NovelToon NovelToon
Sang Mantan Istri

Sang Mantan Istri

Status: tamat
Genre:Janda / Cerai / Wanita Karir / Kaya Raya / Keluarga / Fantasi Wanita / Tamat
Popularitas:7.3M
Nilai: 4.9
Nama Author: Muhammad Yunus

Mereka dijodohkan dan berani membuat komitmen untuk berumah tangga. Tapi kabar mengejutkan di ucapkan si pria di usia pernikahan yang belum genap 1 bulan. Yudha meminta berpisah dengan alasan cinta masa lalunya telah kembali.

Delapan tahun berlalu Yudha kembali bertemu dengan mantan istrinya.

Tidak ada yang berubah. Wanita itu tetap cantik dan bersahaja tapi bukan itu yang menjadi soal. Matanya memaku pada seorang gadis kecil berambut pirang yang begitu mirip dengannya.

"Bisa kau jelaskan?"

"Tidak ada yang perlu ku jelaskan!"

"Aku sudah mencari tahu tentangmu tujuh tahun terakhir dan tidak ada catatan kau pernah menikah sebelumnya selain..... apa itu anakku?"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Muhammad Yunus, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 20

Nilam tidak perlu menjelekkan Yudha pada orang tuanya, mereka mengenalkannya sebagai orang baik maka saat menyudahinya pun tidak ingin memberi kesan buruk sehingga membuat orang tua merasa bersalah.

Untuk itulah mungkin kecacatan sifat Yudha tidak diketahui hingga kini, hubungan antara Yudha dan orang tuanya juga tidak berubah.

Mungkin?

"Aku masih ada pekerjaan, apa ada perlu?"

Begitu tidak juga mendapat kejelasan Yudha atas sikapnya Nilam memberi tahu bahwa dia sedang sibuk.

Yudha melangkah lebih dekat dan merasa lega melihat sebuah laptop yang sedang menampilkan gambar desain bener, berarti kehadiran pria itu ke rumah mantan istrinya karena pekerjaan.

"Tentang Mylea." ucap Yudha seperti ada beban yang terangkat dari dadanya. "Aku bisa menunggu." tambahnya yang kini tanpa dipersilahkan duduk di hadapan Nilam dan Alfaaro.

Delapan tahun lalu, Yudha menyetujui perjodohan mereka bukan karena cinta.

Delapan tahun lalu juga dia dengan bodoh melepaskan Nilam karena Ruliana kembali.

Itu dulu, delapan tahun lalu.

Sekarang. Delapan tahun kemudian, apa yang sudah terlewat tidak bisa disesali lagi.

Lalu, apa yang bisa Yudha harapkan dari Nilam jika tanpa dirinya saja Nilam sudah seperti sekarang?

Wanita itu tidak kekurangan suatu apapun, dan Yudha juga bisa tebak jika banyak laki-laki yang menginginkan Nilam untuk menjadi pendamping hidup.

Dan mungkin salah satunya adalah pria yang kini tengah duduk di samping mantan istrinya.

Saingan berat.

Pria itu masih muda dan mungkin juga bukan pria sembarangan mengingat dia bisa bekerja sama dengan Nilam.

Alfaaro tidak menganggap kehadiran Yudha, dia tetap membahas apa yang perlu dibahas dengan Nilam, sesekali dia juga mencetuskan ide, mereka tampak kompak yang membuat sepasang mata tak lepas menatap keakraban keduanya.

Tiga puluh menit akhirnya pekerjaan mereka selesai tidak tahu mengapa Yudha juga dengan tanpa malu masih menunggu Nilam.

Setelah Alfaaro pergi dari rumah Nilam saat itu Nilam melihat pada mantan suaminya.

"Ada apa?" tanya Nilam setelah kembali dari mengantar Alfaaro dari pintu depan.

"Aku mau izin membawa Mylea menemui Ibu."

Hanya itu?

"Ya, silahkan. Tapi tidak untuk menginap."

"Terimakasih."

"Sudah bicara dengannya?"

