Merantau ke kota bukannya mendapat ketenangan Alletta malah dikelilingi 3 pria aneh dan menyebalkan. Namun, di balik itu semua, dia diuntungkan karena mereka mau membiayai semua kebutuhannya. Alletta tidak munafik, uang adalah segalanya.
"Katakan apa yang kamu mau, saya pasti akan mengabulkan semuanya."
⚠️NOTE: Cerita ini 100% FIKSI. Tolong bijaklah sebagai pembaca. Jangan sangkut pautkan cerita ini dengan kehidupan NYATA.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon widyaas, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 34
Karena Reygan lapor padanya, tentu saja Keandra tau bahwa Alletta makan bersama keluarga Reygan tadi. Oleh sebab itu dia langsung pulang sebelum Alletta pulang.
Sekarang ia duduk di sofa, kepalanya menengadah ke atas sambil memejamkan mata. Jas dan dasi sudah berceceran di lantai, 3 kancing kemejanya juga ia lepas. Mendengar kabar bahwa Alletta bersama laki-laki lain membuat Keandra panas. Apa yang harus ia lakukan agar Alletta tidak berhubungan dengan Reygan maupun Tenggara?
Di luar rumah, Alletta baru saja turun dari mobil. Dia mengerutkan keningnya kala melihat mobil Keandra sudah terparkir di halaman rumah.
"Pak Kean udah pulang?" gumamnya. Ia melihat jam tangannya. Masih jam setengah 7 malam. Biasanya Keandra pulang jam 9 atau 10 bahkan dini hari.
Alletta segera masuk ke dalam. Dan benar saja, dia mendapati Keandra yang sedang duduk di sofa. Matanya beralih menatap jas Keandra yang ada di lantai.
"Pak Kean udah pulang? Tumben," ucapnya sambil melangkah mendekat.
Keandra tak bergerak meskipun Alletta sudah duduk di sampingnya. Dia masih memejamkan mata.
Merasa heran, Alletta mengulurkan tangannya mengecek suhu tubuh Keandra, tapi, sebelum tangannya menyentuh dahi Keandra, pria itu lebih dulu memegang pergelangan tangannya membuat ia sedikit kaget.
"Kenapa emangnya kalau saya udah pulang? Kamu mau jalan sama laki-laki lain lebih lama lagi ya?" tanya Keandra. Suaranya terdengar rendah namun ada kesan mengintimidasi.
Alletta menelan ludahnya dengan kasar. Apa maksudnya?
"A-aku cuma makan sama keluarga Pak Reygan...," cicitnya.
"Cuma?" Keandra menegakkan tubuhnya. Dia mendekatkan wajahnya pada Alletta. Tatapan mata itu membuat Alletta sedikit takut.
"Kan ... Pak Reygan udah bilang ke Bapak, jadi—"
"Saya bukan bapak kamu," sela Keandra. Makin tak suka saja dia mendengar cara bicara Alletta. Padahal mereka ini sepasang kekasih. Harusnya Alletta memanggilnya sayang, honey, baby, atau panggilan manis lainnya.
Alletta menunduk. "Maaf...," ujarnya. Lebih baik dia mengalah daripada membuat Keandra semakin kesal.
Apakah pria ini cemburu? Pikirnya.
"Lain kali kalau diajak, langsung tolak aja," peringat Keandra. Dia menarik Alletta ke dalam pelukannya. Alletta tidak menolak, ia mengangguk sebagai jawaban.
"Bilang aja, 'saya udah punya suami' gitu," lanjut Keandra.
"Apa hubungannya diajak makan sama punya suami?" tanya Alletta.
"Kalau kamu bilang gitu, mereka pasti paham."
"Tapi aku yang gak paham," balas Alletta pula.
"Kok jawab terus? Apa susahnya kamu iyakan ucapan saya, Alle?"
Alletta menghela nafas. "Iya, Pak," ucapnya.
"Saya bilang, saya bukan bapak kamu," sinis Keandra.
"Terus gimana dong? Kan Pak Kean bos aku."
"Di luar jam kerja, saya pacar kamu. Panggil saya 'sayang'," titah Keandra tak tau malu.
Alletta mengerutkan keningnya bingung. Dia jarang memanggil orang seperti itu, apalagi pada Keandra selaku bosnya.
"Harus banget?" tanya Alletta.
"Harus! Ayo coba," ujar Keandra.
Alletta menggeleng. Dia menyembunyikan wajahnya di dada bidang Keandra. "Malu," cicitnya.
"Ngapain malu? Biasanya juga malu-maluin," cibir Keandra.
"Tuh kan!"
"Ayo cepat, panggil kaya gitu. Saya mau dengar," ujar Keandra lagi tanpa menghiraukan Alletta yang sedang kesal.
Alletta mencebikkan bibirnya. Dengan perlahan ia mendongak menatap Keandra dengan pipi memerah.
"Iya, Sayang." Alletta kembali menyembunyikan wajahnya lagi setelah berucap demikian. Sedangkan Keandra malah terkekeh kecil.
"Panggil saya kaya gitu kalau kita sedang berdua." Keandra mengelus rambut Alletta lalu mengecup keningnya.
"Hu'um...," balas Alletta seraya mengangguk.
Mendengar jawaban itu membuat Keandra puas. Dia suka kalau Alletta menurut padanya.
