NovelToon NovelToon
DELMAR

DELMAR

Status: tamat
Genre:Teen / Komedi / Tamat / Cintapertama / Nikahmuda
Popularitas:6.3M
Nilai: 4.8
Nama Author: Yutantia 10

"Puas lo udah ngehancurin hidup gue. Inikan yang lo mau? gue tahu lo bahagia sekarang?" Ucap Delmar setelah dia sah menjadi suami Killa.

"Kenapa aku yang disalahin? disini yang korban itu aku apa dia? Aku yang diperkosa, aku yang hamil, tapi kenapa aku yang salah?" Killa bertanya dalam hati.

Siapa sih yang gak mau nikah sama orang yang dicintai? Begitupun Killa. Dia pengagum Delmar sejak dulu. Tapi bukan berarti dia rela mahkotanya direnggut paksa oleh Delmar. Apalagi sampai hamil diusia 16th, ini bukanlah keinginannya.

Cerita ini sekuel dari novel Harga sebuah kehormatan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yutantia 10, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

DERAS

Langkah Killa terhenti saat sebuah motor berhenti tepat disebelahnya. Tanpa sipengendara melepas helm full Face nya, Killa sudah tahu kalau itu Delmar.

"Naik." Ucap Del sambil menyodorkan helm pada Killa.

"Killa bisa pulang sendiri." Tolak Killa lalu melanjutkan langkahnya.

Del bukanlah tipe cowok ya g menerima penolakan, dia memajukan motornya dan berhenti tepat didepan Killa.

"Naik!" Bentaknya. "Jangan buat gue ngulang sampai ke tiga kali." Ujarnya dengan nada tinggi dan tatapan tajam. Dasar tukang maksa.

Melihat langit yang makin gelap karena mendung, Killa tak ada pilihan lain. Dia mendengus kesal lalu mengambil helm dari tangan Del dan naik ke atas motor.

"Pegangan." Ucap Del.

Karena malas berdebat, Killa segera menurutinya. Cewek itu melingkarkan kedua tangannya dipinggang Del.

"Modus." cibir Del.

"Apaan sih, tadi katanya suruh pegangan?" Protes Killa dengan nada kesal karena merasa dipermainkan.

"Lo gak ngerti bedanya pegangan sama pelukan?"

Killa menghela nafas lalu melepaskan belitan tangannya dan ganti memegang jaket Del sebelah kiri dan kanan.

Motor Del melaju lumayan kencang kerana cuaca makin gelap. Tapi sepertinya cuaca tak perpihak pada mereka. Belum juga sampai rumah, hujan sudah mulai turun. Hujan yang awalnya gerimis itu lama kelamaan berubah menjadi deras hingga memaksa Del menepikan motornya untuk berteduh.

Del memarkirkan motornya didepan sebuah ruko kosong. Keduanya segera turun dan berteduh diteras ruko. Hening, tak ada yang berniat memulai percakapan diantara keduanya.

"Lo marah sama gue?" Del akhirnya memulai percakapan.

"Apa Killa ada hak buat marah?" Killa malah bertanya balik.

"Bagus deh kalau lo nyadar gak ada hak buat marah sama gue." Jawab Del dengan santai sambil morogoh saku celananya untuk mengambil rokok.

Killa makin kesal mendengar ucapan Del. Dia pikir Del akan minta maaf, tapi dugaannya salah. Cowok itu bahkan tak merasa bersalah sedikitpun. Sejak kecil Del sudah terbiasa dengan istilah, dirinya yang paling benar dan paling segalanya.

"Gue mau ngerokok, lo ngejauh dikit." Titah Del sambil menyulut rokok yang sudah terselip dibibirnya.

Killa menjauh dan mengeluarkan botol minumnya dari dalam tas lalu meneguknya perlahan. Matanya tak sengaja melihat seekor kucing yang tampak kedinginan. Killa mengecek tasnya dan menemukan keripik kentang yang tinggal setengah.

Killa berjalan menuju kucing itu, dia berjongkok lalu menuangkan keripik kentang kedepan si kucing malang yang terlihat tinggal tulang dan kulit saja saking kurusnya.

"Gak usah deket deket kucing liar. Lo lagi hamil." Delmar memperingati.

"Cuma mau ngasih makan." Sahut Killa sambil menjauh dari kucing tersebut.

Tiba tiba sebuah mobil berhenti tak jauh dari tempat mereka berteduh. Tiga orang pria keluar dari mobil itu dan ikut berteduh didepan ruko.

Del merasa aneh melihat gerak gerak ketiga pria itu. Kenapa mereka memilih berteduh, padahal dimobil mereka tidak kehujanan.