"Akan segera ku bicarakan, yang terpenting aku mengantongi izin darimu."

Nilam mengangguk kemudian pamit keruang kerjanya.

Hanya seperti itu saja.

Terlalu sulit mencari waktu berdua dengan mantan istrinya.

Tidak lama setelah Nilam masuk keruang kerjanya Yudha juga beranjak pergi.

Tuhan tidak menjanjikan suatu kebahagiaan tanpa kesedihan. Namun, jelas semua itu menjadikan hidup manusia penuh dengan warna. Adanya bahagia dan sedih, menghadirkan sesuatu yang lebih menguatkan diri.

*******

Alfaaro pulang kerumah ayahnya kebetulan disana ada sang Kaka dengan suaminya yang tengah mengunjungi Udgam.

"Baru pulang Aro?" tanya Kaka iparnya yang bernama Gyantara.

"Ya, kak."

"Masih belum selesai proyek perumahan?"

"Sudah 99%" ujar Alfaaro ikut bergabung dengan Kaka iparnya.

"Betah kan kalau sudah terjun lagi? Kamu aja yang nggak mau coba." cecar Lyga.

"Sayang," tegur Gyantara pada istrinya.

Bukan tanpa alasan Alfaaro saat itu pergi dari perusahaan harusnya istrinya tidak perlu mengungkit lagi.

"Alfaaro?"

Udgam ikut bergabung bersama anak dan menantunya.

"Bagaimana kerjasama dengan Bu Nilam?"

Aneh? Bukan nama PT atau perusahaan yang disebut ayahnya melainkan direkturnya.

"Lancar."

"Suka yang dewasa?"

Apa?

"Mandiri dan bonus putri cantik pula."

Ada apa dengan ayahnya?

"Ayah bahas apa?" tanya Lyga kepo.

"Ciri-ciri tipe istri idaman Alfaaro."

"Hah?"

"Ayah hanya bercanda." Alfaaro menanggapi.

"Tidak, ayah serius. Jika memang kamu sudah merasa siap niat baik harus disegerakan." tutur Udgam bijak.

Alfaaro bergeming. Apakah ayahnya ini paranormal? Bagaimana ayahnya selalu tahu keinginannya?

"Aku naik dulu, mau mandi." pamit Alfaaro setelah beberapa saat duduk bersama mereka.

******

"Ada apa menemui Ibu?"

Yudha menelan ludah dengan susah payah. Hati ibunya masih belum cair.

"Kelihatannya Ibu lelah," yang dilihat Yudha dari wajah ibunya bukan raut lelah melainkan kesal.

"Pulanglah, istri tercintamu menunggu."

Tak ada yang tahu luka hatinya yang harus melihat Yudha melalaikan tanggung jawabnya.

Tidak ada yang salah dengan Nilam memilih pergi waktu itu, Yudha- lah yang terlalu lemah pada hatinya sehingga tidak mampu melupakan dan menggeser nama Ruliana dari hatinya yang saat itu padahal sudah menikahi Nilam.

Tapi untuk anak harusnya pria itu tidak bisa meninggalkan tanggung jawabnya hanya karena terlalu cinta pada sang istri.

********

Tidak ingin pulang dan bertemu istrinya ke rumah Ibunya juga tidak diizinkan maka di sinilah Yudha bersama David meneguk cairan merah pekat.

"Kalau aku datang kerumahnya, dia tidak akan perduli setiap melewatimu dia tidak akan menyapa dia benar-benar menganggap ku tidak ada." Yudha mengatakan hal yang telah dilewati selama ia berkunjung ke rumah Nilam.

Harusnya Yudha tidak mengatakan hai itu. Cukup melakukan apa yang ingin dilakukan tujuannya datang untuk bertemu dengan Mylea untuk apa memancing perhatian Nilam? Mantan istrinya bukan orang bodoh.

Tapi tetap saja melihat keacuhan Nilam pada kehadirannya hatinya terasa tercubit.

Puluhan kali panggilan dari Ruliana Yudha abaikan.

