Bagaimana jika Cinta yang mulai tumbuh telah di hempasan dan kini harus melihatnya kembali?
Diawali dengan pertemuan seorang wanita cantik bernama KIRANA dan seorang laki-laki yang Rupawan namun juga seorang Cassanova yaitu ALFARO RICH EAGLE
Pertemuan keduanya menciptakan kisah cinta yang sangat rumit dan menguras Emosi
Apa yang akan terjadi dengan mereka berdua, mari kita ikuti kisahnya
Cerita ini masih saling terpaut dengan kisah sebelumnya di Karya Author berjudul "DOKTER ALENA"
Disarankan bagi pembaca untuk mampir di karya Author sebelumnya, yang berjudul:
1. POWER OF WOMAN
2. DOKTER ALENA
3. SAHABATKU KEKASIHKU
4. AKULAH WANITAMU
Salam sehat dan Bahagia dari Author
Sinho
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sinho, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 20
Kirana terkejut saat Dokter laki-laki akan menyentuhnya, lalu kemudian dirinya menghentikan sang dokter yang akan menyingsingkan lengan bajunya.
"Maaf dokter, tidak mengurangi rasa hormat, bisakah saya di tangani oleh dokter perempuan saja?" Ucap Kirana.
"Oh iya, maaf, bisa nona, saya akan memanggil teman saya, sebentar" jawab sang Dokter dan Kirana tersenyum lalu mengucapkan terimakasih.
Datanglah seorang dokter perempuan yang siap untuk menangani Kirana, segera luka Kirana di bersihkan dan siap untuk di jahit karena melihat lebarnya luka robek yang dialaminya.
"Maaf kalau boleh tau nona, bagaimana bisa anda mendapat luka robek seperti ini?" Tanya sang dokter.
"Tidak sengaja tergores peluru dokter"
PRANG..
Saking terkejutnya dengan jawaban Kirana, sang dokter sampai tidak sengaja menjatuhkan salah satu alatnya.
"Maaf nona.." ucap sang dokter lalu mengganti alat dan segera menjahit luka Kirana.
"Apa kita perlu membuat visum untuk melaporkan hal ini ke pihak yang berwajib?" Tanya sang dokter.
"Tidak perlu dokter, ini hanya kecelakaan yang tidak di sengaja" ucap Kirana berusaha menenangkan sang dokter yang kelihatan cemas.
"Oh, jadi begitu, baiklah, saya kita anda korban dari pelaku kejahatan" ucap sang dokter, dan Kirana hanya tersenyum sambil memperhatikan apa yang tengah dilakukan pada lukanya.
Tak lama kemudian penanganan selesai dilakukan, Kirana di perbolehkan kembali pulang dan wajib kontrol lukanya tiga hari lagi, setelah mendapat resep dan obat, juga beberapa aturan perawatan lukanya selama dirumah, Kirana segera keluar menghampiri Hani dan kedua pengawal yang sudah menunggunya.
"Bagaimana Kiran, sudah selesai, bagaimana lukanya, tidak apa-apa kan?" Tanya Hani tampak cemas.
"Aku baik-baik saja Hani, jangan khawatir, ini aku juga sudah dapat obat untuk aku minum selama masa perawatan di rumah". Ucap Kirana yang kini sudah berjalan beriringan dengan Hani menuju ke tempat mobilnya, lalu masuk dan meluncur pulang ke Mansion.
**
Beberapa saat sebelumnya, di tempat lain, Alfaro menatap heran sang kekasih yang tersenyum riang dan sesekali tertawa kecil dalam mobilnya.
"Mampus Kalian!" Ucap Viona lirih dan masih bisa tertangkap telinga Alfaro.
"Apa maksudmu Viona?" Tanya Alfaro yang terkejut mendengar sekilas apa yang di ucapkan oleh kekasihnya.
"Tidak ada, aku hanya sedang senang saja, kenapa?" Tanya Viona balik, sambil tersenyum.
"Jangan macam-macam Viona, katakan apa yang membuatmu senang?" Tanya Alfaro penasaran.
"Itu urusanku, kau cemas sekali, jangan khawatir, aku hanya sedikit memberi pelajaran ke dua Wanita sialan itu!" Sahut Viona.
Ciit..
Alfaro sangat terkejut dengan perkataan Kekasihnya, hingga kemudian dirinya segera menepikan mobilnya.
"Katakan, apa yang kau lakukan pada mereka Viona!!" Teriak Alfaro dengan wajah yang sangat cemas.
"Kau ini kenapa sih Beb, berhenti mendadak gini, membuatku terkejut saja, aku hanya menyuruh anak buah ku memberikan sedikit pelajaran saja, paling juga sampai pada menikmati tubuhnya, tidak akan membunuh nya!!" Jawab Viona sengit.
"Apa!..Sh*it!..keterlaluan kau Viona, keluar!!" Teriak Alfaro membuat Viona sangat terkejut dengan apa yang di lakukan kekasihnya, selama dengan Alfaro, baru kali ini dirinya mendapat bentakan dan pengusiran yang menyakitkan.
"Apa maksudmu beb?, Kau mengusirku!" Ucap Viona tak percaya, sementara Alfaro segera menelpon Ronan untuk menjemput Viona dan mengantarnya pulang, lalu dirinya segera menarik Viona keluar dari mobilnya.
