Hidup Ayana yang sudah retak ini dihancurkan secara sempurna oleh seorang mafia kejam yang tega menodainya untuk membalaskan dendam istrinya. Ayana yang tak pernah disukai oleh ibu dan kakaknya membuat ia semakin dibenci saat ia dinyatakan hamil.
Ayana memilih untuk pergi tanpa tujuan, hanya bermodalkan nekat. entah bagaimana kelanjutan hidup Ayana Gadis itu hanya bisa membujuk Tuhan yang selama ini ia benci, untuk membuat takdir dan semesta bekerjasama untuk membantu hidup Ayana.
bagaimana kisah seorang mafia kejam yg menodai gadis biasa ini? mari kita ikuti kisahnya ..
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon @Capricorn, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pengkhianat perusahaan
^^^^_________^^^^^
Semua petinggi perusahaan, menundukkan wajahnya saat mendapat amukan dari Rey, tak ada yang berani menyela ucapan sang ketua. Posisi yang menjadi taruhannya.
'' direktur Alvin, kau memberikanku laporan palsu dan menyembunyikan laporan asli, itu salinan laporan kedua bulan yang lalu. Upah para pekerja di proyek tidak dibayar dengan semestinya, sudah 3 minggu. Mereka mogok kerja, dan kau begitu mudah merekrut pekerja tambahan yang setuju digaji dengan upah yang tidak Semestinya. Bisa jelaskan padaku? Kuberi waktu 5 menit dari sekarang,'' Rey membaca dokumen di depannya sembari menunggu Alvin menjelaskan.
Alvin nampak menegang, Iya tak menyangka jika hal yang menurutnya kecil ini, bisa sampai di telinga Rey.
'' ketua, itu adalah upah yang disetujui oleh semua pekerja. Saya tidak mengerti mengapa mereka melakukan mogok kerja, maka dari itu saya Menambah tenaga kerja, ketua,''
'' Lalu kenapa laporan pengeluaranmu sangat berbeda dengan ucapanmu,'' Rey menaikkan alisnya sebelah.
'' ketua it-''
'' waktumu 1 menit untuk jujur,'' potong Rei saat mendengar Alvin hendak mengelak lagi.
'' semuanya sudah saya jelaskan ketua, hanya itu,''
'' besok pagi, Saya menunggu surat pengunduran dirimu,'' ucap Rey santai. Membuat semua orang yang ada di ruang rapat ini kaget.
'' ketua, tidak bisa seperti itu, Saya memiliki kontrak,'' kilah Alvin.
Rey menatap Lucas yang berdiri di sampingnya.'' Selesaikan!'' Perintahnya. Lucas mengangguk patuh.
Alvin disuruh keluar dan mengikuti Lucas.
Rey kembali menatap semua anggota rapat.
'' waktu kalian cuma 5 menit untuk mengakui kesalahan masing-masing!'' Ucap Rey santai. Namun yang mereka tangkap, Rey mengancam!
Satu menit berlalu tidak ada yang bersuara atau mengangkat tangan. Rey masih sabar.
Salah satu perempuan mengangkat tangan.'' Waktumu 5 menit,'' ucap Rey.
'' ketua, Saya tidak berhasil menyelesaikan desain saya untuk Will Shop, mereka membatalkan kontrak,''
Rey menggangguk kecil. Tidak ada masalah dengan itu, will shop sendiri yang akan rugi jika membatalkan kontrak.
'' ku Beri waktu seminggu lagi untuk kau menyelesaikan desain, tapi jangan kirimkan hasilnya pada siapapun, langsung saja padaku!''
Raya, mengangguk patuh. Dia bernapas lega karena posisinya sudah aman.
'' ada lagi?'' Rey kembali mengedarkan pandangannya pada semua petinggi perusahaan.
'' kesabaran saya sudah habis, waktunya bermain.'' Lanjut Rey. Iya menatap salah satu desainer yang sudah bergetar hebat.
'' Denada, Kau hanya mengirim desain yang sama setiap pekan. Sedangkan desain barumu kau jual pada pihak lain, dengan iming-iming akan dibayar dua kali lipat. Sangat serakah, saya membenci itu. Denada, Semoga kamu betah di tempat barumu, silakan angkat kaki dari sini dan serahkan surat pengunduran dirimu Siang ini juga,''
Denada hendak protes. Namun Rey langsung menatapnya tajam. Membuat nyali Gadis itu menciut.
Melihat Denada keluar dari ruangan ini, Rey tersenyum miring. Tindakan Gadis itu memperkuat pengkhianatannya.
Rapat kali ini diakhiri karena Rey sudah tidak mempunyai masalah lagi.
Lucas kembali masuk dan berbisik pada Rey.
'' Adam ada di ruangan Anda tuan. Katanya Ada hal penting yang ingin Ia bicarakan dengan anda,''
Rey mengganggu kecil. Dan berjalan keluar. Semua peserta rapat menunduk hormat saat Rey keluar dari ruangan ini.
'' Ada apa?'' Tanya Rey lalu duduk di kursi kebesarannya.
'' Ada pabrik narkoba yang ditemukan, dan mereka mengaku, Kau adalah bosnya. Kuharap itu benar, kakak!'' Jelas Adam yang masih sempat bergurau di akhir kalimat.
'' Di mana mereka?'' Tanya Rey yang seolah tak marah dengan perkataan Adam.
