Atika, gadis yang di paksa menjadi pengantin penganti di dalam pernikahan sepupunya. Gadis yang niat awalnya hanya memenuhi undangan yang didapatnya bersama ayah dan ibunya malah, menjadikan dirinya sebagai penganti sang kakak sepupu.
Lantas kehidupan rumah tangga seperti apa yang akan di jalani Atika bersama laki-laki yang seharusnya menjadi suami dari kakak sepupunya.
apakah rumah tangga itu berjalan dengan lancar atau malah sesuai dengan judul hanya sebatas penganti yang pada akhirnya harus kembali berpisah?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Indah Yuliana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
20
Pengantin penganti
20
"Aamiin semoga saja Mas Ragil juga gitu Mom," jawab Atika.
"Pasti Tika, mom yakin jika Ragil pasti sangat beruntung memiliki istri seperti kamu, sudah cantik, baik, berhati lembut juga," Mayang melepaskan pelukannya pada Atika. Menatap wajah ayu menantunya dengan senyum lebar membingkai wajah paruh baya itu.
Satu jam lamanya Atika duduk bersama ibu mertuanya di ruang keluarga, akhirnya Atika izin pamit kekamarnya karena dirinya sedikit tidak enak badan. Sejak semalam Atika merasakan tubuhnya kurang sehat, namun dirinya tetap memperlihatkan kepada keluarga jika dia memang baik-baik saja. Takut jika mereka khawatir akan kesehatan dirinya terutama kepada Mayang.
Atika merebahkan tubuhnya pada ranjang king size miliknya dan juga Ragil. Menatap langit-langit kamar yang putih bersih tanpa noda dengan pikiran melayang pada kejadian sore kemaren. Padangan Atika beralih pada tumpukan kain kotor yang masih utuh di dalam kamarnya. Lekas wanita itu turun dari ranjang meskipun dengan sedikit rasa pusing yang dirasakan Atika.
"Ya Allah, semoga saja apa yang hamba rasakan kini tidak seperti yang hamba pikirkan," ujar Atika setelah mencium baju kotor Ragil yang sore kemaren di letakkannya pada keranjang kain kotor. Bau khas perempuan itu jelas tercium di hidung Atika, Atika tidak mungkin salah mencium bau parfum itu pada pakaian suaminya. Apalagi ini pada bagian depan kemeja itu dan sudah berulang kali Atika mencium baunya tidak juga berubah.
Akhirnya Atika kembali melemparkan baju kotor itu pada tempatnya, berjalan menuju ranjang dan kembali merebahkan tubuhnya. Sebisanya Atika menghilangkam pikiran-pikiran buruk itu dari kepalanya meski dengan sedikit sulit.
Disisi lain, Ragil kembali makan siang bersama kekasihnya. Jika kemaren mereka makan diluar maka kali ini mereka memilih makan di ruangan Ragil, Ragil tidak ingin orang-orang bertanya-tanya kepadanya tentang kehadiran Savia yang jelas-jelas mereka tahu jika gadis itu mantan kekasih Ragil lantaran wanita itu tidak hadir di acara pernikahan mereka kala itu.
"Sayang weekend nanti kamu libur kan?" Savia menatap kekasihnya yang tengah memasukkan nasi ke mulutnya.
"Kenapa Sayang?" tanya Ragil setelah menelan nasinya.
"Bagaimana kalau weekend nanti kita liburan, kepuncak misalnya? Atau ke pantai atau kemana tempat yang indahlah Sayang," terang Savia dengan mata penuh binar.
"Hmmm baiklah Sayang, nanti aku usahain biar weekend nanti kita bisa liburan dan sore hari sabtu kita berangkat biar nggak terlalu lelah pagi minggu," ujar Ragil dengan menatap penuh cinta gadis di depannya.
Savia dengan girang menganggukkan kepalanya, rasanya sudah tidak sabar menunggu weekend datang dan waktunya di habiskan bersama kekasih yang amat di cintainya itu.
"Terima kasih Sayang, aku benar-benar begitu mengitu mencintai kamu dan aku sudah tidak sabar untuk menikah dengan kamu, Sayang," ujar Savia girang.
Ragil menampilkan senyum manisnya kepada sang kekasih. Dirinya juga sama dengan Savia yang sudah tidak sabar untuk menjadikan wanita itu sebagai istrinya.
"Sama Sayang, aku juga begitu mencintai kamu dan sudah tidak sabar kita menikah dan memiliki banyak anak."
Sudah berulang kali mereka membahas tentang pernikahan namun sampai saat ini belum juga semua ucapan mereka terwujud.
"Mas kamu mau kemana?" tanya Atika saat melihat suaminya yang tengah menyusun bajunya ke dalam koper.
"Mas sore ini harus pergi keluar kota karena ada proyek yang harus Mas hadiri besok pagi, makanya Mas bersiap-siap sekarang dan juga akan pergi sore ini juga agar besok pagi Mas tidak telat datang." ujar Ragil tanpa melirik istrinya. Tentu saja ucapannya suatu kebohongan yang jelas dirinya akan berangkat untuk liburan bersama sang kekasih.
TBC
