Siapa sih yang gak kesel tiba-tiba dipindahin ke Pesantren? secara dunia sekarang memanas
Pasti kalian berfikir pesantren menjadikan kalian orang yang kuper dan ndeso!? Ya kaya yang di alami Aletha Fitrina Syifa gadis berusia 17 th
Karna sering membuat onar di sekolah dan keluar masuk BK membuat papah Aletha memindahkannya di Pesantren
Pesantren membuat Aletha bosan sempat berencana ingin kembali ke kota namun karna bertemu dengan Ustadz tampan membuat Aletha mengurungkan niatnya dan merubah sedikit demi sedikit akhlaknya
Apakah Aletha dan Ustadz tampan berlangsung lamaran? atau Aletha kembali ke kota?
Mari kecerita
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yesi Tree, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
#20
"Gimana ketemu?" tanya Kevin kepada Najwa dan Tari
Najwa dan Tari hanya menggelengkan kepala, Kevin mengusap wajah kasar. Tak berselang lama Ustadzah aisyah, Ustadz bakrim, dan Pak kyai datang
"Bagaimana ada yang menemukan Aletha?" tanya Ustadz bakrim
"Seluruh pondok pesantren sudah kita telusuri, sepertinya Aletha tidak ada di pondok pesantren!" ujar Pak kyai
Kevin mengacak rambut frustasi, "gue gagal jaga Aletha!!!" teriak Kevin dalam hati
"Pak kyai bagaimana kalau kita lapor polisi?" usul Tari yang sangat cemas
"Aletha belum hilang 24 jam, sehabis magrib kita cari keluar pesantren!" sahut Pak kyai
"Baiklah sekarang kalian kembali ke asrama masing-masing, bersihkan diri dan bersiap solat magrib sehabis itu kita cari Aletha" tutur Ustadzah aisyah
"Baik ustadzah, assalamualaikum"
"Waalaikumsallam!"
Kevin berjalan cepat ke asramanya. Saat sampai Kevin menghempaskan tubuhnya ke ranjang mengusap wajah kasar
"Bagaimana vin Aletha sudah ketemu?" celetuk Doni
Kevin menggeleng pelan, "Aletha tidak ada di pesantren"
****
"Bara lepasin gue bara!" teriak Aletha frustasi
Bara duduk di ruangan dimana Aletha diskap, Bara duduk bersantai di sofa dengan memimun segelas wine
"Apa kau bisa diam!" bentak Bara membuat Aletha ketakutan
Aletha hanya bisa menangis tubuhnya melemah karna berteriak, "Bara ini sakit bara tolong lepasin gue!" pinta Aletha memohon
Bara bangkit dari duduknya menghampiri Aletha, "dari awal kalo kamu menurut aku gak akan tali-tali gini Aletha!"
"Bara lo dari dulu emang gak pernah mikirin perasaan gue!"
Tok
Tok
Tok
"Masuk"
Anak buah Bara pun masuk, "Bos jet pribadi sudah siap landas!" ujarnya
Bara tersenyum licik menatap Aletha, "Sebentar lagi kita akan bahagia tha!"
"Gue gak mau lepasin gue tolong!!!" Aletha memberontak ketakutan
Plakk
Bara menampar pipi Aletha hingga merah, mata kelam Bara berubah menjadi merah, "Aku bilang kamu nurut aku gak akan kasar!" teriak Bara
Aletha tetap kekeh memberontak, "Oh kamu memang tidak bisa di ajak nurut ya, Yeyen bawakan cambuk!" titah Bara dingin
Aletha semakin ketakutan wajahnya pucat saat melihat Bara membawakan cambuk, "Lepasin gue dasar B*jingan!"
Ctarrr
Satu cambukan mengenai kaki Aletha, Aletha mengerang kesakitan, "ah sak sakit..."
"Ya allah selamtkan hamba yallah" doa Aletha dalam hati. air mata Aletha semakin deras mendapatkan cambukan
"Kalo kamu berani berteriak lagi aku akan cambuk kamu lebih kejam lagi, ngerti!"
