Menceritakan tentang ke Possesive-an Sang Ketua Mafia, Penguasa Eropa yang bernama Sean Crishtian, dijuluki sebagai Pembunuh Berdarah Dingin terhadap istrinya yang bernama Andara Claire Crishtian.
"Kenapa kau tega melakukan ini? Apa salahku? Kau bilang padaku, jika kau akan selalu menjagaku Berjanji untuk membuatku selalu tersenyum. Lantas kemana janji itu pergi? Tolong lepaskan aku. Jika bahagiaku tidak bersamamu, aku ikhlas menerimanya" - Andara Claire (20th)
"Sedari awal sudah kubilang bahwa kau adalah milikku. Larilah, maka aku akan menemukanmu. Bersembunyilah dengan baik karena aku akan menyeretmu pulang bahkan dengan cara kotor sekalipun." - Sean Crishtian (27th)
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nur Eva Fullandari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
16. SEAN SANG PEMIMPIN
Jangan lupa vote dan sarannya yaa.. Karna saran dan masukkan dari kalian itu penting.. 🙂😊
Silahkan tinggalkan jejak dengan menekan tombol like dibawah agar aku lebih semangat update cerita ini..
Terimakasih sudah membaca ceritaku 🤗
dan jangan lupa beri bintang 5 ya 😚
Jangan lupa baca cerita aku yang lainnya. kisah nyata 🤗
Happy Reading
***
Malam ini adalah malam Minggu. Waktu seseorang untuk berkencan, berkumpul, atau beristirahat dirumah saja.
Diruang tengah yang nampak luas ini ada Sean, Dara, Roy, Nick, Damian dan Darren yang sedang berkumpul.
Dara nampak canggung dengan suasana seakarang. Hanya hening tanpa ada yang berniat untuk memulai pembicaraan.
Setelah perkenalan tadi, Dara di paksa duduk di samping Sean. Padahal, niatnya Dara ingin duduk sendirian saja. Namun, karna pelototan dari Sean, mau tidak mau, Dara harus menurut dan memilih mengalah terlebih dahulu.
Flashback saat perkenalan tadi
Dara yang baru saja bangun dari tidur sorenya, memutuskan untuk pergi ke dapur karna merasa haus. Dara tadi tertidur pukul 6 sore lalu sekarang baru bangun pada pukul 10 malam. Dikarenakan merasa haus yang teramat, jadinya Dara memilih berjalan ke dapur untuk mencari minuman manis. Susu atau jus buah, yang penting bisa menghilangkan rasa hausnya.
Dengan berpakaian baju tidur, serta rambut yang sedikit berantakan, Dara berjalan ke arah dapur. Tanpa tau jika saat dirinya melewati ruang tengah terdapat sekumpulan manusia yang tengah menatapnya.
"Jadi itu gadismu Sean?" kata Damian cengo. Masih terlihat seperti bocah 14 tahun.
Sean hanya mengangguk dan menatap tajam gadisnya.
Sedangkan Nick menatap minat pada Dara.
Sean yang mengetahui tatapan Nick tersebut langsung melemparkan botol minuman kaleng ke arah tubuh Nick. "Hilangkan tatapan mu yang seperti itu pada gadisku Nick." tegurnya dingin.
Nick yang mendengar nada tidak suka dari sahabatnya itu hanya tersenyum kikuk. "Hahaha, selow bung. Aku tidak akan merebutnya. Aku hanya terpesona di buatnya." ujar Nick jujur dengan apa yang dilihatnya.
"Apa kau sedang ingin bermain-main dengan ku Nick?" Ucap Sean dengan datar.
Nick langsung meminum minumannya yang tersedia di meja.
"Tidak bung. Santai." ujar Nick sambil menyengir memperlihatkan giginya yang rapi.
Sabar Sean. Jangan terpancing.
Darren hanya dia tanpa berniat ikut campur.
Setelah Dara meminum minuman yang telah di ambilnya dalam kulkas, Dara terdiam berusaha mengumpulkan nyawanya. Lalu, di basuhnya tangan serta wajahnya agar terlihant lebih fresh. Lalu, dirapikannya rambutnya yang berantakan itu dengan menguncit rambutnya agar terlihat lebih rapi dan enak di pandang.
Dara tersenyum pada dirinya sendiri. Setelah itu berjalan untuk kembali ke kamarnya bersama Sean. Namun, langkahnya terhenti di ruang tengah. Disana terlihat ada Sean, Roy dan 3 pria dewasa yang tak dikenalnya. Apa itu teman-temannya Sean? Ternyata Sean ounya teman juga. Kirain tidak punya teman. Gerutunya dalam hati.
Dengan perasaan yang tidak enak, Dara memtuskan untuk menyapa teman-teman Sean terlebih dahulu.
