan Mama Hani yang menanggungnya.

Dan semalam, ia mendapatkan banyak laporan dari Mama Hani kalau Herman melihat Maya jalan bersama pria lain. Malam itu juga ia langsung meminta adiknya Rendi untuk mengantarnya pulang.

Di tengah rasa bimbangnya, ia ingin membuktikan kalau ucapan keluarganya salah. Tetapi Maya tak kunjung pulang hingga pagi menjelang. Sampai tibalah Maya sore hari ini.

°°°°°

Sayangnya, haris tak membuka matanya dan telinganya dengan lebar. Apa yang di lihatnya salah tak sepenuhnya salah. Apa yang di lihatnya benar tak sepenuhnya benar. Emosi, cemburu, dan rasa tidak terima, seakan menutup mata.

Menutup fakta yang sebenarnya, mata dan hatinya seakan lupa, bagaimana cara ia meninggalkan Maya. Ia lupa kalau sebuah komunikasi dan kabar sangatlah penting, sangatlah berarti untuk kelanjutan hubungannya dengan Maya.

Bukan berapa lama ia pergi meninggalkan Maya.Tapi bagaimana cara ia meninggalkan Maya, memperlakukan Maya.

Dan ia lupa bertanya kepada dirinya, bahkan ia tidak mengetahuinya, dimana ia saat Maya terasing dari keluarganya. Dimana ia saat adik iparnya menghina Maya.

Ia lupa bagaimana perlakuan keluarganya kepada Maya.

Ia lupa akan kewajibannya.

Ia lupa akan kebutuhan istrinya.

Ia lupa kalau Maya juga membutuhkan perhatian, kasih sayang.

Bukan semata-mata belaian dan harta semata.

****

Bersambung ❤️

1
Ochyie Aguztina
akang lexus ,udah nemu pawang nya udah mentok sama dina jadi langsung ajak nikah aza deeeh ,,biar ga bnyak drama kaya lingga dan maya 😂🤭
Fani Indriyani
kang olehnya guanteng thor 🤭
Fani Indriyani
Hadeuuhhh maya,berasa bocah deh selalu di ingetin makan..
Fani Indriyani
kang oleh ya
Fani Indriyani
daeng sakit kepala atas bawah nih 😁😁
Fani Indriyani
dasar dina somplak,masa dia lupa kalo mau jd manten malah asyik ikutan ngobrol 🤦‍♀️🤣🤣
Wy Ky
keren
Sheva Sheila
Luar biasa
Ochyie Aguztina
lexus jodohnya sama akuh aza deh reka 😁🤭
Ochyie Aguztina
bahagia nya bisa berkumpul
jadi yg jahat itu lusiana yg serakah
Ochyie Aguztina
sedih akuuhhhh😭😭😭😭
Rita Icha
Luar biasa
Fani Indriyani
alisa diculik orang2nya lexsus
kejora
asyik,,, dah ada hilal buat ketemu
Fani Indriyani
alisa otw hotel prodeo nih
Fani Indriyani
si akang mah sat set sat set dah..neng kan jd bingung jawabnya hehehe
Fani Indriyani
lingga 11 12 ma dirga sama2 bucin,posesif tp mdh2an ga emosian ya kaya dirga
Fani Indriyani
cie..cie ..dina ketemu jodoh aslinya nih 🤭
Fani Indriyani
dina dijodohin ma lexus aja thor sama2 manis kan biar tambah manis jd diabetes dah mereka 😁
ismaCun80
Luar biasa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!