Sungguh perjalanan yang penuh liku dan misteri! Dari seorang penyendiri dengan masa lalu kelam, Sean menjelma menjadi sosok yang ditakuti sekaligus dihormati, bahkan kekuatannya mampu mengguncang sebuah kerajaan. Keputusannya untuk "pensiun" dan menyerahkan tanggung jawabnya kepada Sang Pencipta membuka lembaran baru bagi alam semesta.
Kelahiran Ling di tengah hutan belantara, jauh dari hiruk pikuk dunia luar, seolah menjadi jawaban atas permintaan Sean. Kehidupan damai Ling di hutan, pertemuannya yang tak terduga dengan dunia luar, dan bakatnya yang luar biasa membawanya ke Akademi Peacock, tempat di mana potensi tersembunyinya mulai terungkap.
Pertemuannya dengan Dekan Fu Dai menjadi titik balik penting dalam hidup Ling. Bimbingan khusus dari sang Dekan membuka jalannya untuk memahami dan mengendalikan 'Napas Pembekuan Roh', sebuah kekuatan unik yang misterius. Latihan yang keras dan pengetahuan yang ia dapatkan di akademi perlahan mengikis kebingungannya dan mengasah kemampuannya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mr.Xg, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
arena pertarungan
Setelah semua peserta memahami peraturan ujian, Profesor Jian Hui mengarahkan mereka menuju medan pertarungan yang telah disiapkan.
Arena pertarungan Akademi Peacock tampak luas dan megah, tribun penontonnya sudah dipenuhi oleh para murid akademi yang antusias menyaksikan pertarungan para peserta baru yang akan memperebutkan posisi di kelas-kelas terbaik. Tempat bagi para peserta ujian berada di sisi lapangan, dengan tempat duduk yang telah dipisahkan berdasarkan kelas penempatan. Yang paling menarik perhatian adalah deretan kursi mewah yang diperuntukkan bagi para peserta Kelas S. Kini, semua peserta telah duduk di tempat masing-masing.
Suara riuh rendah di tempat seperti ini memang sudah menjadi pemandangan biasa, tetapi bagi Ling, semuanya terasa begitu baru dan mengagumkan. "Wow... banyak sekali orang yang menonton!" ucap Ling dengan mata berbinar, sampai-sampai ia berdiri dari duduknya dan berputar untuk melihat sekelilingnya dengan jelas.
Fang Fang, Bai Hou, Gua Hong, dan Zhao Han menatap sikap Ling dengan tidak suka, menganggapnya sangat tidak sopan. Berbeda dengan Song Kang yang justru merasa gemas dengan tingkah polos Ling.
"Kenapa tuh bocah? Norak amat," celetuk Fang Fang dengan nada sinis. Padahal, biasanya ia selalu diam dan terlihat mengantuk, bahkan tidak mempedulikan sekitarnya. Namun, sejak pertama kali mendengar nama Ling, ia menjadi lebih aktif dan julid.
Bai Hou mengangguk setuju. "Mungkin saja karena keluarga Ling melarangnya keluar rumah selama hidupnya, jadinya ketika melihat semua ini yang terasa asing baginya, dia jadi agak aneh, hihihi..."
Gua Hong dan Zhao Han meskipun tidak menyukai Ling, memilih untuk tidak ikut berkomentar sinis. Mereka hanya diam mengamati.
Song Kang yang mendengar ucapan kedua orang itu justru tertawa. "Hahahaha... apa kalian tidak ada kerjaan sampai membicarakan seorang anak kecil seperti itu? Bahkan sepertinya meskipun dia anggota keluarga Ling, dia pasti tidak tahu apa-apa." Ia tidak habis pikir dengan pola pikir orang-orang di sini. Mereka semua, begitu mendengar nama Ling, langsung memberikan tatapan tidak suka pada anak sekecil itu yang terlihat tidak berdaya. Bahkan Pangeran Mahkota Zhao Han juga melakukan hal yang sama.
"Kalau kamu tidak tahu apa-apa tentang apa yang terjadi di kerajaan ini, sebaiknya diam saja," ucap Zhao Han tiba-tiba, dengan nada dingin. Entah mengapa, hanya karena membahas tentang Ling saja, timbul perselisihan yang sampai membuat pangeran ikut angkat bicara.
