Si Janda Yang Menggoda

"mas..."kata Wulan yang merasa jika pelukan dari juragan Baron kali ini terasa berbeda.

juragan Baron membalik tubuh Wulan dan memberikan ciuman mesra dan mengeratkan pelukannya.

Bahkan tubuh mereka begitu menempel satu sama lain, Wulan yang juga pernah menikah tak menolak.

Dia tak memungkirinya jika dia juga butuh sentuhan lelaki, dan juragan Baron yang sudah lama menduda juga tak bisa menahan godaan wanita cantik di depannya.

"mas...,"

juragan Baron pun mengendong Wulan menuju ke kamarnya sambil berciuman mesra.

Bahkan entah siapa yang mulai hingga baju mereka sudah berserakan di lantai, dan juragan baron sedang menikmati buah pepaya Bangkok segar yang begitu besar dan mantap.

Wulan hanya bisa menahan perasaan itu, dan dia kaget karena terasa sakit saat pria itu melakukan penyatuan.

"eemm .... pelan mas..."

"sepit, ini terlalu sempit," jawab juragan Baron yang benar-benar merasa di peras di bawah sana.

Keduanya pun mulai menikmati waktu bersama, bahkan juragan Baron tak menahan lagi.

Hingga mereka pun merasa puas dan memutuskan untuk beristirahat karena lelah.

"kenapa kamu begitu sempit dan begitu menyenangkan," kata juragan Baron yang mencium punggung Wulan lagi.

"mas hentikan... emmm..."

Pria itu tak menyangka jika Wulan begitu sensitif dan itu kesempatannya untuk kembali menikmati waktu bersama Wulan.

tanpa terduga, Wulan mendorong juragan Baron hingga terlentang di atas ranjang.

Kemudian Wulan yang memimpin permainan, "maaf ... Tapi aku ingin merasakan di atas," jawab wanita itu yang membuat juragan Baron makin semangat.

"buktikan kehebatan mu sayang..."

Wulan yang memimpin,dan dia baru kali ini merasakan hal sehebat ini bersama pria ini.

Dia mengira jika dulu suaminya itu sudah paling Hebat, ternyata masih ada orang lain yang bahkan staminanya sangat baik dan mengerikan.

Bahkan dia tak bisa membuat juragan Baron selesai terlebih dahulu, melainkan dia yang malah tepat duluan.

Akhirnya keduanya ketiduran karena lelah, untungnya pukul setengah dua belas siang, juragan Baron bangun.

Dan ingat harus menjemput Ryan di sekolahnya, "sayang bangun yuk, Ryan pulang jam berapa?" bisik juragan Baron.

"jam dua belas mas, ah ini jam berapa?" tanya Wulan yang ingat harus menjemput putranya.

"jam setengah dua belas siang," jawab juragan Baron santai.

"ah tidak aku bisa telat," panik Wulan ydng bangun dari ranjang itu.

Tapi batu juga berdiri, dia merasakan ada sesuatu yang turun dan itu mengejutkannya karena begitu banyak.

Dan kakinya juga gemetaran karena terlalu banyak melakukannya tadi, "sudah kamu istirahat dulu,biar aku yang menjemput Ryan ya sayang, kasihan sampai basah begitu," kata juragan Baron yang mengendong wanita itu dan membawanya ke kamar mandi.

Tapi juragan Baron selesai terlebih dahulu,dan dengan iseng pria itu menyembunyikan sesuatu dan kemudian pergi dengan mengunakan motor milik Wulan.

Di sekolah ternyata belum bubaran anak sekolah, tapi juragan Baron tetap setia menunggu calon putra sambungnya.

terlebih dia tak menyangka akan mendapatkan hadiah yang begitu hebat dari Wulan.

bahkan perasaan dan rasa yang sepuluh tahun ini tak pernah dia alami,

Kini bisa kembali menikmatinya dengan orang yang tepat dan itu yang membuatnya menjadi serakah, serta ingin lagi dan lagi.

saat para murid TK itu keluar dari kelas, juragan Baron mendekat dan langsung membuat Ryan begitu senang melihat pria itu.

"ayah!!" teriak Ryan yang langsung di gendong oleh juragan baron.

"putra ganteng ayah, ayah merindukan ku nak," kata juragan Baron yang menciumi Ryan dengan gemas.