Kania, gadis yang lahir dari keluarga yang miskin, memiliki bunda dan ayah yang selalu bertengkar karena ekonomi, ayah nya yang selalu mabuk-mabukan bahkan mengumpat bunda nya saat pulang kerumah.
Kejadian dimana Kania cape dengan segala nya, Kania pergi dari rumah namun sebuah truk besar menabrak dirinya, apakah dia mati? dia malah berpindah kesebuah tubuh seorang wanita cantik dan kaya, hidup wanita itu sangat jauh berbeda dengan dirinya.
Namun wanita itu hidup di jaman dahulu, ketika Kania belum lahir, hingga akhirnya Kania bertemu dengan bunda nya diwaktu muda.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon cuka monei, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
20. mencegah ayah
Sania pulang ke rumah nya, dia tidak dijemput sama sekali hari ini, nampak nya orang tua nya marah kepada dirinya, jadi dia pulang dengan naik bus sekolah.
Sania masuk kedalam rumah nya nampak mama dan papa nya sedang menunggu kedatangan nya muka mereka saat ini sedang marah besar.
PRAKKK!
Papa nya menampar wajah Sania dengan kencang, Sania memegangi pipi nya yang panas akibat tamparan itu.
"Kamu itu buat malu keluarga ini aja! Kamu tau ga itu tadi penting banget, banyak seniman-seniman yang datang untuk melihat lukisan kamu, tapi kamu? Kamu malah buat malu papa karena ternyata lukisan itu bukan lukisan kamu!" ucap Papa nya
PRAKKK!
Tamparan kedua mengenai wajah Sania "Emang dari awal kamu itu ga bisa di andelin, kamu bisa nya cari masalah aja, mau taro dimana muka papa setelah ini"
Kemudian papa Sania mengambil paksa sapu yang dipegang oleh assisten rumah tangga mereka, Sania tau pasti papa nya akan memukul nya menggunakan sapu itu.
"Papa jangan! Sania bener-bener ga mengambil lukisan orang lain, Sania pasti di fitnah pa.. Sania yakin banget, ada beberapa orang pasti ga suka kalo kita lagi diatas, makanya dia membuat pengumuman seperti itu tadi, itu bener-bener lukisan dan hasil tangan Sania sendiri" ucap Sania sambil menangis
"Kau bisa membuktikan itu semua?" tanya papa kepada Sania
Sania mengangguk "Sania akan urus ini semua pa, Sania janji ga bakal buat keluarga kita malu, Sania akan cari siapa orang itu"
Kemudian papa nya kembali melepas sapu itu "Tepati omongan kamu, secepatnya masalah ini harus selesai, kalau tidak kamu tau sendiri konsekwensinya" papa nya pergi dari hadapan Sania saat itu juga
"Mama sekarang percaya sama kamu, tapi kalo sampai kamu bohong lagi, mama bener-bener kecewa sama kamu" mama nya pun ikut pergi dari hadapan Sania saat itu.
Sania menggempal tangan nya kuat, Sania melangkahkan kaki nya untuk ke kamar nya.
Diposisi lain Kenzia, Moudy, dan satu orang yang Kenzia tidak ingin dia datang, yaitu Jevan sedang makan bersama disebuah tempat makan yang tak jauh dari sekolah mereka.
"Kira-kira kamu kenal ga mou sama orang yang di ruang siaran tadi?" tanya Kenzia kepada Moudy
Moudy menggeleng "Aku ga tau, tapi aku bener-bener seneng kalo orang-orang berfikir bahwa Sania mengambil lukisan ku, setidak nya dia mungkin nanti akan berhenti merundung dan mengancam ku lagi"
"Siapapun orang itu, dia baik banget ya" ucap Jevan
"Aku bener-bener berterimakasih kepada orang itu, aku berdoa dimana pun dia berada dan kapan pun itu semoga tidak ada hal-hal yang buruk terjadi dengan nya" ucap Moudy
Jevan mengangguk "Ya kau benar sekali" ucap Jevan
"Kamu bisa pulang ga ya? makanan kamu udah habis tu, makanan kami berdua belum habis, jadi kami ingin menghabiskan makanan kami dan berbicara cewe-cewe" ucap Kenzia mengusir Jevan
"Oh kamu ga habis sama makanan mu?" tanya Jevan kemudian mengambil mie yang ada di mangkuk Kenzia
"Eh kamu kok ngambil makanan aku gitu si! balikin ga!" ucap Kenzia namun mie nya sudah di kunyah oleh Jevan
"Nih ambil, AA" ucap Jevan membuka mulut nya yang penuh dengan mie
Kenzia mengernyit jijik melihat, karena tidak ingin Jevan kembali mengambil makanan di piring nya, Kenzia dengan cepat memakan makanan nya sampai habis.