Dia sedang ingin menenangkan pikiran bukan menambah beban perasaan, setidaknya dengan mabuk sedikit luka hatinya terobati.

Meski Yudha sendiri tidak tahu dia terluka sebab apa?

********

Besok boleh aku datang? Lusa aku akan ke Riau.

Nilam melihat pesan dari Alfaaro. Pria itu benar-benar sibuk. Diusia muda bisa mengemban tanggung jawab yang begitu besar.

Diseberang sana Alfaaro dengan cemas menunggu balasan dari Nilam. Pesannya sudah centang biru tapi tak kunjung ada jawaban yang dinantinya.

Satu menit.

Tiga menit.

Hingga tujuh menit.

Boleh.

Penantian panjang itu hanya dijawab dengan satu kata. Sangat tidak sesuai ekspektasi. Tapi hanya dengan satu kata itu saja sudah membuat sudut bibir putra tuan Sean dan tuan Udgam tertarik keatas.

Esok hari yang dinanti tiba.

Kali ini beda dari sebelumnya Alfaaro sudah membawa kopernya di mobil karena jam sembilan pagi dia sudah harus take-off.

"Om, Je "

Senyum Mylea mengembang melihat kedatangan Alfaaro. Putri Nilam juga gegas menarik tangan Alfaaro ketempat tadi dia sedang duduk.

"Mama dimana?" tanya Alfaaro pada Mylea.

"Masih di kamar " jawab Mylea masih menggenggam tangan Alfaaro.

"Mylea jadi anak pintar ya, Om kesini mau pamit beberapa hari kedepannya om belum bisa berkunjung."

"Kenapa?"

"Om ada pekerjaan di luar kota."

"Sama Mama?"

Alfaaro menggeleng.

"Om akan kembali?" tanya Mylea kini dengan wajah sendu.

"Tentu."

"Nanti boleh Mylea telepon?"

"Kapanpun."

Kini senyum putri Nilam dan Yudha kembali terkembang.

"Kalau begitu om pergi." pamit Alfaaro.

Alfaaro baru saja pergi sekitar satu menit saat Nilam turun menemui putrinya.

"Tadi ada Om Je."ucap Mylea kembali pada alat tulisnya. "Om Je datang untuk berpamitan pada Mylea Ma, kan Mylea jadi sedih Om Je akan pergi untungnya Om Je bolehin Mylea telepon kapan saja semau Mylea."

Ada yang aneh di hati Nilam mendengar ucapan putrinya, hatinya terusik dengan perhatian Alfaaro pada Mylea, berbeda dengan pria lain yang berusaha mendekatinya untuk mengajak berhubungan, pria itu terus terang mengatakan perasaannya tapi justru mendekati putrinya.

Lihatlah bahkan Alfaaro tidak perlu bertemu dengannya, dia hanya perlu berpamitan pada Mylea.

Alfaaro juga tidak seperti pria yang sering mendekatinya selama ini.

Alfaaro tidak mengganggunya, kirim pesan juga sesekali, saat bersama tingkahnya tidak seperti orang yang caper tapi lebih seperti rekan kerja.

Diantara pria yang mendekatinya, baru kali ini juga putrinya welcome.

######

Penyematan terbesar bagi author adalah dukungan reader.

Jadi jangan lupa jejak cinta untuk author ya..