****
Alletta mengerutkan keningnya ketika merasakan hembusan nafas hangat di lehernya. Gadis itu membuka matanya perlahan lalu menunduk untuk melihat seorang bayi besar yang menempel di tubuhnya.
Keandra tidur dengan pulas, tangan dan kakinya memeluk tubuh Alletta dengan erat.
Alletta semakin mengerutkan keningnya ketika merasakan suhu tubuh Keandra terasa panas. Ia menempelkan tangannya ke jidat Keandra. Dan benar, Keandra demam.
"Pasti kecapekan," gumam Alletta. Dengan perlahan ia mencoba melepaskan diri dari pelukan Keandra. Setelah lepas, Alletta menuju kamar mandi untuk mencuci wajah, setelah itu ia ke dapur menyiapkan sarapan.
Baru kali ini Alletta melihat Keandra sakit.
Tapi tunggu, bukankah semalam mereka tidur di kamar yang berbeda? Semenjak Alletta tinggal di rumah Keandra, mereka memang selalu tidur di kamar terpisah. Lalu kenapa pagi ini Keandra bisa berada di atas ranjang yang sama dengan Alletta?
Tak mau semakin lama, Alletta buru-buru kembali ke kamar setelah semuanya matang. Dia membawa semangkuk bubur ayam dan juga segelas air putih serta obat penurun demam.
Keandra masih tidur pulas. Pria itu tampak tak terganggu sama sekali.
Alletta menghela nafas melihat wajah lelah Keandra. Ingin marah tapi itu semua memang pekerjaan Keandra. Namanya juga bos, pasti dia yang paling lelah kalau sudah bergerak mengurus semuanya.
"Pak—" Alletta berdehem ketika mengingat ucapan Keandra semalam. "Keandra...," panggilnya dengan kaku. Mending panggil nama saja daripada 'sayang'.
Alletta menepuk-nepuk rahang tegas itu dengan lembut. "Ayo bangun, sarapan dulu."
Bukannya bangun, Keandra malah merapatkan tubuhnya pada Alletta, bahkan dia memeluk tangan Alletta.
"Pak, jangan gini. Ayo bangun dulu, Bapak harus minum obat," ujar Alletta. Pada akhirnya dia tak bisa kalau tidak memanggil Keandra dengan sebutan 'Pak'.
Keandra bergumam tidak jelas. Alletta menghela nafas. Ia menarik paksa tangannya hingga lepas dari pelukan Keandra membuat pria itu langsung membuka matanya.
"Bangun," ujar Alletta.
Keandra berdecak kesal. "Pusing," katanya sedikit merengek.
"Makanya bangun dulu, minum obat, habis itu boleh tidur lagi," kata Alletta. Dia membantu Keandra agar duduk bersandar pada kepala ranjang.
Alletta sedikit khawatir karena tubuh Keandra sangat panas. Gadis itu mengambil selimut lagi hingga tubuh Keandra tertutupi 3 selimut sekaligus.
"Aku panggil Pak Gara aja, ya?"
"Gak!"
"Kok gitu? Kan biar diperiksa. Takutnya nanti makin parah," ucap Alletta. Ia mulai menyuapkan buburnya pada Keandra dan diterima oleh pria itu.
"Nggak mau. Saya cuma butuh kamu, bukan dokter gadungan itu," ucap Keandra. Padahal itu temannya, dokter gadungan darimana coba?
"Kalau dokter yang lain, mau?" tanya Alletta.
Keandra menggeleng.
Pada akhirnya Alletta pasrah. Ia tidak lagi memaksa Keandra. Biarlah pria itu sendiri yang merasakan sakitnya kalau tambah parah.
Alletta tersenyum melihat Keandra makan dengan lahap. Biasanya orang sakit itu susah untuk disuruh makan, tapi Keandra dengan lahap memakan masakannya.
"Ada lagi?" tanya Keandra setelah mengunyah suapan terakhirnya.
"Buburnya?" tanya Alletta membuat Keandra mengangguk.
"Udah habis. Aku cuma bikin sedikit tadi. Mau nambah? Kalau mau, aku bikinin lagi," ujar Alletta.
"Saya masih lapar, yang lain ada? Gak harus bubur," ujar Keandra.
Alletta mengangguk cepat. "Ada! Tunggu, aku ambilkan."
Masakan Alletta memang sangat cocok di lidah Keandra. Selain cantik, gadis itu bisa masak dengan rasa yang setara dengan restoran bintang lima. Bahkan masakan Alletta terasa lebih enak dibandingkan restoran manapun.
Keandra tidak salah pilih rupanya.
bersambung...
bls aja kl bsa,biar kean kbkaran sklian....ada yg ngjakin mkan,ayo aja....ok alatta....
tp ykin bgt kl kean ga bkln nyerah.....smngtttt....
nma....boro2 ngsih pelukan,cma ngbrol aja ga boleh....
kdng ksl,tp gmes jg sih....
tnggl blng cnta aja gngsinya stnggi phon kelapa.....🤣🤣🤣
cpt halalin dong.....
ni mh cma pcar pura2,gliran dkt sm cwok lain mlah misuh2.....kl statusnya udh jls mh kn ga mngkn aletta jln sm yg lain....
reygan udh d jdohin y????pst prjdohn bsnis...pdhl reygan sukanya sm aletta...