Sedangkan Ling tidak mempedulikan keributan di sekitarnya. Fang Yin yang melihat perselisihan antar laki-laki itu langsung mendekati Ling dan mengajaknya duduk bersama dirinya dan teman-temannya.
Fang Fang yang melihat adiknya mendekati Ling berniat untuk menghampirinya, tetapi suara pembawa acara yang terdengar di seluruh arena pertarungan mengurungkan niatnya, dan ia kembali duduk.
"Selamat datang semuanya di arena pertarungan Akademi Peacock! Setelah satu tahun berlalu, kita semua akan menyaksikan kembali pertarungan sengit antara para peserta yang akan memperebutkan kelas terbaik saat memasuki akademi. Tetapi sebelum itu, izinkan saya memperkenalkan diri terlebih dahulu. Untuk para murid resmi akademi beserta para profesor sekalian pasti sudah tahu siapa saya, tetapi saya akan memperkenalkan diri agar para calon murid baru di akademi tidak akan lupa dengan pembawa acara setampan saya!" ucap seorang laki-laki pembawa acara dengan penuh percaya diri.
"Nama saya Julian, murid Akademi Peacock. Dan saya memiliki tanggung jawab di akademi ini sebagai pembawa acara di arena pertarungan ini!"
Han Lili yang duduk di samping Fang Yin langsung kegirangan. "Fang Yin, kamu tahu bukan siapa itu Julian? Bukankah dia itu laki-laki paling tampan di Akademi Peacock? Bahkan Putri Miyan Mi yang katanya sangat risih dengan laki-laki, sangat mengidolakan Julian! Ketampanannya Julian memang luar biasa, bahkan sampai bisa menaklukkan semua perempuan bangsawan kelas atas!"
Yu Sin dan Yi Hai yang mendengar celotehan Han Lili merasa jijik. Semua perempuan bangsawan kelas atas ditaklukkan oleh Julian? batin mereka.
Mereka sendiri tidak merasakan ketertarikan sedikit pun pada pria berpenampilan berantakan seperti Julian. Rambutnya yang acak-acakan, kumis dan janggutnya itu... di mana letak ketampanannya menurut mereka berdua? Yang ada hanyalah rasa risih melihat laki-laki dengan penampilan seperti itu.
"Han Lili ini meskipun kelihatannya kalem, tapi nyatanya sangat berisik dan bar-bar. Jika saja para lelaki bangsawan yang tertarik padanya melihat sisi aslinya, pasti mereka akan kabur," ucap Yu Sin, dan Yi Hai mengangguk setuju sambil tertawa kecil.
Han Lili yang sudah sering mendengar komentar itu dari kedua sahabatnya hanya memutar bola matanya malas. Toh, meskipun penampilannya terlihat kalem, apakah ia harus bertindak sesuai penampilannya? Bukankah hidup itu harus dinikmati? Lagipula, ia sama sekali tidak tertarik pada para lelaki bangsawan itu.
Fang Yin yang sedari tadi diam kini fokus menatap Julian, bahkan terlihat begitu terpesona. Dan Ling yang melihat itu tersenyum tipis dan kembali menatap ke depan.
"Baiklah semuanya, untuk tantangan pertama, siapa yang berani mengambilnya?" ucap Julian, memberikan kesempatan bagi siapa saja untuk memulai tantangan.
Satu menit berlalu, dan belum ada juga yang mengajukan diri. Namun, ketika Julian hendak berbicara lagi, seorang peserta laki-laki yang ditempatkan di Kelas A berdiri dan mengajukan diri.
"Ya, silakan. Peserta dari kelas mana yang ingin kamu tantang?" tanya Julian.
Peserta yang mengajukan diri itu bernama Lucas, seorang peserta dari Kerajaan StarLight dan juga seorang bangsawan kelas atas.
"Aku mau menantang Ling yang ditempatkan di Kelas S!" ucapnya dengan penuh percaya diri, karena dari penampilannya, anak bernama Ling itu hanyalah seorang bocah polos yang mudah ditindas dan tidak sekuat itu.