NovelToon NovelToon
Labirin Cinta

Labirin Cinta

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Komedi
Popularitas:136.6k
Nilai: 4.9
Nama Author: Nofa Rianti

- Up tiap hari
- Bahasanya ringan dan menyenangkan

Anak laki-laki yang hanya tumbuh bersama sang Ibu yang menjalani hidu sederhana dengan menjadi buruh pabrik mendapatkan sesuatu yang sangat luat biasa, seorang pria kaya-raya datang ke rumahnya dengan mengatakan akan mengangkatnya sebagai anak dengan satu syarat....
Yun kecil yang tak memahami itu menyutujui syarat tersebut dengan harapan akan mendapatkan hidup layak sebagaimana ia inginkan selama ini.

Waktu berlalu begitu cepat, Yun tumbuh menjadi laki-laki tampan dan sukses dalam usianya yang masih muda. Dengan kemampuannya ia dapat menyelesaikan pekerjaannya dengan mudah, kehidupannya berubah dratstis dengan bergelimang harta. Namun karier suksesnya tak sesukses kisah cintanya, usia yang cukup dan pekerjaan yang menjanjikan tak membuat Yun memiliki satu pun wanita idaman yang membuat Ibu dan orang-orangnya mulai khawatir. Disinilah peran Nenek sebagai mak comblang kelas kakap beraksi...

Mau tau gimana serunya cerita Yun dalam mencari tulang rusuknya atas bantuan Nenek???
Mau tau gimana serunya Yun menghadapi cewek-cewek yang langsung jatuh cinta pada pandangan pertama dengannya???
Dan mau tau gimana receh dan jailnya sang Nenek buat jodohin cucunya tersebut???

Langsung aja kalian duduk manis dan baca novel lanjutan dari Cinderella Jaman Now ini yach...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nofa Rianti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Modus 1

"Lo ngapain masih di sini?" Kata Yun dengan wajah datarnya melihat cewek cerewet di sampingnya itu Masih tetap di posisinya, udah di cuekin, di kasarin tapi gak juga menjauh darinya.

"Emang kenapa? Gak boleh?" Tantang Chintya, udah terlanjur malu sekalian aja kan. Lagian cuma kayak gini gak bakal bikin dia pulang sambil nangis-nangis. Kalo cara lembut gak bisa buat deketin dan naklukin hati Yun masih ada cara lain yang Chintya yakin bakal bikin tu cowok gak bisa buat ngindar lagi. "Ini mini market, tempat umum yang siapa aja boleh datang kapan pun. Lagian mau berdiri, duduk, jongkok, nung*ing dan rebahan sekalian gue rasa gak bakal ada yang ngelarang kok kecuali bawa kasur sama seperangkat lainnya." Jawab Chintya dengan lancar, urat malunya lagian udah putus dari tadi jadi gak usah pakek acara malu segala.

Yun menghembuskan nafasnya kasar, "Huh!!!" Tanda bahwa kehadiran Chintya di sekitarnya membuat cowok itu ngerasa gak nyaman, tanpa menjawab ia pergi dari tempat tersebut. Di bandingkan harus berdebat dan membuang-buang waktu lebih baik mengalah dan pergi dengan perlahan.

"What???" Chintya bengong di tempat, kali ini emang di tinggalin sendiri sama tu cowok. Lagian kemarin Yun udah bersikap sedikit lebih manusiawi dan bersahabat di bandingkan sebelumnya tapi gak tau kenapa sekarang sikapnya balik lagi kayak yang dulu-dulu awal mereka kenal, dingin dan jutek. Ayo Chint.. Sekalian aja tu di embat, lagian urat malu lo udah lama putuskan??? Lebih baik malu-maluin di bandingkan entar nyesal lo. Chintya meyakinkan dirinya dan memberikan semangat untuk dirinya sendiri, dan menganggap semua itu gak pernah terjadi. Dengan menganggap semuanya gak pernah terjadi membuat Chintya mampu melangkahkan kakinya untuk mengejar Yun, membuat laki-laki kutub utara itu melihat dan mendengarkannya walau terpaksa.

"Bantuin gue dong..." Katanya dengan meletakkan keranjang belanjaan yang tadi ia bawa ke tangan Yun yang kebetulan banget lagi kosong dan ada kesempatan melancarkan aksinya.

Yun memandangi keranjang belanjaan yang kini berpindah tangan kepadanya, semua isinya cemilan dan kudapan. Sebanyak itu hanya untuk satu orang membuat Yun merasa gak masuk akal buat makhluk hawa yang makannya banyak tapi gak gemuk-gemuk. Sebanyak ini cemilan itung-itung aja berapa kalori dan lain-lainnya yang terdapat di sana.

"Gak usah di pandangi gitu, bawain punya gue dan anggap aja lagi ngamal buat gue." Ujarnya dengan mendahului langkah Yun selangkah lebih di depan, kalo gak gitu bakal di tolak lagi dan Chintya memilih buat ngacir duluan.

Emang tu cewek nganggap gue pelayannya? Pakek acara bawa-bawa belanjaannya dia segala. Omel Yun dalam hati, iya lah ngomel di suruh bawa gituan sama tu cewek yang gak ngerasa bersalah dan langsung pergi gitu aja tanpa mendengar penolakan atau alasan Yun terlebih dulu.

