Dia adalah seorang pria yang sangat tampan dan kaya raya, hidupnya merasa lebih sempurna setelah kehadiran seorang istri yang sangat cantik.
Tapi dengan teganya sang istri berselingkuh dengan kakak tirinya, kemudian mereka membunuh Bryan secara sadis demi mendapatkan seluruh kekayaan yang Bryan miliki.
Bryan diberikan kesempatan untuk hidup kembali oleh sistem, tapi dia harus menyelesaikan misi dari sistem, yaitu dia harus bisa membuat banyak wanita takluk kepadanya, dengan syarat dia harus menyembunyikan identitas aslinya dan menyamar menjadi seorang ojek online.
Apakah Bryan sanggup menaklukkan hati para wanita target sistem dalam waktu satu bulan?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon DF_14, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 20
[Suasana yang pas untuk berciuman, Tuan.]
[30 persen target kedua sudah mulai ada ketertarikan pada Tuan.]
Walaupun perkataan sistem sedikit membuyarkan konsentrasi Bryan, tapi pria itu tak bisa menahan dirinya, dia semakin mendekatkan wajahnya pada Luna, membuat bibir mereka akhirnya menempel.
Padahal baru saja menempel, tapi sukses menggetarkan sukma, membuat jantung terasa berdetak lebih cepat dari biasanya. Oh sungguh menggairahkan.
Tak ada penolakan di diri Luna, membuat Bryan seakan mendapatkan lampu hijau, dia mulai menautkan bibir mereka. Bibir Luna sangat terasa lembut membuat aliran darah Bryan berdesir.
Bryan mulai memagut bibirnya Luna dengan lembut, sesekali menghisap bibir atas dan bibir bawahnya Luna secara bergantian. Luna membalas pagutan yang dilakukan oleh Bryan, sehingga mereka bertukar saliva.
Bryan meneroboskan lidahnya, masuk ke dalam rongga mulut Luna. Mereka saling menautkan lidahnya. Lidah saling menggoda dan melilit saling berperang mencari kenikmatan tersendiri.
Ciuman mereka semakin dalam dan bergairah, Bryan semakin mempererat pelukannya pada pinggang Luna, menekankannya lebih kuat. Membuat gairahnya bergejolak seakan meminta lebih dari sekedar ciuman.
Luna sedikit terbelalak merasakan ada yang keras dibalik celananya Bryan, sampai badannya menegang.
Ciuman mereka semakin larut dan penuh hasrat, rasanya seakan ingin segera melepaskan hasrat mereka, membuat tubuh mereka begitu terasa panas, seakan ingin segera menanggalkan pakaian mereka.
Bryan mengunci Luna di dinding dapur, dia mencium bibir Luna semakin rakus tak terbendung, begitupun Luna, dia tak bisa menahan dirinya, mereka berciuman dengan sangat dikuasai oleh naf-su.
Sementara dibawah sana, Luna merasakan Bryan semakin menekannya pada milik Luna, yang masih sama-sama masih berpakaian lengkap, dapat dibayangkan bagaimana besar dan gagahnya senjata Bryan, membuat Luna meremang, dia merasakan Bryan terus menggesekkannya dengan lembut, mungkin jika mereka tak memakai pakaian, senjata Bryan pasti sudah masuk dengan bebas pada milik Luna yang sangat sempit itu.
Namun, Luna tiba-tiba melepaskan ciuman dan sedikit mendorong tubuh Bryan, membuat Bryan nampak kebingungan, padahal Bryan sudah mulai bergairah pada wanita itu, rasanya ingin segera menggarap tubuhnya.
"Kenapa?" tanya Bryan dengan wajahnya yang sedikit memelas, seakan seperti anak kecil yang sedang asik bermain tiba-tiba mainannya direbut orang. Sungguh nelangsa.
"Bau gosong!" jawab Luna dengan panik, dia segera berlari mendekati kompor. Rupanya Bryan telah melupakan tugasnya yang sedang memasak daging ayam.
Luna mematikan kompor, dia memperlihatkan goreng ayam yang warnanya sudah menghitam kepada Bryan, "Lihatlah ayam gorengnya gosong, Juan." katanya sambil tertawa.