'' sudah ku amankan. Lihat, betapa baiknya adikmu ini,'' ucap Adam lalu meminum kopi hangatnya.
Rey menoleh ke arah Lucas. Memberikan isyarat.
Lucas mengangguk, dan mengajak Adam untuk melihat langsung mereka.
Rey menyerahkan tugas ini pada Lucas karena ia banyak pekerjaan. Lucas dan Adam sudah pergi ke tempat para bedebah itu.
Rey mengepalkan tangannya. Ia tahu, namanya dipakai untuk melindungi pabrik ilegal itu karena kepolisian tidak berani menyinggungnya. Bahkan kepolisian berlindung di balik kekuasaan Rey Lucifer.
Bos dari orang-orang itu tidak bisa diremehkan, Rey akan mencari tahu siapa dia.
Dan hukumannya sudah Rey pikirkan matang-matang. Memasaknya di kuali, dan diberikan pada Leon, Singa itu pasti sudah lapar!
******
Malam ini Ayana bersyukur karena demam Bulan sudah turun. Dan dia pun membantu Bntang untuk bersiap-siap ke kota besok. Devi akan membawa Bintang, Katanya biar ada teman bertengkar.Bintang sangat antusias. Ia tidak pernah ke kota sebelumnya. Perjalanan jauhnya hanya sampai di kaki gunung.
Ayana memasukkan beberapa lembar baju Bintang, semua keperluan Bintang sudah lengkap di dalam koper kecilnya.
''Bintang, Ingat pesan mommy?''
'' tidak boleh merepotkan Bibi Devi, jadi anak penurut, tidak boleh pergi, kecuali bersama bibi Devi, dan tidak boleh berbicara dengan sembarangan orang,''
Ayana tersenyum senang mendengar Bintang. Daya ingat anak itu sungguh baik.''Bi sangat pintar!'' Puji Ayana, membuat Bintang yang duduk di hadapannya tersenyum bangga.
'' mommy, Bulan juga mau ikut ke kota,'' Bulan memeluk lengan Ayana dan sedikit menggoyang-goyangkan lengan mommynya.
'' Bulan kan masih belum sepenuhnya sembuh, Jadi tidak boleh ikut yah. Bulan suka kan membantu Mommy di warung?'' Jelas Ayana. Iya harus berhati-hati karena takut Bulan akan tersinggung dan sakit hati.
'' iya, Bulan akan senang membantu mommy,'' Bulan terlihat sangat antusias.
''Aku akan membawakan bakso untukmu. Kau suka bakso kan?'' Tanya Bintang.Bulan mengangguk.
'' Tapi kau tidak boleh membawa dinosaurus ke sini ya,'' ucap Bulan terlihat sedikit takut.
'' Asalkan kau tidak merepotkan mommy, Aku tidak akan membawa dinosaurus ku,'' ucap Bintang.
''Baik, Aku tidak akan merepotkan mommy,'' ucap Bulan yang sangat patuh pada Bintang karena takut dengan dinosaurus.
Ayana menahan tawanya mendengar percakapan anak-anaknya.Bi bersikap seolah Dia memelihara dinosaurus dan Bulan percaya akan itu. Betapa imajinasi mereka bekerja dengan baik.
'' Ayo kita tidur, lampu akan padam sebentar lagi,'' ucap Ayana lalu menggendong Bulan ke kamar. Diikuti Bintang.
Mereka pun naik ke kasur dan menimbun diri dengan selimut. Ayana mencium kening kedua anaknya dan mengatakan'' selamat malam,''
'' Selamat malam mommy!'' Sahut Bintang dan Bulan. Ayana tersenyum hangat mendengarnya.
Bulan berbalik memeluk Ayana, dan tangan kiri Ayana naik, mengelus kepala Bintang dan tangan kanannya balas memeluk Bulan.
Bintang suka dengan elusan lembut di kepalanya, membuat ia lebih cepat tidur dengan tenang. Dan Bulan suka pelukan dan tepukan ringan mommynya.
Ayana masih membuka matanya, memperhatikan kedua anaknya.Bi sudah Menutup Mata, tetapi belum tidur, dan Bulan terus mendongak menatap mommynya.
'' Ada apa sayang?'' Tanya Ayana pada Bulan.
'' Kau sangat cantik mommy. Seperti peri di TV,'' ucap Bulan sambil tersenyum membuat Ayana ikut tersenyum mendengarnya.
'' Anak mommy juga sangat cantik,'' Ayana memuji balik Bulan, membuat anak itu tersipu malu dan menenggelamkan wajahnya di dada ibunya.
'' mommy, Ceritakan dongeng,'' ucap Bulan. Ayana pun menceritakan sebuah dongeng yang sudah ia hafal.
Hanya membutuhkan waktu 5 menit, bulan sudah tertidur. Ayana memperbaiki lagi selimut tebal yang bisa menghangatkan badan ketiganya.
Ayana belum bisa tidur walau lampu sudah mati. Dia menatap wajah anak-anaknya yang selalu menjadi penyemangat hidupnya. Ayana tidak bisa membayangkan jika anak-anaknya akan dirampas oleh Rey! Untung saja waktu itu dia segera mengambil tindakan, kalau tidak, Ayana yakin anak-anaknya akan berada di tangan pria kejam itu!
Next......
Jangan lupa like dan komen ya terima kasih......
tetap semangaat yaaa
jdi malas baca lw bgni thor,
masa ayana dan anak2nya yg trs menderita dn knpa rey tdj tegas sama sekali