Jodoh Takkan Kemana

6 bulan kemudian

Agistha telah bersiap di kamarnya karena beberapa menit lagi ia akan melangsungkan acara lamaran dengan tambatan hatinya yaitu sang CEO dingin nan tampan siapa lagi kalau bukan Reza Alfiandara pemilik tunggal Andara Corp.

"Agis kamu terlihat sangat cantik sekali, semoga ini adalah cinta pertama yang berujung cinta terakhir ya," kagum Kania melihat wajah cantik Agistha mengenakan dress biru perpaduan dengan kain songket tradisional berwarna silver serta jilbab yang berwarna silver membuat Agistha tampil mempesona.

"Aamiin, terima kasih sahabatku yang paling baik dan cantik," kata Agistha sambil mencubit pelan pipi Kania.

"Auu! sakit tau," kata Kania mengelus pipinya pura-pura sakit.

Flashback on

~Kediaman Andara

Setelah kejadian penemuan jasad Maura. Reza pun pulang ke rumah dengan perasaan berbunga-bunga, pasalnya ia telah memantapkan hatinya pada Agistha dan mendapat restu dari calon mertua yang tak lain rekan bisnisnya.

"Assalamualaikum, mamih, papih!" teriak Reza saat memasuki rumahnya.

"Sepi banget sih pada kemana ya, perasaan masih jam 7 malam," kata Reza bermonolog.

"Eh den Reza udah pulang, tadi nyonya sama tuan sedang makan malam diluar katanya," kata bi Marni pelayan di rumah Reza.

"Baiklah bi," kata Reza kemudian pergi ke kamarnya sambil bersenandung.

"Sudah lama sekali tidak melihat den Reza sebahagia hari ini, semoga kedepannya bisa bahagia terus," kata bi Marni bermonolog sambil tersenyum saat melihat Reza bahagia yang terpancar dari raut wajahnya.

Bi Marni merupakan pelayan di rumah Reza sejak kedua orang tuanya menikah. Bahkan bi Marni lah yang selalu membantu Yusti mengurus Reza saat dia sedang sibuk di butiknya.

Keesokan harinya, Reza dan kedua orang tuanya sedang menikmati sarapan.

"Mih, pih, Reza setuju tentang perjodohan yang mamih papih inginkan," kata Reza memecah keheningan.

Seketika Yusti dan Vino saling berpandangan.

"Yang benar kamu Za? sudah yakin?" tanya Vino menatap dalam mata Reza.

"Iya pih Reza yakin," kata Reza mantap.

"Baiklah kalau begitu nanti kami akan atur acara lamarannya ya," kata Yusti merasa senang karena Reza mau mengikuti keinginannya.

"Bagaimana kalau 6 bulan lagi mih,pih?" usul Reza.

"Kenapa emangnya? kenapa gak besok aja?" kata Yusti merasa kecewa.

"Soalnya pas Agistha liburan sekolah mih," kata Reza membuat Yusti dan Vino terkejut pasalnya kedua orang tua Reza sampai saat ini tidak memberitahukan wanita yang akan dijodohkan dengannya.

"Kamu sudah tau kalau Agistha yang akan jadi calon istrimu Za?" tanya Vino tak percaya.

"Jelas dong pah, kan calon papah mertua yang menberitahukan aku, papih mamih jahat deh," kata Reza pura-pura marah pada mamih dan papihnya.

Sesuai kesepakatan keluarga Andara, hari ini mereka datang ke kediaman Navanka untuk membicarakan acara lamaran kedua anak mereka. Selama hampir 6 bulan ini hubungan Reza dan Agistha sudah sangat membaik bahkan mereka sering menghabiskan waktu bersama saat akhir pekan.

~Kediaman Navanka

"Assalamualaikum," ucap Reza, Vino dan Yusti setelah Reza menekan bel rumah Agistha.

Sreeet (suara pintu gerbang terbuka)

"Waalaikumsalam, maaf bapak dan ibu mencari siapa?" tanya satpam rumah Agistha.

"Saya Vino ingin bertemu dengan pak Rukman dan bu Rachima," kata Vino.

"Baik pak, bu mobilnya langsung masuk saja ke dalam ya, nanti biar saya yang panggilkan tuan dan nyonya," kata pak satpam itu kemudian masuk ke dalam untuk memberitahukan kepada Rukman dan Rachima.

Kebetulan Rukman sayang saat itu sedang duduk diteras rumah sambil membaca koran dan minum teh.

"Permisi tuan, ada tamu yang mencari bapak namanya pak Vino sepertinya bersama istri dan anaknya tuan," kata pak satpam.