"Hai. Aku Dara." Ucap Dara berusaha memperlenalkan diri dengan baik.
Nick, Damian dan Darren menatapnya dengan serius. Apa ada yang salah dengan wajahku?
"Ekhem." Tegur Sean dengan berpura-pura batuk. "Apa kalian benar-benar tidak sayang dengan nyawa kalian?" ujar Sean dingin.
Nick lagi-lagi meminum minumannya. Damian mengalihkan pandangannya. Sedangkan Darren mencoba fokus dengan berpura-pura memainkan ponselnya. Sungguh, mereka iri pada Sean. Kenapa perempuan yang Sean ssyang selalu cantik? Kecuali Damian, Damian sudah mempunyai istri. Hanya Sena yang cantik dan nomor satu di hatinya.
Roy yang mengerti akan suasana tersebut berinisiatif untuk memperkenalkan sahabat dari tuannya itu.
"Nona, pria yang sedang minum itu namanya Nick Albert. Panggil saja tuan Nick. Pemilik perusahaan Albert yang bergerak di bidang keamanan. Lalu, yang sedang menatap Nona sekarang itu bernama Damian Almo. Nona bisa memanggilnya tuan Damian. Pemilik perusahaan Almo yang bergerak di sektor industri dan tentu saja, tuan Damian sudah menikah satu tahun lalu. Dan yang terakhir, pria yang sedang sibuk bermain ponselnya itu bernama Darren Kendrick. Paling muda daripada yang lain. Pemilik gudang persenjataan ilegal serta pembunuh berbakat yang bisa membunuh musuhnya dalam hitungan detik." Jelas Roy.
Dara rasanya ingin bertepuk tangan. Hebat. Sangat luar biasa. Jadi ini teman-teman Sean? Wow. Dara jadi ingin tertawa. Ternyata semua teman dari Sean adalah orang-orang yang ditakuti dalam dunia bisnis. Dara sangat tahu betul siapa itu keluarga yang bermarga Albert, Almo dan Kendrick. Semuanya orang terpandang, di segani dan juga di takuti. Dara tau karna ayahnya juga adalah seorang pembisnis. Jadi ayahnya selalu mewanti-wanti dirinya agar tidak ber-urusan dengan keluarga yang bermarga seperti pria yang dihadapannya sekarang. Tunggu,
"Roy, apa kau pernah mendengar geng mafia Crowned Eagle?" Tanya Dara pada Roy.
Semua orang yang berada disana langsung manatapnya dengan datar. Hanya Nick yang memandangnya ramah.
"Iya nona. Saya tau."
"Apa mereka juga terlibat dalam geng mafia tersebut?" tanya Dara polos.
"Merekalah inti anggota dari Crowned Eagle nona. Dan juga ketuanya juga di pimpin oleh tuan Sean."
Glek. Benarkan. Feelingnya tadi sudah merasa tidak enak sajak saat melihat mereka.
"Jadi-- Sean itu." Ujarnya terbata-bata.
"Kenapa sayang? Apa kau takut?" Jawab Sean sambil menyeringai.
Dara menggelengkan kepalanya. "Tidak. Bukan itu."
"Lalu?" tanya Sean bingung.
"Tidak. Tidak apa. Lanjutkan saja. Aku permisi." pamit Dara. Namun pergelangan tangannya langsung dicekal oleh Sean.
"Kau duduk saja disini." perintah Sean dengan nadanya yang tegas.
Mau tidak mau Dara memutuskan untuk duduk. Akan tetapi, sebelum dirinya duduk di sofa yang kosong, Sean lantas menyelanya.
"Kenapa kau duduk disana? Aku menyuruhmu untuk duduk disini." Ucap Sean dengan menekan kata disini.
Tanpa menjawab perkataan Sean, Dara lantas segera duduk disamping Sean.
Flasback off
Sedangkan Nick yang melihat Sean bertingkah seperti itu hanya melongo melihatnya. Baru kali ini dirinya melihat seorang Sean Crishtian memaksa seorang gadis untuk duduk disebelahnya. Padahal, biasanya para wanitalah yang dengan senang hati duduk di samping atau di pangkuan Sean. Hebat sekali gadis itu. Katanya dalam hati.
***
Yang mau ngobrol dengan Visual My Possesive Husband atau ingin memberi pesan/nasehat untuk Sean, Dara, Nick, dll kalian bisa follow Instagram aku ya 😊
Dan yang mau tau spoiler semua karyaku untuk next chapter bisa follow instagram aku juga 😊
instagram: @fullandari
Kalian bisa tau info tentang Update semua karyaku, bisa memberi kritik atau saran lewat DM atau QNA, bisa ngobrol bersama pemain My Possesive Husband dan menambah teman disana 😊
Aku tunggu notif dari kalian ya 😊 Terimakasih teman-teman.. ❤