Ikuti instagramku ya kakak. alwi08895
Instagram Karena perjodohan, aku terpaksa menikahi suamiku sekarang ini. Di mata orang lain, dia memberiku cukup uang dan cinta, tetapi hanya aku yang tahu bahwa dia tidak pernah menyentuhku. Dua bulan menikah, aku masih seorang perawan ...... Untuk mengubah kebekuan itu, aku telah mencoba merayunya dengan pakaian yang sangat terbuka, tetapi dia bahkan tidak melirikku sama sekali. Yang lebih membuatku patah hati, suatu hari aku melihatnya memegang tangan wanita lain. Wanita itu sendiri yang mengatakan kepadaku bahwa mereka berdua sudah berhubungan seks. Menghadapi kenyataan bahwa suamiku selingkuh, haruskah aku bercerai, atau mencoba membuatnya mencintaiku ......
Season ke dua....
Menceritakan kisah Brayen (Kakak angkat Arya) dan Alena (Adik kandung Alyn).
Mereka terpaksa harus menikah karena kejadian yang tidak di sengaja(Insiden kamar kosong).
Cerita Brayen si mafia yang di buang di panti asuhan saat baru di lahirkan dan Alena yang b
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon alwi 1234, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BERTEMU MASA LALU
Aku menyuguhkan minuman dan beberapa cemilan dan makanan seadanya pada Abi dan Umi sebelum akhirnya meninggalkan rumah.
Di dalam mobil berdua bersama mas Arya membuatku merasa tak nyaman. Kami saling diam seperti orang asing.
Hanya suara deru mobil yang terdengar.
Lirik lagu Andrigo.
"Hatiku hanyalah mainanmu.
Cintaku hanyalah selinganmu.
Kau simpan dia selama ini.
Sungguh sakit sungguh sakit hatiku."
"Berhentilah bernyanyi Alyn. Telingaku sakit mendengar suaramu."
"Kenapa aku berani sekali. Tak tahu malu bernyanyi di samping mas Arya. Hemmm...Sekali kali berontak nggak apa-apa lah. Aku jadi istri baik pun mas Arya tak pernah melihatku. Lanjutkan aaahhh...."
"Sakit karena tersindir?"
"Mana mungkin aku tersindir."
"Kalau tidak tersindir dengarkan saja nyanyianku. Toh suaraku juga merdu. Sebelas dua belas dengan Lest! Akademi. Cuma beda nasib saja. Di sana Lest! bahagia dan aku disini merana."
Mas Arya malah menyalakan Audio mobil dan memutar lagu. Secepat kilat ku matikan.
"Apa yang kau lakukan?" Mas Arya menyalakannya lagi. Tapi ku matikan lagi. Hal ini sudah berulang hingga lima kali.
"Aku berani sakali." Ku lihat mas Arya bernafas frustasi.
"Alyn."
"Aku hanya ingin bernyanyi mas untuk menghilangkan stres. Setidaknya sedikit kasihanilah aku yang sudah kamu siksa batinnya."
"Ganti lagumu."
"Hemmm.... Kapan lagi aku bisa bicara panjang lebar dengan mas Arya." Batinku.
Lirik lagu Arief.
"Andai kau merasakan
Sakit yang kau berikan kepadaku.
Ku yakin kau tak akan sanggup untuk bertahan."
"Andai yang kau lakukan dapat ku kembalikan kepadamu.
Ku pastikan dirimu lebih rapuh dariku.
Namun ku tak ingin lukai hatimu."
"Aku sekuat hati bertahan.
Kamu sebisanya menghancurkan."
"Aku mengalah karena cinta.
Kamu sengaja menggores luka."
Ku bernyanyi sambil melirik mas Arya. Ingin melihat seperti apa reaksinya. Hah dia pasang wajah tanpa ekspresi. Eh tapi itu kenapa tangan meremas kemudi dengan kuat. Buku buku jarinya pun memutih. Sebenarnya apa yang dia rasakan dan apa yang dia pikirkan. Apa dia merasa bersalah.
Tak terasa mobil sudah sampai di Supermarket.
Kami turun dari mobil dan memasuki supermarket.
Aku memilih banyak sekali makanan untuk di suguhkan pada Abi dan Umi. Mereka jarang sekali ke rumah jadi harus ada suguhan yang
istimewa bukan.
Aku yang senang, begitu asyik memilih apapun yang menurutku diperlukan, sampai tak memperhatikan jalanku.
"Buugh." Aku menubruk seseorang hingga belanjaanku berjatuhan dan aku segera memungutnya.
"Alyn. Kau kah itu?" Dia memanggilku. Suaranya tidak asing di telingaku. Aku mendongakkan kepala.
"Mas IQBAL." Mas Iqbal terus saja menatapku. Tatapannya tidak berubah, masih sama seperti dahulu. Wajahnya terlihat sendu seperti tatapan seseorang yang sedang menahan rindu dan putus asa. Aku merasa bersalah padanya. Apakah semua karena aku menolak lamarannya.
"Maafkan aku mas Iqbal. Tapi bukan hanya kamu yang hancur. Aku pun juga sama hancurnya seperti dirimu."
"Mas." Aku membuyarkan lamunan mas Iqbal.
"Eh...Alyn kamu apa kabar?"
"Alhamdulillah baik mas. Mas Iqbal sendiri apa kabar."
"Ya seperti yang kamu lihat."
"Alyn." Mas Iqbal berusaha menyentuh tanganku tapi aku menolak.
"Singkirkan tanganmu dari istriku." Aku terkejut mendengar suara bariton mas Arya. Aku sempat lupa jika aku tidak sendiri. Tapi mas Iqbal tidak menggubris ucapan dan tatapan tajam dari mas Arya.
"Apa mas Arya cemburu pada mas Iqbal."Batinku.
"Alyn apa kamu bahagia menjadi istrinya?..."
"Tentu dia bahagia menjadi istriku. Aku bisa memberikan apapun yang dia inginkan."
"Alyn aku bertanya padamu." Kulihat wajah mas Arya mulai memerah karena emosi. Aku tidak menjawab. Aku hanya ingin tahu reaksi mas Arya.
"Alyn. Jika dia menyakitimu katakan lah padaku. Aku akan membawamu pergi. Dengan atau tanpa persetujuanmu."
"Jaga sopan santunmu. Dia istriku." Mas Arya menarik tanganku dan membawaku pergi.
"Hey tuan." Mas Arya menghentikan langkahnya. "Lengah sedikit, aku akan mencurinya darimu."
****
jangan lupa like komentar vote favorit kalo bisa ehehe