Aletha menggeleng menangis sekuat tenaga, "gue benci sama lo Bara! lo psikopat! gue nyesel udah pernah cinta sama lo.. rasa cinta lo udah terubah menjadi obsesi!" teriak Aletha
Ctarr
Satu cambuk mengenai punggung Aletha, Aletha hanya bisa mengerang kesakitan
Bara menjepit pipi Aletha dengan tangannya, Aletha menatap tajam Bara, Bukannya takut Aletha malah meludahi Bara
"Gadis sialan!" bentak Bara disusul cambukan mengenai wajah Aletha
"Bara... apa lo inget bara dulu kita pernah mengatakan jika kita tidak berjodoh kita harus mengikhlaskan.. dulu lo yang bilang sendiri kalo lo bakal bahagia ngeliat gue bahagia bara.. dimana janji lo? cinta tidak harus memiliki Bara, keobsesian lo udah ngerubah cinta kita Bara... lo bukan Bara yang gue kenal lo udah berubah menjadi iblis yang akan gue benci seumur hidup... hiks hiks..!" tutur Aletha sambil menangis
Bara terdiam Bara mengingat janjinya dulu tapi rasa obsesinya merubah Bara menjadi iblis, "Bara... dulu lo gak pernah kasar sama gue, cinta kita udah lo rubah jadi obsesi Bara... seharusnya lo dengarkan Ustadz Yusuf seharusnya kamu seperti dia Bara"
Saat mendengar nama Yusuf, Bara kembali tersulut emosi, kali ini Bara tidak akan berlaku halus kepada Aletha
"Jangan pernah bawa-bawa nama laki-laki sialan itu" teriak Bara di susul cambukan berkali-kali di punggung Aletha
Aletha mengerang kesakitan luar biasa, air matanya menetes tak henti-henti, "Ya allah selamatkan hamba yallah, kirimlah penolong untuk hamba yallah**" tak henti-hentinya Aletha berdoa memohon pertolongan kepada tuhannya
Tok
Tok
Tok
Ketukan pintu menghentikan Bara mencambuki Aletha, "Bos kita bisa berangkat sekarang, jet terparkir di ujung desa disana ada tempat kosong yang luas" ujar Pilot pribadi Bara
Bara menghembuskan nafas kasar lalu melempar cambukan tepat didepan muka Aletha, "bawa dia ke mobil jangan sampai kabur!" titah Bara kepada anak buahnya
****
Aletha di seret paksa keluar mobil, Aletha selalu memberontak ketakutan
"gue harus kabur iya gue harus kabur!"
Aletha diseret seorang pria berbadan besar dan berkepala plontos, Aletha memiliki ide Aletha menggigit tangan penjaganya lalu menendang perut buncitnya sekuat tenaga Aletha berlari
Bara yang melihat menjadi marah Bara menyuruh anak buahnya mengejar Aletha. Aletha terus berlari sekuat tenaga
Brukk
Aletha menabrak dada bidang seseorang, Aletha mengadahkan kepalanya
"Ustadz Yusuf" gumam Aletha langsung memeluk Yusuf. Aletha ketakutan Aletha memeluk Yusuf sangat erat
"Aletha cepat kemari!" teriak Bara, Bara semakin emosi saat melihat Yusuf di peluk oleh Aletha
"Jangan berlaku kasar dengan Aletah!" seru Yusuf menatap tajam Bara
"Serang dia!" seru Bara
Dor
Dor
Dor
"Angkat tangan!" seru seorang polisi dengan anak-anak buahnya
Seluruh polisi tersebut menangkap anak buah Bara. Bara berlari karna tidak ingin di tangkap polisi
Aletha, Yusuf, dan salah satu polisi mengejar Bara, Bara sudah mendapatkan tembakan di kaki namun tetap berlari tanpa di ketahui Bara menyebrang jalan sembarangan dan mobil dengan kecepatan kencang menabrak tubuh Bara
"Aaaaaaaaaaa....!!!"