Moudy yang melihat itu hanya tersenyum, mereka berdua tidak pernah akur seperti kucing dan tikus.
Usai mereka makan, Kenzia diantar oleh Moudy pulang, Jevan juga ikut mengantar nya.
"Yasudah masuk sana, mandi terus istirahat" ucap Kenzia kepada Moudy
Moudy mengangguk.
"Jangan tidur malam-malam ya Moudy, nanti kesehatan kamu keganggu" ucap Jevan
Kenzia geli sendiri mendengar nya, kemudian mereka berjalan berdua menuju halte bus, karena kedua nya berbeda arah dengan Moudy, hanya saja Kenzia dan Jevan begitu sayang dengan moudy sampai-sampai mengantarkan Moudy sampai di rumah nya.
"Aku pengen nyatain perasaan aku sama Moudy deh" ucap Jevan membuat Kenzia terkejut mendengar hal itu
"Apa-apaan? Engga-engga deh kayanya bakal di tolak kamu, jangan coba-coba deh" ucap Kenzia
"Moudy itu lucu, manis dan baik, dia juga perhatian sikap dia dewasa dan sabar, siapa coba yang ga kagum lihat sifat dia?"
"Ternyata ayah kenal bunda, aku kira ayah ga peduli sama bunda.." batin kenzia
"Ya tetap aja, dia kan begitu ke semua orang belum tentu juga dia suka sama kamu" ucap Kenzia
"Dia pernah bilang kalo dia suka sama aku" ucap Jevan
Kenzia terkejut mendengar hal itu "Anjing, bunda confess sama ayah duluan?" batin Kenzia
"Dia bilang dia suka aku, aku juga sudah melihat gambaran nya, dia menggambar wajah ku" ucap Jevan
"Itu mah dia suka wajah kamu, bukan suka kamu nya" Kenzia mencoba meyakinkan Jevan sekeras mungkin agar Jevan percaya dengan dia.
"Benarkah.." ucap Jevan nampak kecewa
"Aku tidak percaya" Jevan berbohong dia mengubah ekspresi wajah nya menjadi wajah orang-orang yang menyebalkan.
"Lagian ngapain juga aku percaya sama kamu, kamu kan ga mau aku sama Moudy, aku ga tau aku salah apa sama kamu sebelum nya, tapi ga ada yang bisa menghalangi aku untuk mendapatkan Moudy" ucap Jevan
"Oh jadi lo ceritain ini ke gue cuma buat ancaman kalo gue ini ga bisa menghalangi mereka berdua untuk bersama, terus dia bilang dia salah apa sam gue? Wah nih cowo bener-bener ga sadar sama kesalahan nya ya" batin Kenzia
"Salah kamu tu banyak sama aku, kamu itu bakal jadi ayah yang jahat kalo sama Moudy, Moudy terlalu baik buat Lo" ucap Kenzia
"Aku ga tau kamu mamang dapet perlakuan ga baik dari ayah kamu atau gimana, tapi aku ga bakal jadi ayah begitu, kamu salah sangka kalo berfikir aku bakal begitu"
"Wahh bener-bener gila nih cowo, ga tau aja dia nanti udah menikah dan ga mau kerja, terlebih lagi dia sering ngatur gue" batin Kenzia
"Aku udah lihat kamu dimasa depan, kamu kasar, ga ngertiin perasaan orang lain bahkan kamu ga mikirin perasaan orang lain juga, kamu ga mau kerja, keluarga mu seakan akan merasa bahwa kamu membuang mereka, kamu hobi mabuk-mabukan, banyak hal yang kamu lakukan kedepannya yang akan menyakiti hati Moudy dan anak nya" ucap Kenzia sambil menahan air matanya.
Jevan terdiam mendengar hal itu dari mulut Kenzia, terlebih lagi sekarang mata Kenzia yang sudah berkaca-kaca.
...----------------...
...****************...
trus mamanya nyalahin jevan sm moudy. bhkn jevan sampai buta. jdinya dy mabuk2an. stlh mabuk timbul kekerasan. bisa aja kn..