Luna berhenti tertawa ketika mengingat ciumannya bersama Bryan, seakan bibir Bryan masih menempel pada bibirnya, itu adalah ciuman pertamanya, sehingga wajahnya nampak merah merona dan salah tingkah. Apalagi ketika dia mengingat bagaimana Bryan menggesekkan sesuatu dibawah perut mereka, membuat dia menelan salivanya dengan susah payah, tenggorokan Luna seakan terasa kering.
[Seharusnya sebelum Tuan beraksi, harus memperhatikan situasi dan kondisi dulu, agar moment romantis kalian tidak terganggu.]
Bryan menghela nafas panjang ketika mendengar omelan dari sistem. Sebenarnya Bryan juga menjadi salah tingkah, tapi dia berpura-pura bersikap santai, "Hm ya gak apa-apa, kita makan sama mendoan dan goreng telur aja, gak apa-apa kan?"
Jika sistem tidak melarang dia untuk memikat wanita dengan uang, dia bisa saja membelikan makanan mewah dan enak untuk Luna. Tapi mungkin sistem menuntut Bryan harus mendapatkan rasa cinta yang tulus dari setiap wanita, sehingga dia tidak bisa melakukannya.
Kecuali jika target sudah luluh 100 persen padanya, baru dia boleh menggunakan uang sistem untuk sang target, tanpa batas, sesuka hati Bryan. Karena sifat aslinya Bryan dia adalah seorang pria yang sangat loyal.
"Ya udah, tidak apa-apa. Aku malah bersyukur bisa makan malam ini." Mungkin jika tidak bertemu dengan Bryan, Luna akan kelaparan. Mungkin saja saat ini dia sedang luntang-lantung di jalanan, atau mungkin sudah tertangkap oleh anak buahnya Jerome.
Luna merasa ngeri membayangkan jika seandainya dia berhasil ditangkap oleh anak buahnya Jerome, mungkin saja sekarang ini dia hanya tinggal namamya saja, pria itu begitu sadis, membunuh manusia seakan sedang membunuh hewan. Karena itu dia sangat beruntung bertemu dengan seorang ojek online seperti Bryan, baginya Bryan seakan menjadi dewa penolong untuknya, jika dia tidak bertemu dengan Bryan, entah bagaimana nasibnya sekarang.
Bryan tersenyum menatap kagum pada Luna, Luna mungkin tipe wanita yang mau diajak susah, tapi sebenarnya sebagai seorang pria sejati tidak akan pernah membiarkan wanitanya kesusahan dan akan berusaha keras untuk membuat wanitanya hidup bahagia.
Malam ini pun akhirnya Bryan dan Luna makan malam bersama dengan lauk ala kadarnya, tapi walaupun begitu, mereka sangat menikmatinya.
Setelah menjalani kehidupan keduanya, Bryan benar-benar harus menjalani kehidupan yang sederhana. Uang yang Bryan hasilnya mungkin untuk sementara ini untuk menambah skill kemampuan, dan juga dia ingin menggunakannya untuk menolong orang, terutama membantu target. Karena masalah kekayaan, Bryan sebenarnya sudah kaya raya. Setelah dia menjadi manusia seutuhnya, dia akan merebut kembali perusahaannya dari Jordan dan Tasya.
Bryan merasakan nasib Luna hampir sama dengannya, karena itu dia pasti akan membantu Luna untuk merebut kembali hartanya dari saudara tiri dan ibu tirinya itu, dan akan melindunginya dari Jerome. Apapun caranya, akan Bryan lakukan demi melindungi sang target.
Galang dan Bu Rita hidup dengan nyaman di rumah mewah dan perusahaan peninggalan ayahnya Luna, sementara Luna harus tersiksa, hidupnya luntang-lantung seperti ini, tak ada yang membantunya.
'Nasib gadis ini hampir sama denganku, aku janji aku pasti akan membantunya untuk mengusir ibu tiri dan kakak tirinya, dan juga membuat Jerome tidak akan pernah mengganggu hidupnya lagi.' gumam hati Bryan, pandangan pria itu tak lepas dari wanita yang sedang berada disampingnya.
Bryan bersungguh-sungguh ingin membantu Luna, agar Luna bisa lepas dari ketiga orang yang laknat itu, dan membuat Luna menjadi wanita mandiri dan hidup bahagia.