Ikuti aturan. Dibawah 21 jangan baca.
Dia hanya putra mahkota yang malang, walau wajahnya begitu tampan. Ibu tirinya mengguna-gunainya hingga ia tidak mau menikah dan tidak dapat merasakan jatuh cinta. Lebih parahnya lagi, ia jadi bodoh karena pengaruh sihir. Tapi seseorang dari masa depan datang mengambil hatinya.
Bagaimana sihir itu lenyap dan bagaimana gadis itu mengubah hidupnya?
Gadis ini bisa menyihirnya dengan sihir yang lebih hebat lagi dari kegelapan. Kebijaksanaan dan cinta adalah dua hal yang berkaitan, membentuk suatu kekuatan dan energi positif.
"Siapa kamu sebenarnya?"
"Aku bukan orang gila atau semacamnya. Aku dari masa depan, namaku Xian Zhen."
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon souzouzuki, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Eps 20 - Saksi Harus Hidup!
"Putri Cheng Yi, ada apa malam-malam pergi kesini? Apa ada yang bisa saya bantu lagi?" tanya perdana Menteri Liu dengan wajah senang.
Siapa yang tidak senang dengan uang suapan kedua? Semuanya sangat membantu perekonomiannya selain menjadi seorang perdana menteri.
Cheng Yi mendekati Perdana Menteri Liu dengan wajah tersenyum yang menawan kemudian memeluk Perdana Menteri Liu dengan lembut.
"Putri Cheng Yi?" tanya Liu dengan wajah memerah, ia belum pernah dipeluk oleh seorang gadis yang secantik Cheng Yi! Apa lagi ia adalah putri yang di puja-puja kecantikannya dizaman ini.
"Perdana Menteri Liu sayang..." panggil Cheng Yi dengan suara khasnya yang lembut.
Liu semakin tak sadar dan mabuk akibat perlakuan Cheng Yi, begitulah sifat laki-laki tua bernama Liu itu yang begitu mudahnya tersihir dengan kecantikan wanita.
JLEB.
Tetesan darah segar yang tak bersalah itu menetes dengan deras diikuti dengan teriakan kesakitan perdana menteri Liu yang tertahan akibat sekapan Cheng Yi.
Cheng Yi dengan gemetar mendorong Liu dengan keras agar menjauh dari pelukannya. Setelah itu ia berlari sekencang mungkin bersembunyi ke kamarnya dengan wajah puas.
"Sudah tidak ada bukti. Hmh." gumamnya dengan senyum liciknya.
"Xiao Ji! Buang pakaianku ini ke sungai!" seru Cheng Yi sembari melepaskan pakaiannya yang terlumuri dengan darah Liu tanpa rasa malu sedikitpun di depan Xiao Ji pelayan pribadinya.
"Nona, anda berdarah?" tanya Xiao Ji takut-takut.
"Jangan banyak tanya atau kau akan mati!" ancam Cheng Yi yang lagi-lagi ketakutan bahwa Xiao Ji akan mengetahui perbuatannya barusan.
"AAAA TIDAK! TIDAK BOLEH ADA YANG TAHU!" seru Cheng Yi sembari mengancam Xiao Ji dengan ekspresinya yang tak waras.
Xiao Ji segera berlari membawa gaun berlumur darah itu untuk membuangnya ke sungai dengan ketakutan.
______________________________________________
"Yang mulia! Yang mulia! Hamba mohon ampun telah mengganggu, tapi yang mulia.. " tiba-tiba seorang prajurit masuk tanpa ijin ke kamar Xia Yi.
Sementara Xia Yi masih sibuk ******* bibir Xian Zhen sejak tadi tanpa rasa iba sedikitpun dengan bibir gadisnya yang sudah terlihat sedikit membengkak itu.
Xia Yi menoleh dengan kesal menatap prajurit yang sedang kepanikan itu. Acaranya benar-benar terganggu hari ini.
"Apa kau tidak punya sopan?!" bentak Xia Yi yang masih dalam posisi mengunci tangan Xian Zhen dibawahnya.
"A-ampun yang mulia tapi sa-" suara prajurit itu terpotong dengan bentakan Xia Yi.
"Aku tak peduli! Kau tidak berusaha masuk dengan sopan! Ka-" Lagi lagi terjadi pemotongan kalimat.
"Katakan prajurit. Berita apa itu?
Xia Yi, tenanglah. Dia terlihat panik, ini pasti berita penting untukmu kan?" bujuk Xian Zhen.
Xia Yi yang terlihat marah barusan langsung menghela nafas menyerah dengan kata-kata gadis yang ia cintai ini barusan.
"Baiklah katakan!" titah Xia Yi sembari melepaskan kedua cengkraman tangannya dari lengan Xian Zhen.
