Diandra Aksara adalah seorang putri dari pemilik Tara Bumi Grup yang kaya dan terpandang, karena sibuk mengurus bisnisnya di luar negeri, Diandra mengambil alih tanggung jawab yang diberikan oleh ayahnya untuk mengurus kediaman dan juga perusahaan milik keluarga mereka.
Dibawah tekanan dan iri hati sang ibu tiri dan juga saudari tirinya, Diandra berusaha menjalankan tugas yang diberikan oleh ayahnya dengan baik meskipun sebenarnya ia kerapkali menghadapi rintangan dan juga bahaya yang diciptakan oleh dua orang yang sangat membencinya.
Namun kehidupan Diandra yang penuh rintangan dan juga bahaya pelan pelan sirna ketika ia bertemu dan mengenal Abimana Narendra, Seorang CEO yang dikenal jujur,berani, dan juga tajir melintir.
Penasaran dengan ceritanya? Ikuti terus kisahnya hanya di novel Gadis Kecil Kesayangan Sang CEO.
noted🚨🚨🚨
dilarang baca lompat dan komentar jelek.
Yang suka boleh like, yang tidak suka, semoga suka.
Ingat dosa ditanggung pembaca☺️
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sylvia Rosyta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 15
"Anda tidak mengerti tuan, sebenarnya sebelum nona Diandra mengalami kecelakaan seperti saat ini, dia sudah mengalami hal hal buruk yang selalu mengancam keselamatan hidupnya." ucap Santi yang membuat Abimana merasa sangat penasaran dengan semua yang menimpa Diandra.
"Apa maksudmu?" tanya Abimana penasaran.
"Kecelakaan ini bukan yang pertama kalinya dialami oleh nona Diandra, tuan Abimana. Sebenarnya kecelakaan ini sudah sering terjadi. Dan orang yang merencanakan kecelakaan terhadap nona Diandra adalah orang yang sama." ucap Santi yang membuat Abimana menanyakan siapa orang itu kepada Santi dengan raut wajah yang tegas.
"Siapa orang itu?" tanya Abimana.
"Ibu Ratna dan juga nona Amara, mereka berdua adalah ibu tiri dan juga saudari tiri dari nona Diandra." ucap Santi yang membuat Abimana terkejut dan tidak menyangka kalau orang yang berniat mencelakai Diandra adalah orang terdekat Diandra sendiri.
"Benar benar sangat keterlaluan! Kenapa mereka berdua tega melakukan hal itu kepada Diandra, Santi? Apa salah Diandra kepada mereka? Apakah Diandra telah melakukan sesuatu yang buruk kepada mereka?" tanya Abimana dengan tidak habis pikir.
"Sama sekali tidak tuan Abimana! Nona Diandra adalah orang yang sangat baik, dia selalu memperlakukan ibu Ratna dan juga nona Amara dengan sangat baik. Hanya saja, ibu Ratna dan juga Amara telah dikuasai oleh rasa iri dan juga benci kepada nona Diandra, karena ayah nona Diandra lebih mempercayakan tanggung jawab mengurus perusahaan dan juga kediaman kepada nona Diandra. Dari awal tujuan ibu Ratna menikah dengan ayah nona Diandra adalah untuk bisa menguasai semua harta kekayaannya, nona Diandra yang mengetahui hal itu selalu menggagalkan rencananya jahat mereka. Bahkan, mereka berdua juga sempat menjodohkan nona Diandra dengan tuan Ragendra." ucap Santi yang membuat Abimana mengepalkan Tangannya karena marah.
"Tega sekali mereka melakukan hal serendah itu kepada Diandra! Apakah mereka tidak tahu kalau Ragendra adalah laki laki yang bejad?" ucap Abimana dengan penuh rasa emosi.
"Mereka berdua tahu, tuan. Mereka sengaja melakukan hal itu karena ingin menghancurkan kehidupan nona Diandra dan juga menyingkirkannya dari rumah itu." ucap Santi dengan penuh emosional.
Abimana menutup mulutnya, kedua matanya memerah karena marah sekaligus tidak menyangka dengan penderitaan yang selama ini Diandra hadapi. Abimana berandai-andai jika saja ia lebih awal bertemu dan mengenal Diandra, mungkin ia akan bisa melindungi gadis itu dari orang orang yang ingin berniat jahat padanya.
Namun sekarang kesempatan itu datang padanya, setelah mengetahui semuanya, Abimana diam diam berjanji kepada dirinya sendiri kalau ia akan melindungi Diandra dari segala macam mara bahaya yang diciptakan oleh Bu Ratna dan juga Amara.
Beberapa saat kemudian dokter yang telah selesai memeriksa kondisi Diandra, akhirnya keluar dari ruang pemeriksaan untuk menemui Abimana dan juga Santi.
"Kalian berdua tidak perlu khawatir, nona Diandra baik baik saja. Dia hanya mengalami memar dan juga syok setelah kecelakaan itu." ucap dokter yang menyampaikan kondisi Diandra kepada Abimana dan juga Santi.
"Alhamdulillah, Terima kasih banyak dokter." ucap Abimana
Abimana menitikkan air mata bahagianya, ia merasa lega karena Diandra dalam kondisi yang baik baik saja. Setelah mengucapkan terima kasih kepada dokter, Abimana dan juga Santi pun akhirnya bersama sama masuk ke dalam ruang perawatan untuk melihat kondisi Diandra secara langsung.