NovelToon NovelToon
Rainy Couple SEASON TWO

Rainy Couple SEASON TWO

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Selingkuh / Cinta pada Pandangan Pertama / Enemy to Lovers
Popularitas:514
Nilai: 5
Nama Author: IG @nuellubis

"Ivy nggak sengaja ketemu sama kamu dan Nabilah. Kamu--sabtu kemarin itu--ketemuan kan sama Nabilah di Rainbow Caffee?!"

Sempet ada jeda sebentar, yang akhirnya Matias berbicara juga. "I-iya, t-tapi a-aku ng-nggak ka-kayak yang kamu pikirin. Aku sama Nabilah pun nggak ada hubungan apa-apa. Murni ketemuan sebagai temen. Aku cuman cinta sama kamu, Ke."

Ternyata Kezia masih mau memaafkan Matias. Berlanjutlah kisah cinta mereka. Hanya saja, jalan di hadapan mereka berdua semakin terjal.

Berikutnya, tidak hanya tentang Matias dan Kezia. Ada juga kisah Martin Winter dan Vanessa Rondonuwu. Pun, kisah-kisah lainnya. Kisah yang sama manisnya.

Terima kasih banyak yang sudah menyimak season one RAINY COUPLE di tahun 2020 silam. Kali pertama aku menulis novel di platform.

NOVEL INI PERNAH MELEDAK DI NOVELTOON DI TAHUN 2020 SILAM!

Season 1 Rainy Couple
(https://noveltoon.mobi/id/share/102447)

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon IG @nuellubis, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Nabilah dan Rambut Pendeknya

"Nih," Eko nyengir, sengaja menyodorkan sebatang rokok kepada Nabilah.

Nabilah tertawa, lalu memukul bahu Eko yang terlihat cukup berotot untuk seorang banci yang bercita-cita untuk melakukan operasi kelamin di Bangkok. "Dasar banci gila lo! Lu kan tau, gue nggak ngerokok!"

Eko balas tertawa dengan volume yang lebih kencang. Rokok itu dimasukkan kembali ke dalam kotaknya. "Nggak usah pake gila, kali. Banci, banci aja. Aku juga bangga, kok, jadi banci gini. Nggak ngerugiin orang, malah bikin segelintir orang bahagia sama keberadaan aku."

"Om-om senang, kan," ucap Nabilah nyengir dan memukul punggung Eko.

"Ya udah, nih, es jeruk peras aja, suka, kan?" tawar Eko yang memang membawa dua gelas. Gelas pertama adalah susu coklat pesanan Eko. Gelas kedua itu memang diperuntukkan Nabilah. "Santai, Jeng. Dan, sekarang, coba cerita ke aku, kenapa bisa patah hati gitu? Masih cowok yang sama? Atau, cowoknya beda lagi?"

Nabilah tertawa dan menyesap es jeruk perasnya. "Banci, banci,... emang ini pesanan gue juga."

"Ih, udah, deh, diucapin sekali, gapapa, kali." Eh, sekarang Eko yang mengambek. "Jangan sampe terus-terusan gitu diucapinnya."

Nabilah langsung merangkul Eko dan mengelus-elus rambut ikal Eko. "Sekarang, lu jadi bayi gede, yah. Cup, cup, cup, kalau lagi kayak gini, gue jadi pengen punya adik lagi."

"Jadiin aja lagi, Jeng." Eko mengedipkan sebelah mata ke arah Nabilah. "Jadikan aku adikmu, Jeng Nabilah."

Nabilah tertawa. Iseng saja Nabilah menyiramkan air jeruk peras itu ke atas kepala Eko.

"Oh, jadi, kalau mau jadi adiknya Nabilah Angela Siregar, harus mau disirem air jeruk anget dulu?" ujar Eko yang sok memelototi Nabilah, namun malah nyengir.

"Apaan sih, Ko? Ga jelas!" semprot Nabilah nyengir.

"Mending aku jadi adiknya Nabilah Ratna Ayu Azalia." ucap Eko dengan ekspresi menjijikkan saking menjijikkannya, Sang Author sampai memuntahkan isi makanannya.

"Siapa lagi, tuh? Cakepan mana sama Nabilah yang ini?" tunjuk Nabilah ke arah dirinya sendiri sambil menunjukkan senyuman terindahnya. Nabilah, Nabilah, jangan kamu berikan senyuman terindah kamu ke banci yang suka menjajakan diri ke Om-Om Senang. Itu namanya mubazir. Berikanlah senyuman terindahmu ke calon belahan jiwamu.

"Itu, tuh, yang kata customer salon, bekas personel girlband. Girlband apa gitu, aku lupa. Lagian aku sih lebih demen lihat boyband juga, sih. Biasalah--" jawab Eko yang mulai menyalakan rokok kreteknya.

"--cari cogan biar bisa diporotin, kan?" tebak Nabilah. Sebetulnya hubungan Nabilah dan Eko tidak terlalu dekat. Nabilah bisa tahu fakta tersebut melalui kebiasaan menguping pembicaraan antara Eko dan teman sesama bancinya yang cukup sering datang untuk bersalon. "Udah nggak tertarik sama Ruben Onsu lagi, nih, ceritanya? Takut dihajar istrinya?"

"Ih, bukan diporotin juga, kali, Jeng. Murah bener harga diri aku." kata Eko cemberut. "Mending kamu cerita kenapa. Aku siap dengerin, Jeng. Jangan dipendem, nanti sembelit. Kita kenalan juga lumayan lama. Cerita, Jeng. Udah janji, kan? Eh, nggak usah bawa-bawa Ruben Onsu, deh. Plis, deh, ah."

Nabilah tertawa, lalu menghela napas. Sebetulnya Nabilah agak malas untuk bercerita. Walau sudah potong rambut hingga sependek ini, tetap saja sepertinya Nabilah membutuhkan seseorang agar beban di kepalanya bisa keluar.

Di saat Nabilah hendak mencurahkan isi hatinya ke seorang banci salon, datanglah dua orang pengamen yang menyanyikan sebuah lagu yang agak menyayat untuk seorang Nabilah Angela Siregar, seorang mantan artis cilik yang lumayan sering tampil di beberapa film televisi dan pernah menjadi host di sebuah perlombaan tamiya.

"...I walked through the door with you

The air was cold

But something about it felt like home somehow

And I, left my scarf there at your sister's house

And you've still got it in your drawer even now..."

Untuk kali pertama, Nabilah menyaksikan sisi maskulin Eko. Dengan sigap, Eko langsung menangkap tubuh Nabilah dan membiarkan Nabilah merasa nyaman dalam pelukannya. Ah, andai Eko tidak memilih jalan hidup sebagai seorang banci salon, Eko mungkin bisa menjadi pasangan yang serasi untuk Nabilah. Buktinya salah seorang pengamen menganggap Eko dan Nabilah sebagai sepasang kekasih.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!