bruk
"Baraaa!!!" teriak Aletha
Aletha, Yusuf, dan polisi tersebut menghampiri Bara. Bara tersungkur dengan kepala yang mengalirkan darah segar
Bara tersendat-sendat nafasnya tak karuan, sekuat tenaga Bara mengelus pipi Aletha, "A..a aletha.. ma maafkan ak aku" ujar Bara terputus-putus Aletha menangis memeluk Bara, Bara memegang tangan Yusuf menatapnya dalam, "Ja jaga... aa aletha.. ba ba.. hagiakan.. a aletha.. a aku tepatin... ja janji aku.." Bara menutup matanya setelah mengatakan hal tersebut. Yusuf mencari nadinya saat di pencet sudah tak berdetak Bara menghembuskan nafas terakhirnya
"Inallilahi wainalilahi rojiun" gumam Yusuf
Aletha menangis memeluk mayat Bara, "Bara... gue udah maafin lo bara, bangun Bara bangun... hiks hiks.."
"Aletha...!" teriak Kevin dan yang lainnya
Kevin dan yang lainnya menghampiri Aletah, Ustadzah aisyah, Najwa, dan Tari langsung memeluk Aletha
Kevin juga memeluk Aletha, "Kamu gakpapa kan tha? aku khawatir sama kamu" ujar Kevin memeluk erat Aletha
"Inallilahi wainalilahi rojiun. bukannya anak ini yang membuat keributan di pondok pesantren waktu itu?" ujar Pak kyai
"Lebih baik kita bawa kerumah sakit Pak kyai untuk mengurus jenazahnya" ujar Yusuf
****
Siang hari di pemakaman Bara. Aletha datang pemakaman dipenuhi kerabat Bara dan orang tua Bara. Ibunya Bara pun menghampiri Aletha dengan menangis
"Maafkan kesalahan Bara ya Aletha, maafkan Bara yang sudah melukai kamu..." ujar Ibu bara menangis
Aletha juga ikut menangis, "Aletha udah maafin Bara, semoga Bara tenang disana" sahut Aletha memeluk Ibu bara
"Bara dulu pernah cerita pengin kamu jadi istrinya dan jadi anak Mamah, kalau boleh kamu panggil tante Mamah ya tha!?" pinta Ibu bara menatap nanar Aletha
Aletha mengangguk tersenyum manis, "Iya mah Aletha juga anak mamah"
"Kalau begitu mamah pamit ya tha terimakasih sudah bersama Bara dulu. Assalamualaikum"
"Waalaikumsallam"
Di pemakaman tinggalah Aletha, Yusuf, Kevin, Najwa, dan Tari. Aletha duduk mengelus nisan Bara
"Semoga kamu tenang disana ya Bara.. cinta kita akan tetap ada meskipun tanpa memiliki" ujar Aletha
"Mengikhlaskan adalah cara yang tepat! mencintai orang yang sudah mati hanya sia-sia dan membuat orang yang sudah mati menjadi sedih, kesedihan mendalam juga tidak baik untukmu! Lupakan rasa cintamu kenanglah beliau saja di masalalumu" tutur Yusuf
Aletha mengangguk lalu berdiri, "Terimakasih Ustadz sudah menyelamatkan saya!"
"Sama-sama karna saya sudah di tugaskan untuk menjaga kamu!"
"Aletha...!" teriak seorang pria menghampiri Aletha
TBC❤
CERITA NYA BAGUS, SAYANG SITUASI PONPES NYA GK SREG, TU PENGURUS PONPES, KIYAI & USTADZ2NYA HRS BNYK NANGGUNG DOSA.. KRN MMBIARKN INTERAKSI SANTRI CWEK & COWOK... HINGGA TERJADI ZINAH MATA, HATI & PIKIRAN, DN JUGA ZINAH BENARAN YG DILAKUKN REVA.