"Ya sudah aja mereka ke dalam ya, saya akan panggil istri dan anak saya," kata Rukman, kemudian Rukman masuk ke dalam rumah dan pak satpam memanggil Vino dan keluarga untuk masuk ke dalam rumah Rukman.

Vino, Yustri dan Reza pun menunggu di ruang tamu, tak lama Rukman dan Rachima menghampiri mereka.

"Selamat pagi Rukman, Rachima," kata Vino kemudian berjabat tangan dengan Rukman dan Rachima begitu pula dengan Yusti dan Reza pada Rukman dan Rachima.

"Silahkan duduk, Vino, Yusti, Reza," kata Rukman menyuruh mereka duduk.

"Ada apa nih datang ke rumah kami pagi hari seperti ini?" tanya Rukman dengan senyumannya.

"Sebelum kami mengatakan maksud kedatangan kami kesini, saya ingin menanyakan apakah Agistha ada di rumah?" kata Vino.

"Ada, Agis masih dikamarnya. Sebentar saya panggilkan dulu ya," kata Rachima kemudian bangkit dari duduknya dan pergi ke kamar Agistha tak lupa ia memberitahu pelayan rumah untuk menyiapkan hidangan untuk tamunya.

TOKTOKTOK (suara ketukan pintu)

Ceklek (pintu terbuka)

"Ada apa mah?" tanya Agistha, kemudian Rachima langsung masuk ke dalam tanpa menghiraukan pertanyaan Agistha.

Rachima membuka lemari pakaian Agistha dan memilihkannya sesetel baju.

"Nih pakai sekarang mamah tunggu loh," kata Rachima membuat Agistha bertanya-tanya.

"Ada apa sih mah? kok aku suruh pakai baju resmi gini sih?" tanya Agistha dengam seberondong pertanyaan. Rachima langsung mendorong pelan Agistha untuk masuk ke kamar gantinya.

"Udah jangan banyak tanya!" kata Rachima dan Agistha hanya menurut pasrah.

5 menit kemudian Agistha telah siap dengan memakai baju yang dipilihkan Rachima tadi.

Saat Rachima dan Agistha baru saja berada di ruang tamu, mata Reza begitu terpana dengan kecantikan Agistha. Begitu pula dengan Agistha yang matanya melirik ke Rachima menuntut penjelasan.

"Nah ini anak kami, Agistha, sini duduk ," ajak Rukman.

Kedua keluarga itupun berkumpul di ruang tamu dengan sajian hidangan yang telah tertata rapih di atas meja.

"Langsung saja, jadi kedatangan kami kesini di pagi hari ini semata-mata hanya ingin melanjutkan niat baik kami untuk menikahkan Reza anak kami dengan Agistha anakmu Rukman. Untuk selebihnya biar Reza sendiri yang mengatakannya," kata Vino.

"Pak Rukman, dari lubuk hati yang paling dalam bahwa saya sangat mencintai anak bapak Agistha Sellysa Navanka, izinkan saya melamar anak bapak untuk menjadi calon istri saya," kata Reza tulus dari hatinya.

"Saya sebagai orang tua hanya bisa mendoakan dan mensupport yang terbaik untuk kebahagiaan anak saya, jikalau anak saya setuju saya pun ikut menyetujuinya karena saya yakin walaupun usianya masih dibilang sangat muda tapi anak saya memiliki pemikiran yang cukup dewasa, bagaimana Agis?" kata Rukman kemudian melirik dan memegang tangan Agistha.

Agistha sempat terdiam cukup lama, dan akhirnya ia buka suara.

"Iya aku menerima lamaran mas Reza," ucap Agistha malu-malu.

Ada kelegaan tersendiri dilubuk hati Reza karena selama dekat Agistha sama sekali tidak pernah mengatakan kalau dia mencintai Reza, selalu Reza yang mengatakannya. Dan hari ini Agistha menerima lamaran Reza sebagai tanda jawaban kalau Agistha sudah mulai mencintai Reza.

"Oh iya untuk acara lamaran resminya bagaimana diadakan 1 minggu lagi, dan untuk acara pernikahannya setelah Agistha lulus sekolah nanti," usul Vino membuat jantung Agistha berpacu lebih cepat. Itu artinya dalam waktu yang tak lama lagi Agistha akan menjadi seorang istri.

"Iya saya juga setuju, untuk tanggal pernikahan nanti akan kita bicarakan lagi ya Rukman, Rachima?" ucap Yusti membuat Rukman dan Rachima mengangguk setuju.

Flashback off

Bersambung..