Sebenarnya Chintya mau ketawa liat muka Yun yang dengan kepaksa menerima dan bawain keranjang belanjaan miliknya. Terserah lah mau kepaksa atau apaan yang jelas kali Yun gak bakal bisa jadi kutub utara lagi, Chintya bertekad akan mengubahnya menjadi musim semi bukan musim hujan badai kayak gitu mukanya. Lumayan lama nunggu tapi Yun gak nongol-nongol yang akhirnya bikin Chintya nengok ke arah cowok tersebut, ternyata tu cowok mampir lagi di deretan rak-rak yang berjejer bumbu instan dengan satu keranjang belanjaan.

Hah???

Satu???

Lah keranjang gue mana???

Sambil celingukan cari keranjang yang tadi di titipan sama Yun dan ternyata tu ketanjang gak ada sama orangnya. "Keranjang gue mana?" Madih celingukan.

Yun mengendikkan bahunya, masih asik memilih dan memilah bumbu instan.

"Di tanya malah diem sih?" Pasang wajah cemberut ke arah Yun yang masih aja tetep sibuk atau mungkin sok sibuk itu. "Hello... Gue ngomong sama manusia apa sama tembok sih?" Tetep gak ada tanggapan dari Yun bikin Chintya ngerasa gerah sendiri dan kesel.

Yun yang suasana hatinya lagi gak enak itu milih buat diem dan gak nanggepin cewek cerewet yang tiba-tiba nongol dan ganggu ketenangannya tersebut, udah berkali-kali si cuekin malah tu cewek gak juga tobat dan nyadar diri pakek acara nyuruh bawa keranjang belanjaan yang semua isinya untuk memproduksi lemak jahat. Males bawanya di tinggalin gitu aja sama Yun di tempat tadi.

"Lo itu ya susah banget di ajak ngomong bahasa manusia, mau gue ajak bahasa Alien gue-nya yang gak bisa." Chintya ngomel sendiri akhirnya karena gal ada tanggapan dari tu cowok yang masih anteng gak terganggu sama sekali dengan kedatangannya. Liat aja kalo gue gak bisa dapetin perhatian lo dengan cara halus kayak gini gue bakal dapetin perhatian lo dengan cara sedikit ekatrim dan penuh drama. Chintya melihat ke sekitarnya, ada beberapa pasang yang keliatannya suami istri dan beberapa orang yang tengah berbelanja. Cukup lah untuk memulai dan menjadi penonton drama yang bakal ia mainkan bentar lagi dan Chintya mau liat siapa yang bakal menang kali ini, dia atau si cowok muka tebal itu. "Hua....!!!" Chintya menutup wajahnya dengan tangan dan duduk bersimpuh di lantai, menundukkan wajahnya dan mencoba mengeluarkan air mata buaya-nya yang ternyata susah banget buat keluar walau udah di paksa-paksa.

Suara tangisan yang cukup nyaring itu menyita perhatian orang-orang yang tengah memilih beberapa barang atau makanan, mereka mengalihkan perhatiannya ke arah datangnya suara yang ternyata seorang wanita yang kini duduk di lantai dengan menutup wajahnya. Membenamkan ke dalam tangannya yang tertutup rapat, semakin lama suara tangisan itu semakin memilukan membuat mereka bertanya-tanya tentang apa yang sebenarnya terjadi. Tampak seorang laki-laki di sampingnya yang tak kalah terkejut.

Seorang wanita berbaju merah maroon mendekati wanita yang tengah menagis tersebut. "Nak?" Menyentuh bahu untuk mendapatkan perhatiannya, "Ada apa?" Katanya lagi setelah melihat ada pergerakan.

Chintya merasa ada seseorang yang menyentuh dan mendekatinya, senyum simpul di bibirnya terlihat sangat jelas. Rencana awalnya berjalan sangat baik karena ada yang memperhatikannya, dengan memasang wajah sedih dan layu mengangkat wajahnya. Hanya gelengan kepala pelan yang ia lakukan sebagai jawaban.

"Kalau bukan apa-apa kenapa kamu menangis seperti ini?" Katanya bingung, melihat ke arah samping tempat seorang laki-laki berdiri. "Apa karena ulahnya?" Tanya-nya lagi dengan melihat tajam, mencoba menelisik dan mencari tau dari tatapan matanya.

Chintya hanya menatap dengan tatapan mata sedih ke arah ibu yang mengajaknya bicara tadi, tanpa menjawab dan tatapan mata saja ia memberikan jawaban.

1
titis irene
lanjut baca... memikat hati
titis irene
Yun kecil berotak cemerlang, semangat... jadilah pemuda tangguh...
titis irene
baru ketemu setelah sekian lama kucari.... lanjut baca
Sindy Saptina Partyka S
lanjut thor😍
INDRI
ayo thor semangat lanjutin lagi dong.q dah terbuai ma ceritany plisss
Shazha Tyowati
g prnah update page Thor???
Shinta Ali Lubiss
lahh udh sampe sini aja aku😅
semangat thor, d tunggu up nya...
Wahyu Tyas
kok lama lanjutannya thor..
Sri Widiantii
kapan nexxt ya?
Rien's
adik lain ibu lain bapak...
Rien's
Alex minder duluan
Rien's
boleh suka dan kejar tuh cowok tp tetap jaga image SBG perempuan
Tiya Tiya
buat si yun bucin dong tor kasian chintiya ngjar" trus gntyn skrng yun
Rien's
lanjut
Rien's
lanjut...Happy Ied Mubarak, mohon maaf lahir dan batin
Yessyka June
thor, ngomong2 bekal yg ditaman ditinggal aja td tu semuanya ditaman ya 😄
Misni Rauhun
up terus tjor
Garansi Layar
hahahaha muntahan kucing ???
Rien's
syukurin lagian kelamaan, hrsnya Ella pergi aja SM Vino
Dimi Taopan
lanjut thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!