"Terimakasih permaisuri Xian Zhen. Perdana Menteri Liu telah dibunuh 1 jam setelah anda selesai melakukan eksekusi Selir Feng. Saya mohon keadilan dari yang mulia.. Sepertinya pelaku kedua telah beraksi membungkam saksi. Mungkin kah Perdana Menteri Liu mengerti siapa pelaku keduanya yang mulia!" lapor Prajurit itu dengan panik dan tulus mengabdi pada kerajaan Ming.
Xian Zhen sedikit kaget saat prajurit itu menyebutnya sebagai permaisuri. Tapi waktunya kurang tepat untuk membahas nama panggilan seperti itu, ia lebih fokus pada berita dari prajurit itu.
"Apa?!" seru Xia Yi tak percaya.
"Hidup atau tak hidup, sekarang juga bawa Perdana Menteri Liu kekamar ini! Letak kan ia dilantai ini dan bawa 1 tabib untuk membantuku! Jika memang ia adalah saksi, maka nyawanya harus tertolong untuk mengungkap kasus ini!" perintah Xian Zhen dengan tegas.
Lagi-lagi Xian Zhen alias Lita menirukan kata kata aktor pangeran dalam drama kerajaan yang ia tonton saat menghadapi masalah seperti ini.
"Baik Yang Mulia Permaisuri!" jawab prajurit itu dengan cepat lalu segera berlari untuk melaksanakan yang Xian Zhen perintahkan.
"Sayang, kenapa kamu bijak sekali? Memangnya kau paham apa yang sedang terjadi?" tanya Xia Yi. Wajahnya seperti sedang terkagum-kagum dengan Xian Zhen gadisnya yang diduga dari khayangan atas, yaitu dewi.
"Aku tidak tahu. Tapi disituasi seperti ini sebaiknya kita lakukan ini. Tunggu, beri tahu aku apa saja yang kau lakukan saat aku diracuni tadi siang?" tanya Xian Zhen dengan serius.
"Pembunuh ayahku telah ditemukan, ia adalah Selir Feng. Aku telah mengeksekusinya tadi. Dan yang meracunimu telah menjebak Selir Feng untuk mengikatnya dalam kasus ini. Tapi dengan jebakannya itu aku berhasil mengungkap siapa yang meracuni ayahku. Selir Feng mengaku sendiri dihadapanku." jelas Xia Yi panjang lebar.
"Hmm jadi yang meracuniku bukan Selir Feng ya. Yaampun aku baru tahu rasanya ada seseorang yang baru saja dieksekusi disini. Aku sedikit Shock!" seru Xian Zhen yang masih tak terbiasa dengan kehidupan kejam kerajaan.
"Apa itu shock? Dewiku baik-baik saja?" tanya Xia Yi khawatir.
"Aku hanya tak terbiasa melihat kehidupan kejam di kerajaan" jawab Xian Zhen singkat.
"Hmm aku mengerti, di dunia dewa dewi pasti sangat damai kan?" tanya Xia Yi diikuti dengan gelengan kepala dan wajah sebal Xian Zhen yang lelah menjelaskan berkali-kali pada Xia Yi kalau dirinya bukanlah Dewi.
"Yang Mulia Permaisuri! ini Perdana Menteri Liu yang tertusuk. Saya juga sudah membawa tabib ternama ia adalah Tabib Xiang. Saya mohon ijin keluar. Lakukan yang terbaik yang mulia!" ujar prajurit itu sembari membawa banyak pelayan lain yang menggotong tubuh Liu bersama sama.
"Kau manusia yang paling peduli dengan kerajaan ini. Tapi kau hanya seorang prajurit?! Besok kau akan kuangkat menjadi wakil panglima!" ujar Xian Zhen.
Xia Yi tercengang, lagi-lagi dewinya terlihat sangat bijaksana dan bermartabat.
Like dan masukkan cerita ini dalam rak favorite kamu di NovelToon, dan jangan malas memberi semangat pada author lewat komentarmu~♡ Vote dari kamu juga sangat dinanti.
Kalau berkenan, baca juga novel kedua saya yang berjudul "Cinta Suci Seorang Selir", terimakasih.
aku ngerasa ini cerita kok kocak y
kecantikan yg mubazir
kaisarnya juga kan gak sadar...
lagi pula kan itu demi xian zhen....
dari awal bab juga udah keliatan bagusnya.
bahkan pas di bab pertama aku langsung ngasih hadiah kopi 👍👍👍
𝐣𝐚𝐝𝐢 𝐬𝐞𝐦𝐚𝐧𝐠𝐚𝐭 𝐧𝐮𝐥𝐢𝐬 𝐧𝐲𝐚 𝐲𝐚 𝐭𝐡𝐨𝐫 ♡♡♡
ku kasih secangkir kopi untukmu👍👍👍