"Kau sudah keterlaluan Viona, Ronan akan mengantarmu pulang, aku ada urusan!" Ucap Alfaro meninggalkan Viona di pinggir jalan begitu saja.
"Brengsek kau Faro, apa yang kau lakukan!!" Teriak Viona tanpa di perduli kan lagi oleh Alfaro.
Alfaro melajukan mobilnya dengan kecepatan di atas rata-rata, menyusuri jalanan berharap masih bisa menemukan jejak mobil Kirana karena khawatir dengan keadaanya.
Sementara Ronan sudah sampai di tempat Viona, lalu membawanya masuk ke dalam mobil dan mengantarnya pulang.
Alfaro semakin cemas dengan keadaan Kirana saat dirinya belum mendapati apapun.
"Sialan, aku tidak menemukan apapun sampai saat ini, dimana Kirana" ucap Alfaro lirih sambil memukul setir mobilnya, hingga akhirnya dirinya terpikirkan untuk mencari nomer handphone Kirana lewat teman Agensinya yang pernah bekerja sama dengan Kirana.
Nomer handphone Kirana sudah didapatkan oleh Alfaro setelah menepikan mobilnya dan menghubungi salah satu teman Agensinya, tak menunggu lama Alfaro segera menghubungi nomer handphone Kirana.
Kirana yang tengah berada di dalam mobil bersama Hani, terkejut saat mendapati panggilan masuk dari nomer yang tidak di kenal.
"Siapa?" Tanya Hani penasaran.
"Aku tidak tau"
"Angkat saja Kiran, siapa tau hal penting dari teman bisnis kita" ucap Hani.
Kirana segera menjawab panggilan dari handphone nya dan Kirana sangat terkejut mendengar suara laki-laki yang sepertinya pernah di dengarnya.
"Kau dimana, apa kau baik-baik saja?" Terdengar suara dari handphone Kirana.
"Maaf, Ini siapa?" Tanya kirana.
"Aku Alfaro, kau dimana Kiran?"
Tut Tut Tut..
Kiran segera menutup panggilannya lalu melempar kan handphone begitu saja di kursi mobilnya.
"Siapa Kiran?, Kenapa kamu tutup begitu saja?" Tanya Hani Terheran.
"Alfaro" jawab Kirana singkat dan membuat Hani membelalakkan mata tak percaya.
"Alfaro kekasihnya Wanita ular itu?" Tanya Hani lagi memastikan.
"Iya, menurutmu siapa lagi yang bernama Alfaro"
"Ya Allah, mau apa lagi orang itu, bagaimana mungkin tau nomer handphone mu Kiran?" Ucap Hani.
Kirana hanya terdiam tanpa menjawab pertanyaan Hani, lalu kemudian merebahkan kepalanya yang terasa sedikit pusing ke sandaran kursi mobilnya, Hani ikut terdiam tanpa berani lagi menanyakan soal Alfaro.
Hingga sesaat kemudian mereka berdua di kejutkan dengan suara handphone Kirana yang berdering kembali, sejenak Kirana melihat nomer yang sama dengan tadi dan mendesah malas sambil mematikan kembali panggilan masuknya.
"Alfaro lagi?" Tanya Hani.
"Hem" jawab Kirana yang kembali lagi merebahkan kepalanya di kursi. Dan berikutnya deringan handphone nya berbunyi kembali, berulang-ulang Kirana mendapatkan panggilan masuk dari Nomer Alfaro hingga akhirnya dia memutuskan mematikan handphone nya.
Sementara Alfaro sudah mengumpat berkali-kali, saat semua panggilan diputus begitu saja oleh Kirana dan akhirnya dirinya tidak bisa lagi menghubungi Kirana karena Handphonenya di matikan.
"Sh*it!!, Kenapa Kirana mematikan handphone nya, apa yang sebenarnya terjadi, tapi dia tadi sempat menjawab ku, itu berarti dia tidak apa-apa bukan?" Ucap lirih Alfaro berbicara sendiri di dalam mobilnya.
Kemudian dirinya menemukan sebuah cara dengan mendatangi Mansion Kirana, dirinya segera bergegas melajukan mobilnya menuju ke Mansion Kirana dan berharap bisa tau keadaannya.
**
Sementara Ronan masih terdiam mengantar kepulangan Viona, hingga kemudian sampai di Rumahnya.
"Pergilah, maafkan Alfaro..memang apa yang kau lakukan hingga dia semarah ini padamu?" Tanya Ronan penasaran.
"Temanmu itu memang sudah gila, aku hanya menyuruh anak buahku memberikan pelajaran saja ke Kedua wanita itu, begitu saja dia sudah murka" ucap Viona.
"Apa!!, Maksud mu Kirana dan Hani?" Tanya Ronan.
"Iya, memangnya kenapa, terkejut sekali kamu Ronan"
Ronan tidak menjawab dan meninggalkan Viona begitu saja, segera berlari masuk kembali kedalam mobilnya, entah kenapa dia juga merasakan kecemasan saat nama Hani di sebut oleh Viona.
"Apa yang kau lakukan Ronan!!, Dasar brengsek kalian!!" Teriak Viona dengan Emosi lalu masuk ke dalam Apartemen nya.
Bersambung
Apa yang terjadi kemudian..Yok kasih VOTE, HADIAH, LIKE, dan KOMEN dulu di Novel ini biar Author makin semangat melanjutkan.
chris lebih kéjam