"Pacar lo?" Tanya Seorang pria pada Killa. Del dan Killa memang nampak seperti orang yang tak saling kenal. Selain mereka berdiri berjauhan, mereka juga tak terlihat berbicara.

"Bukan." Jawab Killa sambil menggeleng.

Bukan pacar tapi suami.

"Jadi sendirian aja disini? Mending ikut kita aja seneng seneng. Iya gak?" Pria itu terlihat memberi kode pada temannya lewat tatapan mata.

"Mending ikut kita aja." Timpal pria lainnya sambil menyentuh rambut Killa.

"Gak usah pegang pegang." Bentak Killa sambil menghempaskan tangan pria itu dan beringsut menjauhi. Firasatnya mengatakan jika ketiga pria itu bukan orang baik baik.

"Cantik cantik mulutnya kok pedes. Jadi pengen nyium deh."

BUGH

Sebuah bogem mendarat diwajah pria itu hingga membuatnya tersungkur kelantai.

"Bangsat." Umpat pria tersebut sambil berusaha bangkit.

"Jaga omongan lo, yuk pergi." Del segera menarik tangan Killa.

"Eits Eits Eits, tunggu dulu. Enak aja main pergi setelah mukul temen kita." Ujar salah satu pria itu sambil menarik jaket Del dan menunjukkan smirknya.

Bugh

"Shitt." Umpat Del saat merasakn darah segar mengalir dari sudut bibirnya akibat pukulan pria itu. Perkelahianpun tak terelekkan. Tiga lawan satu, tapi beruntung Del yang merupakan pemegang sabuk hitam taekwondo mampu melawan mereka walau sedikit kualahan. Killa terus merapalkan doa sambil gemetaran.

"Cepet pakai helm lo." Titah Del sambil terus menyerang mereka bergantian. Saat mereka bertiga tumbang, Del segera naik ke motor diikuti Killa.

"Jangan kabur woi." Teriak mereka saat Del sudah berhasil melajukan motornya. Ternyata orang orang gila itu tak melepasnya. Mereka justru mengejar motor Del.

"Kak mereka ngejar." Teriak Killa sambil memeluk erat pinggang Del yang sedang melajukan motor dengan kecepatan tinggi. Dia tak akan peduli lagi dikatain modus atau sebagainya. Sekarang dia hanya fokus berdoa supaya lepas dari kejaran para preman itu.

Beruntung dengan kelihaian Delmar membawa motor, mereka bisa lepas dari para bajingan itu. Mobil mereka sudah tak nampak lagi, hingga Del bisa bernafas lega dan mulai mengurangi kecepatan motornya.

Karena dikejar, Del memilih jalan secara random. Alhasil bukannya sampai rumah, mereka malah jauh dari rumah. Sedangkan hujan belum juga reda padahal hari sudah mulai gelap. Bukan hanya kerena mendung, tapi juga karena sudah mulai malam.

Del berhenti disebuah halte saat merasakan tangan Killa yang terus bergetar.

"Lo gak papa kan Kil?" Tanya Del sambil menoleh kebelakang.

"Killa kedinginan kak." Jawab Killa dengan suara bergetar karena menggigil. Wajah Killa terlihat pucat dengan bibir yang mulai membiru. Siapa yang gak kedinginan kalau naik motor kencang ditengah hujan deras dan sudah mulai malam.

Del mengajak Killa berteduh sebentar dihalte.

Cowok itu mengambil ponselnya untuk menghubungi Pak Joe agar menjemput mereka. Dia tak tega membawa Killa menerobos hujan, karena kondisinya sangat tidak memungkinkan.

Del melepas jaket dan memberikan ya pada Killa.

"Pakek."

"Percuma, itu juga basah."

"Gak percuma, karena bisa nutupin pakaian dalem lo yang kelihatan."

Killa tersadar lalu menatap tubuhnya. Benar saja, bra nya yang berwarna pink begitu jelas terlihat kerena seragamnya basah kuyup. Tak ingin makin malu, Killa segera memakai jaket Del.

"Bisa gak sih, lain kali pakai kaos dalem biar gak ngijiplak daleman lo."

"Biasanya juga pakai, cuma hari ini kehabisan, semuanya kotor. Killa kan cuma bawa beberapa pas pindahan." Bukan alasan, dia memang benar benar kehabisan pagi ini.

"Besok gue beliin 100 biji, biar lo gak ada alasan kehabisan lagi." Kesal Del sambil membantu Killa mengenakan jaket. "Jadi cewek itu harus bisa jaga diri. Lo gak mau kan hal kayak tadi terjadi lagi? jadi gak usah mancing perhatian lawan jenis."

Killa mengangguk sambil memeluk tubuhnya sendiri.