happy reading ❤️❤️

1
Batriani
terimakasih untuk author.., menyajikan cerita yg menarik, apik lugas.., sukses terus buat author..... ❤❤❤
Batriani
yeeey...... akhirr nya.... halal ya bro "al".🙃😊🪅🎊🎎
Batriani
Nilam dikelilingi oleh orang2 egois. hanya memikirkan diri mereka sendiri...
HjRosdiana Arsyam
Luar biasa
Batriani
Surprise...... buar yudha.
Batriani
emang enak.... rasain dah
Batriani
😭😭😭ikut cemas... semoga mylea segera kembali pulih..
Sandisalbiah
𝙻𝚄𝙰𝚁 𝙱𝙸𝙰𝚂𝙰
Sandisalbiah
𝚓𝚒𝚔𝚊 𝙽𝚒𝚖𝚊𝚜 𝚎𝚖𝚊𝚗𝚐 𝚋𝚎𝚐𝚒𝚝𝚞 𝚙𝚎𝚍𝚞𝚕𝚒 𝚍𝚐𝚗 𝚈𝚞𝚍𝚊 𝚔𝚎𝚗𝚊𝚙𝚊 𝚐𝚊𝚔 𝚍𝚒𝚊 𝚜𝚊𝚓𝚊 𝚋𝚎𝚛𝚞𝚜𝚊𝚑𝚊 𝚋𝚞𝚊𝚝 𝚖𝚎𝚗𝚐𝚊𝚕𝚒𝚑𝚔𝚊𝚗 𝚑𝚊𝚝𝚒 𝚈𝚞𝚍𝚊 𝚍𝚊𝚛𝚒 𝙽𝚒𝚕𝚊𝚖.. 𝚔𝚊𝚕𝚊𝚞 𝚍𝚒𝚊 𝚋𝚎𝚗𝚎𝚛𝚊𝚗 𝚋𝚊𝚒𝚔 𝚐𝚊𝚔 𝚜𝚎𝚑𝚊𝚛𝚞𝚜𝚗𝚢𝚊 𝚖𝚎𝚖𝚋𝚞𝚓𝚞𝚔 𝙽𝚒𝚕𝚊𝚖 𝚋𝚞𝚊𝚝 𝚖𝚎𝚗𝚎𝚛𝚒𝚖𝚊 𝚈𝚞𝚍𝚊 𝚔𝚎𝚖𝚋𝚊𝚕𝚒 𝚔𝚛𝚗 𝙽𝚒𝚕𝚊𝚖 𝚞𝚍𝚊𝚑 𝚋𝚎𝚛𝚜𝚞𝚊𝚖𝚒...
Sandisalbiah
𝚎𝚖𝚊𝚗𝚐 𝚔𝚊𝚖𝚞 𝚜𝚒𝚊𝚙𝚊 𝚖𝚎𝚗𝚐𝚑𝚊𝚛𝚊𝚙 𝙱𝚒𝚕𝚊 𝚖𝚎𝚗𝚐𝚊𝚗𝚐𝚐𝚊𝚙 𝚔𝚊𝚖𝚞, 𝚖𝚊𝚗𝚝𝚊𝚗 𝚢𝚊 𝚖𝚊𝚗𝚝𝚊𝚗 𝚊𝚓𝚊, 𝚑𝚊𝚛𝚞𝚜 𝚝𝚊𝚞 𝚙𝚘𝚜𝚒𝚜𝚒 𝚍𝚘𝚗𝚐 𝚈𝚞𝚍𝚊... 𝚢𝚐 𝚔𝚎𝚌𝚎𝚕𝚊𝚔𝚊𝚊𝚗 𝚒𝚝𝚞 𝙼𝚢𝚕𝚎𝚊 𝚝𝚙 𝚔𝚘𝚔 𝚔𝚊𝚖𝚞𝚗𝚢𝚊 𝚢𝚐 𝚊𝚖𝚗𝚎𝚜𝚒𝚊, 𝚑𝚎𝚛𝚊𝚗𝚗..!!
Sandisalbiah
𝚜𝚎𝚘𝚛𝚊𝚗𝚐 𝚊𝚢𝚊𝚑 𝚢𝚐 𝚐𝚊𝚔 𝚋𝚒𝚜𝚊 𝚖𝚎𝚗𝚓𝚊𝚐𝚊 𝚍𝚊𝚗 𝚖𝚎𝚕𝚒𝚗𝚍𝚞𝚗𝚐𝚒 𝚊𝚗𝚔 𝚔𝚊𝚗𝚍𝚞𝚗𝚐𝚗𝚢𝚊 𝚜𝚎𝚗𝚍𝚒𝚛𝚒 𝚖𝚎𝚖𝚊𝚗𝚐 𝚐𝚊𝚔 𝚋𝚒𝚜𝚊 𝚍𝚒 𝚙𝚎𝚛𝚌𝚊𝚢𝚊 𝚋𝚞𝚊𝚝 𝚍𝚒 𝚔𝚊𝚜𝚒𝚑 𝚝𝚊𝚗𝚐𝚐𝚞𝚗𝚐𝚓𝚊𝚠𝚊𝚋 𝚋𝚎𝚜𝚊𝚛.. 𝚈𝚞𝚍𝚊 𝚜𝚊𝚕𝚊𝚑 𝚕𝚊𝚗𝚐𝚔𝚊𝚑 𝚍𝚊𝚗 𝚜𝚎𝚔𝚊𝚛𝚊𝚗𝚐 𝚍𝚒𝚊 𝚋𝚎𝚗𝚊𝚛² 𝚝𝚎𝚕𝚊𝚑 𝚝𝚎𝚛𝚜𝚎𝚜𝚊𝚝 𝚓𝚊𝚞𝚑 𝚍𝚐𝚗 𝚙𝚒𝚕𝚒𝚑𝚊𝚗𝚗𝚢𝚊 𝚜𝚎𝚗𝚍𝚒𝚛𝚒..