"Lo pucet banget Kil. Perut lo gak papa kan?" Del mulai cemas. Dia menarik kedua telapak tangan Killa lalu menggosok gosoknya.

"Gak papa kak, makasih udah perhatian."

"Gak usah ge er, gue perhatian sama yang didalam perut lo, bukan sama lo." Ujar Dep sambil menunuk dagu kearah perut Killa yang masih datar.

Del menarik kepala Killa kedadanya lalu melingkarkan lengan dipinggang Killa. Mendekap cewek itu agar merasa lebih hangat.

"Malu kak, dilihatin orang lewat. Entar dikirain kita mau berbuat mesum." Lirih Killa yang merasa mulai gugup karena perlakuan Del.

"Lo milih malu apa mati?"

"Kok bawa bawa mati?" Killa mendongak menatap Del. "Killa cuma kedinginan bukan sekarat." protesnya.

"Bawel lo. Nikmati aja pelukan gue. Jarang jarang gue mau meluk lo kayak gini. Anggep aja lo lagi beruntung hari ini." Sumpah, pede banget si Delmar.

"Modus." Desis Killa.

"Ngomong apaan lo? modus?" Del membulatkan matanya sambil melepas pelukannya.

"Salah denger kali, Killa bilang haus." Elaknya sambil tersenyum manis agar Del meleleh.

"Lo kan bawa minum."

"Udah ilang hausnya, pengen dipeluk aja." Killa kembali menyandarkan kepalanya didada Del. Kayaknya Killa yang modus deh, wkwkwk.

Nyaman banget dadanya kak Del. Kayak gini kali yang disebut pelukable. Ademnya Killa jadi ilang. Hangat, tapi bikin jantung aku harus kerja keras.

Del kembali mendekap Killa dengan satu tangannya. Dan satunya lagi meremas telapak tangan Killa dan sesekali meniupnya agar terasa hangat.

Gimana Killa gak baper kalau diperlakukan seperti ini.

"Kenapa sih hujannya lama banget, gak reda reda." Omel Del yang sudah mulai merasa lelah.

"Kayak cinta aku ke kakak. Gak reda reda walau berkali kali disakitin."

"Curhat lo." Cibir Del.

"Hehehe." Killa malah nyengir gak jelas.

"Killa berharap, cinta Killa kayak hujan. Yang awalnya deras, lama lama menjadi gerimis, lalu reda. Dan jejaknya akan hilang saat matahari mulai bersinar."

"Dan sekarang ditahap mana cinta lo?"

"Deras."

.

JANGAN LUPA LIKE DAN KOMEN, TERIMAKASIH. YANG LIKE DAN KOMEN, OTOR DOAIN REJEKINYA MAKIN DERASSS 🤭🤭🤭

1
Eko Nur Yanto
Luar biasa
➳ᴹᴿˢ᭄ᴾᵘᵗᵃᵉ_𝐖𝐈𝐋𝐆𝐀⛅️🍒⃞⃟🦅
aku tim Manu Killa
➳ᴹᴿˢ᭄ᴾᵘᵗᵃᵉ_𝐖𝐈𝐋𝐆𝐀⛅️🍒⃞⃟🦅
mau aja kill sama manu panas panasin dia lah biar delmal cemburu
Rahimab Ima
kehidupan Aiden dan Sasa setelah nikah gimna yaa jadi penasaran
Rahimab Ima
sejauh ini baru ikut komen
🥹😭😭dada aq Thor sesak juga baca chapter ini
Rahimab Ima
antara Miko dan ray
Amalia Khaer
bahaya bener ya pergaulan anak SMA
Amalia Khaer
Sasa
Amalia Khaer
liat hp nya hadehhhh
Amalia Khaer
kira2 siapa yaa dalangnya
Amalia Khaer
ahahahaaaa rasain Del. pengen jdi penyelamat sang mantan yaa jdi hrus bnget sndirian nolongnya.
Amalia Khaer
sayangnya GK bisa liat karmanya Sasa krna mening**l
Amalia Khaer
yakin 100% persen ank Rey Klo GK salah 🤣
Amalia Khaer
Sasa pastinya
Borahe 🍉🧡
Posesif amat pak hahah
Amalia Khaer
🤣😂😂😂😂
Amalia Khaer
pengen muntah.
belajar dri sikapnya Del yg terdahulu, awalnya manis berakhir dengan kata2 yg bener2 GK masuk di akal saking sakitnya.
Amalia Khaer
ckk.. msih rapuh pendiriannya si Kila. jgn kalah dri si Delmar dong, Kil. KLO GK di tegasin, bakal semena2 dianya
Amalia Khaer
ck.. knpa kamarnya TDK di kunci sih
Amalia Khaer
bener2 ngeblank gue liat pola pikir si Del ttg suami istri
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!