Sandisalbiah
𝚛𝚒𝚋𝚎𝚝 𝚗𝚢𝚊 𝚑𝚒𝚍𝚞𝚙𝚖𝚞 𝚈𝚞𝚍𝚊... 𝚌𝚒𝚗𝚝𝚊 𝚖𝚎𝚖𝚋𝚞𝚊𝚝 𝚖𝚊𝚝𝚊𝚖𝚞 𝚋𝚞𝚝𝚊 𝚍𝚊𝚗 𝚍𝚒𝚛𝚒𝚖𝚞 𝚖𝚎𝚗𝚓𝚊𝚍𝚒 𝚋𝚘𝚍𝚘𝚑..
Sandisalbiah
𝙼𝚢𝚕𝚎𝚊 𝚋𝚎𝚛𝚜𝚒𝚔𝚊𝚙 𝚜𝚎𝚍𝚎𝚠𝚊𝚜𝚊 𝚒𝚝𝚞 𝚝𝚙 𝚊𝚢𝚊𝚑𝚗𝚢𝚊 𝚢𝚐 𝚙𝚕𝚒𝚗 𝚙𝚕𝚊𝚗 𝚍𝚊𝚗 𝚔𝚎𝚔𝚊𝚗𝚊𝚔𝚊𝚗, 𝚙𝚊𝚗𝚝𝚊𝚜 𝚃𝚒𝚍𝚊 𝚋𝚎𝚛𝚓𝚘𝚍𝚘𝚑 𝚍𝚐𝚗 𝚁𝚞𝚕𝚕𝚒𝚊𝚗𝚊 𝚔𝚛𝚗 𝚖𝚎𝚛𝚎𝚔𝚊 𝚖𝚎𝚖𝚒𝚕𝚒𝚔𝚒 𝚠𝚊𝚝𝚊𝚔 𝚢𝚐 𝚜𝚊𝚖𝚊, 𝚎𝚐𝚘𝚒𝚜
glade🌊
top 😇😇
Rika Anggraini
ndak suka sikap mamanya.
msh bs memaafkan menantu yg sdh menabrak cucu sendiri.
miris.
harusnya cerai adalah yg benar dilakukn yudha
siti salamah
mau baca sang pelakor tapi sudah tidak ada, pindah lapak ya Thor??
siti salamah
semoga Athor nya TDK pindah ke lapak sebelah ini ceritanya bgus drama keluarga Tapi tidak sperti drama ikan terbang.👍👍👍💪💪 Slam kenal untk Author nya.
siti salamah
critalny bguss beda dari yang lain.. tkoh ceritanya bnyak Tapi Tidakk bikin pusing baca nya..pemeran utamnya ank baik Tapi Tidak bodoh..semua peran d ceritakn dari dua sisi.
Rika Anggraini
mampus
Rika Anggraini
suka.sm.karakter nilam
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!